Mengejar Cinta Pak Ustad
Di teras belakang terlihat seorang gadis sedang mengutak - atik motor, alat - alat berserakan dimana - mana,
"May??" Panggil seseorang kepada gadis yang sedang membenahi motor di teras belakang, ya gadis itu bernama Maysa Muzayana
"Apa?" Sahut Maysa tapi dengan pandangan tetap fokus dengan motor yang ada di depan nya
"Itu motor kenapa di utak-atik lagi? jangan bilang kamu mau ikut balap motor lagi!!" Tuding Sasya kakak perempuan dari Maysa
"Hehe... kakak jangan bilang sama ayah ya" Ucap Maysa yang langsung berdiri dan hendak memegang kedua tangan kakak nya menggunakan tangan nya yang kotor penuh dengan oli motor
"Aaaaaaakkk...!!!" Teriak Sasya sambil berjalan mundur dan menepis tangan Maysa
"Jauh-jauh!!" Sambil mengibas-ngibas kan tangan nya supaya Maysa tidak menyentuh nya, Maysa malah tersenyum jahil dan terus saja berusaha menyentuh kakak nya
"Pokok nya kakak janji dulu jangan sampai ayah tau" Maysa masih berjalan maju berusaha menggapai sang kakak sedangkan Sasya berjalan mundur sambil terus menghindar
"Ok ok kakak janji!!" Ucap Sasya sambil mengacungkan dua jari nya, Maysa senang sekali karena selalu mendapat dukungan dan bantuan dari kakak nya gadis dengan tangan belepotan oli itu pun langsung memeluk kakak nya saking seneng nya
"Makasih ya kak, kakak paling ngerti aku" Ucap nya, Sasya yang dipeluk oleh sang adik merasa sedikit haru dihati nya "CUP!!" Maysa mencium pipi kakak nya dan berlari masuk ke dalam rumah, sedangkan Sasya yang sadar baju nya terkena oli dari tangan Maysa pun berteriak
"Maysaaaaaaaa!!!!"
"Nanti kalau menang kita shopping!!!" Sahut Maysa yang sudah sampai di lantai dua
Mau tak mau Sasya membereskan peralatan yang berserakan di teras belakang karena ia tak mau jika ayah atau pun bunda nya sampai tau jika adik nya mulai mengikuti balap liar lagi
Maysa yang berada di lantai dua sedang bersiap-siap ia mengenakan serba hitam celana jens hitam, kaos hitam, jaket kulit hitam, tak lupa ia menggunakan hijab dan cadar untuk menutupi identitasnya asli nya
Maysa memang sering mengikuti balap liar tapi bukan semata-mata hanya untuk kesenangan melainkan demi cuan, Maysa ini walau pun masih duduk di bangku SMA dia berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sepele nya dengan uang nya sendiri
"Sudah siap?" Tanya Sasya yang melihat Maysa berjalan menuruni anak tangga
"Iya, ayah sama bunda belum pulang kan?" Maysa balik bertanya dan mendekati Sasya untuk berpamitan
"Belum, tapi palingan sebentar lagi" Baru saja Sasya mengatakan kalau kedua orang tua nya belum pulang tiba - tiba terdengar klakson mobil dari arah depan rumah mereka "TIN-TIN" Kedua kakak beradik itu pun langsung saling pandang dengan mata terbelalak
"Itu?? mobil ayah apa bunda??" Tanya Maysa
"Entahlah siapa pun itu kamu cepetan keluar lewat pintu belakang aja, motor jangan di nyalain!! didorong aja biar kakak yang buka in pintu depan" Ucap Sasya sambil mendorong adik nya untuk bergerak cepat mendekati pintu belakang
Sasya membuka kan pintu depan dan menyambut bunda nya yang baru saja turun dari mobil dengan salim dan mencium tangan bunda nya
"Anak bunda" Ucap bunda tersenyum seraya membelai pucuk kepala Sasya
"Bunda capek? sini biar Sasya bawa kan tas bunda" Sasya meraih tas dokter yang masih tergeletak di jok belakang mobil
"Bunda tadi gimana? ada banyak pasien kah?" Sasya bertanya sambil menggandeng bunda untuk segera diajak masuk kedalam rumah
"Iya lumayan" Jawab bunda dengan senyuman di wajah nya.
