Sakit

"jadi kerajaan yang di juluki sebagai Shìjiè Zhī Mén adlah kerajaan Xin, kerajaan yang di pimpin oleh calon pasanganmu, Raja Xin." Jelas Jendral Huang, Yun Yi pun mengangguk.

Lalu Jendral Huang pun melanjutkan penjelasannya,

"Kerajaan Xin di juluki sebagai Shìjiè Zhī Mén karena kerjaan itu mempunyai tempat yang terdapat banyak pintu yang bisa menghubungkan kita dengan alam lain." Jendral Huang menjeda, ia pun mengambil nafas

"Contohnya seperti Alam atas yang beriai manusia-manusia dengan kultivasi tinggi sekaligus tempat di mana para dewa dan dewi hidup. Lalu ada alam siluman, seperti namanya tempat itu di isi oleh banyak siluman. Dan yang terakhir alam bawah, di sana tempat hidupnya para iblis dan penyihir hitam." Jelas Jendral Huang.

"Ayah, apa bedanya penyihir dengan Kultivator?" Tanya Yun Yi.

"Kultivator adalah orang yang menggunakan Qi spiritual untuk berkultivasi, namun penyihir mempunyai kekuatan yang di peroleh dari emosi negatif manusia atau makhluk hidup lainnya. Ada juga penyihir putih, yang sampai saat ini orang-orang pun tidak tahu dia hidup di mana, penyihir putih memperoleh kekuatannya dari emosi positif, tapi penyihir putih juga bisa memperoleh kekuatannya dari nafas tumbuh-tumbuhan." Medengar penjelasan dari Ayahnya Yun Yi mengangguk paham.

"Dan apakah kau tahu?" Yun Yi mentap Jendral Huang yang sepertinya akan kembali berbicara.

"Penyihir putih bisa memperoleh kekuatannya dari tumbuh-tumbuhan itu berkat dari Dewi alam." Jelas Jendral Huang.

Mendengar kata 'Dewi alam' entah kenapa jantung nya menjadi berdetak tidak menentu, Yun Yi memegang kepalanya yang terasa sangat berat.

"Ayah, karena ini sudah semakin malam, aku akan kembali ke paviliun." Setelah mengucapkan itu, Yun Yi langsung berlari keluar.

Melihat itu Jendral Huang agak heran dengan tingkah Yun Yi.

"Apakah dia sudah sangat mengantuk?" Gumamnya.

...> > > ✧✧✧ < < <...

Sesampainya di kamar, Yun Yi langsung terduduk di depan pintu.

"Aw, kenapa kepalaku sangat sakti?"

"Sakit, hiks..."

"Sakit."

Yun Yi menangis sambil memegangi kepalanya, suara tangis nya sangat pelan sehingga Lan Mei yang berada di depan pintu kamarnya ridak mendengar suara tangis Yun Yi.

"Xiăo Jiě apakah anda akan langsung tidur?" Lan Mei mengetuk pintu kamar Yun Yi pelan.

Karena tidak ada jawaban, Lan Mei mengira Yun Yi sudah tidur.

"Kalau begitu selamat malam Xiăo Jiě."

Yun Yi yang tidak bisa bergerak pun hanya membiarkan Lan Mei pergi begitu saja. Darah mengalir lewat hidungnya, lalau mata Yun Yi pun tertutup dan tubuhnya jatuh ke lantai.

...***...

"Dewi, cepat pergi sebelum mereka melihat anda." Seorang wanita dengan hanfu berwarna hijau cerah mendorong  wanita yang ada di depannya.

"Tidak Liu Li, aku tidak mau meninggal kanmu sendiri di sini." Wanita dengan hanfu biru awan itu menggeleng, air matanya tidak bisa berhenti mengalir

"Dewi jika anda tidak segera pergi dari sini, nubi khawatir mereka akan menemukan anda." Wanita hanfu hijau itu terus mendorong wanita hanfu biru keluar dari rumah kecil itu.

"Tidak Liu Li, aku tidak mau." Wanita hanfu merah itu semakin menangis kencang.

