Gadis CBR250RR

Hari sudah mulai gelap sinar sang surya mulai menghilang, secara perlahan di gantikan oleh sang rembulan yang cantik nan rupawan, suara bising kendaraan pun mulai berkurang, di gantikan bisikan jangkrik dan belalang

Sejak pulang dari sekolah Maysa tak kunjung keluar dari dalam kamar nya, seperti nya bocah yang biasa nya ceria ini sedang merajuk dan kecewa dengan keputusan ayah dan bunda nya

Jika dipikir kan lagi kenapa Maysa ingin sekali masuk ke pondok pesantren? toh sebentar lagi dia kelas tiga, lulus, kuliah dan kerja

"Oh iya, mungkin ayah sama bunda ada benar nya, dulu pas mau di masuk kan ke pondok bareng sama kakak aku nggak mau, terus sekarang tiba-tiba minta masuk pondok di waktu aki harus serius ke sekolah, haaaahh ya sudah lah, aku nggak jadi mondok aja" Gumam nya sendiri di dalam kamar

Maysa pun merebah kan tubuh nya dan menarik selimut tebal sampai menutupi wajah nya, ia berharap rasa kecewa nya malam ini dapat hilang ketika ia bangun esok pagi, tapi belum sampai ia ke alam mimpi, bahkan belum ada sepuluh menit ia memejamkan mata nya ada yang mengetuk kaca jendela kamar Maysa

"Tok-tok-tok" Suara itu berhasil membelalakan mata yang sudah terpejam sepuluh menit yang lalu

Maysa pun berjalan perlahan mendekati jendela nya "Srek!!" ia buka tirai yang menghalangi kaca jendela itu dan di sana lah nampak wajah Nando dengan senyum pepsodent nya

"Aku minta maaf" Ucap Nando dengan bahasa isyarat, Maysa yang tak paham dengan apa yang di kata kan Nando, ia pun membuka jendela nya

"Ngomong apa sih? nggak jelas!" Cetus Maysa setelah membuka jendela nya dan ia keluar menemui Nando di balkon

"Aku minta maaf May, soal yang kemarin" Nando meraih kedua tangan Maysa, tersirat ketulusan dibalik manik coklat milik Nando

"Ih apa an sih kaya sama siapa aja! gua biasa, aja dah lah" Ucap Maysa

"Kita ke base camp yuk" Ajak Nando

"Nggak ah motor gua udah didalam" Ucap Maysa karena ia memang malas untuk keluar malam ini.

"Yah May lo gak asik ah!" Nando cemberut tanpa melihat kearah May

"Ya udah iya gua ikut tapi pake motor lo ya" Akhir nya mereka pun menuju base camp atau rumah nya Anita.

.../......°°°...... /...

Sesampai nya di basecamp...

Maysa membantu Halim atau ayah nya Anita membenahi motor CBR250RR milik Nando yang akan segera dipakai Maysa untuk mengikuti balap liar dua jam lagi

Ya Anita mendapat info balap liar setelah Maysa sampai di rumah nya

"Lo yakin May mau ikut ini peserta nya banyak cowok nya loh" Ujar Anita

"Iya emang cewek cowok apa beda nya? yang penting berani maju aja dulu" Sahut Maysa sambil memasang ban motor bagian belakang, Anita kembali duduk di sofa dekat Nando mereka berdua melihat Maysa dan Halim dari sofa.

"Eh Nit lo yakin lo sama May nggak ketuker pas di RS dulu?" Cetus Nando

"Maksud lo?" Anita tak paham arah pembicaraan Nando kali ini

"Ya lo liat aja, May lebih klop sama bapak lo dari pada lo sama bapak lo" Tutur Nando

"Enak aja, ya gua sama bapak cuma beda hobi kok, bapak kan hobi tu benerin motor, lah kalau gua hobi rusak in motor hahaha... " Ucap Anita yang langsung disambut gelak tawa mereka.

.../.....°°°...... /...

Haidar berjalan di lorong-lorong asrama, ia ditugaskan jaga malam bersama Rayyan malam ini,

"Ray ini yakin kita cuma ber dua? ntar kalau ada apa-apa gimana Ray?" ucap Haidar yang mulai merinding ketika melewati gudang

"Iya kita berdua orang jadwal nya juga ditulis berdua, emang nya kamu mau kalau tiba-tiba jadi tiga?" ucap Rayyan dengan nada yang datar.

"Ih Ray kamu jangan gitu dong!! oh iya tadi siang gimana? kamu jadi nikah?" Tanya Haidar mencari topik pembicaraan yang tidak mengarah ke hal-hal yang berbau horor.

"Ya belum lah, orang yang mau di ajak nikah aja belum ada" Ucap Rayyan dengan terus berjalan, kini mereka melewati tembok tinggi samping asrama putra dan di sana mereka melihat ada beberapa anak santri yang memanjat dinding, Rayyan pun berjalan lebih cepat dan mengejar mereka tapi terlambat mereka sudah berhasil keluar dari area pondok

"Dah kita kehabisan waktu, ayo ambil motor saja kita ikuti meraka!" Ajak Haidar yang mulai encer

Kali ini mereka tek berdebat melain kan saling setuju itu juga demi kebaikan santri mereka

.../......°°°...... /...

