Zidan yang mengetahui Arsy juga merupakan pemain Secret Partner dengan cepat mengambil laptopnya membuka aplikasi game online Secret Partner miliknya dan langsung mengetik nama Little Princess di sana dan ternyata saat ini Little Princess sedang bermain dengan seseorang yang bernama akun Princess Sofia yang tak lain adalah Clara.
Zidan mencoba untuk ikut bermain.
Lama Zidan menunggu, Namun. ia tak dikonfirmasi untuk ikut bergabung dalam permainan mereka, ini untuk pertama kalinya Zidan ditolak. Biasanya setiap ia meminta izin untuk ikut bermain, ia langsung diterima mengingat nama My Bos adalah akun yang paling terkenal dan hampir semua pengguna Secret Partner mengenalnya. Ribuan akun setiap harinya mengundangnya untuk bermain.
Akun My Bos adalah akun milik Zidan di mana Zidan merupakan pemain terhebat untuk saat ini dan sekaligus pencipta game online tersebut.
"Kenapa dia menolak ku," gumam Zidan kembali mencoba meminta untuk bermain. Namun lagi-lagi dia ditolak.
Membuat ia tak bisa berkomunikasi dengan mereka. Zidan pun menyerah setelah berkali-kali ditolak oleh little princess dan juga princess Sofia.
Di kediaman Abraham Wijaya.
Arsy dan Clara Saling pandang saat akun My Bos berkali-kali ingin ikut bermain dengan mereka, saat ini mereka berdua sedang berada di kamar Arsy.
"Kenapa kamu menolaknya?" tanya Clara.
"Kamu sendiri kenapa menolaknya?" tanya Arsy balik.
"Aku menolaknya karena melihatmu menolaknya berkali-kali. Apa kau mengenalnya? Bukankah dia ini My Bos pemain terhebat. Sayang sekali kita menolaknya belum tentu lain ia mau bermain dengan kita."
"Memangnya apa hebatnya sih dia?" tanya Arsy yang tak tahu banyak tentang para pemain, ia hanya fokus bermain dengan akunnya dan beberapa akun yang dikenalnya merupakan akun teman-teman perempuannya.
Arsy tak sembarang menerima jika ada yang meminta pertemanan dengannya khususnya jika akun itu milik seorang laki-laki.
"My Bos itu pemain terbaik jika kita bermain dengannya kemungkinan level kita akan naik, Sekarang kita masih di level rendah," ucap Clara menyayangkan telah menolak My Boss.
"My Boss berarti dia laki-laki 'kan? Aku nggak mau bermain dengan laki-laki kamu tahu sendiri 'kan kalau kakak tahu kita main dengan laki-laki mungkin kita akan dilarang untuk main lagi, bisa-bisa akun kita dihapus lagi," ucap Arsy kembali memulai permainan mereka yang kalah karena fokus mereka tertuju pada My Boss yang terus meminta izin untuk ikut bermain.
"Iya juga sih," gumam Clara dan mereka pun kembali bermain.
Zidan yang masih penasaran terus melihat data-data Arsy. Ia pun melihat nama sekolahnya.
"Wijaya school," ucapnya membaca nama sekolah Arsy Ia pun bertekad untuk mendatangi sekolah tersebut.
☘️☘️☘️
Pagi hari tak seperti biasanya. Zidan pagi ini lebih berseri-seri, senyum tak lepas dari wajahnya membuat Syahida dan Shakila Saling pandang dan memberi kode untuk melihat tingkah aneh Kakak mereka.
"Kakak sakit ya?" tanya Shakila dengan polosnya.
"Kalau Kakak sakit Kakak nggak mungkin ke sekolah, kamu kok bisa menambah Kakak sakit sih?" tanya Zidan mencubit gemes pipi adik kecilnya.
"Soalnya Kakak kayak orang gila, senyum-senyum sendiri," ucap Shakila masih dengan wajah polosnya Syahidah yang sedang meminum susunya langsung menyembur memenuhi meja makan bahkan Rafiz yang tadinya ingin mengambil nasi goreng menghentikan tangannya saat tangan nya sudah dipenuhi semburan susu Syahidah.
Melihat ulahnya, Syahidah langsung mengambil tisu dan membersihkan tangan Papanya.
"Maaf ya, pah. Aku nggak sengaja semua ini gara-gara kak Zidan," ucapnya masih terus membersihkan tangan ayahnya dan membersihkan meja yang dipenuhi semburannya.