Yun Yi yang sedari tadi melihat itu entah kenapa juga ikut merasa sedih.

Wanita hanfu hijau itu menunduk, ia melepaskan satu tusuk rambut yang terpasang. Tusuk rambut dengan bentuk bulan purnama yang di kelilingi daun hijau itu ia berikan pada wanita ber hanfu merah.

"Apa maksudnya ini Liu Li?" Tanya wanita berhanfu merah.

"Maafkan saya karena memaksa anda Dewi, namun ini demi kebaikan anda."

Wanita hamfu merah mengernyit bingung, "apa..." Ucapannya terpotong krika ia tiba-tiba di selimuti cahaya warna warni.

"Saya harap anda selamat."

Setelah wanita hanfu hijau berucap, semanya menjadi hitam.

...***...

"Tunggu!" Yun Yi tersadar, ia duduk sambil menyandarkan tubuh nya ke pintu.

"Siapa tadi? Kenapa aku memimpikan itu?" Yun Yi bergumam tidak jelas, tubuhnya menggigil, air matanya turun dengan deras.

"Lalu kenapa aku harus menangis?"

Setelah mengusap air matanya, Yun Yi berdiri lalu berjalan ke peraduannya. Ia melihat ke luar jendela yang sengaja tidak pernah ia tutup.

"Bulannya sangat mirip dengan tusuk rambut itu." Gumam Yun Yi.

Yun Yi membaringkan tubuhnya lalu mulai menyelami alam mimpi kembali.

...> > > ✧✧✧ < < <...

Pagi hari pun menyapa, Lan Mei yang baru saja akan membangunkan Yun Yi, mengurungkan niatnya kala melihat bercak darah di Hanfu nonanya.

"Darah? Kenapa ada darah di Hanfu Xiăo Jiě?" Lan Mei memegang bekas darah itu dan terasa sudah kering.

"Itu berarti ini adalah bekas malam tadi? Tapi ini darah apa?"

Yun Yi yang merasa ada orang di sekitarnya pun membuka matanya.

"Pagi Lan Mei." Sapa Yun Yi ketika melihat Lan Mei tengah berdiri di samping ranjangnya.

"Iya, pagi Xiăo Jiě." Sapa balik Lan Mei.

"Lan Mei untuk hari ini bisakah kamu membiarkan aku istirahat terlebih dahulu." Pinta Yun Yi dengan wajah lelah.

"Apakah Xiăo Jiě sakit?" Tanya Lan Mei cemas.

"Tidak, hanya sedikit tidak enak badan saja." Yun Yi menggeleng, lalu menjelaskan dengan secara singkat tentang keadaannya.

"Apakah perlu Nubi panggilkan Tabib?" Tanya Lan Mei yang masih cemas.

"Tidak perlu, aku hanya perlu beristirahat hari ini saja. Jadi kau boleh mengerjakan pekerjaanmu yang lain." Yun Yi mengusir Lan Mei dengan halus.

Dia hanya butuh ketenangan setelah mimpi malam tadi.

Melihat Nonanya yang sepertinya tidak ingin di ganggu, Lan Mei mengangguk.

"Kalau begitu Nubi pamit."

Setelah kepergian Lan Mei, Yun Yi berbaring termenung. Setelah memimpikan wanita berhanfu hijau dan hanfu merah. Ia kembali memimpikan hal yang sama seperti mimpi hari kemarin.

Ia merasa di teror, jantungnyaselalu berdetak cepat, seolah-olah ia yang menalami itu semua.

Di sisi lain Lan Mei yang baru sjaa keluar dari kamar Yun Yi di kagetkan dengan kedatangan Jendral Huang.

"Nubi memberi salam kepada Jendral besar."

"Kau boleh bangkit." Ucap Jendral Huang.

Setelah Lan Mei berdiri, Jendral Huang langsung berucap.

"Di mana Yun Yi? Kenapa dia belum keluar dari kamarnya?" Tanya Jendral Huang.

"Menjawab Jendral, Xiăo Jiě bilang ia tengah tidak enak badan dan ingin beristirahat seharian." Jelas Lan Mei.

