Pengawasan Zidan

Pagi hari Syahida berangkat sekolah dengan wajah cemberutnya, ia bahkan pergi lebih dulu dan hanya berpamitan kepada Mamanya.

"Kamu yakin mau naik bus ke sekolah?" tanya Nandira melihat ekspresi putrinya.

"Iya, Mah. Syahida mau naik bus aja. Dari pada satu mobil dengan kakak. Kakak itu nyebelin, Aku kesel sama kakak." jawaban melihat kekamar kakaknya.

"Ya udah, Kamu hati-hati dijalan. kamu tahu sendiri kan kendaraan umum itu nggak aman. Banyak kejahatan yang terkadang terjadi."

"Iya, Mah! Lagian di bus itu ada banyak anak sekolah, teman-teman Syahida dan jika pagi begini biasanya busnya akan dipenuhi anak sekolah jadi aman kok," jelas Syahida.

"Ya udah hati-hati di jalan ya, ingat jangan pacaran dulu jika memang Papa belum kasih izin." Nandira memperingati anaknya itu. Nandira tau benar jika putrinya itu sangat sulit di beritahu.

Syahida hanya mengangguk kemudian mencium punggung tangan mamanya sebelum melangkah keluar rumah dengan sedikit berlari.

Zidan baru turun dan melihat Syahida keluar dari pintu utama.

"Mah Syahida mau kemana? sudah mau ke sekolah?" tanyanya.

"Iya, Sepertinya dia masih ngambek dengan kalian, dia memilih naik bus daripada ikut dengan kamu dan papa. Kamu itu jangan suka gangguin adik kamu. Coba bicarakan baik-baik jika ada masalah."

"Zidan nggak gangguin, Mah! Zidan hanya jagain dia, Zidan dan nggak mau jika dia sampai sakit hati karena seorang pria."

Nandira tak bisa berkata apa-apa karena ia juga tak ingin itu terjadi, ia sendiri pernah meresakan sakit hati, tapi di sisi lain Ia juga mengerti jika Syahida juga ingin merasakan yang namanya masa pacaran bahkan dirinya saja berpacaran saat masih SMA sama seperti Syahida saat ini.

Syahida yang masih kesal berjalan menuju ke halte bus sambil terus menggerutu, tanpa ia sadari bus yang sudah datang kini sudah mulai meninggalkan halte.

"Pak, tunggu!" teriaknya mengejar bus tersebut Ia berlari sekencang mungkin hingga ia melihat seseorang mengulurkan tangan untuk membantunya.

Syahida tanpa melihat orang tersebut langsung menggapai tangannya dan ia pun berhasil naik ke bus yang sudah perlahan meninggalkannya.

"Terima kasih ya," ucapnya. Syahida terkejut saat melihat Siapa orang yang membantunya. Ya orang itu adalah Kian.

"Kamu ke sekolah naik bus juga?" tanyanya.

"Eh iya, sesekali jika Papa tak bisa mengantarku aku naik bus," ucapnya gugup dan memperbaiki penampilan yang berantakan.

Zidan mengendarai mobilnya di belakang bus tersebut dan ia sempat melihat saat Kian mengulurkan tangannya pada Syahida dan membantunya naik ke bus.

"Bukannya Syahida bilang jika Kian itu dari keluarga berada? Kenapa dia naik bus ke sekolah apa jangan-jangan mereka sudah janjian," Zidan terus mengikuti mereka sampai bus itu berhenti di halte bus yang tak jauh dari sekolahan mereka.

Begitu turun Syahidah melihat ke kiri dan ke kanan dan tak melihat kakaknya di sana.

"Jam segini pasti Kakak masih sarapan," batinnya dia pun berjalan beriringan bersama dengan Kian.

Suara klakson menyentakkan mereka berdua Kian dan Syahida berbalik dan melihat ke belakang ternyata Zidan sudah di belakang mereka dengan mobil sportnya.

Syahida menghela nafas jengah dan langsung berlari menuju ke gerbang sekolah membuat Zidan pun melajukan mobilnya menuju ke parkiran sekolah mereka.

Kian miringkan kepalanya memperhatikan kedua orang tersebut, ia semakin penasaran mengenai hubungan keduanya.

"Syahida tunggu," teriak Zidan saat berjalan di belakang Syahida sambil menarik tasnya membuat Syahida tak bisa melanjutkan jalannya.

"Ih! Kakak apaan sih," kesel Syahida menepis tangan Zidan dari tasnya.

"Apa Kamu sengaja naik bus ? Atau Karena memang sudah janjian dengan Kian? Aku lapor papa kamu."

"Kakak suka banget fitnah, mana ada aku janjian dengan Kian bukannya ponselku ada di tanganmu papa," kesel Syahida kembali berjalan cepat menuju ke kelasnya.

Zidan menggaruk kepalanya tiba-tiba ke jeniusnya hilang saat melihat Syahida dan juga Kian bersama.

