Siapa Dia?

Sepulang sekolah Syahida yang tak habis akal langsung menuju ke perusahaan Papanya dengan menggunakan bus.

Zidan yang mengikuti dari belakang hanya melihat Syahida menuju ke perusahaan Papanya, ia tahu jika Syahida pasti akan menemui papanya perihal ponselnya. Zidan yang meresa adiknya sudah aman melajukan mobil sportnya menuju ke tempat latihan basketnya, ia akan mengadakan pertandingan basket antar sekolah.

Sesampainya di kantor Syahida langsung menuju ke ruangan Papanya dan terus merengek.

"Pah, Syahida mohon. Syahida nggak bisa hidup tanpa ponsel," rengeknya mengikuti Papanya kemanapun Papanya itu pergi, bahkan saat Rafiz pergi ke ruang rapat Ia pun mengekor di belakangnya.

Di ruangan rapat Syahida tak membiarkan papanya untuk memulai rapatnya.

"Syahida, Papa ada rapat. Tunggu Papa di ruangan Papa! Ok," ucap Rafiz saat ia akan memulai rapatnya. Namun, Syahida kekeh tak ingin keluar ruang rapat tersebut sebelum papanya memberikan ponselnya. Melipat tangannya didada dan menghentakkan kakinya di lantai dan memasang wajah cemberutnya.

"Syahida nggak mau pergi sebelum Papa memberikan ponselku," ucapnya menengadahkan tangannya.

Rafiz melihat samua karyawannya yang ada di ruangan itu melihat ke arahnya.

"Syahida Papa bilang tunggu Papa di ruangan papa!"

"Pah, aku janji akan menuruti apa yang kak Zidan katakan," ucap Syahida yang mulai berkaca-kaca dan terus menarik-narik lengan jas papanya.

Rafiz menghela nafas panjang dan mengatakan dimana ia menyimpan ponselnya.

Wajah Syahida langsung berbinar.

"Tapi ingat, jika Papa kembali mendapat laporan dari kakakmu Papa akan menyita kembali ponselmu dan tak akan memberikannya lagi dalam jangka waktu yang lama, ini kesempatan terakhir yang Papa berikan."

"Baik , Pah." Syahida memeluk papanya dan berlari ke ruangan papanya mengambil ponselnya.

Rafiz hanya menggelang melihat kelakuanku putrinya itu. Usianya sudah belasan tahun, tapi tingkahnya masih sama anak berusia dibawah 10 tahun.

"Maaf rapatnya jadi tertunda karena anak saya," ucap Rafiz pada karyawan yang sejak tadi menunggu rapat dimulai.

"Nggak apa-apa, Pak. Kami mengerti begitulah jika kita memiliki seorang putri yang remaja," ucap salah satu karyawan yang ada di ruangan itu dan mereka memulai rapatnya.

Syahida yang sudah mendapatkan ponselnya langsung berselancar mencari informasi tentang Kian, di mana Kian sering latihan basket.

Setelah menemukan alamatnya dengan cepat ia mencatatnya. Begitu melihat ayahnya datang ia mengganti pencariannya ke bahan materi pelajarannya.

"Syahida, kamu mau ikut Papa pulang atau mau pulang sendiri?" tanya Rafiz.

"Aku pulangnya sama Papa aja, aku tunggu Papa kok."

"Tapi Papa masih lama loh pulangnya, masih ada satu rapat lagi."

"Nggak apa-apa, Aku juga ingin mengerjakan tugas sekolah," ucap Syahida memperlihatkan bukunya yang ada di atas meja. Namun, bukannya mata pelajaran yang dicatatnya tapi justru data-data tentang Kian.

Sore hari mereka baru pulang, Syahida melihat Zidan yang duduk di teras rumah, Ia pun memperlihatkan ponselnya seolah berkata jika ia sudah berhasil mendapatkan ponselnya kembali kemudian berlari masuk kamarnya.

Zidan hanya menggeleng melihat adiknya, ia sudah menduga jika Syahida akan cepat mendapatkan ponselnya kembali. Begitulah adiknya itu dia akan merengek sampai apa yang diinginkannya terkabul dan Papanya sangat menyayanginya.

Keesokan harinya seperti biasa mereka berkumpul di meja makan, untuk sarapan bersama. Hari ini hari Minggu dan semua memilih menghabiskan waktu di rumah.

Syahida yang sudah selesai sarapan masih duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya dangan piyama yang masih di pakainya..

"Kak, antar aku yuk ke rumah temanku. Aku ada tugas kelompok," ucap shakila pada kakaknya Syahidah.

"Kakak lagi males, Dek. Minta kak Zidan aja ya."

"Ya, tapi aku maunya Kakak yang nganterin aku," rengek Shakila mendekati Syahida.

"Kamu mau ke rumah siapa, Dek?" tanya Zidan yang baru turun dari kamarnya dengan penampilan kerennya.