Bunda bersama anak sulung nya masuk kedalam rumah sedangkan si bontot atau Maysa mendorong motor besar nya melewati gang samping rumah nya, ketika ia samapi di depan rumah dilihat nya pintu rumah sudah tertutup, itu pertanda bunda sudah ada didalam rumah, dengan cepat Maysa mendorong motor nya sampai di gerbang depan dan baru men starter motor Kawasaki Ninja hitam nya
...\••••••°°°•••••...
Di lokasi balapan sudah banyak anak-anak muda dengan berbagai model motor khas nya anak-anak motor
"Tumben amat ini ngadain acara beginian jam segini? apa nggak takut di grebeg?" Seorang cewek bernama Luky dia salah satu peserta balap motor
"Lah lo takut? kalau takut udah sono pulang!!" Sahut Anita
"Takut? temen lo kali yang takut udah hampir setengah jam ini kita nunggu si BLACK ANGEL kalian!! apaan sih nama nya segala di kasih samaran, biar apa coba?" Nyinyir Luky
"Ya biar kalau kalah nggak malu lah... hahahhahhaha... " Sahut Dewi teman Luky dan disambung dengan tawa mereka
"HEH!! BACOT!! Jaga tu mulut!! kalau gak, gua tampol ni pake kenalpot!!" Anita mulai emosi karena sahabat nya diremehkan oleh team lawan
"Udah biar in aja!! hemat battrey! awas ntar low pas acara udah mulai, hehe... " Ucap Nando berusaha menenangkan Anita
Sebuah motor dengan pengendara nya yang serba hitam berhenti langsung di depan tanda star Anita yang menyaksikan nya pun langsung teriak histeris
"WOOOOOOOOOOO!!!! YOU ARE MY ANGEL!!" Teriak Anita yang mengetahui kalau yang baru datang adalah Maysa, karena dia paham betul dengan stylish dari sahabat nya itu, Maysa yang mendengar nya pun hanya mengacungkan jempol dari tempat nya
"Tuh kan dia datang, memang dia itu penuh dengan kejutan" Nando dengan sedikit senyuman melihat Maysa yang sudah stay digaris depan
"Tuh yang lo tunggu udah datang!! mending lo siapin tu mental lo biar nggak nangis ntar kalau kalah" Ucap Anita dengan nada yang judes
Luky dan teman - teman nya pun memilih untuk berjalan meninggalkan Anita dan bersiap-siap
Balapan pun dimulai
"3... 2... 1...!!!!" Aba-aba pun sudah terdengar semua peserta sudah tancap gas dan melaju dengan kecepatan tinggi
Maysa masih di garis star ia diam-diam mencari jalan nya
"Itu BLACK ANGEL ngapain? kok nggak jalan? waaah aku udah taruhan banyak buat dia loh, wah bisa rugi banyak aku" Cetus salah seorang fans nya Maysa
"Diem lo gk tau siapa dia, lo baru kali ini kan nonto dari awal dia datang" Sahut Anita
"Heh apa an, mana bisa dia menang dengan diem aja disitu" Ucap salah seorang fans dari Luky
Anita menghitung mundur waktu
"3, 2,1 SEKARANG!!!" Dia berteriak dan saat itu pula Maysa menancap Gas dan melepas rem nya. Dengan kecepatan penuh ia meliuk - liuk membalap satu persatu pembalap yang ada di depan mata nya
Saat ini Luky berada di posisi tiga, ia sempat menoleh kebelakang dan senyuman sinis terkembang dibalik helem nya
"Heh black angel kata nya, mana? sampai disini belum bisa menyusul ku" Sombong nya ia bergumam ditengah-tengah balapan.
