Bruk
Ji Chen memegang Ran Ran, agar perempuan itu tidak terjatuh ke pinggir. Ketika mata Ji Chen terbuka bersamaan dengan Ran Ran, mereka terdiam, saling menyelami mata dari masing-masing lawan.
Ji Chen yang terlebih dulu sadar pun mengerjap. "Apakah kamu tidak apa-apa?" Tanya nya.
"Bukankah saya yang seharusnya bertanya seperti itu Jendral." Ucap Ran Ran, bangkit.
Setelah mereka sama-sama berdiri tegak, Ji Chen kembali berkata.
"Maaf membuatmu jatuh."
Ran Ran menggelng sambil tertawa kecil, "Lagi-lagi anda mengatakan sesuatu yang seharusnya saya katakan."
"Benarkah?" Tanya Ji Chen.
"Iya, itu benar." Ran Ran menganggukan kepalanya.
"Seperti yang di rumorkan, anda adalah laki-laki tampan namun sangat kaku." Ujar Ran Ran memerhatikan Ji Chen dengan segala tingkahnya.
"Rumor?"
"Benar. Namun, kenapa anda terlihat tidak tahu?" Heran Ran Ran melihat raut wajah Ji Chen yang terlihat bingung.
"Saya memang tidak tahu kalau ada rumor tentang saya yang seperti itu." Mendengar itu, alis Ran Ran mengernyit heran.
"Selama ini anda sebenarnya hidup di mana? Sampai-sampai rumor kecil seperti ini saja tidak tahu."
"Ya saya hidup seperti biasa saja. Tidak ada yang spesial." Ujar Ji Chen.
"Apa maksud anda, hanya bekerja dan bekerja saja?" Tanya Ran Ran, sekaligus memastikan bahwa rumor yang menyatakan bahwa Jendral besar adalah laki-laki yang gila kerja.
"Bisa di sebut begitu."
Setelah pertemuan itu, Ji Chen dan Ran Ran semakin dekat. Namun, beda halnya dengan Xi Lan Fen, dia dan Ji Chen semakin jauh, sehingga membuat banyak pihak marah.
Salah satunya adalah Ibu Xi Lan Fen, An Jiang Li.
An Jiang Li menaruh rasa benci terhadap Ran Ran yang bisa dekat dengan Ji Chen, tapi tidak dengan anaknya.
Takut kalau posisi Furen di ambil dari putrinya, An Jiang Li dengan sengaja menaruh Afrodisiak¹ pada teh yang di minum Ji Chen pada saat ia tengah mengunjungi Xi Lan Fen, dan ya taulah apa kelanjutannya.
Tak berselang lama dari itu, Huang Fu pun mengumumkan tentang Xi Lan Fen yang tengah hamil dan juga Ji Chen yang akan menikah lagi denan Da Hui Long, putri pejabat tingkan menengah.
Alasan kenapa Ji Chen menikah dengan Da Hui Long adalah hutang budi ibunya kepada kakek Da Hui Long, dahulu.
Hubungan antara Ji Chen dengan Ran Ran agak goyah karena hal itu. Namun, dengan segala penjelasan, bujukan serta perjuangan Ji Chen untuk mendapatkan maaf dari Ran Ran.
Akhirnya Ran Ran pun luluh. Belum berselang dua bulan semenjak Ji Chen menikah dengan Da Hui Long, pada pertengahan musim semi Ji Chen dan Ran Ran resmi menikah.
Hal ini membuat banyak pihak semakin tidak suka terhadap Ran Ran, jadi Ayah Da Hui Long mengirim adik kembaran dari Da Hui Long yaitu Da Hui Ling masuk ke Huang Fu.
Lagi-lagi Ran Ran marah dengan situasi dan juga marah kepada Ji Chen yang tidak mampu menolak itu.
Mereka menjadi sering berdebat karena masala ini, namun dari sana juga Ji Chen bisa tau rahasia Ran Ran yang selalu di sembunyikan dari siapa pun, termasuk orang tuanya.
Qiu Ran Ran adalah namanya di dunia ini dan nama aslinya adalah Yuuki Hana, dia adalah orang dari dunia yang di sebut abad 21. Hana berasal dari jepang, ia mati karena di dorong oleh temannya dari atas gedung kantornya.
Namun saat Hana membuka matanya, ia malah kembali menjadi seorang bayi, dan di namai Qiu Ran Ran.
Setalah mengetahui itu, Ji Chen dan Ran Ran semakin dekat. Selang beberapa tahun setelah Xi Lan Fen melahirkan, Ran Ran pun hamil. Namun ternyata yang hamil terlebih dulu itu adalah Selir pertama, Da Hui Long.