"Ke rumah Aira, Kak. Aku ada tugas kelompok," cicit Shakila.

"Ya udah, kakak aja yang antar," ucap Zidan

Mau tak mau Shakila akhirnya pergi ke rumah Aira bersama dengan Zidan.

Nandira memberikan alamat di mana teman Shakila berada. Sesampainya di sana Aira sudah menunggu di taman rumahnya, Nandira sudah memberitahu Mikaila sebelumnya jika putrinya Shakila akan datang untuk mengerjakan tugas mereka.

Mikaila adalah Nenek Aira. Namun, ia masih seusia dengan Nandira.

"Shakila, Ayo kita kerja tugasnya di sini," ucap Aira manggil Shakila yang baru sampai di rumahnya.

Zidan pun membantu adiknya membawa tasnya dan ikut bergabung dengan mereka berdua.

Saat sedang menemani kedua bocah itu belajar mata Zidan tak sengaja melihat seseorang yang sedang bermain game di balkon kamarnya. Gadis berjilbab yang memakai earphone dan laptop di depannya.

Zidan tak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis itu terlihat, sangat cantik dengan hijabnya dan tersenyum memandang laptopnya.

"Apa dia sedang memainkan Game Secret Partner?" batin Zidan menduga-duga. Game online ciptaan masih mendunia dan masih menjadi game online no 1 dan mendapatkan penggunaan terbanyak.

"Aira itu siapa?" tanya Zidan menunjuk ke arah gadis di balkon lantai 2 rumah mewah itu.

Aira dan Shakira menghentikan belajarnya dan melihat ke arah yang ditunjuk oleh Zidan.

"Itu tante Arsy," Jawab Aira.

"Oh namanya Arsy," batin Zidan terus melihat ke arah gadis berhijab itu, Zidan bahkan diam-diam mengambil foto.

*****

Syahidahl yang merasa aman dengan cepat menelpon kedua temannya, ia berencana ingin mengunjungi tempat latihan basket kian. ia bisa melihat jika saat ini Kian sedang latihan di sana dia meretas CCTV tempat latihan tersebut.

Nara yang sudah bisa membawa mobil dengan cepat menghampiri Syahida dan mereka pun ke pergi ke tempat yang diminta Syahidaq.

"Kamu yakin di sini tempatnya?" tanya Lusi.

"Iya, mereka latihan di ruangan sana. Ayo kita ke sana," ucap Syahida bersemangat ia bahkan sedikit berlari menuju ke ruangan latihan tersebut dan benar saja saat sampai di sana sudah banyak penggemar Kian yang berdiri di dekat lapangan semua bersorak menyebutkan nama Kian.

Kian yang sedang serius berlatih menghentikan latihannya saat melihat Syahidah dan teman-temannya. Mereka ikut menghampiri sisi lapangan.

Kian pun melambai dan tersenyum kepada mereka sebelum melanjutkan permainannya.

Syahida dan kedua temannya bersorak saat Kian berhasil memasukkan bola. Namun, beberapa saat kemudian tanpa sengaja Syahida terkena bola di bagian kepalanya dan itu cukup keras hingga ia terjatuh.

Syahida memanfaatkan situasi itu ia pura-pura pingsan.

"Syahida Kamu kenapa?" panik Nara dan juga Lusi. Syahida membuka sebelah matanya dan memberikan isyarat jika ia hanya berpura-pura membuat Lusi dan Nara bernafas lega.

Kian langsung menghampiri mereka dan mengangkat Syahida ke tempat lain di gedung itu.

Kian memercikkan air minumnya ke wajah Syahida dan Syahida pun pura-pura tersadar.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Kian terlihat panik.

"Nggak apa kok, hanya pusing dikit," ucap Syahida memegang kepalanya yang terkena bola tadi.

Mereka pun berbincang-bincang bersama, Nara dan Lusi mengerti dengan situasi, mereka kembali ke sisi lapangan memberi semangat kepada teman-teman Kian yang masih berlatih sedangkan Kian menghentikan permainannya dan menemani Syahida berbincang hingga Syahida melupakan waktunya.

Saat tersadar ia dengan cepat melihat ponselnya dan melacak keberadaan Zidan.

Syahi membelalakkan matanya saat melihat alat pelacak yang disimpan di mobil Zidan sudah bergerak dan menuju pulang ke rumahnya, itu berarti mereka juga harus segera pergi dari tempat itu dan harus lebih cepat sampai dirumah sebelum Zidan.

"Aku pulang dulu ya, aku sedang buru-buru," ucap Syahida berlari menarik kedua temannya dan meninggalkan gedung tempat latihan basket tersebut, membuat Kian hanya bengong melihat Syahida dan teman-temannya yang semakin menjauh.

