Tragedi Gagang Payung

"STOP!!"

"May kamu gimana sih?"

"ada apa pak ustad? apa nya yang gimana?"

"itu lho lihat dia!! siapa dia!"

"dia? yang mana?"

"ya ampun itu lho dia yang lagi baca novel ini masa kamu biarin aja? dia tega sih nggak pencet like, padahal kan like itu gratis membahagiakan sesama umat manusia kan mendapat pahala"

"yah mulai lagi deh ceramah nya, ya udah biar May yang ngomong *kakak-kakak sekalian jangan lupakan sajen nya ya biar May sama babang ustad makin lancar PDKT nya owkay"

.../......°°°...... /...

Dari kejauhan Rayyan melihat Maysa yang sedang bersama Nando di samping teras masjid

"siapa dia?" gumam Rayyan berjalan mendekati Maysa dengan ekspresi yang tak sesemangat yang tadi

"Pak ustad!!" Maysa melambaikan tangan nya ketika melihat Rayyan yang berjalan kearah nya

"Assalamu'allaikum pak ustad" sapa Maysa setelah berada di hadapan Rayyan

"Waalaikumussalam, motor nya ada di sebelah sana!" dengan Nada yang sangat dan amat dingin dan datar Rayyan menunjuk garasi mobil dengan dagu nya

"pak ustad sehat?" tanya Maysa dengan tangan nya hendak memegang kening Rayyan, tapi Rayyan segera menepis nya, Nando yang tidak terima sahabat nya diperlakukan seperti itu pun langsung merangkul bahu Maysa dan berkata

"sudah tidak usah dipikirkan orang yang begitu, ayo kita ambil motor ku, kata nya di sana kan" ucap Nando yang langsung mengajak Maysa menuju garasi

Rayyan yang melihat Mereka berdua pun langsung meraih payung yang ada di belakang nya dan memisahkan tangan Nando dari bahu Maysa

Nando yang kaget karena tangan nya di kait dengan gagang payung langsung berhenti

"apa ini?" Nando berbalik menghadap Rayyan

"kau... kau bukan mahram nya jadi tidak boleh menyentuh nya!" masih dengan nada yang dingin dan datar Rayyan berucap

"lalu? apa urusan mu!" sentak Nando dengan tangan akan kembali meraih bahu Maysa tapi lagi-lagi Rayyan menghalangi nya dengan gagang payung kali ini dengan sedikit pukulan yang membuat Nando meringis kesakitan

Maysa yang melihat nya pun tersenyum kemudian ia melerai kedua nya

"sudah-sudah, Nando kau pergilah ambil motor mu di sana" ucap Maysa dengan menunjuk ke garasi

"dan pak ustad, aku aman kok, aku bawa motor sendiri, pak ustad jangan khawatir" Maysa mengedipkan satu mata nya kemudian berlalu begitu saja

"siapa yang mengkhawatirkan mu? aku hanya kasihan kepada kedua orang tua mu nanti nya!" jawaban Rayyan sungguh membuat Maysa tak henti-henti nya tersenyum disepanjang jalan menuju sekolah

"May!" Nando baru saja membuyarkan lamunan Maysa

"Eh... apa?" ucap Maysa yang tersentak kaget karena Nando memanggil nya

"kelas lo masih naik satu lantai lagi! kok lo lurus? itu kan arah ke kelas gua" Nando menjelaskan dengan menunjuk kearah kelas nya

"ya ampun iya, kok gua jadi kearah kelas lo" Maysa merasa diri nya pun bingung,

"May lo ada hubungan apa sama pak ustad yang tadi?" Nando dengan segenap keberanian nya bertanya kepada Maysa tentang hubungan Maysa dengan Rayyan

"hah? apa? nggak-nggak, gua nggak ada apa-apa sama dia" pipi Maysa mendadak bersemu merah

"tapi dia terlihat cemburu ketika kita bersama" ucap Nando dengan kecurigaan nya

"apa? cemburu? jan ngadi-ngadi deh lo! dah ah gua mau balik ke kelas dulu" ucap Maysa yang langsung beranjak dari tempat nya dan menuju kelas nya

.../......°°°...... /...