"Kenapa kamu menyalahkan kakakmu?Jelas-jelasnya kamu yang menyembur Papa," jelas Nandira.
"Iya, Mama semua ini salah Kakak kenapa Kakak jadi orang gila di pagi hari," ucap Shakila membuat Rafiz yang sejak tadi menahan tawanya tertawa terbahak-bahak. Sedari tadi ia memang memperhatikan anak sulungnya itu bertingkah aneh. Namun, ia menahan diri untuk menegurnya.
"Sudah-sudah! Ayo makan," ucap Nandira menyendokkan nasi goreng yang rasa susu ke piring suaminya.
Mereka pun sarapan bersama dan pagi hari ini Shakila dan Syahidah ikut bersama dengan Zidan. Jika biasanya mereka menolak untuk satu mobil dengan kakak sulungnya itu kali ini mereka yang menawarkan diri untuk ikut.
"Kakak apa Semua ini karena Arsy ya?" tanya Syahidah menaik turun kan keningnya.
"Arsy tantenya Aira ya, Kak? Memangnya dia itu bisa bikin orang bisa gila ya?" tanya Shakila yang sudah tadi mendengar obrolan mereka, ia duduk di jok belakang.
Syahidah mengangguk menjawab pertanyaan adiknya membuat Zidan langsung melemparnya dengan kotak tisu.
Syahidah tertawa melihat kakaknya sepertinya kakaknya itu sudah mulai bucin pada sosok Arsy membuat Ia pun jadi penasaran ingin mencoba mengenalnya lebih dekat sosok yang membuat kakak kembarnya menjadi gila.
Sementara itu Shakila langsung terdiam, selama ini ia sering bermain di rumah Aira ia menjadi takut bagaimana jika ia juga menjadi gila karena tante Aira itu.
☘️☘️☘️
Pertama-tama Zidan mengantar Shakila ke sekolahnya kemudian mereka menuju ke sekolah mereka.
"Kak, siang nanti sesuai kesepakatan ya aku mau jalan-jalan dengan teman-temanku, Kakak jangan rese," ucap Syahidah memperingatkan kakaknya akan kesepakatan mereka malam tadi.
"Iya," jawab Zidan malas kemudian berlalu meninggalkan Syahidah yang melompat kegirangan dan langsung berlari menuju ke Nara dan Lusi yang sudah menunggunya.
Tak lama kemudian Kian datang dengan motor sportnya membuat Syahidah langsung menghampirinya.
"Hay, siang nanti kami semua ingin jalan bareng apa kamu mau ikut?" ajaknya.
"Tentu saja, tapi nggak apa kamu jalan sama aku bukannya aku perhatikan selama ini Zidan nggak suka jika kamu dekat denganku?"
"Udah, masalah itu tenang saja, aku sudah menjinakkannya," ucap Syahidah kemudian Ia pun berlalu meninggalkan Kian masuk ke sekolah lebih dulu bersama dengan kedua temannya.
Zidan tak ke kelasnya dia langsung menuju ke ruang di mana para tim basket biasanya selalu berkumpul.
Semua teman-teman sudah menunggu di sana Zidan sudah mengirim pesan kepada mereka malam tadi untuk berkumpul di tempat biasa.
"Aku ada rencana mengadakan pertandingan persahabatan dengan Wijaya school. Apa kalian siap?" tanya Zidan pada teman-teman tim basketnya.
"Tentu saja, aku dengar Wijaya school merupakan salah satu sekolah yang memiliki tim basket yang cukup hebat. Aku rasa kita bisa menjajal kemampuan mereka. Selama ini kita tak pernah bertemu dengan mereka dalam setiap pertandingan," ucap Riza salah satu sahabat Zidan yang juga masuk ke dalam tim basket.
"Ya udah, pulang sekolah nanti aku akan mampir ke sekolah mereka dan memberikan undangan. Kita akan bertanding hari Sabtu kalian siap-siap saja," ucap Zidan kemudian mengakhiri pertemuan mereka.
Bel sudah berbunyi. Mereka pun kembali ke kelas mereka masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Susi nabila
wih.... dari mata turun ke hati...
penasaran nih Zidan...
gas pol Thor up nya jangan kasih kendor....👍👍🥰🥰🥰
2022-06-10
1
Deriana Satali
Oh....oh... Zidan udah kena virus cinta
dan mulai pdkt melalui jalur basket 😃
2022-06-10
1