Hari sudah mulai gelap sinar sang surya mulai menghilang, secara perlahan di gantikan oleh sang rembulan yang cantik nan rupawan, suara bising kendaraan pun mulai berkurang, di gantikan bisikan jangkrik dan belalang
Sejak pulang dari sekolah Maysa tak kunjung keluar dari dalam kamar nya, seperti nya bocah yang biasa nya ceria ini sedang merajuk dan kecewa dengan keputusan ayah dan bunda nya
Jika dipikir kan lagi kenapa Maysa ingin sekali masuk ke pondok pesantren? toh sebentar lagi dia kelas tiga, lulus, kuliah dan kerja
"Oh iya, mungkin ayah sama bunda ada benar nya, dulu pas mau di masuk kan ke pondok bareng sama kakak aku nggak mau, terus sekarang tiba-tiba minta masuk pondok di waktu aki harus serius ke sekolah, haaaahh ya sudah lah, aku nggak jadi mondok aja" Gumam nya sendiri di dalam kamar
Maysa pun merebah kan tubuh nya dan menarik selimut tebal sampai menutupi wajah nya, ia berharap rasa kecewa nya malam ini dapat hilang ketika ia bangun esok pagi, tapi belum sampai ia ke alam mimpi, bahkan belum ada sepuluh menit ia memejamkan mata nya ada yang mengetuk kaca jendela kamar Maysa
"Tok-tok-tok" Suara itu berhasil membelalakan mata yang sudah terpejam sepuluh menit yang lalu
Maysa pun berjalan perlahan mendekati jendela nya "Srek!!" ia buka tirai yang menghalangi kaca jendela itu dan di sana lah nampak wajah Nando dengan senyum pepsodent nya
"Aku minta maaf" Ucap Nando dengan bahasa isyarat, Maysa yang tak paham dengan apa yang di kata kan Nando, ia pun membuka jendela nya
"Ngomong apa sih? nggak jelas!" Cetus Maysa setelah membuka jendela nya dan ia keluar menemui Nando di balkon
"Aku minta maaf May, soal yang kemarin" Nando meraih kedua tangan Maysa, tersirat ketulusan dibalik manik coklat milik Nando
"Ih apa an sih kaya sama siapa aja! gua biasa, aja dah lah" Ucap Maysa
"Kita ke base camp yuk" Ajak Nando
"Nggak ah motor gua udah didalam" Ucap Maysa karena ia memang malas untuk keluar malam ini.
"Yah May lo gak asik ah!" Nando cemberut tanpa melihat kearah May
"Ya udah iya gua ikut tapi pake motor lo ya" Akhir nya mereka pun menuju base camp atau rumah nya Anita.
.../......°°°...... /...
Sesampai nya di basecamp...
Maysa membantu Halim atau ayah nya Anita membenahi motor CBR250RR milik Nando yang akan segera dipakai Maysa untuk mengikuti balap liar dua jam lagi
Ya Anita mendapat info balap liar setelah Maysa sampai di rumah nya
"Lo yakin May mau ikut ini peserta nya banyak cowok nya loh" Ujar Anita
"Iya emang cewek cowok apa beda nya? yang penting berani maju aja dulu" Sahut Maysa sambil memasang ban motor bagian belakang, Anita kembali duduk di sofa dekat Nando mereka berdua melihat Maysa dan Halim dari sofa.
"Eh Nit lo yakin lo sama May nggak ketuker pas di RS dulu?" Cetus Nando
"Maksud lo?" Anita tak paham arah pembicaraan Nando kali ini
"Ya lo liat aja, May lebih klop sama bapak lo dari pada lo sama bapak lo" Tutur Nando
"Enak aja, ya gua sama bapak cuma beda hobi kok, bapak kan hobi tu benerin motor, lah kalau gua hobi rusak in motor hahaha... " Ucap Anita yang langsung disambut gelak tawa mereka.
.../.....°°°...... /...
Haidar berjalan di lorong-lorong asrama, ia ditugaskan jaga malam bersama Rayyan malam ini,
"Ray ini yakin kita cuma ber dua? ntar kalau ada apa-apa gimana Ray?" ucap Haidar yang mulai merinding ketika melewati gudang
"Iya kita berdua orang jadwal nya juga ditulis berdua, emang nya kamu mau kalau tiba-tiba jadi tiga?" ucap Rayyan dengan nada yang datar.
"Ih Ray kamu jangan gitu dong!! oh iya tadi siang gimana? kamu jadi nikah?" Tanya Haidar mencari topik pembicaraan yang tidak mengarah ke hal-hal yang berbau horor.
"Ya belum lah, orang yang mau di ajak nikah aja belum ada" Ucap Rayyan dengan terus berjalan, kini mereka melewati tembok tinggi samping asrama putra dan di sana mereka melihat ada beberapa anak santri yang memanjat dinding, Rayyan pun berjalan lebih cepat dan mengejar mereka tapi terlambat mereka sudah berhasil keluar dari area pondok
"Dah kita kehabisan waktu, ayo ambil motor saja kita ikuti meraka!" Ajak Haidar yang mulai encer
Kali ini mereka tek berdebat melain kan saling setuju itu juga demi kebaikan santri mereka
.../......°°°...... /...
