Ketemu lagi

"Aku Maysa, nama ku Maysa Muzayana, nama mu siapa wahai malaikat penyelamat ku?" Ucap Maysa dengan senyuman terkembang di balik cadar nya

"Rayyan" Singkat dan tetap fokus dengan luka Maysa yang diobati nya

Suasana jadi hening, Maysa lebih memilih untuk memainkan ponsel nya dan memberi kabar kepada sang kakak jika ia akan pulang terlambat

"Maaf pak ustad, kita harus segera kembali ke pondok" Ucap salah satu santri, mereka semua pun turun dari mobil dan heran bukan main ustad yang terkenal dingin dan acuh tak acauh kepada lawan jenis itu kini tengah mengobati luka dari lawan jenis bahkan pakaian nya tidak terlihat itu anak sholiha

"Iya" Ucap Rayyan yang langsung berdiri dengan membawa kotak p3k ditangan nya dan berjalan memasuki mobil van putih nya,

"Pak Ustad!!! Rayyan terimakasih!!" Teriak Maysa ketika mobil van itu telah melaju memasuki area pondok pesantren

Dengan kaki yang tertatih-tatih Maysa berjalan mendekati motor nya, perlahan ia menaiki motor nya dan menancap gas dengan kecepatan yang perlahan

Sesampainya di gerbang depan ia mematikan motor nya dan mendorong secara perlahan memasuki halaman rumah dan melewati gang di samping rumah, Maysa memasuk kan motor nya kedalam garasi kemudian ia masuk rumah melewati pintu belakang dengan perlahan ia berjalan berusaha tidak mengeluarkan suara sedikit pun namun saat ia hendak menaiki tangga tiba-tiba lampu yang tadi nya padam langsung menyala

"Hah? Astaga!!" Maysa kaget dan menoleh kebelakang di sana ia mendapati Sasya yang berdiri sambil melipat kedua tangan nya didada

"Jam berapa ini?" Tanya Sasya dengan nada yang datar

"Hehe jam dua belas kak" Maysa tersenyum pepsodent

"Ayah sudah pulang loh, tadi dia nyariin kamu May, kakak bilang kamu tidur lebih awalan karena kecapekan bersih-bersih rumah" Jelas Sasya panjang lebar

"Makasih kak, kakang emang the best deh" Ucap Maysa yang langsung memeluk Sasya,

"Eh kak besok kita bisa shopping dong,, aku menang tadi" Maysa melepaskan pelukan nya

"Kapan-kapan aja deh May, besok kakak ada rapat penting sama dewan direksi soal nya tadi kan kakak udah nggak masuk kantor" Ucap Sasya

"Yah padahal aku ikut balapan tu biar bisa traktir kakak, eh kakak nya nggak bisa, ya udah lah" Maysa cemberut, ia berbalik dan hendak berjalan menaiki tangga

"Dasar sok-sokan dewasa, mau traktir kakak segala" Dengan Sasya memandang adik kesayangan nya yang sudah mulai menaiki anak tangga satu persatu

Sasya pun menyusul Maysa yang baru sampai di tengah-tengah "Kamu kenapa May?" Sasya mencurigai Maysa yang berjalan pincang

"Hehe aku tadi tabrakan sama mobil kak, udah gitu aku di tolongin sama malaikat tampan tapi dia dingin sedingin gunung es" Ujar Maysa sambil membayang kan waktu tadi ia diobati oleh Rayyan

"Oh tapi sudah diobatin kan?" Tanya Sasya

"Sudah kok kak, aman"

"Ya udah, buruan istirahat, besok sekolah" Sasya langsung berjalan menuju kamar nya begitu pun dengan Maysa, ia juga berjalan memasuki kamar nya

Pagi hari Maysa langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah karena takut jika ayah dan bunda nya menyadari luka di kaki nya

"Pagi ayah, pagi bunda" Maysa menyapa kedua orang tua nya kemudian salim dan mencium tangan ayah dan bunda

"Pagi jagoan ayah" Sahut ayah sambil mengelus kepala putri nya itu, sedangkan bunda hanya tersenyum melihat keharmonisan rumah tangga nya

"Pagi kakak cantik" Sapa Maysa kemudian ia mencium pipi Sasya

"Pagi sayang" Sahut Sasya yang memberikan Maysa segelas susu hangat, Maysa pun langsung menerima dan meminum nya sampai habis

"Alhamdulillah, yah, bun, kak Maysa berangkat dulu ya" Maysa berpamitan kepada anggota keluarga yang ada

"Loh nggak mau makan dulu?" Tanya bunda

"Nggak ah bun, perut May udah penuh sama susu" Sahut nya sambil mengelus-elus perut nya

"Ya sudah, hati-hati dijalan jangan kebut-kebutan" Pesan bunda kepada putri bungsu nya

"Iya bunda cantik, ya udah May duluan ya Assalamu'allaikum"

"Waalaikumussalam" sahut semua nya serempak

Maysa menyalakan kuda besi kesayangan nya itu dan mulai menancap gas menuju sekolah

Sesampai nya di sekolah Maysa memarkirkan motor nya diparkiran, setelah itu ia berjalan menuju kelas nya dengan kaki nya yang satu sedikit di tarik karena masih susah ditekuk

"May??" Nando menghampiri Maysa dengan sedikit berlari, Maysa yang merasa nama nya dipanggil pun berhenti dan menoleh kebelakang

