Anita

Suasana di dapur pondok pun masih sepi, Maysa bersama Fasha makan dimeja dapur yang terletak disudut ruangan itu

"Assalamu'allaikum" tiba-tiba Rayyan datang dan mengucapkan salam

"waalaikumussalam" ucap mereka berdua dan ketika Maysa melihat kearah suara ia kaget kalau Rayyan lah pemilik suara tersebut

"loh pak ustad, sedingin gunung es... ngapain disini?" ucap Maysa bertanya

"Fa nanti ke ruangan ku ya, ummi mau ngomong sama kamu" ucap Rayyan tanpa memperdulikan Maysa

"ummi?" ulang Fasha yang sedikit terkejut, Rayyan pun hanya menganggukkan kepala nya lalu pergi meninggalkan dua gadis yang masih terpaku ditempat

"kak Fa? ada hubungan apa sama pak ustad?" tanya Maysa dengan ragu-ragu

"hah? hehe... dia kakak aku, kita beda dua tahun" ucap Fasha yang langsung membuat Maysa tersedak dan terbatuk-batuk "hemp!! uhuk-uhuk-uhuk!!" Fasha pun memberikan segelas air putih kepada Maysa

"minum dulu minum, hati-hati dong makan nya" Fasha menepuk-nepuk pelan punggung Maysa

"kakak beneran adik nya Ustad Rayyan?" Maysa bertanya dengan mode percaya tak percaya

"iya aku adik nya, kenapa nggak mirip ya?" Fasha kembali menyendok makanan dan menyuapkan ke mulut nya sendiri

"iya nggak mirip, soal nya kak Fa lebih ke cantik dan ramah..." belum sempat Maysa melanjutkan kata-kata nya Fasha sudah mendahului nya dengan pertanyaan yang se kali lagi membuat Maysa terbatuk-batuk

"emang kak Rayyan nggak ganteng ya di mata May?" ucap nya dengan senyum menggoda

"uhuk-uhuk-uhuk..." Maysa terbatuk-batuk setelah mendengar pertanyaan dari Fasha

"pelan-pelan, ganteng ya bilang ganteng aja sih, orang Nur aja sampai setiap hari ngirim coklat ke kakak, padahal kakak nggak suka coklat" ucap Fasha dengan memberikan minum kepada Maysa

"kak Nur juga suka sama pak ustad?" membatin sambil meneguk air yang ada didalam gelas, Maysa pun mulai berpikir lagi "eh eh emang apa salah nya kalau kak Nur juga suka, kan nggak ada larangan untuk menyukai, aku juga punya hak menyukai orang yang sudah disukai dong, yang penting mereka belum punya hubungan, toh aku sekarang dekat dengan adik nya hihihi... " batin Maysa dengan senyum-senyum tidak jelas nya

"May? kamu ini kenapa? jangan-jangan kamu juga suka sama kak Rayyan ya?" ucap Fasha dan itu malah mendapatkan senyum devil ala Maysa

"ni anak kenapa tiba-tiba senyum-senyum sendiri sih? bikin merinding aja" Fasha ngedumel dengan tangan nya yang muali menyendok makanan yang ada di piring

.../......°°°...... /...

Di Base camp

Anita tengah mengotak atik motor membantu ayah nya yang membenahi motor customer, ditengah-tengah kesibukan bapak dan anak itu lewatlah satu mobil yang tiba-tiba macet ditengah jalan tepat di depan bengkel milik bapak nya Anita

Anita melihat ke arah mobil yang mogok itu awal nya gadis itu acuh tak acuh melihat nya, ia pikir itu mobil yang digunakan untuk latihan menyetir karena memang sering lewat mobil latihan di jalan depan bengkel Anita itu

Lama kelamaan Anita mulai curiga dan bertanya pada bapak

"itu mobil kok nggak jalan-jalan ya pak dari tadi?" ucap Anita dengan pandangan mengarah ke mobil van warna putih yang ada di tengah jalan

"ya mana bapak tau, kan bapak dari tadi di sini sama kamu, kamu tanya bapak terus bapak tanya siapa?" Halim berkata tanpa mengalihkan pandangan nya dari mesin motor

"ih bapak mah gitu!" cetus Anita yang langsung berdiri dan berjalan kearah mobil van itu berhenti

"TIIIINNN... TIIIIIINNNN.... TIIIIINNN... " suara klakson saling bersahut-sahutan karena mobil van itu berhenti ditengah jalan dan jalanan jadi macet

