Kebahagiaan

"Tidak, bukan seperti itu. Hanya daja Ayah tidak pernah mendengar laporan bahwa kamu bisa membuat desain senjata sendiri." Jelas Jendrla Huang, tidak ingin membuat Yun Yi salah paham dengan maksud dari ucapannya.

Ketika Yun Yi ingin membuka suara, Dao Xi Ling lebih dulu memotong pembicaraan mereka.

"Baiklah, mana barang yang akan kau beli." Ucapnya, tangan Dao Xi Ling terulur, meminta senjata yang tengah Yun Yi pegang.

Yun Yi segera memberikan belati dan juga saru set jarum akupuntur yang ia pegang kepada Dao Xi Ling.

"Total semuanya adalah tiga uang kertas, dua puluh tiga koin emas dan juga satu tael koin perak."

Yun Yi yang mendengar itu langsung menganga.

"Mengapa sangat mahal?!" Teriak Tun Yi tidak terima.

Dao Xi Ling terkekeh pelan, "Tenang saja Yun Yi. Bagi Ayah mu uang segini tidak lah banyak." Ucapnya menepuk bahu Yun Yi pelan.

"Kau tidak perlu hawatir tentang uang, dan berapapun uang yang kau habiskan. Ayahmu tak kan melarang nya, dia kan sangat kaya." Jelasnya dengan nada sedikit mengejek.

Yun Yi menengok Ayah nya yang dengan santai menyerahkan uang itu kepada Dao Xi Ling.

"Ayah, tidak kah kamu menawarnya?" Tanya Yun Yi yang hanya di balas gelengan oleh Jendral Huang.

"Ini kan hanya belati dan jarum akupuntur saja, kenapa begitu mahal?" Gumam Yun Yi yang masih bisa di dengar oleh Dao Xi Ling dan Jendral Huang.

"Tentu saja karena kualitas bahan yang sangat tinggi dan juga aku membuat belati dan jarum akupunktur ini menggunakan batu elemen¹." Papar Dao Xi Ling dengan bangga.

"Batu elemen?"

Melihat Yun Yi yang sepertinya tidak tahu tentang batu elemen, Dao Xi Ling mengalihkan tatapannya pada sahabat lamanya.

"Ji Chen, kau mengajarkan apa saja pada anakmu, kenapa dia tidak tau batu elemen?" Tanya Dao Xi Ling heran.

Jendral Huang menghela nafas pelan, lalu berkata. "Xi Ling kau pun pasti sudah mendengar rumor yang tersebar di kekaisaran ini mengenai putri ku dan Ran Ran."

Mendengar itu Dao Xi Ling menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Karena rumor itu dulu Yi'er selalu mengurung diri di kamarnya, yang ia lakukan hanya membaca buku dan tidak leih dari itu. Jadi jangan heran kenapa Yi'er tidak tahu menahu tentang keadaan di dunia luar." Jelas Jendral Huang panjang lebar.

Sedangkan Yun Yi hanya diam menyimak pembicaraan mereka. Tapi tiba-tiba ia sadar akan sesuatu, bukan kah tadi pagi ia berkata ingin jalan-jalan di pasar untuk mengembalikan ingatannya.

"Ugh, aku harus bagaimana?" Tanya Yun Yi pada dirinya sendiri.

Melihat Yun Yi yang tengah gelisah Jendral Huang pun bertanya.

"Yi'er ada apa?"

Yun Yi menengok lalu menggeleng, "ah, tidak ada apa-apa Ayah, hanya sedikit pusing saja." Ucap Yun Yi, dia menggaruk tengkuknya kaku, tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Tiba-tiba ia ingat dengan sketsa yang ia bawa, dengan segera ia menyerahkannya pada Dao Xi Ling.

"E... Ini, aku ingin membuat panah, dan ini sketsanya." Ucap Yun Yi mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Sketsa?" Gumam Dao Xi Ling, bingung.

Yun Yi kembali merutuki dirinya sendiri, kenapa ia harus berucap dengan bahasa di dunianya.