"Yun Yi sakit?" Jendral Huang dengan perasaat khawatir berlari ke kamar Yun Yi ia membuka pintu dan mendapati Yun Yi yang tengah tertidur pulas.

Setelah sampai di samping Yun Yi, Jendral Huang mengusap kepala anaknya.

"Kenapa kamu tampak begitu kelelahan? Kamu juga sangat pucak Yi'er."

Jendral Huang terus menatap wajah Yun Yi yng tengah tertidur, "Ayah harap, kamu baik-baik saja." Ujar Jendral Huang.

"Jangan buat Ayah khawatir." Lanjutnya.

Jendral Huang berbalik, "Kasim¹ Luo, tolong beritahu Jendral Chen bahwa hari ini aku akan menyerahkan semua pekerjaanku padanya." Titah Jendral Huang.

"Jika dia bertanya kenapa, jawab saja kalau aku ingin menjada Yun Yi." Lanjutnya.

"Yang rendah ini menerima perintah."

Setelah Kasim Luo pergi, Jendral kembali memperhatikan Yun Yi. Ia mulai mengalirkan energi Qi melalui keningnya.

"Cepatlah sembuh, Yi'er."

...🔸️To Be Continued🔸️...

Note 📝:

Kasim \= Pelayan laki-laki yang selalu ada di samping majikannya.