"tok-tok-tok" Anita mengetuk kaca mobil itu dan sopir yang duduk di kursi kemudi mobil itu pun membuka kaca mobil nya

"kenapa mas? kok berhenti ditengah jalan? ada masalah kah?" tanya Anita setelah kaca mobil terbuka

"mobil nya tiba-tiba mati mbak, nggak bisa di starter" ucap laki-laki yang ada di dalam mobil

"coba kalian yang di belakang turun dulu, bentar ya aku ambil mobil dulu" ucap Anita dengan setengah berlari menuju bengkel nya

Beberapa saat kemudian muncul sebuah mobil dan Anita keluar dari dalam nya, gadis itu segera mengaitkan tali derek dr mobil yang ia bawa ke mobil van putih, sebelum masuk kedalam mobil Anita menyuruh keempat santri yang tadi menumpang di dalam mobil van untuk berjalan terlebih dahulu menuju bengkel milik Halim

Anita segera menempati kursi kemudi nya dan ia menongolkan kepala nya melihat kearah mobil van

"SUDAH SIAP?" teriak gadis itu

Laki-laki yang berada di kursi kemudi mobil van itu hanya mengacungkan jempol nya keluar jendela mobil, Anita yang mengerti isyarat itu pun segera menancap Gas dengan kecepatan sedang menuju bengkel milik bapak nya

Sesampai nya di bengkel Anita segera membongkar mobil van warna putih itu, dan mengecek keselarasan mesin nya,

"awas hati-hati mobil orang jangan kau sama kan dengan mobil mu!!" Halim mengingatkan putri nya agar serius saat mengecek mobil customer nya, karena Anita jarang sekali serius kalau sedang mengotak atik mobil

"ih bapak, jangan lah berkata seperti itu, nanti dia takut mobil nya jadi rusak bagaimana?" sahut Anita

"nggak papa pak rusak tapi nanti anak nya saya bawa pulang ya" goda sopir yang membawa mobil van putih yang tak lain adalah Haidar

"wah anak saya ini gadis biasa pak ustad, mana pantas disandingkan dengan pak ustad yang berilmu dan berakhlak baik" timpal Halim dengan sopan memandang siapa lawan bicara nya

"loh? maksud bapak! anak bapak yang cantik ini nggak ada akhlak?" ketus Anita dengan tangan nya di pinggang kanan dan kiri

"nah nah nah baru dibilang begitu saja, bapak nya sudah di tantangin, akhlak dari mana coba?" Halim geleng-geleng kepala sambil tetap fokus ke mesin motor yang tadi ditinggal

Haidar dan para santri yang mendengarkan perdebatan antara bapak dan anak ini pun malah cekikikan

Anita dengan hati yang sedikit jengekel ingin rasa nya meninggalkan tempat itu tapi mengingat uang jajan yang akan bertambah jika ia membantu bapak nya maka terpaksa ia melanjutkan untuk fokus terhadap mobil van didepan nya sekarang

Selesai membenahi mobil van Anita duduk di kursi dengan menyandarkan punggung nya di sandaran kursi ia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Haidar dan para santri nya yang tiba-tiba hilang entah kemana karena tidak menemukan keberadaan mereka di bengkel akhirnya Anita pun menengadahkan kepala nya, ia memejamkan mata nya, dengan keringat yang membasahi tubuh ia beristirahat sejenak

Tak lama kemudian Anita merasa di atas nya ada sesuatu yang menghalangi nya, saat ia membuka mata nya ada sebotol air mineral melayang tepat di depan mata nya

"bangun lah! ini minum dulu" suara Haidar terdengar oleh Anita, gadis itu segera meraih botol yang ada di atas nya itu kemudian membenarkan posisi duduk nya

"ekhem... makasih... emmm" ucap Anita ragu-ragu

"Haidar, nama ku Haidar, panggil nama saja" ucap Haidar dengan senyum lembut di wajah nya, menambah kesan tampan di wajah ustad yang terkenal ramah itu

"iya, makasih Haidar" ucap Anita dengan pipi yang memerah....

aaaaahhh ada apa ini kok pipi Anita memerah apakah kebanyakan pakai oli? ayo dong di rame in kolom komentar nya biar author semangat, makasih untuk para readers yang masih setia membaca tapi klik Like nya dong, komentar juga bantu author membangun semangat yang akan menghilang ini

semoga kalian sehat selalu see you....

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

Anita ma Haidar deh tp Aduh kasian Nando 🥺😢

2022-12-29

0

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

mosok akan menghilang ajah .... baru berapa episode ini

2022-05-19

3

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!