"Maksudnya, gambar langkah-langkah untuk membuat panah yang aku desain sendiri." Ucap Yun Yi menjelaskan.

Belum sempat Dao Xi Ling mengambil sketsa tersebut, Jendral Huang lebih dulu mengambilnya.

"Yi'er biarkan Ayah-mu ini melihat sketsa buatanmu terlebih dulu." Ucapnya fengan wajah serius.

Mata Jendral Huang membulat setelah membaca dan mengamati sketsa tersebut, ia mengalihkan pandangannya kearah Yun Yi.

"Yi'er, kamu sungguh hebat." Ucap Jendral Huang, tangannya mengusap puncuk kepala Yun Yi dengan sayang.

Mata Jendral huang mengembun, "Yi'er kecil kini sudah bisa membuat sketsa." Gumam Jendral Huang, yang masih dapat di dengar oleh Dao Xi Ling dan Yun Yi.

"Yi'er, maaf kalau Ayah mu ini kurang memperhatikan mu, dan selalu sibuk dengan pekerjaan. Tapi Ayah berjanji untuk kedepannya Ayah akan meluangkan waktu untuk menemanimu. Entah itu belajar, atau yang lainnya." Ungkapan Jendral Huang membuat hati Yun Yi menghangat, rasa hangat yang belum pernah ia rasakan di kehidupan sebelumnya.

Menyadari bahwa suasana di ruangan ini berubah, Dao Xi Ling segera merebut kembali sketsa yang di pegang oleh Jendral Huang.

"Baiklah, kalian boleh pulang." Usir Dao Xi Ling secara halus.

"Aku akan segera membuat pananya, agar cepat selesai." Setelah mengucapkan itu Dao Xi Ling segera pergi ke ruang pembuatan senjata.

Setelah punggung Dao Xi Ling sudah tidak terlihat, Yun Yi tersenyum.

"Ayah, mari jalan-jalan di pasar terlebih dulu sebelum pulang." Ajak Yun Yi, dia menarik lengan Hanfu Jendral Huang dengan semangat.

Suasana hatinya benar-benar meluap, ia bahagia karna dapat merasakan kasih sayang dari seorang Ayah, walaupun Jendral Huang bukanlah Ayah kandungnya. Tapi sekarang tubuh ini sudah menjadi tubuhnya, dan secara otomatis Ayah dari sang pemilik tubuh juga adalah Ayahnya.

...> > > ✧✧✧ < < <...

Malam pun tiba, Yun Yi kini tengah berendam dalam air yang sudah ia tambahkan dengan beberapa herbal yang tadi ia beli di pasar bersama Ayahnya.

Setelah berendam kurang lebih lima belas menit, Yun Yi tiba-tiba terbatuk.

"Uhuk."

Mata Yun Yi membulat, ketika melihat darah yang keluar bersamaan dengan batuknya.

"Kenapa racunnya hanya keluar setengah." Dengan kesal ia memukul-mukul air dengan kuat.

Lan Mei yang mendengar kebisingan dii tempat mandi Nonanya segera berlari dengan panik.

"Xiăo Jiě."

Lan Mei mematung ketika melihat air yang berada dalam bak berubah, seingatnya air yang ia isi ke dalam bak adalah air hangat yang jernih. Namun, kenapa sekarang menjadi berwarna merah kehitaman.

"Xi-xiăo Jiě," Lan Mei berjalan menghampiri Yun Yi dengan kaki gemetar, ia menyeka sisa darah yang berada di sisi mulut Yun Yi.

"Xiăo Jiě... Apakah Xiăo Jiě sakit? Kenapa ada darah di mulut Xiăo Jiě." Dengan menahan tangis, Lan Mei membersihkan sisa darah yang berada di area bibir Yun Yi

"Aku tidak apa-apa Lan Mei. Ini hanya racun yang keluar dari tubuhku." Jelas Yun Yi menepuk-nepuk bahu Lan Mei, untuk menenangkannya.

