Ketahuan

"oh, kira-kira ada jadwal nggak kapan dia kesini? atau jangan-jangan hari ini?" tanya Sasya antusias

"iya harus nya hari ini, dia datang tapi kok belum datang ya?" ucap Arjun yang membuat Sasya mendadak jantung nya berdegub kencang

Rshmat tengah menelfon seseorang yang ada di pondok "hallo Assalamu'allaikum" ucap Rahmat pada sambungan telefon

"waalaikumussalam ada apa ustad?" tanya seseorang yang berada di seberang

"saya sedang ada urusan, kajian nanti tolong suruh ustad Rayyan untuk menggantikan saya dulu ya!" Rahmat meminta tolong dengan nada yang sopan lagi pelan

setelah di setujui oleh kedua pihak pun akhir nya Rahmat mengakhiri panggilan nya kemudian ia menyimpan ponsel nya di saku koko nya.

Karena Rahmat merasa nama nya di sebut pun akhir nya ustad tampan penuh karisma itu pun bersuara

"saya sudah datang kok" ucap Rahmat yang menampakkan batang hidung nya.

Terkejut mendengar suara Rahmat yang tiba-tiba muncul pun mereka bertiga langsung menoleh ke arah sumber suara.

"loh? Mas Rahmat sudah disini?" ucap Arjun yang tiba-tiba menjadi kikuk karena orang yang mereka bicara kan tiba-tiba saja muncul

"Assalamu'allaikum" Rahmat berjalan mendekati Arjun dan yang lain nya

"waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" sahut ketiga nya, Sasya sesekali melihat ke arah Rita, ingin mengetahui bagaimana reaksi bumil satu ini ketika bertemu Rahmat

Rita dengan santai nya duduk bersandar di samping Arjun "dia biasa saja, benar-benar Allah yang maha membolak balikan hati" batin Sasya setelah melirik kearah Rita yang bersantai dengan perut buncit nya.

"kalian sedang membicarakan ku?" Rahmat bertanya dengan mata tetap memandang lurus ke arah Sasya yang diam menunduk kan kepala nya.

Arjun mulai membaca situasi yang ada dengan memandang kearah Rahmat dan Sasya secara bergantian.

"iyah" lirih Sasya dengan suara yang sangat pelan tapi masih terdengar karena ruangan itu begitu hening setelah muncul nya Rahmat di tengah-tengah perbincangan mereka.

"ada apa? kemarin saja kau ku panggil malah melarikan diri seperti orang yang melihat hantu saja, kenapa? kenapa sekarang kau mencari ku?" Rahmat berucap dengan pelan tapi tegas dan jelas, selangkah demi selangkah Rahmat mengayunkan kaki nya mendekati Sasya yang masih tertunduk diam.

Arjun yang memahami situasi dan kondisi pun segera mengajak Rita pergi, dengan cara merangkul pundak istri nya itu Arjun hendak melangkah meninggalkan Rahmat dan Sasya.

"TUNGGU! kalian jangan pergi" teriak Sasya dengan suara yang berangsur mengecil.

Arjun dan Rita saling pandang, mereka bingung dengan apa yang di lakukan Sasya padahal mereka berdua hanya ingin memberi waktu untuk Rahmat dan Sasya berbicara.

"ekhem... kalian bicara lah dulu, kami akan tunggu di luar" dengan menunjuk ke luar ruangan Arjun menjelaskan.

"Tidak! kita bukan lah mahram, jadi... tidak baik jika kita hanya berdua disini" ucap Sasya dengan jelas dan sesekali melirik ke arah Rahmat

"baiklah kalian bicaralah kami tidak akan kemana-mana dan kami juga tidak akan ikut campur kecuali kalian meminta nya" ucap Arjun yang kembali duduk di kursi nya

Rahmat menarik kursi kayu dan duduk tepat di hadapan Sasya, ia melihat gadis yang masih menunduk kan pandangan nya itu, tepat di hadapan Sasya Rahmat membuka pembicaraan nya dengan pertanyaan

"Apa kabar kamu? kenapa semakin kurus?" itulah kata tanya yang pertama ia ucapkan setelah sekian lama tak berjumpa tanpa kabar sedikit pun, bahkan Sasya dulu tak sempat berpamitan.

"Alhamdulillah sehat mas" ucap Sasya lirih

"sehat kok kurus" cetus Rahmat dengan senyum miring nya

"banyak kerjaan" ucap Sasya seada nya, ia memang akhir-akhir ini sering bekerja keras untuk memajukan perusahaan milik ayah nya.

"mengejar dunia sampai lupa makan" masih dengan menatap lurus kearah Sasya Rahmat berkata.

Dag dig dug degub jantung Sasya mendengar kata demi kata yang terucap dari bibir Rahmat walau pun terdengar sedikit dingin tapi itu mampu menggetarkan getaran-getaran hati yang telah lama sunyi sepi bagai tenggelam di dasar samudera.

"setelah sekian lama tak ber sua, dia masih saja perhatian, apa dia belum ada pasangan hidup kah?" batin Sasya yang diam-diam mencuri pandang kearah Rahmat berada tetapi setiap kali Rahmat melihat nya balik gadis itu kembali menundukkan wajah nya.