Tak lama dari ia bergumam bagai tersambar angin "WUUUUSSSSS!!!" Motor Luky oleng dan ia berhenti di pinggiran trek, akhir nya ia tersalip oleh beberapa pembalap yang lain nya
"Apa itu??" Dalam keadaan seperti orang habis kecopetan dipinggir jalan Luky bertanya - tanya, ia pun segera menyalakan motor nya dan kembali mengejar ketertinggalan nya
tak lama kemudian headset yang ia pakai ada suara "Luky kamu dimana ini black angel sudah hampir sampai garis finis" Mendengar kata itu dari headset yang ia pakai, Luky pun mengejar dan menyalip beberapa pengendara
Maysa masih dengan fokus nya ia sekarang sudah berada di garis depan kemudian melewati garis finis
"Wooooohhhh.... BLACK ANGEL I LOVE YOU!!" Teriakan semua fans Maysa terdengar sangat riuh, Maysa yang baru saja menghentikan motor nya langsung disambut banyak fans nya dan mengangkat nya tinggi-tinggi, kegiatan seperti itu sudah biasa bagi nya setiap kali melewati garis finis dan berada diurutan pertama, tapi masih saja terbesit senyum melegakan dibalik cadar hitam nya
"Kak besok kita shopping" Batin nya dibalik senyuman nya
Maysa menerima hadiah utama berupa uang tunai sebesar Rp1. 000.000,00 dan piala juara satu
Ada juga sebagian fans nya yang memberikan bingkisan semacam parcel, coklat kesukaan Maysa, bahkan ada juga yang memberikan buket bunga
"Kak boleh minta foto bareng nggak??" Ucap salah seorang fans Maysa
"boleh-boleh sini!!" sahut Maysa sambil merangkul bahu cowok yang meminta foto bareng "Cekrek-cekrek-cekrek"
Nando yang melihat nya pun langsung memisahkan Maysa dari fans nya
"Maaf ini sudah saat nya untuk Black Angel istirahat kalian tau kan tadi dia mengerahkan seluruh tenaga nya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan tidak mengecewakan kalian, jadi mohon maaf biar dia istirahat dulu ya" Ucap Nando yang berusaha membubarkan fans Black Angel dengan nada yang cukup sopan dan halus, Maysa tersenyum melihat tingkah sahabat nya yang sangat peduli pada nya itu
"Ok fans!! see you again!!" Teriak Maysa kepada para fans nya sambil melambaikan tangan nya, semua fans pun bubar.
Maysa di ikuti oleh Nando berjalan kearah mobil Anita
"Gua nitip ini semua ya di mobil lo, bawa pulang aja, besok coklat nya kita bagi-bagi sama temen-temen satu kelas" Kata Maysa kepada Anita karena Anita lah yang membawa mobil sedangkan Nando hanya nebeng Anita
"Lah lo nggak sayang apa sama pemberian fans-fans lo ini??" Kata Anita karena selama ini Maysa hanya membawa pulang piala dan uang nya saja sedangkan pemberian para fans Anita lah yang menyimpan nya
"Gua nggak ada tempat!! nah kita simpan di basecamp aja!! iyah...kita simpan di sana ok!!" Ucap Maysa sambil menepuk bahu Anita
"Lah kan basecamp kita di rumah Anita" Sahut Nando
"Lah iya May, sama aja bohong dong, sama aja aku lagi yang nyimpan barang-barang kamu ini" Gerutu Anita yang merasa sudah terlalu banyak menyimpan barang-barang pemberian fans nya Maysa
"Hehe ya mau gimana lagi ya" Maysa nyengir kemudian ia mengeluarkan dua lembar uang seratus ribuan dan diberikan kepada Anita dan Nando
"Nih buat kalian, makasih yah sudah support, tanpa kalian aku nggak ada mental" Ucap Maysa
"Apa an sih, kita itu hanya bisa dukung kamu dari luar arena, selebihnya kamu emang bisa" Kata Anita
"Jangan terlalu merendah" Sambung Nando
"Ya udah aku duluan ya, sudah ditunggu akak bukan ayang hahhaha" Ucap Maysa sambil menaiki motor dan men starter nya
"Heh dasar!! hahahha" Sahut Nando dan Anita bersamaan
belum sampai menjalankan motor tiba-tiba terdengar suara sirine polisi
"Wiiiiiuuuuuu-wiiiuuuu-wiiiiuuuuu!!!" Suara itu semakin lama semakin mendekat
"Wah gila satpol PP nih pasti, jam segini sih!!" Teriak salah seorang yang melewati Maysa dan Anita
"Mereka bilang apa?? satpol PP??" Belum sempat Maysa mendapat jawaban dari Anita orang-orang entah yang mengikuti balap liar entah itu hanya penonton semua nya lari dengan tergesa-gesa.