"A-apakah, benar-benar tidak apa?" Bukannya tenang Lan Mei malah semakin sedih, air matanya turun.

Di pikiran Lan Mei terlintas kembali ketika sang Nonanya terbaring di peraduan dengan wajah pucat.

"Lan Mei sudahlah, tidak usah menangis. Aku tidak apa-apa." Yun Yi menjeda ucapannya, lalu ia memeluk Lan Mei dengan erat.

"Ini adalah hal yang wajar, tidak perlu hawatir. Jika kamu tidak percaya, besok kamu boleh meminta Tabib Ao memeriksanya." Jelas Yun Yi.

Yun Yi mengusap punggung Lan Mei yang tengah menangis, ia senang Lan Mei begitu peduli kepada nya, tapi ia juga tidak ingin Lan Mei menangis.

Yun Yi melepaskan pelukannya lalu berkata, "Sudah, berhentilah menangis. Ayo bantu aku bersiap, Ayah pasti sudah menunggu di ruang makan."

Lan Mei mengangguk, lalu mulai membantu Yun Yi berdiri. Setelah beberapa saat, akhirnya Yun Yi sudah siap dengan Hanfu berwarna biru langit dengan ukiran bunga Wisteria berwarna ungu di beberapa sudut.

"Baiklah, mari pergi Lan Mei." Ajak Yun Yi.

"Baik Xiăo Jiě."

Di sepanjang jalan, para pelayan maupun prajurit yang melihat Yun Yi, membungkuk memberi hormat, yang di balas senyum formal oleh Yun Yi. Dan tidak terasa akhirnya mereka sampai di depan pintu ruang makan.

"ÈrXiăo Jiě, Huang Yun Yi memasuki ruangan."

Teriakan dari luar ruangan membuat suasana ruang makan yang tadinya berisik menjadi sepi.

Ketika Yun Yi masuk ia dapat melihat tatapan tajam dari beberapa pasang mata yang di tujukan pada nya. Namun, Yun Yi hanya menganggap itu angin lalu. Ketika berhadapan dengan Xi Lan Fen, istri sah Ayahnya, ia membungkukkan badannya sedikit.

"Yun Yi memberi salam kepada Huang Fūrén."

Karena sifat dari Xi Lan Fen yang acuh tak acuh, ia hanya memberi anggukan kepada Yun Yi lalu kembali menyesap tehnya.

Yun Yi hanya tersenyum, lalu berbalik arah ke Da Hui Long.

"Salam kepada Er'Fūrén²."

Da Hui Long tersenyum, lalu berkata.

"Kau boleh bangkit."

Yun Yi mengangguk lalu duduk di kursinya. Baru saja duduk, Huang Min An, adik tirinya langsung membuka suara.

"JiěJiě³, apakah kamu tidak di ajarkan etiket?" Tanyanya dengan lembut.

Entah kenapa tiba-tiba, Min An yang ada di matanya berubah menjadi rubah dengan ekor sedang menutupi wajahnya dan hanya menampilkan matanya saja.

"Memangnya ada apa Mèimèi⁴?" Tanya Yun yi balik.

"Em, maaf jika menyinggung, tapi cara JiěJiě memberi hormat itu salah." Min An berucap sambil menunduk, seolah takut kepada Yun Yi.

"Oh, ternyata salah ya. Maaf yah aku tidak tahu." Ucap Yun Yi dengan wajah kaget yang di buat-buat.

"Mèimèi juga pasti mendengarnya, karena kecelakaan kemarin membuat aku lupa ingatan, jadi mohon di maklum." Lanjutnya dengan senyum miring.

'Ku harap rubah ini akan berhenti bermain drama. Aku sudah sangat lelah menemaninya, padahal hanya beberapa kata.' batin Yun Yi berharap.

Mulut Min An terbuka, ingin mengucapkan sesuatu, tapi suara pengawal yang mengumumkan keberadaan Jendral Huang lebih dulu terdengar.