"hemm... kemana saja kau? kenapa tidak sedikit pun kau memberi kabar?" tanya Rahmat

"aku... em... sibuk mas" ucap Sasya terbata-bata

"sibuk? sibuk atau ada yang lain?" tanya Rahmat, tetapi ketika Sasya hendak menjawab pertanyaan dari Rahmat ponsel nya berbunyi tanda ada Telephone masuk

"Hallo Assalamu'allaikum?" ucap Sasya yang langsung mendapat jawaban dari seberang telephon.

"waalaikumussalam, dimana kamu? masih jam segini sudah hilang dari kantor!" ucap Moza dari seberang sana

"ayah? ah itu Sasya sudah selesai kan? berkas nya sudah Sasya titipkan di Sekretaris Yuli, tadi Sasya cari Ayah tapi Ayah masih meeting" ujar Sasya menjelaskan dengan hati-hati walau pun suara Moza terdengar emosi di seberang sana.

"kembali ke kantor sekarang, karena berkas ini hanya kamu yang bisa menjelaskan nya, sekretaris Yuli tidak bisa menjelaskan sedetail kamu" ucap Moza yang langsung mematikan sambungan telephon.

Sasya menghela nafas karena ia merasa bersalah telah menitipkan berkas penting kepada orang lain, tidak langsung diberikan kepada ayah nya.

Beberapa saat kemudian setelah panggilan berakhir Sasya langsung pamit kepada semua nya.

"baiklah teman-teman, aku ijin pamit dulu karena ada pertemuan dadakan, Assalamu'allaikum" ucap Sasya yang langsung berjalan setengah berlari menuju mobil nya.

"waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap Arjun, Rita, dan Rahmat bersamaan, Rahmat masih terpaku ditempat nya dengan memandangi gadis yang baru saja memasuki mobil dan meninggalkan toko buku milik Arjun itu.

"lagi-lagi kau meninggalkan ku tanpa alasan yang jelas" batin Rahmat dengan masih memandang mobil yang sudah tidak terlihat lagi di depan toko buku Arjun.

"ya sudah jun aku balik ke pondok dulu tadi ada kajian yang aku tinggalin" pamit Rahmat yang langsung di setujui oleh Arjun dan Rita.

.../......°°°...... /...

Maysa mengikuti kajian yang di isi oleh Rayyan, awal nya dia diberi tahu oleh Fasha kalau yang mengisi kajian sore ini adalah ustad tampan yang bernama Rahmat.

Pembicaraan dijalan menuju Masjid

"kak Fa? nanti acara nya ngapain aja sih?" tanya Maysa yang terlampau penasaran

"nanti itu ada yang ngiji kajian kita dengarkan kalau-kalau ada yang penting kita catat" jelas Fasha

"yang ngisi siapa?" Maysa bertanya dengan antusias ada sedikit harapan kalau yang mengisi adalah Rayyan, ustad idola nya yang akhir-akhir ini tengah bermondar-mandir ria di dalam hati nya.

"nanti itu yang isi ustad tampan banget" kata Fasha dengan semangat yang penuh

"tampan? setampan apa sih?" Maysa masih saja bertanya walau pun harapan nya tertuju pada Rayyan

"ustad Rahmat sudah pernah dengar?" ucap Fasha bertanya pada Maysa

Maysa pun teringat ketika ia membeli martabak dan ada seorang laki-laki yang bersama Rayyan,

"ooo itu!" BRUK!!!

"aduh!" Maysa terjatuh karena ia berjalan sambil melamun mengingat-ingat kejadian beberapa bulan silam, ia terjatuh karena menabrak seseorang.

"maaf" kata orang yang bertabrakan dengan Maysa

"maaf maaf! jalan liat-liat dong! duuuuhh sakit kan gua jadi nya!" Maysa nyerocos banyak banyak tanpa melihat siapa lawan bicara nya

Fasha segera membantu Maysa untuk berdiri dan meminta maaf kepada orang yang bertabrakan dengan Maysa

"maaf pak ustad teman saya santriwati baru" dengan menunduk kan kepala Fasha meminta maaf mewakilkan Maysa, mendengar Fasha berbahasa sopan Maysa pun melihat rival tabrakan nya barusan dan

"ustad Rayyan" gadis itu melongo ketika melihat Rayyan lah yang mendapat umpatan kasar dari nya

"hukuman karena kamu telah mengumpat di area pondok! hafal kan dua juz 29 dan 30 saja!" setelah mengatakan hukuman itu Rayyan langsung meninggalkan kedua gadis yang masih berdiri di tempat nya....

...bersambung.... ...

...Hay para readers masih semangat kan? yuk like and komentar ya!!! semoga kalian sehat selalu...

...😘😘😘...

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

Aduh Rayyan jahat n kejam juga nyuruh ngehapelin jus 29 n 30

2022-12-29

0

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

naaah ini ini seruuuuu.... rayyan udah mulai kejam tapi pasti ini alasan dia biar bisa Deket🤣

2022-05-24

3

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!