Ran Ran melahirkan Yun Yi setelah beberapa hari Da Hui Long melahirkan Mei Yan.
Namun baru saja Yun Yi memasuki umumr satu tahun, terjadilah musibah.
Ran Ran harus meregang nyawa saat akan menyelamatkan Yun Yi yang akan di bunuh oleh salah satu bandit yang mengepun mereka ketika mereka akan pulang dari kuil.
Ji Chen sangat terpukul, ia mengurung diri di ruang kerjanya selama hampir seminggu.
Setelah kematian Ran Ran Ji Chen kembali menjadi laki-laki gila kerja seperti sebelumnya, namun kasih sayangnya pada Yun Yi tidak pernah kurang, walau hanya beberapa kali bertemu di satu bulan.
...* Flashback off *...
"Begitulah ceritanya." Ucap Jendral Huang mengakhiri cerita panjang nya.
"Jadi maksud Ayah tidak pernah pergi ke negeri tempat tinggal ibu itu, karena negeri ibu tidak ada di dunia ini?" Tanya Yun Yi setelah mendengarkan penjelasan dari Ayahnya.
"Benar. Kau tahu Yi'er, awalnya ibu mu mengira ia bereinkarnasi ke masa lalu. Tapi setelah dia mengenal tempat ini, dia bilang ini bukan dunianya." Papar Jendral Huang, mengingat perkataan istrinya di masa lalu.
Yun Yi menundukkan kepalanya, itu berarti ia dan ibu baru nya, dulunya adalah orang yang sama yang berasal dari zaman modern.
Jika ibunya berani menceritakkan semuanya kepada Jendral Huang, apakah ia juga harus menceritakkan nya?
Namun, Yun Yi takut. Takut kalau ia akan di salahkan atas kematian Yun Yi yang 'asli'.
Melihat Yun Yi yang menunduk dengan wajah murung, Jendral Huang menjadi cemas.
"Yi'er, ada apa denganmu? Apakah kamu sakit? Apa yang sakit? Kaki mu? Tangan mu?"
Pertanyaan yang di lontarkan Jendral Huang yang bertubi-tubi, membuat Yun Yi tertawa renyah.
"Ayah, tolong tanyakan satu-satu, jika Ayah bertanya seperti tadi aku bingung ingin menajawab yang mana dulu." Yun Yi berucap dengan tawa yang masih melekat.
Jendral Huang tersenyum, ketika Yun Yi kembali tertawa. Ia tidak ingin anaknya ini murung seperti tadi.
"Baiklah, maafkan Ayah."
"Iya, tak apa." Yun Yi mengusap air mata yang keluar dari sudut matanya.
Teringat akan Raja Xin yang sepertinya tidak terlalu tunduk kepada Kaisar ia langsung menatap Jendral Huang dengan serius.
"Ayah bukannya posisi A'Guang lebih rendah dari pada Kaisar?" Tanya nya.
"A'Guang? Siapa dia?" Jendral Huang bertanya dengan raut bingung, siapa A'Guang? Ia tidak pernah mendengar anam itu.
Yun Yi menepuk keningnya pelan. "Maksudku Raja Xin."
"Raja Xin? kenapa Yi'er memanggilanya A'Guang?" Jendral Huang kembali bertanya, ia demakin bingung denan situasi ini.
"Itu permintaan nya." Jelas Yun Yi singkat, padat, dan jelas.
Melihat Yun Yi yang sepertinya tidak ingin membahas tentang hal ini, Jendral Huang hanya bisa mengangguk.
"Yi'er apakah kamu pernah mendengar Kerajaan yang di juluki Shìjiè Zhī Mén (Pintu Dunia)?" Tanya Jendral Huang.
"Ayah apa kau lupa jika aku saat ini tengah amnesia." Ujar Yun Yi kesal, ia tanpa sadar mengucapkan kata dari zaman modern.
"Anemsia? Apa itu?" Jendral Huang menatap bingung ke arah Yun Yi.
"Amnesia Ayah, bukan anemsia." Larat Yun Yi.
"Amnesia itu hilang ingatan" jelas Yun Yi secara singkat.
"Oh benar. Ayah lupa." Ucap Jendral Huang dengan raut polos.
Yun yi yang melihat itu semakin kesal. "Ayah kok jadi nyebelin." Ucapnya yang di balas cengiran oleh Jendral Huang.
'Oh ayolah, kenapa Ayah menjadi seperti ini.' batin Yun Yi.
"Baiklah akan Ayah jelaskan."
...🔸️To Be Continued🔸️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
ciru
cakeeeep
2023-12-02
0
siti fatimah
crazy up ...jgn lm2 thor
2023-06-01
0