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep

2023-12-02

0

Kania Rahman

Kania Rahman

👍👍💪💪🥰🥰

2023-06-02

0

siti fatimah

siti fatimah

crazy up

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Xiao Lin
2 TRANSMIGRASI
3 Mamulai Semuanya dari Awal
4 Pasar
5 Dao Xi Ling
6 Kebahagiaan
7 Perjodohan
8 Huang Yu Lin
9 Feng Jun dan Teleportasi
10 Dasar Kultivasi
11 Dasar Kultivasi II
12 Raja Xin
13 Xin Guang Xiao
14 Flashback
15 Flashback ll
16 Sakit
17 Embun Mimpi
18 Chen Lu
19 Si Pembeli
20 Ayah dan Ibu
21 Sadar
22 Satu tempat
23 Sidang
24 Sidang II
25 Mèimèi
26 Karma
27 Bunga Holly Kelabu
28 Perburuan
29 Cincin Ruang
30 Yu Lin bosan
31 Dunia Ruang
32 Memasak
33 Sangat Enak
34 Pengembara
35 Mendengar pikiran orang
36 Ular Spiritual
37 Kereta Kuda dari Sulur
38 Perkara 'Bellali'
39 Menjemput
40 Rindu
41 Jú huā
42 Menemui Calon Guru
43 Spirit Beast
44 Porselen pembuat Tungku
45 Jimat pengumpul Roh
46 Kita?!
47 Gu Mei Lu
48 Calon Kakak Ipar
49 Perburuan
50 Harimau Putih
51 Hewan Kontrak
52 Tingkat Dua
53 Elemen Api
54 Kristal yang terpecah
55 Shi Wen sang Dewi Bencana
56 Yun Yi terluka
57 Kulit Unik milik Yun Yi
58 Mimpi
59 Kucing Putih
60 Bai Mei
61 Perjamuan
62 Putra Mahkota
63 Wang Shu Ren
64 Kudeta
65 Lorong
66 Xiao Sui
67 Siapa dia?
68 Mimpi bukan Mimpi
69 Kabut
70 Cemas
71 Air Mata Roh
72 Cambuk Api
73 Ceroboh
74 Xian Yan
75 Sate
76 Jun Shu Ren bukan Wang Shu Ren
77 Kristal Hati
78 Kau salah memilih orang
79 Familiar
80 Cerita
81 Ruangan Serba putih
82 Jiwa Jelajah
83 Sama
84 Ter-ulang
85 Kau benar-benar An She
86 Pijatan
87 Rumor
88 Bantu bujuk
89 Aku memang menjaganya
90 Jian Yang
91 Keberangkatan
92 Tiga pria
93 Pohon Unik
94 Satu Kamar
95 Sui'er
96 Adik Seperguruan
97 Tantangan
98 Dark Aurora
99 Tengkorak dan Gua
100 Memori
101 Báishé
102 perdebatan
103 Memori II
104 Jianheeng
105 Iris Merah
106 Memori III
107 Balas budi
108 Bunga di dasar laut
109 Suku Duyung
110 Api Biru
111 Reputasi
112 Ladang penuh Herbal
113 Bai Shi
114 Apakah ini adalah aku?
115 Bangkitnya Hei Sui
116 Dewi-ku, selamat datang
117 Gua ular hitam
118 Tamu
119 Gulungan Pemanggil Hewan roh
120 Annchi
121 Tak sadarkan diri
122 Wei Zi
123 Tertidur
124 Tabib Suci, Wen Yun
125 Aura Suci
126 Siapa Pria itu
127 Kultivator bayangan
128 Inti
129 Rakus
130 Energi Naga Biru
131 Naga Kecil
132 Peramal Yin
133 Ramalan
134 Mungkin juga aku akan merindukannya
135 Peringatan
136 Bertemu lagi
137 Berjanji
138 Zhao
139 Tunggu sebentar lagi, A'Jian.
140 Yue Yi? Bukan Ye Lian?
141 Informasi
142 Jangan sampai Dewi-nya marah besar
143 Bangunan
144 Markas
145 Aku ingin mengujinya
146 Bayi di dalam perut
147 Sahabat
148 Merindu
149 Permata Suci
150 Apakah, kamu tidak salah berucap?
151 Fang Yu
152 Hari Ulang tahun pemimpin Klan Naga Biru
153 Esensi Keberadaan yang harus saya hormati
154 Pil Racun
155 Papan undian
156 Fang Yu & Hua Wei
157 Pertandingan dan Kemenangan
158 Membuat Racun
159 Pil darah Yiling
160 Menang
161 Meminta bantuan
162 Ritual
163 Ritual II
164 Kejanggalan
165 'Benda'
166 An She telah sadar
167 Pohon Kejujuran
168 Cairan biru
169 Penawar
170 Huang Fu
171 Mei Yan
172 Ramalan
173 Cara
174 Yang pertama
175 Bagaimana kamu tahu...
176 Kristal Spiritual
177 Zi Lanse
178 Xinxin
179 Hutan Lyong
180 Pria bertudung
181 Fang Hei
182 Kacau
183 Sudah di tentukan
184 Apa caranya?!
185 Kultivasi Jiwa
186 Hutan Elf
187 Yuan Gē, Chuan Gē
188 Roh-roh Pendendam
189 Xin Tian Yu
190 Shen Xi
191 Kesalahan
192 Jamu
193 Haruskah Aku merasa senang?
194 Penyelidikan