"Jendral besar Huang Ji Chen memasuki ruangan."

Ketika Jendral Huang mesuk, semua orang yang ada di ruangan langsung memberi hormat.

"Hormat kami pada Jendral besar Huang."

"Kalian boleh bangkit." Ucap Jendral Huang.

Lalu ia menghampiri Yun Yi, mengusap puncuk kepala pelan.

"Ayo duduk."

Setelah semuanya duduk, akhirnya makan malam pun di mulai. Jika yang lain tengah asik berceloteh tentang kegiatannya hari ini. Hanya Yun Yi dan Huang Fūrén saja yang terus memakan makanannya dengan fokus.

...🔸️To Be Continued🔸️...

Note 📝 :

Batu Elemen \= batu kristal yang di guanakan para kultivator untuk berkultivasi.

Er'Fūrén \= nyonya kedua/istri ke dua/selir pertama.

JiěJiě \=kakak perempuan.

Mèimèi \=adik perempuan.

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep. jalinan cerita nan apik

2023-12-01

0

Ria Imanuela Muskitta

Ria Imanuela Muskitta

critannya baguss....
tphii...
kta"-nya ngga nyambung...
malass bachaannya

2023-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Xiao Lin
2 TRANSMIGRASI
3 Mamulai Semuanya dari Awal
4 Pasar
5 Dao Xi Ling
6 Kebahagiaan
7 Perjodohan
8 Huang Yu Lin
9 Feng Jun dan Teleportasi
10 Dasar Kultivasi
11 Dasar Kultivasi II
12 Raja Xin
13 Xin Guang Xiao
14 Flashback
15 Flashback ll
16 Sakit
17 Embun Mimpi
18 Chen Lu
19 Si Pembeli
20 Ayah dan Ibu
21 Sadar
22 Satu tempat
23 Sidang
24 Sidang II
25 Mèimèi
26 Karma
27 Bunga Holly Kelabu
28 Perburuan
29 Cincin Ruang
30 Yu Lin bosan
31 Dunia Ruang
32 Memasak
33 Sangat Enak
34 Pengembara
35 Mendengar pikiran orang
36 Ular Spiritual
37 Kereta Kuda dari Sulur
38 Perkara 'Bellali'
39 Menjemput
40 Rindu
41 Jú huā
42 Menemui Calon Guru
43 Spirit Beast
44 Porselen pembuat Tungku
45 Jimat pengumpul Roh
46 Kita?!
47 Gu Mei Lu
48 Calon Kakak Ipar
49 Perburuan
50 Harimau Putih
51 Hewan Kontrak
52 Tingkat Dua
53 Elemen Api
54 Kristal yang terpecah
55 Shi Wen sang Dewi Bencana
56 Yun Yi terluka
57 Kulit Unik milik Yun Yi
58 Mimpi
59 Kucing Putih
60 Bai Mei
61 Perjamuan
62 Putra Mahkota
63 Wang Shu Ren
64 Kudeta
65 Lorong
66 Xiao Sui
67 Siapa dia?
68 Mimpi bukan Mimpi
69 Kabut
70 Cemas
71 Air Mata Roh
72 Cambuk Api
73 Ceroboh
74 Xian Yan
75 Sate
76 Jun Shu Ren bukan Wang Shu Ren
77 Kristal Hati
78 Kau salah memilih orang
79 Familiar
80 Cerita
81 Ruangan Serba putih
82 Jiwa Jelajah
83 Sama
84 Ter-ulang
85 Kau benar-benar An She
86 Pijatan
87 Rumor
88 Bantu bujuk
89 Aku memang menjaganya
90 Jian Yang
91 Keberangkatan
92 Tiga pria
93 Pohon Unik
94 Satu Kamar
95 Sui'er
96 Adik Seperguruan
97 Tantangan
98 Dark Aurora
99 Tengkorak dan Gua
100 Memori
101 Báishé
102 perdebatan