"Eh kaki lo kenapa? kok jalan nya gitu?" Tanya Nando yang penasaran dengan keadaan kaki Maysa

"Hehe semalem tuh aku kecelakaan" Ujar Maysa dengan senyum pepsodent nya

"Loh?? kok bisa? gimana cerita nya?" Nando refleks memegang tangan Maysa untuk membantu nya berjalan

"Yah gitu, ada mobil nyebrang aq nya telat ngerem" Mereka bercerita sambil berjalan menuju kelas, Nando mengantar Maysa sampai ke dalam kelas nya yang ada di lantai tiga, sedangkan kelas Nando ada di lantai dua

Maysa duduk di bangku nya "Awas hati-hati kaki nya" Dengan telaten Nando mengamankan kaki Maysa kebawah meja

"Lah lo tadi berangkat sekolah nya gimana?" Tanya nya kepo

"Ya naik motor lah, emang mau gimana?" Jawab Maysa

"Masih bisa motoran berati ya??" Tanya Nando yang juga ikut duduk di bangku depan Maysa yang masih kosong dan menghadap ke arah Maysa yang ada di belakang nya

"Iya masih bisa, aman kok" Maysa memijit-mijit pelan disekitar lutut nya

"Oh iya gua tadi ada titipan salam dari Adel, dia pen lo main ke rumah, rindu sama lo dia kata nya" Ucap Nando menyampaikan salam dari adik perempuan nya

"Tapi Adel sehat kan?" Maysa menanyakan kondisi Adel karena memang sudah lama mereka tak bersua

"Alhamdulillah sehat kok" Ucap Leon

"Syukur deh kalau sehat mah... " Belum selesai Maysa berkata tiba-tiba bel masuk sudah berbunyi

"Eh udah bell aja, ya udah gua balik kelas ya!!" Ucap Nando sambil mengusap pucuk kepala Maysa

"Ok ok, hati-hati" Maysa membalas nya dengan senyuman, kelas pun dimulai.

.../......°°°...... /...

Siang hari di kantor Sasya sedang duduk di kursi kebesaran nya, ia merasa lelah setelah mengikuti rapat barusan, belum lagi lawan dalam bisnis nya kali ini adalah teman masa SMA dulu yang sering membully nya

Sasya adalah gadis yang berotak cerdas tapi tidak berani bertindak jika menyangkut dengan balas membalas dia lebih memilih untuk sabar dan diam berbeda dengan adik nya si Maysa dia otak maju otot pun juga maju

Sasya ini sering dibully tapi untung ada kakak kelas nya yang juga dari pondok yang sama dan sekolah di sekolah yang sama

"Duh kok aku jadi keinget sama mas Mamat ya, eh Rahmat, hehe... dia pasti kesel banget tuh kalau sampai ada yang salah panggil nama nya" Tiba-tiba saja Sasya mengingat masalalu nya yang telah lama ia pendam, itung-itung mengobati rasa dongkol yang tadi.

.../......°°°...... /...

Sepulang sekolah Maysa menyiapkan buku yang mau dibawa untuk menemui Adel, ia tidak lah datang hanya untuk mengobrol semata melainkan mengajarkan materi sekolah yang Adel belum paham juga mbantu Adel mengerjakan tugas sekolah nya

"Buku sudah, ini, ini, itu, dah, sudah siap semua nya, mari kita lets go" Maysa menggendong tas nya kemudian keluar dari kamar nya dan menuju ke halaman depan karena motor nya masih bertengger disana

"Loh non May mau kemana?" Tanya mbok Ijem selaku asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Maysa sejak Maysa masih kecil

"Mau kerumah nya Nando mbok, ntar bilang sama kak Sasya ya kalau aku keluar bentar" Pamit nya sambil menstarter motor

"Iya non, hati-hati" Ucap mbok Ijem

Maysa pun langsung melesat pergi dari halaman rumah nya

Di tengah perjalanan Maysa melihat ada penjual martabak manis kesukaan Adel, perlahan ia mendekat kearah penjual martabak dan memarkirkan motor nya di samping gerobak

"Mas martabak manis nya dua ya, rasa coklat satu, satu nya lagi yang coklat keju" Maysa memesan nya dan kemudian ia duduk di sebelah seseorang juga yang sedang mengantri

Betapa terkejut nya ketika ia melihat wajah yang sama seperti yang menolong nya semalam

"Loh?? pak ustad dingin sedingin gunung es?? kita ketemu lagi dong" Maysa teriak karena terkejut bisa bertemu lagi dengan malaikat penyelamat nya

"Maaf siapa ya?" ucap Rayyan yang tak mengenali wajah Maysa karena semalam Maysa memakai cadar untuk menutupi wajah nya

"Ini,, aku.. ini... " Maysa menggunakan ujung hijab nya untuk membentuk cadar dan menempelkan di hidung nya

Melihat itu pun kejadian semalam mendadak terbesit di dalam otak Rayyan

"Kamu....

hayooo siapa hayoooo

yuk dukung author ya biar nggak mleyot

see you...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kok Leon..

2024-02-23

0

Kaisar Tampan

Kaisar Tampan

kak maaf ya kalau boleh kasih saran, saat buka tanda kutip bagusnya di awali huruf kapital. dan setelah tutup juga seperti itu

2022-07-06

2

...◕😜

...◕😜

Kayaknya itu si pris sih yang jadi maysaa 😎

2022-04-24

6

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!