Pagi yang cerah yang diawali nya dengan mimpi buruk pun berjalan dengan lancar bersama dengan terang dan hangat nya sinar mentari pagi yang mampu menghangatkan suhu tubuh sampai kehati
Di jam kosong pondok seorang gadis tengah berjalan-jalan melewati setiap lorong daerah pondok, dari asrama, dapur, masjid bahkan sampai gerbang depan dan terkadang balik lagi ke depan kamar nya sendiri, ya Maysa sedang menghafal dan menelusuri setiap ruangan n jalan yang ada di pondok walau pun terkadang kembali ke tempat semula seperti saat ini, ia tadi berjalan dari kamar menuju kiri pintu dan tiba di tempat yang sama dari arah kanan pintu
"waaaaahhh kamar nya sama kayak kamar ku" Maysa melihat masuk kedalam kamar nya sendiri walau pun ia belum sadar kalau kamar itu adalah kamar nya
"waaaahhh bahkan barang-barang nya sama, gila ni orang, apa mungkin hobi kita juga sama?" Maysa mendekati ranjang nya sendiri tanpa menyadari kalau itu barang-barang milik nya
"May? kamu ngapain?" tanya Fasha yang baru masuk kedalam kamar dan melihat Maysa seperti orang asing yang tengah melihat-lihat barang orang
"loh? kak Fa tau aku ada di sini?" ucap Maysa yang membuat Fasha bingung dan mengerutkan kening nya
"ya tau lah ini kan..." belum sempat Fasha menyelesaikan penjelasan nya Maysa sudah kembali nyerocos
"waaaaahhh... pasti kak Fa kenal sama yang menempati kamar ini kan? secara kak Fa kan udah lama tinggal disini" ucap Maysa dengan berjalan mendekati Fasha
"kamu ngomong apa sih May? ini kan kamar kita" Fasha semakin bingung dengan Maysa, begitu pun dengan Maysa ia juga semakin bingung
"apa? kamar kita? tapi aku tadi masuk lewat sana" Maysa berjalan menuju pintu dan menunjuk sisi kanan pintu
"kamar kita bukan nya di sana ya?" Maysa menunjuk jauh kearah kiri pintu, Fasha tersenyum sambil menggeleng-geleng kan kepala nya
"hehehe... ini kamar kita May, coba deh kamu cek barang-barang mu" ucap Fasha yang langsung membuat Maysa berjalan kearah barang-barang nya yang barusan ia kagumi
Gadis itu mulai mengecek selimut bau bantal dan isi dalam tas nya, ya di sana ada banyak baju-baju yang belum tertata ke dalam lemari
"hehehe aku tadi sempet... " Maysa tertawa garing sambil menolehkan kepala kepada Fasha
"sempat apa? sempat mikir kalau di pondok ini ada yang sama kayak kamu?" Fasha menebak isi kepala Maysa dengan tawa yang ia tahan dan hanya memunculkan senyuman
"ih kok kak Fa ngomong nya gitu?" sambil merapikan baju-baju yang sejak pagi tadi ia tinggalkan tanpa tertata rapi
"ya habis kamu aneh, masa berdiri di depan ranjang dan melihat barang-barang sendiri kek kagum kek asing, apa lagi aku masuk pertanyaan mu langsung begitu hahahha... kan lucu, tau gitu tadi tak vidio biar viral *anak baru di pondok baru, pangling dengan barang nya sendiri, padahal hanya beda arah masuk kamar* gitu lucu kali ya hahahha" gelak tawa pun akhir nya terdengar dari gadis dewasa nan anggun itu, ya Fasha tengah menertawakan sifat Maysa yang barusan
"ih kak Fa nggak boleh gitu, aku kan baru kemarin sore tiba disini, belum sempat jalan-jalan keliling pondok, jadikan wajar kalau belum hafal" ucap Maysa yang masih lanjut menata baju nya dan memasuk kan nya kedalam lemari
"Assalamu'allaikum" Nur masuk setelah mengucapkan salam
"waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" sambut Maysa dan Fasha bersamaan
"kalian lagi apa? jalan-jalan yuk ke depan mumpung waktu masih senggang" ajak Nur ketika ia sampai di samping Fasha dan duduk ditepian ranjang tepat di samping Fasha duduk
