Pengen Mondok

"Ini,, aku.. ini... " Maysa menggunakan ujung hijab nya untuk membentuk cadar dan menempelkan di hidung nya

Melihat itu pun kejadian semalam mendadak terbesit di dalam otak Rayyan

"Kamu?? ngapain kamu disini?" Rayyan mendadak menjaga jarak nya

Maysa pun keluar sifat jahil nya ia berniat menunggu pesanan nya sambil menjahili Rayyan

"Ya ngapain lagi kalau bukan untuk ketemu pak ustad gunung es" Goda Maysa sambil menggeser duduk nya sampai menabrak Rayyan

"Cukup Maya!!" ucap Rayyan yang langsung berdiri

"Maysa pak ustad, bukan Maya, tapi kalau di panggil nya Maysayang juga nggak papa sih" Maysa hendak mendekati Rayyan tapi penjual martabak sudah memanggil nya

"Mbak Maysa dua martabak manis sudah jadi" Teriak penjual martabak

"Oh... iya mas tunggu" Maysa berjalan untuk mengambil pesanan nya

"Loh kok kamu duluan?" Rayyan tidak terima karena yang mengantri lebih dulu adalah diri nya bukan nya Maysa

"Maaf pak ustad Maysa lebih pantas diprioritaskan dari pada gunung es" Ucap Maysa yang langsung men starter motor nya dan melaju dengan cepat

"Dasar bocah!! awas aja sampai ketemu sekali lagi!!" Gumam Rayyan dengan memandang Maysa yang kian menjauh bersama kuda besi nya

"Hey!! ini mau sampai kapan berdiri disini?" Kata Ustad Rahmat sambil menepuk bahu Rayyan

"Eh ustad, tapi masih nunggu... " Belum selesai Rayyan menjawab Rahmat sudah menunjukan bingkisan didalam plastik

"Ini, sudah kubawa sedari tadi ketika kau berdebat dengan gadis kawasaki tadi" Tukas Rahmat

"Lah?? berati waktu dia mengambil pesanan nya tadi, martabak kita sudah ditangan ustad?" Tanya Rayyan yang masih belum paham

"Iya, nama mu dipanggil-panggil tapi kau tak mendengar nya, ya sudah aku saja yang ambil" Ujar Rahmat, yang memberikan bingkisan martabak manis itu kepada Rayyan, Rayyan pun menerima nya bermaksud untuk membantu nya

"Ya sudah kita kembali ke pondok" Ajak Rahmat yang langsung berjalan dan di ikuti oleg Rayyan

.../......°°°...... /...

Dirumah Nando...

"Assalamu'allaikum... Nando?? Adel??" Maysa berteriak memanggil sang tuan rumah

"Wa'allaikumussalam" Terdengar suara Nando menyahut tapi masih berada di dalam rumah

Maysa pun masuk perlahan dan Adel berlari kemudian memeluk Maysa

"Hey!! apa kabar?" Sapa Maysa yang balas memeluk Adel, mereka memang sudah dekat seperti saudara kandung

"Aku baik kak, kak May kok udah lama gk main kesini? aku kira kak May udah nggak mau ketemu Adel lagi" Ucap Adel yang masih di dalam pelukan Maysa

"Eh eh eh... lupa? mana bisa aku lupa sama gadis secantik kamu" Ucap Maysa sambil melerai pelukan nya dan mencubit pelan dagu Adel

"Ya udah yuk kita belajar dulu, nanti setelah itu baru kita makan-makan" Ujar Maysa sambil menenteng plastik yang berisikan martabak manis didalam nya

Mereka berdua pun berjalan menuju balkon dan di ikuti Nando

"Oh iya Ini kok rumah sepi sih? om sama tante kemana?" Tanya Maysa yang sedari tadi celingukan tapi tak ada satu orang pun terlihat kecuali dua kakak beradik yang sedang berjalan bersama nya ini

"Biasa lah papa ngantor masih jam segini, kalo mama tadi ada acara arisan gitu sama teman-teman nya" Jawab Nando

Sesampai nya di balkon Adel menyiapkan buku dan alat tulis nya, dan mereka mulai lah mengerjakan tugas sekolah Adel

setelah sepersekian jam...

"Hhhaaaaaahhh akhir nya selesai juga" Ucap Maysa sambil meregangkan otot-otot nya

"Aku simpan barang-barang ku dulu ya kak" Kata Adel sambil berjalan kelantai satu, dan Maysa hanya tersenyum

"Sini kaki lo" Maysa menarik kaki Nando dan digunakan nya untuk tidur

"Eh May jangan gitu dong, aku... " ucap Nando terpotong oleh Maysa yang langsung meletakan kepala nya di paha Nando

"Kenapa? kaya yang punya ayang aja, takut ayang nya liat trz cemburu" Tukas Maysa yang langsung melihat layar ponsel nya sambil tetap tiduran di paha Nando

"May kau...!!!" ucap Nando lagi-lagi terpotong

"Apa sih? berisik!! numpang bentar doang juga!! kaya kita baru kenal kemarin aja malu-malu" Maysa tetap acuh dengan ekspresi Nando yang mulai memerah seperti menahan sesuatu

"Tapi sekarang kita beda May, kita udah gede bukan anak kecil lagi" Nando menatap wajah Maysa yang kini tepat berada dibawah wajah nya, Maysa yang baru saja mencerna kata-kata Nando, melirik keatas mata mereka berdua pun ketemu, dilihat nya ada yang berbeda dengan ekspresi sahabat laki-laki nya itu.