Sejak pagi tadi Rayyan tidak lah mempunyai Mood yang bagus, bahkan ia sudah menghukum sekitar delapan santri dengan kesalahan yang sepele

Haidar menemui Rayyan yang tengah duduk didalam ruangan nya "assalamu'allaikum pak ustad" sapa Haidar dengan nada yang dibuat-buat seperti suara cewek dan itu berhasil membuat Rayyan kaget

"Hais kau ustad Haidar, aku kira siapa" Rayyan menghela nafas kemudian kembali menyenderkan punggung nya pada sofa

"iya ini aku, kau pikir siapa? bidadari malam kau itu? hem?" goda Haidar yang langsung mendapatkan tampolan bantal sofa pada wajah nya "BUKK!!!"

"hahahaha... Ray!" tawa Haidar memenuhi ruangan itu

"hem?" jawab Rayyan dengan mata yang terpejam tanpa menoleh sedikit pun ke arah Haidar

"kau jatuh cinta kah?" tanya Haidar to the point

"nggak" cetus Rayyan datar

"lalu?" selidik Haidar yang masih mencurigai gerak gerik sahabat nya satu ini

"lalu apa? nggak ada lalu-lalu" cetus Rayyan

"baru pertama kali kau begitu perduli dengan lawan jenis, se... " belum selesai Haidar berkata Rayyan sudah lebih dulu mengatakan alasan nya

"semalam? iya semalam karena dia dalam masalah sudah hanya itu!" tukas Rayyan yang langsung berdiri dan beranjak keluar dari ruangan nya

"Hey pak ustad mau kemana?" teriak Haidar dengan nada yang menggoda

"DIAM LAH!" teriak Haidar dari depan pintu ruangan tanpa menoleh sedikit pun kearah Haidar

.../......°°°...... /...

Setelah kejadian malam itu dan drama payung di pagi hari itu Maysa tak lagi menampakkan diri nya di hadapan Rayyan

Mereka mulai di sibuk kan dengan urusan mereka masing-masing, ya Maysa mulai memasuki ujian kenaikan kelas dan ia bersungguh - sungguh menghabis kan waktu nya hanya untuk belajar, ia ingin membuktikan kepada kedua orang tua nya kalau dia bisa berprestasi dan mendapatkan nilai yang memuaskan jadi ayah dan bunda nya tak perlu lagi pusing-pusing mengkhawatirkan waktu belajar anak bungsu nya saat sudah di pondok nanti

"May! kakak mau beli martabak nih, ikut nggak?" teriak Sasya dari lantai bawah, "nggak kak May sibuk" teriak Maysa dari dalam kamar nya yang berada di lantai dua

"dasara sok sibuk, kalau lagi ada mau nya aja sok sibuk haha... yah sendirian deh, ya udah lah pesan Go-Jek aja" Sasya berjalan keluar dari pintu utama dengan mulut bergumam sendiri

Sasya duduk di teras depan menunggu abang Go-Jek yang datang menjemput, tak butuh waktu lama abang Go-Jek pun datang Sasya langsung gas menuju pangkalan Martabak

"abang tunggu bentar ya, ntar pulang nya sekalian sama abang lagi" ucap Sasya kepada abang Go-Jek yang mengantar nya

"iya neng Siap" ucap abang Go-jek

Sasya berjalan mendekati penjual martabak manis dan memesan

"mas, martabak manis nya dua ya, yang kaya biasa, coklat satu, satu nya lagi coklat keju" ucap Sasya

"iya mbak, siap" jawab mas Makmur penjual martabak manis, karena memang tidak begitu ramai Sasya menunggu pesanan nya sambil berdiri, belum sampai Sasya capek berdiri martabak pesanan nya pun sudah jadi, setelah melakukan pembayaran ada seseorang yang memanggil Sasya