"Siap berangkat?" Tanya Nando yang melihat motor nya yang hendak digunakan Maysa sudah rapi
"Siap!" Ucap Maysa dengan nada yang penuh dengan keyakinan
"Nanti main seperti biasa saja, jangan pandang gender lawan mu, cewek cowok sama saja yang penting menang!! ingat cuan lebih penting dari pada ketakutan mu!!" Ucap Halim menasihati Maysa
"Iya om siap!" Ucap Maysa sambil memasang helem di kepala nya
Mereka bertiga pun berangkat ke lokasi balap liar Maysa mengendarai motor nya Nando yang akan digunakan nya nanti sedangkan Nando seperti biasa nebeng di Mobil Anita.
Rayyan bersama Haidar yang diam-diam mengikuti santri-santri nya yang diam-diam keluar dari pondok sudah sampai di lokasi yang ramai sekali orang dan tak sedikit diantar mereka yang terlihat seperti menyetel motor nya dengan menarik gas motor dan dibuang hingga menciptakan suara-suara bising
"Tempat apa ini ustad?" tanya Rayyan kepada Haidar
"Mungkin yang biasa disebut dengan balap liar" Jawab Haidar, ketika mereka hendak menarik santri-santri mereka dan dibawa pulang tiba-tiba datang seorang pembalap dengan motor CBR250RR warna hitam yang didominasi warna merah yang menambah kesan kharismatik nya.
Seketika semua perhatian tertuju pada seseorang yang baru datang, hiruk pikuk pun bertambah dengan kata sambutan untuk dia yang baru datang
Haidar dan Rayyan hanya geleng-geleng kepala mereka pun memutuskan untuk segera menarik santri-santri nya untuk segera kembali ke pondok
Ada tiga santriwan yang mereka ikuti malam ini
"Ayo balik pondok!" Haidar menepuk pundak Zainal dan Zainudin mereka yang merasa ada yang menepuk pundak nya dan berbisik pun menoleh dan kaget bukan kepalang ketika ustad mereka lah yang ada di belakang nya saat ini
"Eh pak ustad, selamat malam pak" Ucap Zainudin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,
"Ayo balik pondok!" Ucap Haidar dengan tatapan tajam nya
Sedangkan Rayyan hanya menunggu di samping mobil yang tadi dikendarai nya bersama Haidar
Ditengah-tengah waktu ia menunggu Haidar Rayyan didekati oleh seorang wanita dan wanita itu menyapa nya "Assalamu'allaikum Pak ustad dingin sedingin gunung es"
Suara gadis yang tak asing ditelinga Rayyan terdengar dari balik cadar hitam yang dikenakan gadis dihadapan nya ini
"Kau?" sebut Rayyan yang hampir menebak siapa yang ada dihadapan nya tapi gadis itu segera menutup bibir Rayyan dengan satu jari telinjuk nya.
"Sssstttttt jangan kau sebut nama ku disini!! tapi aku terharu ternyata kau mengingat ku, do'a kan aku agar aku menang malam ini" Gadis itu mengedip kan satu mata nya sebelum meninggalkan Rayyan
"Gadis itu... siapa dia? kenapa selalu muncul? dan sebenar nya aku pun tidak yakin dengan apa yang ku ingat" Batin Rayyan sambil mengusap wajah nya
"Ray? kau tak apa?" Tanya Haidar yang sudah tiba di samping Rayyan, Haidar hendak menepuk pundak teman nya ini tapi tiba-tiba ditepis oleh Rayyan
"Plak!"
"Jangan sentuh aku!" Teriak Rayyan yang seketika itu pula tersadar dari lamunan nya
"Ray! ini aku Haidar! kau ini kenapa? sudah kerasukan jin di sini kah?" Tanya Haidar yang bingung dengan sikap teman nya ini
"Hah... tidak, sudah ayo kita balik ke pondok!" Ucap nya masih dengan nada yang dingin tapi ekspresi nya seperti orang bingung
Sebelum masuk kedalam mobil Rayyan sempat melihat kearah gadis yang stay di atas motor CBR250RR, gadis itu pun melihat ke arah Rayyan kemudian mengedipkan satu mata nya
"Astagfirullah" Rayyan segera memalingkan wajah nya dan langsung masuk kedalam mobil nya
Di tengah perjalanan Rayyan hanya berdiam diri saja ia asik dengan pikiran nya sendiri
"Kalau dia stay di atas motor yang jauh di sana, lalu siapa yang mendatangi dan memanggil ku serta mengucapkan salam, tidak mungkin kan aku menghalu gadis tempo hari yang aku tolong itu hanya gegara aku melihat gadis bercadar lain yang mengendarai motor besar juga" Semua pertanyaan berkumpul didalam kepala Rayyan memenuhi otak nya, ditengah-tengah keasikan nya mencari jawaban dari pertanyaan nya tadi tiba-tiba wajah Maysa yang tidak ditutupi cadar melintas di benak nya
"ASTAGFIRULLAH!" ucap nya seraya menginjak rem dengan mendadak....
Ada apa dengan ustad Rayyan?? tak kasih tau dia kenapa, tapi like and coment dulu dong jangan lupa klik favorite... see you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Rinjani
ustadz Haidar gak tahu ya klu Ustadz Rayyan sedang ehemmm ma masya😄😄😄🤭
2022-12-29
2
Kaffa Disya 123
ayooo kasih jempol yg bayk biar thor semangattttt
2022-10-03
1
HIATUS....
pasti ulah si bar bar🤣
2022-05-03
3