Maysa pun langsung bangkit dan duduk, ia merasa ada sesuatu yang tidak nyaman

"Nando ah itu... aku... pamit ya" ucap nya dengan pelan

"kenapa? baru paham setelah melakukan kesalahan?" Nando meraih wajah Maysa perlahan

"Maaf aku lupa kalau kau juga... " Maysa menepis pelan tangan Nando yang hendak meraih pipi kanan nya

"Iya... aku masih laki-laki normal, yang tertarik dengan lawan jenis" Ucap Nando dengan raut kecewa karena Maysa menepis tangan nya barusan, kembali Nando meraih tengkuk Maysa nafas mereka kini beradu karena sangking dekat nya posisi hidung mereka

"Tapi... boleh kah aku... " belum selesai Nando mengutarakan isi hati nya tiba-tiba Adel datang

"Loh... kalian ngapain??" Tanya Adel yang melihat posisi Nando seperti akan mencium Maysa, sontak Maysa mendorong Nando dan laki-laki itu sedikit terjungkal kebelakang

"Aduh!! dek!! kau mengagetkan saja!! lihat lah berkat mu May mendorong ku kan!!" Ucap Nando dengan nada sedikit kesal

"Tapi kalian barusan ngapain?" Tanya Adel yang mulai halu dengan apa yang dia lihat biasa otak ABG (Anak Baru Gede) yang suka baca novel romansa CEO.

"Ah itu tadi mata kak May kelilipan, dan minta kak Nando bantu ini" Ucap Maysa memberi alasan

"oOoohh haha aku kira... haha... kaya yang di novel-novel itu, dengan judul SAHABAT JADI CINTA ya ampuuuuuunn otak kooh" Ucap Adel sambil cengingisan

Maysa dan Nando merasa canggung karena kejadian barusan

"Duh bego banget sih gua, harus nya gua bisa nahan dong, biar gak jadi canggung gini" Batin Nando sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal

"Duh Nando kok gitu sih, apa bener selama beda kelas sama gua dia jadi playboy kaya yang di bilang Anita kemarin" Batin Maysa yang sesekali melirik kearah Nando, karena merasa canggung Nando pun masuk kedalam kamar nya

"eEkhem... del kayak nya udah sore deh, aku pamit dulu ya" Ucap Maysa berpamitan

"Oh iya ya, nggak terasa ternyata udah sore, ya udah kak May hati-hati ya" Kata Adel

Maysa pun diantar Adel sampai ke teras depan, sedangkan Nando dari jendela kamar nya yang ada di lantai dua melihat Maysa mulai mengendarai motor nya

"Hhaaahhh... bagaimana aku akan menghadapi nya besok disekolah" Gumam Nando sambil menghela nafas nya.

.../......°°°...... /...

Malam hari Maysa tidak bisa tidur ia keluar dari dalam kamar nya dan menuruni anak tangga menuju dapur untuk mengambil minum

Maysa duduk di meja makan sambil menyeruput segelas susu putih kesukaan nya

"Loh May? ngapain jam segini belum tidur?" Tanya Sasya yang kebetulan juga mengambil minum di dapur

"Nggak papa kak, cuma lagi mikir aja, kok aku pengen ini ya, masuk pesantren" Cetus Maysa tiba-tiba

"Lah nggak ada angin nggak ada hujan kok kamu tiba-tiba pengen masuk pondok? terus gimana dengan sekolah mu? sebentar lagi kan kelas tiga terus kelulusan, kamu yakin mau masuk pondok?" Tanya Sasya panjang lebar

"Iya besok pagi aku mau ngomong sama ayah ah, biar dimasukin di pondok dekat itu, dekat penjual Martabak yang biasa kita beli" Kata Maysa dengan antusias

"Ya udah besok kakak bantu ngomong sama ayah ya, sekarang balik ke kamar gih terus bobok besok kan masih sekolah" Sasya membujuk adik kesayangan nya itu agar segera tidur

Maysa hanya mengangguk dan tersenyum kemudian langsung naik ke lantai dua dan masuk kedalam kamar nya

.../......°°°...... /...

Pagi hari di ruang makan...

Suasana tenang mereka terlihat sibuk dengan piring masing-masing

"Yah, bun May mau ngomong" Maysa akhir nya membuka suara setelah sekian keheningan yang melanda

"Ngomong apa sayang? ngomong aja" Ucap bunda sambil menuangkan air putih kedalam gelas dan memberikan segelas air tersebut kepada ayah, ayah menerima nya, kemudian meminum nya.

"Em itu... May mau masuk pondok" Seketika air yang diminum ayah kembali disemburkan sambil terbatuk-batuk.

"Uhuk-uhuk-uhuk... " Mendengar penuturan dari Maysa putri bungsu nya barusan ayah jadi kaget dan terbatuk-batuk

"Ayah kenapa?" Tanya Sasya

"Kamu mau masuk pondok May? kenapa baru sekarang? kamrin-kemarin waktu kakak kamu masuk pondok kamu nggak mau, dan sekarang kamu itu sudah mau kelas tiga lho nak, ayah nggak setuju...

yaaaahh ayah nya nggak setuju nih? bantuin author buat membujuk ayah yuk dengan cara like and coment ya

see you....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ouh Maysa pake hijab ya..

2024-02-23

0

Rika Khoiriyah

Rika Khoiriyah

ketemu sekali lagi artinya jodoh pak ustadz 🤭🤭🤭

2023-02-23

1

Rinjani

Rinjani

aduh Masyu ada2 gara pingin dekat ma Rayyan si ustadz ganteng

2022-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!