103 Memori II
104 Jianheeng
105 Iris Merah
106 Memori III
107 Balas budi
108 Bunga di dasar laut
109 Suku Duyung
110 Api Biru
111 Reputasi
112 Ladang penuh Herbal
113 Bai Shi
114 Apakah ini adalah aku?
115 Bangkitnya Hei Sui
116 Dewi-ku, selamat datang
117 Gua ular hitam
118 Tamu
119 Gulungan Pemanggil Hewan roh
120 Annchi
121 Tak sadarkan diri
122 Wei Zi
123 Tertidur
124 Tabib Suci, Wen Yun
125 Aura Suci
126 Siapa Pria itu
127 Kultivator bayangan
128 Inti
129 Rakus
130 Energi Naga Biru
131 Naga Kecil
132 Peramal Yin
133 Ramalan
134 Mungkin juga aku akan merindukannya
135 Peringatan
136 Bertemu lagi
137 Berjanji
138 Zhao
139 Tunggu sebentar lagi, A'Jian.
140 Yue Yi? Bukan Ye Lian?
141 Informasi
142 Jangan sampai Dewi-nya marah besar
143 Bangunan
144 Markas
145 Aku ingin mengujinya
146 Bayi di dalam perut
147 Sahabat
148 Merindu
149 Permata Suci
150 Apakah, kamu tidak salah berucap?
151 Fang Yu
152 Hari Ulang tahun pemimpin Klan Naga Biru
153 Esensi Keberadaan yang harus saya hormati
154 Pil Racun
155 Papan undian
156 Fang Yu & Hua Wei
157 Pertandingan dan Kemenangan
158 Membuat Racun
159 Pil darah Yiling
160 Menang
161 Meminta bantuan
162 Ritual
163 Ritual II
164 Kejanggalan
165 'Benda'
166 An She telah sadar
167 Pohon Kejujuran
168 Cairan biru
169 Penawar
170 Huang Fu
171 Mei Yan
172 Ramalan
173 Cara
174 Yang pertama
175 Bagaimana kamu tahu...
176 Kristal Spiritual
177 Zi Lanse
178 Xinxin
179 Hutan Lyong
180 Pria bertudung
181 Fang Hei
182 Kacau
183 Sudah di tentukan
184 Apa caranya?!
185 Kultivasi Jiwa
186 Hutan Elf
187 Yuan Gē, Chuan Gē
188 Roh-roh Pendendam
189 Xin Tian Yu
190 Shen Xi
191 Kesalahan
192 Jamu
193 Haruskah Aku merasa senang?
194 Penyelidikan
195 Kembali
196 Istana
197 Menemui Petapa Suci
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Xiao Lin
2
TRANSMIGRASI
3
Mamulai Semuanya dari Awal
4
Pasar
5
Dao Xi Ling
6
Kebahagiaan
7
Perjodohan
8
Huang Yu Lin
9
Feng Jun dan Teleportasi
10
Dasar Kultivasi
11
Dasar Kultivasi II
12
Raja Xin
13
Xin Guang Xiao
14
Flashback
15
Flashback ll
16
Sakit
17
Embun Mimpi
18
Chen Lu
19
Si Pembeli
20
Ayah dan Ibu
21
Sadar
22
Satu tempat
23
Sidang
24
Sidang II
25
Mèimèi
26
Karma
27
Bunga Holly Kelabu
28
Perburuan
29
Cincin Ruang
30
Yu Lin bosan
31
Dunia Ruang
32
Memasak
33
Sangat Enak
34
Pengembara
35
Mendengar pikiran orang
36
Ular Spiritual
37
Kereta Kuda dari Sulur
38
Perkara 'Bellali'
39
Menjemput
40
Rindu
41
Jú huā
42
Menemui Calon Guru
43
Spirit Beast
44
Porselen pembuat Tungku
45
Jimat pengumpul Roh
46
Kita?!
47
Gu Mei Lu
48
Calon Kakak Ipar
49
Perburuan
50
Harimau Putih
51
Hewan Kontrak