"halah ngomong aja kamu mau beli coklat mau tok kasih ke pak Ustad lagi kan?" Fasha menebak niatan Nur, sedangkan Maysa masih sibuk dengan barang-barang nya
"eh udah kebaca ya Fa? menurut mu gimana Fa? aku bakal diterima nggak ya sama pak Ustad?" Nur berkata blak-blakan karena didalam kamar itu hanya ada Fasha dan Maysa, dan Nur sudah percaya kepada kedua nya
"kamu aja masih suka baca komik ber cover kan kitab, mana pantas disandingkan dengan pak Ustad yang ilmu nya jauh di atas mu" Fasha menimpali kata-kata Nur yang terdengar terlalu berharap itu
"ah kamu nggak asik Fa, kamu udah nggak sepemikiran sama aku, dah lah aku mau keluar sama laily aja" ucap Nur sambil berjalan keluar dari kamar Maysa dan Fasha
"kamu marah Nur?" tanya Fasha dengan sedikit berteriak karena Nur sudah sampai di ambang pintu, Nur bukan nya menjawab gadis itu hanya melengos dan lanjut meninggalkan kamar itu
"hayoloh kak Fa, hayoloh kak Fa, hayoloh kak Fa kak Nur pasti marah tuh, kak Fa sih ngomong nya gitu, itukan secara halus ngomong kalau kak Nur nggak pantes sama pak Ustad" ucap Maysa yang duduk ditepian ranjang nya sendiri
"loh kok aku? kan aku cuma bercanda, ya harus nya dia itu introspeksi diri dong kalau memang kata-kata ku benar, bukan nya malah ngambek, marah dan pergi" ucap Fasha yang tidak sedikit pun merasa bersalah
"May makan yuk" ajak Fasha, Maysa bukan nya langsung setuju tapi malah balik bertanya
"tadi diajakin keluar kak Nur, malah ngusir secara halus, sekarang lapar ngajak in aku yang baru selesai beres-beres" sahut Maysa yang terlihat sedang membuka dompet
"ya habis dia orang nya suka makan diluar pondok, dan aku nggak nyaman dilihatin orang-orang dari luar pondok, yang mata nya jelalatan kayak nggak pernah lihat cewek berhijab" ucap Fasha yang sudah berdiri menunggu Maysa
"ayok May aku sudah lapar" ucap Fasha
"sebentar kak, aku lupa menaruh dompet uang ku disebelah mana ya, ini dompet kok isi nya kartu-kartu pelajar, nggak ada duit" ucap Maysa mulai panik
"hayo ditaruh dimana?" Fasha pun membantu Maysa mencari dan ia menemukan dompet lipat kecil dibawah bantal tidur Maysa
"ini bukan?" sambil menunjuk kan nya, Maysa yang melihat nya pun tersenyum puas
"iya ini kak, yuk" ucap Maysa dengan meraih dompet itu dari tangan Fasha dan menggandeng tangan Fasha untuk diajak nya keluar dari kamar
"disimpan dulu saja dompet nya nanti takut hilang lagi" ucap Fasha
"di simpan? lah kata nya mau cari makan?" Maysa kembali bingung.
"ya udah sih, makan ya makan aja ke dapur, buat apa segala bawa-bawa duit?" ucap Fasha yang lebih dulu berjalan kearah pintu
"ooo.... makan geratis ya kak ya?" ucap Maysa yang langsung meletakan dompet nya di bawah bantal lagi
Mereka pun berjalan menuju dapur, Maysa sangat beruntung bisa kenal dengan Fasha, senior yang sabar dan dewasa, seperti hal nya saat ini di dapur Fasha mengenalkan Maysa kepada setiap pegawai dapur, Maysa pun menjadi banyak kenalan di pondok juga berkat Fasha
Fasha baik banget sih, jangan sampai pertemanan nya dengan Maysa terpecah menjadi seribu ya, oh iya semangat para readers ku, jangan lupa like and coment ya see you....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Rinjani
Fasha ma masya cucok bar bar ma diam ...Nur pasti yg Novelnya di sita ma Ustadz Rayyan
2022-12-29
0
❤️🔥Istrinya Sky Wingky🫦
Uaaah kenapa enggak Pasha ajah🤣
2022-05-16
3