"Iya juga ya, ponsel Syahida 'kan ada sama Papa," batin Zidan berjalan menuju ke kelasnya. Tanpa di sadari sejak tadi Kian terus memperhatikan mereka dari belakang.

"Mereka itu pacaran atau adik kakak? kenapa Syahida terus memanggilnya kakak pada Zidan," batin Kian yang sejak tadi mendengar percakapan mereka.

🌹🌹 selamat membaca 🌹🌹

Terpopuler

Comments

Deriana Satali

Deriana Satali

Ya ampun Zidan km protektif banget sm adik kamu

2022-06-03

2

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Harmonis.
2 Tebar Pesona
3 Mencari tau
4 Kekompakan Zidan dan Rafiz.
5 Pengawasan Zidan
6 Zidan Sang Idol Sekolah
7 Siapa Dia?
8 Keluar Abraham Wijaya
9 Syahidah Vs Arsy
10 Little Princess
11 Cantikmu Mengalihkan Duniaku
12 Pertemuan Pertama
13 Pesona Arsy
14 Possessive Brother
15 Secret Partner
16 Kebenaran Syahidah
17 Kebenaran rumah tangga Gavin.
18 Izin Papa
19 Kepulauan Kak Dika.
20 Tamu Undangan
21 Pertemuan Tak Terduga
22 Mencoba Mendekati
23 Ketegasan Kelvin
24 kecanggungan Asry dan Zidan
25 Kekecewaan Zidan
26 Keputusan Gavin.
27 Setelah Sekian Lama
28 Kelakuan Gavin.
29 Aksi Zidan
30 Bersatunya Dua Pejuang Cinta
31 Anak kesayangan Papa dan Bunda.
32 Saling Merahasiakan.
33 Awal Rencana Zidan
34 Kunjung Zidan.
35 Awal Dari Kebahagiaan
36 Calon Besan
37 Sicret Patner
38 Sahabat Sejati
39 Zidan Si Genius
40 Kemampuan Zidan
41 Rahasia Keluarga Kian
42 Pengintaian
43 Saling merahasiakan.
44 Rencana Awal
45 Kenyataan Kian
46 Kabar Bahagia
47 Semakin Mendekati Target
48 Pertemuan Zidan Dan Kian.
49 Menjelang Peluncuran
50 Rencana Cinta Zidan
51 Persiapan Peluncuran
52 Gadis Istimewa
53 Pernyataannya Cinta
54 Kekuatan Cinta Zidan
55 Rencana Berbahaya
56 Promo karya : Rafizqi
57 Terjebak di Sarang Musuh
58 Memet Sang pahlawan.
59 Penyelamatan
60 Kebahagiaan semua Keluarga ( Tamat )
61 Promo karya Terbaru ku
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Keluarga Harmonis.
2
Tebar Pesona
3
Mencari tau
4
Kekompakan Zidan dan Rafiz.
5
Pengawasan Zidan
6
Zidan Sang Idol Sekolah
7
Siapa Dia?
8
Keluar Abraham Wijaya
9
Syahidah Vs Arsy
10
Little Princess
11
Cantikmu Mengalihkan Duniaku
12
Pertemuan Pertama
13
Pesona Arsy
14
Possessive Brother
15
Secret Partner
16
Kebenaran Syahidah
17
Kebenaran rumah tangga Gavin.
18
Izin Papa
19
Kepulauan Kak Dika.
20
Tamu Undangan
21
Pertemuan Tak Terduga
22
Mencoba Mendekati
23
Ketegasan Kelvin
24
kecanggungan Asry dan Zidan
25
Kekecewaan Zidan
26
Keputusan Gavin.
27
Setelah Sekian Lama
28
Kelakuan Gavin.
29
Aksi Zidan
30
Bersatunya Dua Pejuang Cinta
31
Anak kesayangan Papa dan Bunda.
32
Saling Merahasiakan.
33
Awal Rencana Zidan
34
Kunjung Zidan.
35
Awal Dari Kebahagiaan
36
Calon Besan
37
Sicret Patner
38
Sahabat Sejati
39
Zidan Si Genius
40
Kemampuan Zidan
41
Rahasia Keluarga Kian
42
Pengintaian
43
Saling merahasiakan.
44
Rencana Awal
45
Kenyataan Kian
46
Kabar Bahagia
47
Semakin Mendekati Target
48
Pertemuan Zidan Dan Kian.
49
Menjelang Peluncuran
50
Rencana Cinta Zidan
51
Persiapan Peluncuran
52
Gadis Istimewa
53
Pernyataannya Cinta
54
Kekuatan Cinta Zidan
55
Rencana Berbahaya
56
Promo karya : Rafizqi
57
Terjebak di Sarang Musuh
58
Memet Sang pahlawan.
59
Penyelamatan
60
Kebahagiaan semua Keluarga ( Tamat )
61
Promo karya Terbaru ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!