"Ustadzah Sasya?" suara yang sudah lama tak Sasya dengar, kini terdengar kembali dan itu nyata suara itu terdengar dari arah belakang, dengan perlahan Sasya membalik kan tubuh nya menghadap ke arah sumber suara, betapa terkejut nya ketika ia mendapati Ustad Rahmat berdiri dibelakang nya dengan ekspresi yang susah di artikan, seperti marah dan rindu yang berkecamuk menjadi satu kemudian dibumbui dengan rasa kecewa entah bagaimana rasa nya

"maaf, anda salah orang" itu lah yang keluar dari bibir mungil Sasya, Rahmat hendak meraih nya tetapi Sasya menghindar dan berjalan meninggalkan nya

"ayo bang jalan" ucap Sasya yang sudah menaiki motor bersama abang Go-Jek

"maaf mas" batin Sasya bersamaan dengan air mata yang berhasil lolos dari pelupuk mata nya

Disisi lain Rahmat hanya memandangi Sasya yang semakin menjauh tanpa melihat kearah nya

"bagitu besarkah rasa bencimu pada ku? padahal kau lah yang pergi dari ku....

duuuhhh sabar ya babang ustad Rahmat, kan Sasya nya lagi bawa martabak nanti keburu dingin nggak enak dong jadi buru-buru pulang deh, eh udah selesai ya, lanjut nggak nih? lanjut dong! tapi like dulu, komen okey see you 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Lastri Naila

Lastri Naila

bagus lo ceritanya kok like nya sedikit yach....lucu bahasanya ok..syuka aq semangat kakak othor..💪💪💪

