Model wanita mandiri

"Kamu mau masuk pondok May? kenapa baru sekarang? kamrin-kemarin waktu kakak kamu masuk pondok kamu nggak mau, dan sekarang kamu itu sudah mau kelas tiga lho nak, ayah nggak setuju!" ketus ayah

"tapi ayah..." Ketika May hendak membujuk ayah nya tiba-tiba Priyadi atau sopir pribadi ayah masuk dan memanggil nya

"Permisi tuan ada yang ingin bertemu tuan" Ucap Priyadi secara sopan, ayah hanya mengerutkan alis nya dengan melihat ke arah Priyadi

"Hallo pak Moza apa kabar?" Tiba-tiba masuk seorang laki-laki yang seumuran dengan ayah Maysa atau bisa disebut pak Moza pemimpin utama dari Graha Grup

"Assalamu'allaikum pak Alex" Sapa Moza yang langsung berdiri dari duduk nya dan menjabat tangan rekan bisnis nya yang baru saja datang

"Oh... waalaikumussalam" Jawab Alex dengan senyuman seraya membalas jabat tangan dari Moza

Mereka pun berjalan kearah ruang tamu untuk membicarakan seputar bisnis, di samping itu Maysa melirik ke arah bunda nya, dengan puppy eyes dia memiringkan kepala nya supaya bunda nya dapat melihat ekspresi nya yang memohon kali ini, ia paham betul bunda nya tidak mampu menolak nya seperti dulu waktu ia masih duduk di bangku SMP dan meminta dibelikan motor Ninja Kawasaki 150cc yang sekarang dijadikan nya bahan untuk mencari cuan

"Bundaaaaaa..." rengek nya

Bunda berusaha untuk tetap tenang sambil menyuap nasi kedalam mulut nya sendiri, sesekali bunda melirik ke arah si bontot, tapi kembali fokus ke piring yang ada di depan nya

"Iiiihhh... kak...ayah nggak setuju, bunda juga nggak mau dengerin May!! ya udah kalau gitu May berangkat sekolah Assalamu'allaikum" Maysa berjalan dengan lesu kearah garasi dan dari dalam garasi ia menyalakan motor nya dan melaju menuju sekolah

"Bunda nggak setuju kalau May masuk pondok?" Tanya Sasya yang masih stay di meja makan bersama bunda nya

"Bukan nya nggak setuju kak, May itu kan masih labil, apa bener dia niat nya bener-bener, ntar nyampe tengah-tengah dia minta pulang, terus sebentar lagi juga dia kelas tiga, harus fokus ujian, dia harus bisa lulus dengan nilai yang tinggi dan masuk ke fakultas kedokteran melanjutkan karier bunda, km tau sendiri anak bunda dan ayah cuma ada kalian berdua dan kamu sudah di ambil ayah buat nerusin perusahaan, lah klinik bunda kalau bukan May yang lanjut in siapa lagi?" Ucap bunda panjang lebar

"Tapi bun, pendidikan agama kan juga penting, May juga bilang nya pengen mondok di pondok pesantren yang deket pangkalan itu lho yang biasa kita beli martabak dulu itu" Jelas Sasya

"Oh dia mau masuk di pondok itu? eh tapi itu kan searah sama tempat nya dulu suka ikut balapan, jangan-jangan dia cuma mau ikut balapan tiap malam" Curiga bunda, karena anak bontot nya itu memang terkenal suka curi-curi waktu.

"Nggak lah bun, kan di pondok ada penjaga nya mana mungkin May bisa keluar seenak nya, yang penting dia jadi pribadi yang lebih baik dan nggak urakan bun, syukur-syukur bisa khatam" Sasya masih membujuk bunda nya supaya adik kesayangan nya itu bisa masuk pondok sesuai keinginan nya

"Haduh... ya coba nanti bunda ngomong sama ayah ya" bunda sedikit memberi harapan kepada Sasya.

"Ting-Tong!!" Bel pintu rumah berbunyi lagi bunda hendak berdiri membuka pintu tapi mbok Ijem dengan sigap membuka pintu

"Ada apa ya?" Sapa mbok ijem kepada lelaki muda yang sudah berumur

"Permisi mbok, dokter Zulfa nya ada? istri saya mau melahirkan tapi seperti nya tidak kuat ke klinik karena air ketuban nya sudah pecah" Ucap pemuda itu, setelah mendengar penjelasan dari pemuda itu mbok Ijem langsung mendekat kearah bunda atau yang disebut pemuda tadi dokter Zulfa, ya Zulfa atau bunda nya Maysa dan Sasya adalah dokter kandungan yang sudah mendirikan klinik sendiri

"Nyah ada yang mau melahirkan tapi tidak kuat ke klinik kata nya ketuban nya sudah pecah" Ujar mbok Ijem pelan di samping Zulfa yang masih menikmati sarapan pagi bersama Sasya putri sulung nya.