52
Tingkat Dua
53
Elemen Api
54
Kristal yang terpecah
55
Shi Wen sang Dewi Bencana
56
Yun Yi terluka
57
Kulit Unik milik Yun Yi
58
Mimpi
59
Kucing Putih
60
Bai Mei
61
Perjamuan
62
Putra Mahkota
63
Wang Shu Ren
64
Kudeta
65
Lorong
66
Xiao Sui
67
Siapa dia?
68
Mimpi bukan Mimpi
69
Kabut
70
Cemas
71
Air Mata Roh
72
Cambuk Api
73
Ceroboh
74
Xian Yan
75
Sate
76
Jun Shu Ren bukan Wang Shu Ren
77
Kristal Hati
78
Kau salah memilih orang
79
Familiar
80
Cerita
81
Ruangan Serba putih
82
Jiwa Jelajah
83
Sama
84
Ter-ulang
85
Kau benar-benar An She
86
Pijatan
87
Rumor
88
Bantu bujuk
89
Aku memang menjaganya
90
Jian Yang
91
Keberangkatan
92
Tiga pria
93
Pohon Unik
94
Satu Kamar
95
Sui'er
96
Adik Seperguruan
97
Tantangan
98
Dark Aurora
99
Tengkorak dan Gua
100
Memori
101
Báishé
102
perdebatan
103
Memori II
104
Jianheeng
105
Iris Merah
106
Memori III
107
Balas budi
108
Bunga di dasar laut
109
Suku Duyung
110
Api Biru
111
Reputasi
112
Ladang penuh Herbal
113
Bai Shi
114
Apakah ini adalah aku?
115
Bangkitnya Hei Sui
116
Dewi-ku, selamat datang
117
Gua ular hitam
118
Tamu
119
Gulungan Pemanggil Hewan roh
120
Annchi
121
Tak sadarkan diri
122
Wei Zi
123
Tertidur
124
Tabib Suci, Wen Yun
125
Aura Suci
126
Siapa Pria itu
127
Kultivator bayangan
128
Inti
129
Rakus
130
Energi Naga Biru
131
Naga Kecil
132
Peramal Yin
133
Ramalan
134
Mungkin juga aku akan merindukannya
135
Peringatan
136
Bertemu lagi
137
Berjanji
138
Zhao
139
Tunggu sebentar lagi, A'Jian.
140
Yue Yi? Bukan Ye Lian?
141
Informasi
142
Jangan sampai Dewi-nya marah besar
143
Bangunan
144
Markas
145
Aku ingin mengujinya
146
Bayi di dalam perut
147
Sahabat
148
Merindu
149
Permata Suci
150
Apakah, kamu tidak salah berucap?
151
Fang Yu
152
Hari Ulang tahun pemimpin Klan Naga Biru
153
Esensi Keberadaan yang harus saya hormati
154
Pil Racun
155
Papan undian
156
Fang Yu & Hua Wei
157
Pertandingan dan Kemenangan
158
Membuat Racun
159
Pil darah Yiling
160
Menang
161
Meminta bantuan
162
Ritual
163
Ritual II
164
Kejanggalan
165
'Benda'
166
An She telah sadar
167
Pohon Kejujuran
168
Cairan biru
169
Penawar
170
Huang Fu
171
Mei Yan
172
Ramalan
173
Cara
174
Yang pertama
175
Bagaimana kamu tahu...
176
Kristal Spiritual
177
Zi Lanse
178
Xinxin
179
Hutan Lyong
180
Pria bertudung
181
Fang Hei
182
Kacau
183
Sudah di tentukan
184
Apa caranya?!
185
Kultivasi Jiwa
186
Hutan Elf
187
Yuan Gē, Chuan Gē
188
Roh-roh Pendendam
189
Xin Tian Yu
190
Shen Xi
191
Kesalahan
192
Jamu
193
Haruskah Aku merasa senang?
194
Penyelidikan
195
Kembali
196
Istana
197
Menemui Petapa Suci

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!