2022-09-03

3

HANYA ACHA BIASA

HANYA ACHA BIASA

uaahhh berat ni sasya ternyata ada something wrong sama ustadz Rahmat

2022-05-14

2

lihat semua
Episodes
1 Gara - Gara Satpol PP
2 Ketemu lagi
3 Pengen Mondok
4 Model wanita mandiri
5 Gadis CBR250RR
6 Beli gorengan dapat bidadari
7 Di ijin kan
8 Tragedi Gagang Payung
9 Sasya
10 Memilih yang lain
11 Rama dan Sinta
12 Nando
13 Kecewa
14 Suasana baru
15 Pangling dengan kamar sendiri
16 Anita
17 Gadis berubah-ubah mood
18 Toko Buku
19 Ketahuan
20 Rindu Maysa
21 surat Anita
22 hampir ketahuan
23 Hampir Tergoda
24 Pertolongan berujung salah paham
25 Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26 Mencurigakan
27 Perdebatan
28 Cemburu
29 Rencana Nur
30 Kepergok
31 MENIKAH
32 Jadi bahan gosip
33 Apakah kau mau menikah dengan ku?
34 Gadis bar-bar
35 Nur
36 Bertemu Camer
37 Menjelaskan
38 Tidak bisa Menikah
39 Menolak
40 Kuah panas
41 Saling mengikhlaskan
42 Info Balapan
43 Emosi yang meluap
44 Balapan
45 Dekat tapi rasa jauh
46 Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47 Tidak bisa menolak
48 Sumpah Rahma
49 Penjelasan Rahma
50 Saling memaafkan
51 Hari H Rahmat dan Sasya
52 Acara Pernikahan
53 Botol Parfum
54 Sakit
55 Ganjalan Hati
56 Sempat dicurigai
57 Maaf
58 Kebohongan
59 Terluka
60 Salah Paham
61 Gundah gelisah
62 Fitting
63 Persiapan
64 Ijab Qobul
65 Tidur atau Pingsan??
66 Penyelesaian
67 Candu
68 Makan Bersama
69 Rapat Malam
70 Persiapan LDR
71 LDR
72 Sama-sama Cemburu
73 Bayi
74 Sedikit melepas Rindu
75 Di Grebeg Warga
76 Iko dan Nur
77 Sasya
78 Kecurigaan
79 Penjelasan Rahmat
80 Berduka
81 Rumah Baru
82 Kecurigaan Rayyan
83 Terbongkar
84 Kehaluan para fans
85 Hukuman seperti apa?
86 Tidak Malam Pagi pun jadi
87 Babak ke dua
88 Baju Dinas
89 Bayi Sinta
90 Dimana kau May?
91 Gangguan saat tidur
92 Kondisi Maysa
93 Harus Senang atau kah Sedih?
94 Copet
95 Gara-gara rujak
96 Masih seputar Rujak
97 Kondisi Hati
98 Harga diri
99 Menggoda
100 Kontraksi
101 Ke klinik
102 Hamil
103 Siuman
104 I Love You
105 Bonchap 1
106 Bonchap 2
107 Bonchap 3
108 Bonchap 4
109 Bonchap 5
110 Bonchap 6
111 Bonchap. 7
112 Bonchap 8
113 Bonchap 9
114 Bonchap 10
115 Happy Ending
116 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Gara - Gara Satpol PP
2
Ketemu lagi
3
Pengen Mondok
4
Model wanita mandiri
5
Gadis CBR250RR
6
Beli gorengan dapat bidadari
7
Di ijin kan
8
Tragedi Gagang Payung
9
Sasya
10
Memilih yang lain
11
Rama dan Sinta
12
Nando
13
Kecewa
14
Suasana baru
15
Pangling dengan kamar sendiri
16
Anita
17
Gadis berubah-ubah mood
18
Toko Buku
19
Ketahuan
20
Rindu Maysa
21
surat Anita
22
hampir ketahuan
23
Hampir Tergoda
24
Pertolongan berujung salah paham
25
Ngidam "berhenti ditengah jalan raya"
26
Mencurigakan
27
Perdebatan
28
Cemburu
29
Rencana Nur
30
Kepergok
31
MENIKAH
32
Jadi bahan gosip
33
Apakah kau mau menikah dengan ku?
34
Gadis bar-bar
35
Nur
36
Bertemu Camer
37
Menjelaskan
38
Tidak bisa Menikah
39
Menolak
40
Kuah panas
41
Saling mengikhlaskan
42
Info Balapan
43
Emosi yang meluap
44
Balapan
45
Dekat tapi rasa jauh
46
Yang tak dinginkan berakhir dengan kejutan
47
Tidak bisa menolak
48
Sumpah Rahma
49
Penjelasan Rahma
50
Saling memaafkan
51
Hari H Rahmat dan Sasya
52
Acara Pernikahan
53
Botol Parfum
54
Sakit
55
Ganjalan Hati
56
Sempat dicurigai
57
Maaf
58
Kebohongan
59
Terluka
60
Salah Paham
61
Gundah gelisah
62
Fitting
63
Persiapan
64
Ijab Qobul
65
Tidur atau Pingsan??
66
Penyelesaian
67
Candu
68
Makan Bersama
69
Rapat Malam
70
Persiapan LDR
71
LDR
72
Sama-sama Cemburu
73
Bayi
74
Sedikit melepas Rindu
75
Di Grebeg Warga
76
Iko dan Nur
77
Sasya
78
Kecurigaan
79
Penjelasan Rahmat
80
Berduka
81
Rumah Baru
82
Kecurigaan Rayyan
83
Terbongkar
84
Kehaluan para fans
85
Hukuman seperti apa?
86
Tidak Malam Pagi pun jadi
87
Babak ke dua
88
Baju Dinas
89
Bayi Sinta
90
Dimana kau May?
91
Gangguan saat tidur
92
Kondisi Maysa
93
Harus Senang atau kah Sedih?
94
Copet
95
Gara-gara rujak
96
Masih seputar Rujak
97
Kondisi Hati
98
Harga diri
99
Menggoda
100
Kontraksi
101
Ke klinik
102
Hamil
103
Siuman
104
I Love You
105
Bonchap 1
106
Bonchap 2
107
Bonchap 3
108
Bonchap 4
109
Bonchap 5
110
Bonchap 6
111
Bonchap. 7
112
Bonchap 8
113
Bonchap 9
114
Bonchap 10
115
Happy Ending
116
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!