"Ok mbok, makasih ya, suruh pemuda itu menunggu, saya akan segera keluar" Ucap Zulfa yang langsung berdiri dan mengakhiri sarapan nya karena ada tugas negara menyangkut nyawa yang harus dilaksanakan nya sedangkan Sasya segera menghabis kan sarapan nya kemudian bergabung dengan ayah nya di pembicaraan seputar bisnis.

.../......°°°...... /...

Didalam ruangan pribadi nya Rayyan duduk dengan menyandarkan bahu nya di sofa empuk yang sangat nyaman tak lama kemudian masuk lah Haidar sahabat nya

"Tok-tok-tok"

"Assalamu'allaikum ustad?" Sapa nya sebelum masuk kedalam ruangan pribadi milik Rayyan

"Waalaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh masuk ustad" Ucap Rayyan yang masih lesu menyandarkan punggung nya di sandaran sofa.

Haidar masuk dengan tatapan heran karena ia melihat ada yang berbeda dengan raut wajah sahabat nya ini.

"Haduh nggak biasa nya kamu kaya gini lho Ray" Sambil menepuk pundak Rayyan Haidar duduk di samping nya.

"Aku bingung harus bagaimana? abah mendesak ku untuk cepat-cepat menikah sedangkan umur ku baru 26 tahun" Ucap Rayyan sambil mengusap wajah nya

"Ya itu kan memang umur yang cukup untuk menikah, lagian kamu juga nunggu apa to kok nggak nikah-nikah?" Tanya Haidar asal nyeplos.

"Lah kamu ini nanya kaya nggak ada beban, tok pikir nikah itu sendiri? nikah itu berpasangan, laki-laki sama perempuan... " Jelas Rayyan yang diserobot oleh Haidar

"Iya perempuan, terus kamu nggak ada pasangan yang mau kamu ajak nikah kan?" Ucap Haidar cengengesan

"Haih... kau sendiri tau, aku tidak begitu suka dengan sifat para ukhti yang terlalu manja dan pasti ke depan nya akan sangat mengganggu pekerjaan ku sedangkan aku harus bekerja untuk menghidupi keluarga nanti nya" Jelas nya seperti mendekati frustasi

"Jadi kamu mau nya yang model wanita mandiri gitu? kaya di novel-novel yang kamu koleksi selama ini?" Cetus Haidar

"Heh mana ada aku mengoleksi novel begituan" Rayyan menyangkal ucapan Haidar

"Hilih... itu di atas meja masih ada tergeletak" Sahut Haidar sambil menunjuk novel yang ada di atas meja Rayyan dengan dagu nya

"Astagfirullah itu novel nya Nur, kemarin aku sita, pas jadwal ku dia malah baca itu novel, lebih parah nya lagi dicover dengan kitab" Jelas Rayyan

"Waaaahh... anak jaman sekarang ya, pandai mencuri, eh tapi yakin Ray, kau nggak ada penasaran-penasaran gitu sama isi nya" Goda Haidar

"Ya ampun ustad satu ini datang bukan nya mengurangi beban pikiran ku malah menambah nya dua kali lipat" Ucap Rayyan

"Hehehe... ya udah turuti aja abah, siapa tau itu memang jalan terbaik untuk mu, toh nggak ada salah nya juga menikah, itu lho kata nya ada yang bilang menikah itu dari seratus persen enak nya cuma satu persen" Kata Haidar

"lah yang sembilan puluh sembilan kemana?" tukas Rayyan

"Yang sembilan puluh sembilan nya uweeeenak banget hahahhaha... " Ucap nya dengan gelak tawa yang renyah dan sekaligus mendapat tampolan bantal sofa dari Rayyan

"Dasar wong edan!" Ketus Rayyan sambil melempar bantal sofa kearah muka Haidar yang masih tertawa.

"Ya jalani dulu aja lah Ray" Ucap Haidar enteng

"Jalani-jalani yang mau di ajak menjalani itu yang belum ada" Ucap Rayyan, kemudian mereka terlihat seperti berpikir masing-masing menjadi diam

"Assalamu'allaikum pak ustad" Sapa salah seorang santri

"Waalaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh" Sahut Rayyan dan Haidar bersamaan

"Maaf pak ustad Rayyan abah memanggil ustad disuruh sowan ndalem" Ucap santri itu dengan sopan

"Oh iya makasih" Ucap Rayyan dengan nada dingin

"Ya ampun Ray kamu itu bisa nggak sih? jangan dingin-dingin gitu lo sama bocah" Ucap Haidar setelah santri itu pergi

Bukan nya menjawab pertanyaan dari Haidar, Rayyan malah berjalan keluar, meninggal kan Haidar sendirian, di dalam ruangan nya...

kira-kira ustad Rayyan mau ngapain ya say? duh Author kok jadi penasaran, ya udah kalau penasaran mending klik favorite dulu biar nggak ketinggalan updatean nya

see you....

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

nikah ma masya aja kan mau nyatri sambil kuliah ke dokteran deh

2022-12-29

2

Siti Fatonah

Siti Fatonah

bagusss thorr ceritamu syukkaaaa...semangatt thorrr

2022-10-03

1

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

aduh Kok baper aku🤣

2022-04-23

5

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!