195 Kembali
196 Istana
197 Menemui Petapa Suci
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Xiao Lin
2
TRANSMIGRASI
3
Mamulai Semuanya dari Awal
4
Pasar
5
Dao Xi Ling
6
Kebahagiaan
7
Perjodohan
8
Huang Yu Lin
9
Feng Jun dan Teleportasi
10
Dasar Kultivasi
11
Dasar Kultivasi II
12
Raja Xin
13
Xin Guang Xiao
14
Flashback
15
Flashback ll
16
Sakit
17
Embun Mimpi
18
Chen Lu
19
Si Pembeli
20
Ayah dan Ibu
21
Sadar
22
Satu tempat
23
Sidang
24
Sidang II
25
Mèimèi
26
Karma
27
Bunga Holly Kelabu
28
Perburuan
29
Cincin Ruang
30
Yu Lin bosan
31
Dunia Ruang
32
Memasak
33
Sangat Enak
34
Pengembara
35
Mendengar pikiran orang
36
Ular Spiritual
37
Kereta Kuda dari Sulur
38
Perkara 'Bellali'
39
Menjemput
40
Rindu
41
Jú huā
42
Menemui Calon Guru
43
Spirit Beast
44
Porselen pembuat Tungku
45
Jimat pengumpul Roh
46
Kita?!
47
Gu Mei Lu
48
Calon Kakak Ipar
49
Perburuan
50
Harimau Putih
51
Hewan Kontrak
52
Tingkat Dua
53
Elemen Api
54
Kristal yang terpecah
55
Shi Wen sang Dewi Bencana
56
Yun Yi terluka
57
Kulit Unik milik Yun Yi
58
Mimpi
59
Kucing Putih
60
Bai Mei
61
Perjamuan
62
Putra Mahkota
63
Wang Shu Ren
64
Kudeta
65
Lorong
66
Xiao Sui
67
Siapa dia?
68
Mimpi bukan Mimpi
69
Kabut
70
Cemas
71
Air Mata Roh
72
Cambuk Api
73
Ceroboh
74
Xian Yan
75
Sate
76
Jun Shu Ren bukan Wang Shu Ren
77
Kristal Hati
78
Kau salah memilih orang
79
Familiar
80
Cerita
81
Ruangan Serba putih
82
Jiwa Jelajah
83
Sama
84
Ter-ulang
85
Kau benar-benar An She
86
Pijatan
87
Rumor
88
Bantu bujuk
89
Aku memang menjaganya
90
Jian Yang
91
Keberangkatan
92
Tiga pria
93
Pohon Unik
94
Satu Kamar
95
Sui'er
96
Adik Seperguruan
97
Tantangan
98
Dark Aurora
99
Tengkorak dan Gua
100
Memori
101
Báishé
102
perdebatan
103
Memori II
104
Jianheeng
105
Iris Merah
106
Memori III
107
Balas budi
108
Bunga di dasar laut
109
Suku Duyung
110
Api Biru
111
Reputasi
112
Ladang penuh Herbal
113
Bai Shi
114
Apakah ini adalah aku?
115
Bangkitnya Hei Sui
116
Dewi-ku, selamat datang
117
Gua ular hitam
118
Tamu
119
Gulungan Pemanggil Hewan roh
120
Annchi
121
Tak sadarkan diri
122
Wei Zi
123
Tertidur
124
Tabib Suci, Wen Yun
125
Aura Suci
126
Siapa Pria itu
127
Kultivator bayangan
128
Inti
129
Rakus
130
Energi Naga Biru
131
Naga Kecil
132
Peramal Yin
133
Ramalan
134
Mungkin juga aku akan merindukannya
135
Peringatan
136
Bertemu lagi
137
Berjanji
138
Zhao
139
Tunggu sebentar lagi, A'Jian.
140
Yue Yi? Bukan Ye Lian?
141
Informasi
142
Jangan sampai Dewi-nya marah besar
143
Bangunan
144
Markas
145
Aku ingin mengujinya
146
Bayi di dalam perut
147
Sahabat
148
Merindu
149
Permata Suci
150
Apakah, kamu tidak salah berucap?
151
Fang Yu
152
Hari Ulang tahun pemimpin Klan Naga Biru
153
Esensi Keberadaan yang harus saya hormati
154
Pil Racun
155
Papan undian
156
Fang Yu & Hua Wei
157
Pertandingan dan Kemenangan
158
Membuat Racun
159
Pil darah Yiling
160
Menang
161
Meminta bantuan
162
Ritual
163
Ritual II
164
Kejanggalan
165
'Benda'
166
An She telah sadar
167
Pohon Kejujuran
168
Cairan biru
169
Penawar
170
Huang Fu
171
Mei Yan
172
Ramalan
173
Cara
174
Yang pertama
175
Bagaimana kamu tahu...
176
Kristal Spiritual
177
Zi Lanse
178
Xinxin
179
Hutan Lyong
180
Pria bertudung
181
Fang Hei
182
Kacau
183
Sudah di tentukan
184
Apa caranya?!
185
Kultivasi Jiwa
186
Hutan Elf
187
Yuan Gē, Chuan Gē
188
Roh-roh Pendendam
189
Xin Tian Yu
190
Shen Xi
191
Kesalahan
192
Jamu
193
Haruskah Aku merasa senang?
194
Penyelidikan
195
Kembali
196
Istana
197
Menemui Petapa Suci

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!