Toko Buku

Rayyan yang telah selesai dengan pekerjaan nya pun berpindah duduk di sofa bersama Haidar, ia menyenderkan bahu nya di sandaran sofa yang empuk dan nyaman itu.

"Assalamu'allaikum" seorang santriwan mengucap kan salam di ambang pintu ruangan Rayyan

"waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" sahut kedua ustad yang ada di dalam

"ada apa?" tanya Rayyan dengan nada yang dingin

"ustad Rayyan di panggil ustad Rahmat kata nya ada perlu, sekarang sedang ditunggu di ruangan nya" ucap santri yang menyampaikan pesan dari Rahmat

"ustad Rahmat?" gumam Rayyan

"iya ustad, saya mohon undur diri dulu, Assalamu'allaikum" ucap nya seraya menunduk kan kepala nya

"waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab kedua nya

"kira-kira dia kenapa, kok tumben panggil kamu?" tanya Haidar

"ah kaya nggak tau aja, biasa lah palingan suruh gantiin isi kajian" ujar Rayyan dengan berjalan keluar dari ruangan nya yang di ikuti oleh Haidar

.../......°°°...... /...

Sasya baru saja keluar dari dalam kantor nya ia pulang lebih awal karena memang sudah selesai pekerjaan nya.

Di dalam perjalanan ia mampir di toko buku milik teman nya yang bernama Arjun, Sasya memarkirkan mobil nya didepan toko buku milik Arjun ia keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk.

Rahmat yang tak sengaja melewati depan toko buku milik Arjun pun melihat Sasya yang berjalan masuk kedalam toko buku itu.

"Sasya" gumam nya dengan masih menatap gadis itu, Rahmat pun segera memarkirkan motor nya tepat di samping mobil Sasya.

Rahmat segera menyusul Sasya tapi ketika ia melihat Sasya tengah berbincang dengan Arjun Rahmat malah berhenti dan memperhatikan dari kejauhan

"Assalamu'allaikum Arjun?" Sasya mengucap salam ketika melihat sang pemilik toko buku

"waalaikumussalam" masih duduk di kursi kebanggaan nya Arjun membalas salam dari Sasya dengan satu tangan nya memegang buku dan satu tangan nya lagi membenarkan kacamata nya yang nangkring di hidung bangir nya.

"Masya'allah ustadzah Sasya?" terkejut melihat Sasya yang berdiri dihadapan nya Arjun segera bangkit dari duduk nya

"hey hey apa ini? jangan panggil aku ustadzah! aku sekarang hanya buruh biasa haha... " ucap Sasya dengan tawa renyah nya.

"oh baiklah, silahkan duduk silahkan duduk" ucap Arjun mempersilahkan Sasya untuk duduk di kursi yang tersedia

Sasya pun tersenyum dan segera duduk "waaaahh jadi benar kata orang-orang kau berhasil membuka toko buku ini" Sasya berbasa-basi dengan menanyakan profesi Arjun

"ah tidak, ini hanya kegabutan ku dan istri ku saja" ucap Arjun merendah

"istri?" Sasya mengulang kata istri dengan mengerutkan alis nya

"iya, sebentar aku panggilkan dia" ucap Arjun yang langsung berdiri dan berjalan masuk diantara rak-rak buku yang berjajar

"Arjun saja sudah menikah, apakah mungkin dia juga sudah menikah? apa mungkin hari itu dia menyapa ku karena memang sudah lama kita tak bertemu? jika memang begitu, berarti aku terlalu banyak berpikir, ah sudah lah, nanti ku tanyakan saja pada Arjun" gumam Sasya yang tak sengaja di dengar oleh Rahmat yang kini duduk di ruang baca di balik rak buku yang ada di belakang Sasya.

Tak lama kemudian pun Arjun datang bersama seorang perempuan dengan perut yang membuncit.

