Rayyan baru saja keluar dari area pondok bersama beberapa santri nya untuk mengantarkan mereka menuju tempat tugas
Ditengah perjalanan Rayyan berhenti di depan sebuah toko yang bersebrangan dengan taman Senopati ia turun dari mobil nya dan masuk kedalam toko untuk membeli beberapa kebutuhan
Saat sudah keluar dari toko Rayyan hendak membuka pintu mobil, saat ia meraih handel pintu mobil ia melihat bayangan gadis yang ia kenal dari kaca di pintu mobil
"Maysa?" gumam Rayyan lirih, ia pun menoleh dan melihat Maysa tengah berteriak kepada teman nya yang berjalan meninggalkan nya
"dasar gadis urakan" gumam Rayyan seraya meraih kembali handel pintu mobil yang tadi ia lepaskan, namun ketika ia melihat bayangan Maysa dari kaca pintu mobil ia terkejut karena gadis itu tengah di peluk oleh seorang laki-laki dan gadis itu berontak seperti akan meloloskan diri tapi seperti nya percuma karena laki-laki yang tengah memeluk Maysa tinggi dan besar
Rayyan pun berkata pada para santri yang ada di dalam mobil
"saya ke sana sebentar jangan kemana-mana ya!" ucap Rayyan dengan menunjuk ke arah taman
"baik ustad" jawab para santri itu bersamaan, Rayyan berjalan mendekati pohon Bougenville yang cukup tinggi dan besar yang berjajar di pinggiran taman ia berjalan dengan sembunyi-sembunyi
"kau lihat itu? ustad Rayyan seperti maling saja sembunyi-sembunyi" ucap Zainal yang memperhatikan gerak gerik Rayyan dari dalam mobil
"eh eh lihat itu, ukhti itu dalam bahaya deh kayak nya" ucap Zainudin yang melihat keberadaan Maysa
"yang mana to din kok aku nggak lihat?" kata Wahyu yang celingukan
"itu lo Wah, yang didekat bangku taman itu" Zainudin menjelaskan sambil mengarahkan kepala Wahyu kearah bangku taman yang bertengger di tengah taman
"waaaahhh mata ku ternodai" ucap Wahyu sembari menutup kedua mata nya
"aman sekarang kan ada rinso anti noda nanti kau bisa membasuh nya ketika sudah sampai ditempat tujuan" ucap Zainal yang juga sudah mengetahui keberadaan Maysa
"mari kita tolong ustad Rayyan" ucap Zainudin
"iya, tapi kita datang belakangan saja, takut nya ustad Rayyan mau jadi hero buat mbak-mbak nya itu" ucap Wahyu yang langsung mendaptkan jitakan dari Zainal
"kau ini!! kalau ustad Rayyan kenapa-kenapa bagaimana?!" ketus Zainal setelah menjitak kepala Wahyu, ya mereka bertiga memang sering terkena hukuman dari Rayyan akan tetapi itu tidak lah membuat mereka membenci Rayyan
Pada akhir nya di ujung perdebatan mereka, Zainudin melihat bahwa Rayyan dalam bahaya "come on guys! ustad dalam bahaya!" teriak Zainudin yang langsung berlari keluar mobil yang di ikuti Zainal dan Wahyu
Rayyan berjalan mengendap - endap di belakang laki-laki bertubuh besar itu, sedikit demi sedikit ia mendengar suara Maysa yang meminta untuk dilepaskan
"lepas in gua!" dengan berontak Maysa mencoba meloloskan diri
"diam lah sayang, kau dan diri nya sama kan? ayo lah jangan sok jual mahal" ucap laki-laki itu yang terdengar di telinga Rayyan seperti tengah melecehkan harga diri dari seorang wanita
Rayyan bersiap-siap untuk mukul punggung laki-laki itu dengan tangan kosong nya
Dengan menghitung dalam hati Rayyan mempersiapkan diri dan 1,2, dan ketika sampai di hitungan ke 3 Rayyan hendak memukul laki-laki itu tangan nya di tahan oleh Zainudin dan dua teman nya dan ditarik nya untuk bersembunyi di balik bunga bougenville
"lah kalian!! sedang apa disini?!" bisik Rayyan
"kita menyelamatkan ustad dari laki-laki itu" bisik Zainudin dengan menunjuk laki-laki yang menyekap Maysa
"tapi dia sedang dalam bahaya!" Rayyan menunjuk Maysa
"itu bukan sepasang kekasih yang sedang marahan ya?" tanya Wahyu dengan wajah polos nya
"hais kau ini!" ucap Rayyan frustasi, ia pun langsung berdiri keluar dar persembunyian nya
"LEPASKAN DIA!" tegas Rayyan dan langsung membuat laki-laki itu menoleh
"cih kau lagi! kau dengan berpakaian seperti itu, pernah membodohi ku, berlaga seperti sepasang kekasih, tapi ternyata gadis ini masih anak SMA, kau bukan seorang pedofil kan" laki-laki itu berucap dengan nada meremehkan, Maysa yang mendengarnya pun berpikir dan