🌹🌹 Selamat membaca 🌹🌹

Terpopuler

Comments

maulana ya_manna

maulana ya_manna

bakal kena hukuman lagi nih🤔

2022-07-21

0

Susi nabila

Susi nabila

wah Arsy remaja pakai hijab ya...
kaya bunda kaila ...
apa arsy jodoh nya Zidan ya...🙈
kasih fisual nya dong ka....😁🥰🥰🥰🙏🙏🙏

2022-06-05

3

M Anha🌹 Ig: anha5569🌹

M Anha🌹 Ig: anha5569🌹

Lanjut besok ya kk☺️

2022-06-05

2

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Harmonis.
2 Tebar Pesona
3 Mencari tau
4 Kekompakan Zidan dan Rafiz.
5 Pengawasan Zidan
6 Zidan Sang Idol Sekolah
7 Siapa Dia?
8 Keluar Abraham Wijaya
9 Syahidah Vs Arsy
10 Little Princess
11 Cantikmu Mengalihkan Duniaku
12 Pertemuan Pertama
13 Pesona Arsy
14 Possessive Brother
15 Secret Partner
16 Kebenaran Syahidah
17 Kebenaran rumah tangga Gavin.
18 Izin Papa
19 Kepulauan Kak Dika.
20 Tamu Undangan
21 Pertemuan Tak Terduga
22 Mencoba Mendekati
23 Ketegasan Kelvin
24 kecanggungan Asry dan Zidan
25 Kekecewaan Zidan
26 Keputusan Gavin.
27 Setelah Sekian Lama
28 Kelakuan Gavin.
29 Aksi Zidan
30 Bersatunya Dua Pejuang Cinta
31 Anak kesayangan Papa dan Bunda.
32 Saling Merahasiakan.
33 Awal Rencana Zidan
34 Kunjung Zidan.
35 Awal Dari Kebahagiaan
36 Calon Besan
37 Sicret Patner
38 Sahabat Sejati
39 Zidan Si Genius
40 Kemampuan Zidan
41 Rahasia Keluarga Kian
42 Pengintaian
43 Saling merahasiakan.
44 Rencana Awal
45 Kenyataan Kian
46 Kabar Bahagia
47 Semakin Mendekati Target
48 Pertemuan Zidan Dan Kian.
49 Menjelang Peluncuran
50 Rencana Cinta Zidan
51 Persiapan Peluncuran
52 Gadis Istimewa
53 Pernyataannya Cinta
54 Kekuatan Cinta Zidan
55 Rencana Berbahaya
56 Promo karya : Rafizqi
57 Terjebak di Sarang Musuh
58 Memet Sang pahlawan.
59 Penyelamatan
60 Kebahagiaan semua Keluarga ( Tamat )
61 Promo karya Terbaru ku
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Keluarga Harmonis.
2
Tebar Pesona
3
Mencari tau
4
Kekompakan Zidan dan Rafiz.
5
Pengawasan Zidan
6
Zidan Sang Idol Sekolah
7
Siapa Dia?
8
Keluar Abraham Wijaya
9
Syahidah Vs Arsy
10
Little Princess
11
Cantikmu Mengalihkan Duniaku
12
Pertemuan Pertama
13
Pesona Arsy
14
Possessive Brother
15
Secret Partner
16
Kebenaran Syahidah
17
Kebenaran rumah tangga Gavin.
18
Izin Papa
19
Kepulauan Kak Dika.
20
Tamu Undangan
21
Pertemuan Tak Terduga
22
Mencoba Mendekati
23
Ketegasan Kelvin
24
kecanggungan Asry dan Zidan
25
Kekecewaan Zidan
26
Keputusan Gavin.
27
Setelah Sekian Lama
28
Kelakuan Gavin.
29
Aksi Zidan
30
Bersatunya Dua Pejuang Cinta
31
Anak kesayangan Papa dan Bunda.
32
Saling Merahasiakan.
33
Awal Rencana Zidan
34
Kunjung Zidan.
35
Awal Dari Kebahagiaan
36
Calon Besan
37
Sicret Patner
38
Sahabat Sejati
39
Zidan Si Genius
40
Kemampuan Zidan
41
Rahasia Keluarga Kian
42
Pengintaian
43
Saling merahasiakan.
44
Rencana Awal
45
Kenyataan Kian
46
Kabar Bahagia
47
Semakin Mendekati Target
48
Pertemuan Zidan Dan Kian.
49
Menjelang Peluncuran
50
Rencana Cinta Zidan
51
Persiapan Peluncuran
52
Gadis Istimewa
53
Pernyataannya Cinta
54
Kekuatan Cinta Zidan
55
Rencana Berbahaya
56
Promo karya : Rafizqi
57
Terjebak di Sarang Musuh
58
Memet Sang pahlawan.
59
Penyelamatan
60
Kebahagiaan semua Keluarga ( Tamat )
61
Promo karya Terbaru ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!