"Arjun? ini?" Sasya berdiri dengan mata yang membulat lebar karena melihat istri Arjun adalah teman nya dulu

"iya, dia istri ku, Rita" ucap Arjun memperkenalkan Rita kepada Sasya

"Assalamu'allaikum Sasya?" ucap Rita dengan mengulurkan tangan kepada Sasya

"wa.. waalaikumussalam" ucap Sasya tergagap dengan tangan nya yang ragu-ragu hendak meraih uluran tangan dari Rita, tapi Rita paham dengan perasaan Sasya ia pun langsung meraih tangan Sasya dan menjabat nya dengan lembut

"Sya kau masih takut pada ku setelah sekian lama?" tanya Rita dengan nada yang penuh rada bersalah

"hah? ng.. nggak kok, dulu kan... kita masih labil, hehe... iya masih labil" ucap Sasya dengan tawa yang terdengar canggung

"loh? kalian sudah saling kenal?" tanya Arjun dengan memandang keduanya bergantian

"iya, dulu Sasya adalah teman satu sekolah ku, tapi karena memang dulu aku bandel dan kita sempat memperebutkan satu cowok jadi Sasya adalah gadis yang terbully" ucap Rita

"ah tapi itu sudah masa lalu, seperti nya Rita sudah banyak berubah, sekarang juga sudah memakai hijab" Sasya memuji penampilan Rita

"iya ini semua berkat mas Arjun" sahut Rita dengan menatap suami tercinta nya

Melihat ke harmonisan sepasang kekasih ini Sasya ikut mengembangkan senyuman di wajah nya

"eh ayo duduk-duduk, kasihan Rita" ajak Sasya yang kasihan melihat Rita yang berdiri dengan perut nya yang membuncit.

"oh iya, usia kandungan nya sudah berapa bulan?" setelah duduk Sasya bertanya dengan satu tangan nya mengelus perut Rita yang di dalam nya ada baby

"sudah delapan bulan jalan" ucap Rita dengan senyuman yang mengembang menghiasi wajah nya, kini memang berbeda dengan dulu, dulu setiap kali melihat Sasya, Rita selalu saja menampilkan wajah yang penuh amarah, sedikit pun tidak ada senyum, berbeda dengan sekarang.

Sekarang Rita lebih banyak tersenyum, entah kejadian apa yang telah merubah nya hingga 180°

"waaaahhh sebentar lagi siap menyambut anggota keluarga baru dong" canda Sasya yang langsung di sambut gelak tawa oleh ketiga nya.

"sudah lah do'a kan saja lancar pas persalinan nanti, selamat dan sehat ibu beserta bayi nya" ucap Arjun

"amiiiiiiiiinnn" sahut Rita bersamaan dengan Sasya

"oh iya Sya, kamu kesini nggak mungkin nggak ada maksud lain kan?" selidik Arjun dengan memicingkan sebelah mata nya

Sasya melihat Rita dan Arjun secara bergantian "emm.. hehe... udah kebaca ya?" dengan nyengir ala pepsodent Sasya bertanya seperti tak berdosa saja.

"nah kan bener, ada apa sya?" Arjun bertanya langsung kepada Sasya

"emmm... apa kamu masih kontek-kontek sama ustad Rahmat?" Sasya bertanya to the point dengan mengingat penampilan Rahmat yang masih khas pondokan maka nya Sasya menyebut nya ustad Rahmat

"ustad Rahmat? maksud mu mas Rahmat?" Arjun memperjelas kata-kata nya sontak Sasya langsung melihat ke arah Rita yang ternyata sudah biasa-biasa saja mendengar kata Rahmat

"iya mas Rahmat, apa kamu masih sering bertemu dia?" ucap Sasya yang sudah tidak malu-malu lagi menyebut nama Rahmat padahal di balik rak buku ada seseorang yang dengan senyum-senyum kecil nya diam-diam mendengarkan percakapan mereka

"Mas Rahmat kadang masih kesini sih, kadang kalau ada buku baru, kalau nggak dia pesan untuk dicari kan kitab untuk anak santri" ujar Arjun

"oh, kira-kira ada jadwal nggak kapan dia kesini? atau jangan-jangan hari ini?" tanya Sasya antusias

"iya harus nya hari ini, dia datang tapi kok belum datang ya?" ucap Arjun yang membuat Sasya mendadak jantung nya berdegub kencang

"saya sudah datang kok" ucap Rahmat yang menampakkan batang hidung nya...

bersambung....

maaf ya para readers ku tersayang author rada mentok, yuk kasih komen yang menginspirasi

see you....

Terpopuler

Comments

Rinjani

Rinjani

wah ternyata teman ustadz Rayyan yg punya pondok nih aban2 ne

2022-12-29

0

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

author enggak fokus sama ceritanya si cewek bar-bar nya, 😭🙏 mereka kan harusnya Bucin bucinan di pesantren saling cemburu atau apa gtu kan...

2022-05-24

2

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!