"Reza?" ucap Maysa lirih dan itu didengar oleh laki-laki itu
"kau mengenali ku sayang?" ucap Reza yang langsung membalik kan tubuh Maysa untuk menghadap pada nya
Dan benar saja Maysa melihat wajah yang sama dengan wajah laki-laki yang mengejar nya malam itu
"ya aku mengingatnya" ketus Maysa yang membuat senyuman mengembang di wajah Reza
"tapi lepaskan aku! calon suami ku ada di sana jika kau tidak segera melepaskan ku maka jangan harap kau akan lolos dari hujaman anak panah Rama yang melindungi Sinta nya!" sambung Maysa dengan tatapan tajam nya
"ayolah sayang, kau jangan membuat ku terlihat seperti Rahwana yang jahat" ucap Reza setengah frustasi mendengar pengakuan Maysa
"lihat lah mata ini sungguh indah bahkan saat marah" ucap Reza dengan membelai wajah Maysa, Rayyan pun tak tinggal diam ia mendapat kesempatan saat Reza lengah dari diri nya ia langsung memukul wajah Reza sampai laki-laki itu terjungkal, Rayyan yang melihat Maysa terlepas dari Reza pun segera meraih dan memeluk gadis itu demi melancarkan acting mereka sebagai reinkarnasi Rama dan Sinta
Reza kembali bangkit dengan darah yang mengalir di ujung bibir nya dan ketika hendak menyerang Rayyan tiba-tiba munculah pasukan anoman yaitu Wahyu dan dua teman nya, ya badan Wahyu memang tinggi besar seperti pegulat eh ralat ia memang sering mengikuti tarung bebas saat belum masuk pondok
"tretek + tretek" suara persendian jari Wahyu berbunyi ketika ia mengepal kan telapak tangan nya, dan melemaskan otot-otot leher nya
"Reza!! menyerah saja lah kau! Lihatlah, Anoman dan pasukan nya sudah muncul" teriak Maysa yang masih di dalam dekapan Rayyan dengan tangan nya menunjuk ke arah Wahyu dan kawan-kawan nya
"aku tidak lah main-main dengan perkataan ku! tapi jika setelah ini, kau mau ku jadikan sate Reza, gak papa juga sih, mau ku kasih makan ke anjing tetangga ku tulang-tulang mu yang besar itu" sambung Maysa dengan senyum psikopat nya
Mendengar itu semua nya melihat kearah Maysa dengan bergidik ngeri, bukan hanya Reza, Wahyu dan yang lain nya pun sama melihat ke arah Maysa
"bagaimana? apa kau mau ku kuliti sekarang saja? atau kau mau di geprek dulu oleh Anoman ku?" ucap Maysa yang masih melanjutkan nya, sedangkan Wahyu beralih memandang Reza
"sudah lama juga aku tidak membuat ayam geprek, apa rasa nya jika sekarang Reza geprek" Wahyu berjalan maju dan itu membuat nyali Reza menciut
"ok ok, aku ngaku salah, aku minta maaf" ucap Reza yang langsung dibentak oleh Maysa
"SUDAH! PERGILAH!" dengan mata tajam nya Maysa menyuruh Reza segera pergi dari hadapan nya
Reza segera pergi dari area taman Senopati, Rayyan segera melepaskan pelukan nya dan meninggalkan Maysa, gadis itu mengikuti nya dari belakang bersama ketiga santri
"kau mau apa lagi! pulang lah!" ucap Rayyan yang berhenti di samping mobil nya
"aku ikut, hari ini aku nggak bawa motor" dengan tatapan memelas nya Maysa memohon
"wahai santri-santri yang baik hati kalian tidak keberatan kan jika aku ikut bersama kalian?" Maysa berkata kepada Zainal, Zainudin, dan juga Wahyu
"em... kalau kita sih nggak papa, ya kan pren" ucap Wahyu dengan wajah malu-malu nya, sungguh berbeda 180° dari yang barusan jadi Anoman
"ututuututu Anoman nya Rama baik deh, comel, ok Rama, Sinta ikut ya" ucap Maysa yang langsung memutari mobil dan membuka pintu mobil bagian depan dan duduk di samping Rayyan yang juga sudah duduk di kursi nya
Mereka pun melanjutkan perjalanan nya untuk mengantar ketiga santriwan ke tempat mereka bertugas....
ok para reader ku jangan lupa like and komentar nya ya
see you semoga kalian sehat selalu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Rinjani
lo nyaman deh si Masya di peluk ma abang Rayyan😄😄😄🤣🤣🤣🌷🌹❤🥰Nando patah hati deh krn Sinta yg suka ma Nando..kok ada Reza seh
2022-12-29
0
alvika cahyawati
waah makin seru nich cerita nya
2022-11-03
2
Siti Fatonah
bukan muhrim pak ustad rayyan main peluk peluk ajaa..hmm
2022-10-03
1