Anita pun langsung masuk kedalam mobil nya dan di ikuti oleh Nando, sedangkan Maysa langsung menancap gas nya dengan kecepatan penuh dan segera meninggalkan area balap liar itu.
Maysa mengendarai motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata ketika ia sampai di persimpangan jalan tiba-tiba ada mobil van warna putih menyebrang, Maysa yang melihat nya pun langsung menginjak rem nya dan "BRAK!!" Motor Maysa menabrak mobil itu dan terjatuh
"Aduh... " Rintih Maysa karena satu kaki nya terjepit oleh motor yang ambruk
Pintu mobil van putih itu pun terbuka dan turunlah seorang cowok dengan pakaian yang rapi baju koko warna merah hati dan sarung warna hitam, tak lupa kaca mata hitam yang menutupi mata nya menambah nilai kharismanya ia lah ustad tampan idaman para santriwati di pondok pesantren yang ada di seberang jalan tempat Maysa menabrak mobil nya, Ustad Rayyan biasa ia dipanggil seperti itu
"Kau tak apa?" Rayyan mendekati Maysa dan berusaha membantu nya,
"Ustad Haidar tolong bantu ini" Rayyan memanggil satu teman nya untuk membantu nya mengangkat motor Maysa, sedangkan Rayyan mengambil kotak p3k yang ada di dalam dashbordnya dan membantu Maysa untuk mengobati luka nya
Rayyan begitu telaten mengobati luka Maysa, sampai gadis itu terpesona dan melihat wajah Rayyan dengan mata yang hampir tak berkedip, Rayyan yang terbiasa hidup dilingkungan pondok pesantren pun tak nyaman dengan pandangan dari lawan jenis didepan nya
"Percuma kau menutupi wajah mu, jika kau tidak bisa menjaga pandangan mu!!" Ketus Rayyan sambil tetap fokus dengan luka Maysa
"Bukan kah aku sudah membantu mu untuk menjaga pandangan mu" Sahut Maysa dengan masih terus memandangi Rayyan
"Maksud ku kau!!" Ucap Rayyan dengan nada sedikit jengkel
"Aku?? mataku?" Maysa memiringkan kepala nya karena saat ini Rayyan menunduk kan kepala nya
"Iya" Sahut Rayyan singkat
"Ooo... haruskah aku juga menutupi mata ku seperti ini??" Maysa mengambil kacamata yang bertengger di hidung mancung Rayyan dan memakai nya
Rayyan sedikit terkejut dengan kelakuan gadis didepan nya itu
"Aku Maysa, nama ku Maysa Muzayana, nama mu siapa wahai malaikat penyelamat ku?" Ucap Maysa dengan senyuman terkembang di balik cadar nya
"Rayyan" Singkat dan tetap fokus dengan luka Maysa yang diobati nya
Suasana jadi hening, Maysa lebih memilih untuk memainkan ponsel nya dan memberi kabar kepada sang kakak jika ia akan pulang terlambat
"Maaf pak ustad, kita harus segera kembali ke pondok" Ucap salah satu santri, mereka semua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-29
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga kakak adek 11 12 aja😂😂😂 Mampir thor nyimak🙋🏻♀️🙋🏻♀️
2023-03-30
1
...◕😜
mampir
2023-02-11
1