"Siap berangkat?" Tanya Nando yang melihat motor nya yang hendak digunakan Maysa sudah rapi

"Siap!" Ucap Maysa dengan nada yang penuh dengan keyakinan

"Nanti main seperti biasa saja, jangan pandang gender lawan mu, cewek cowok sama saja yang penting menang!! ingat cuan lebih penting dari pada ketakutan mu!!" Ucap Halim menasihati Maysa

"Iya om siap!" Ucap Maysa sambil memasang helem di kepala nya

Mereka bertiga pun berangkat ke lokasi balap liar Maysa mengendarai motor nya Nando yang akan digunakan nya nanti sedangkan Nando seperti biasa nebeng di Mobil Anita.

Rayyan bersama Haidar yang diam-diam mengikuti santri-santri nya yang diam-diam keluar dari pondok sudah sampai di lokasi yang ramai sekali orang dan tak sedikit diantar mereka yang terlihat seperti menyetel motor nya dengan menarik gas motor dan dibuang hingga menciptakan suara-suara bising

"Tempat apa ini ustad?" tanya Rayyan kepada Haidar

"Mungkin yang biasa disebut dengan balap liar" Jawab Haidar, ketika mereka hendak menarik santri-santri mereka dan dibawa pulang tiba-tiba datang seorang pembalap dengan motor CBR250RR warna hitam yang didominasi warna merah yang menambah kesan kharismatik nya.

Seketika semua perhatian tertuju pada seseorang yang baru datang, hiruk pikuk pun bertambah dengan kata sambutan untuk dia yang baru datang

Haidar dan Rayyan hanya geleng-geleng kepala mereka pun memutuskan untuk segera menarik santri-santri nya untuk segera kembali ke pondok

Ada tiga santriwan yang mereka ikuti malam ini

"Ayo balik pondok!" Haidar menepuk pundak Zainal dan Zainudin mereka yang merasa ada yang menepuk pundak nya dan berbisik pun menoleh dan kaget bukan kepalang ketika ustad mereka lah yang ada di belakang nya saat ini

"Eh pak ustad, selamat malam pak" Ucap Zainudin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,

"Ayo balik pondok!" Ucap Haidar dengan tatapan tajam nya

Sedangkan Rayyan hanya menunggu di samping mobil yang tadi dikendarai nya bersama Haidar

Ditengah-tengah waktu ia menunggu Haidar Rayyan didekati oleh seorang wanita dan wanita itu menyapa nya "Assalamu'allaikum Pak ustad dingin sedingin gunung es"

Suara gadis yang tak asing ditelinga Rayyan terdengar dari balik cadar hitam yang dikenakan gadis dihadapan nya ini

"Kau?" sebut Rayyan yang hampir menebak siapa yang ada dihadapan nya tapi gadis itu segera menutup bibir Rayyan dengan satu jari telinjuk nya.

"Sssstttttt jangan kau sebut nama ku disini!! tapi aku terharu ternyata kau mengingat ku, do'a kan aku agar aku menang malam ini" Gadis itu mengedip kan satu mata nya sebelum meninggalkan Rayyan

"Gadis itu... siapa dia? kenapa selalu muncul? dan sebenar nya aku pun tidak yakin dengan apa yang ku ingat" Batin Rayyan sambil mengusap wajah nya

"Ray? kau tak apa?" Tanya Haidar yang sudah tiba di samping Rayyan, Haidar hendak menepuk pundak teman nya ini tapi tiba-tiba ditepis oleh Rayyan

"Plak!"

"Jangan sentuh aku!" Teriak Rayyan yang seketika itu pula tersadar dari lamunan nya

"Ray! ini aku Haidar! kau ini kenapa? sudah kerasukan jin di sini kah?" Tanya Haidar yang bingung dengan sikap teman nya ini

"Hah... tidak, sudah ayo kita balik ke pondok!" Ucap nya masih dengan nada yang dingin tapi ekspresi nya seperti orang bingung

Sebelum masuk kedalam mobil Rayyan sempat melihat kearah gadis yang stay di atas motor CBR250RR, gadis itu pun melihat ke arah Rayyan kemudian mengedipkan satu mata nya

"Astagfirullah" Rayyan segera memalingkan wajah nya dan langsung masuk kedalam mobil nya

Di tengah perjalanan Rayyan hanya berdiam diri saja ia asik dengan pikiran nya sendiri

"Kalau dia stay di atas motor yang jauh di sana, lalu siapa yang mendatangi dan memanggil ku serta mengucapkan salam, tidak mungkin kan aku menghalu gadis tempo hari yang aku tolong itu hanya gegara aku melihat gadis bercadar lain yang mengendarai motor besar juga" Semua pertanyaan berkumpul didalam kepala Rayyan memenuhi otak nya, ditengah-tengah keasikan nya mencari jawaban dari pertanyaan nya tadi tiba-tiba wajah Maysa yang tidak ditutupi cadar melintas di benak nya

"ASTAGFIRULLAH!" ucap nya seraya menginjak rem dengan mendadak....

Ada apa dengan ustad Rayyan?? tak kasih tau dia kenapa, tapi like and coment dulu dong jangan lupa klik favorite... see you...

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

ustadz Haidar gak tahu ya klu Ustadz Rayyan sedang ehemmm ma masya😄😄😄🤭

2022-12-29

2

Kaffa Disya 123

Kaffa Disya 123

ayooo kasih jempol yg bayk biar thor semangattttt

2022-10-03

1

HIATUS....

HIATUS....

pasti ulah si bar bar🤣

2022-05-03

3

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!