Terkejut

Happy reading guys 🥰

🌞🌞🌞🌞

Duar...!!!

Tiba-tiba suara petir menggelegar, bersamaan dengan sumpah Jeanny yang keluar dari mulutnya.

"Aaa....!!" Jeanny kaget, dengan spontan memeluk orang yang saat petir mengeluarkan kilat dan suara yang mengerikan berjalan di sampingnya.

Jeanny memeluk pria yang berjalan didekatnya, dan menyembunyikan wajahnya didada pria tersebut.

"Jeanny..!" sontak Yudha kaget, melihat Jeanny lebih rela memeluk orang yang tidak dikenalnya. Dari pada dia yang berdiri didepannya.

Yudha tahu, Jeanny sangat takut mendengar suara petir. Karena Jeanny trauma, karena pernah mengalami kecelakaan saat pulang sekolah saat hujan deras dan petir menggelegar. Sehingga, Jeanny sangat takut dengan hujan dan suara petir.

Jeanny tersadar, dan langsung melepaskan pelukannya terhadap tubuh pria tersebut.

"Maaf..!" Jeanny mendongak menatap wajah pria yang dipeluknya, wajah datar tanpa ekspresi yang membuat Jeanny seketika mundur beberapa langkah.

Sang pria, pergi begitu saja. Saat Jeanny melepaskan pelukannya. Tidak ada sepatah kata terucap dari dalam mulutnya, wajah tanpa ekspresi yang tercetak di raut wajah pria tersebut.

"Siapa dia? wajahnya seperti malaikat pencabut nyawa ." batin Jeanny.

Pandangan mata Jeanny terus terarah pada punggung pria yang semakin jauh dari pandangan mata Jeanny.

"Jean, kau tidak apa-apa?" tangan Yudha memegang kedua bahu gadis yang baru saja disakitinya tersebut, wajahnya terlihat sangat khawatir.

Jeanny tersadar, dengan cepat tangannya menepiskan tangan Yudha, dan memandang wajah pria yang sudah menorehkan luka yang sangat besar didalam hatinya.

"Jaga tanganmu!" sergang Jeanny kesal sambil menatap wajah mantan kekasihnya tersebut.

"Jean," ucap Yudha dengan suara yang lirih, dia sangat kaget. Karena tidak pernah mendengar suara Jeanny yang bicara keras padanya, biasanya. Suara lembut Jeanny yang selalu terdengar, saat berbicara dengannya. Kini, suara itu tidak ada lagi. Wajah memujanya juga sudah tidak terlihat dari wajah Jeanny, gadis yang baru memasuki usia 21 tahun itu menunjukkan wajah yang tidak ingin disentuh olehnya.

"Jeanny." tangan Yudha kembali terulur, ingin menyentuh Jeanny.

"Pergilah, jangan temui aku lagi. Hubungan kita sudah berakhir, dan mengenai apa yang kau katakan tadi. Maaf, aku bukan seorang wanita yang baik. Sehingga mau merawat anak hasil menyakiti perasaanku, semoga kau tidak pernah bahagia...!" seru Jeanny, dan langsung meninggalkan Yudha yang terpaku ditempatnya berdiri.

Walaupun sudah sakiti, biasanya. Orang tetap selalu mendoakan orang yang menyakitinya. Dengan berkata 'semoga kau berbahagia', Tapi. Jeanny beda, Jeanny tidak ingin munafik. Dalam hatinya, Jeanny tidak ingin Yudha berbahagia. Jeanny ingin Yudha hancur, jika bisa Sehancur-hancurnya. Seperti dia saat ini, kecewa. Dengan apa yang dilakukan Yudha pada hubungan mereka.

"Jeanny...! aku tidak akan menyerah, kau akan menjadi milikku kembali..!" seru Yudha dengan suara yang keras, hingga. Jeanny yang belum jauh melangkah, mendengar apa yang dikatakan oleh Yudha.

Dan...

"Jangan mimpi..!" seru Jeanny, seraya melangkah pergi meninggalkan Yudha, matanya sudah mengalirkan air bening membasahi kedua pipinya. Tadi, dia berusaha untuk tegar. Kini, dia tidak bisa menyembunyikan rasa sakitnya lagi.

"Kita tetap akan menikah Jeanny, kau akan menjadi istriku. Ibu dari anak-anakku, impian kita dulu akan tetap terwujud..!" seru Yudha.

"Tunggu aku kembali..!" sambung Yudha kembali dengan berteriak.

Yudha tidak perduli, ada beberapa pasang mata yang melihatnya. Taman yang tadi sepi, kini mulai ramai dengan orang yang beristirahat pada jam makan siang.

"Jeanny...! I love you..!" teriak Yudha.

Jeanny tidak bergeming, dia terus melangkah meninggalkan Yudha yang menatap punggungnya semakin menjauh dari tempat dia berdiri.

"Aku mencintaimu." gumam Yudha dengan lirih.

"I hate you..!" balas jeanny dengan suara yang pelan, hanya dia, Tuhan dan malaikat. Dan mungkin juga setan, yang mendengar ucapan yang keluar dari dalam mulutnya.

Terlihat mata Yudha berembun, menatap kepergian sang kekasih. Jeanny Anastasya.

"Kita akan bersama lagi, kita pasti akan bersama lagi Jean." gumam Yudha dengan lirih.

*

*

Jeanny meninggalkan taman dengan marah, kaki dan tangannya menendang dan memukul tak tentu arah. Apa yang dekat dengannya sepanjang kakinya meninggalkan taman, tidak luput dari tendangan dan pukulan tangan dan kakinya.

"Apa dikiranya aku tidak laku! sehingga mau dengan laki-laki yang suka dengan bermain wanita...!" seru Jeanny, melampiaskan kemarahannya dengan mengomel dan mengumpat sepanjang kakinya melangkah.

"Kurang ajar! apa dikiranya aku babysister, enak saja meminta aku menunggunya. Dan merawat anak hasil mengkhianati aku..! aku bukan gadis bodo Yudha...! kau kira aku mau menerima sisa-sisa orang..!" seru Jeanny dengan keras, tangannya mengusap pipinya yang basah dengan kasar.

Brakk...

Jeanny menendang pot bunga yang ada didekatnya.

Dan..

"Aduh..!" Jeanny merasa sakit pada ujung jari kakinya, dan membuka sepatunya dan mengelus jari kakinya.

"Sialan kau Yudha, aku tidak akan kembali padamu! walaupun tinggal kau satu-satunya laki-laki di muka bumi ini..!" seru Jeanny.

Jeanny memakai sepatunya kembali, dan berdiri. Ketika ingin melanjutkan langkahnya, pandangan mata melihat seorang anak kecil dan wanita berdiri di ujung jalan. Menatap kearah jeanny dengan heran.

"Hai..!" Jeanny melambaikan tangannya pada anak kecil dan wanita yang bersamanya.

"Mama..!" anak kecil tersebut melepaskan pegangan tangan wanita yang bersamanya, dan berlari menuju Jeanny dan memeluk paha Jeanny.

"Hah...!" mulut dan mata Jeanny terbuka lebar, kepalanya menunduk memandang anak kecil yang menyebut dirinya dengan panggilan Mama.

"Non Lisa..!" teriak wanita yang bersamanya, seraya berlari mengejar anak kecil yang memanggil Jeanny dengan Mama.

"Mama..!" anak kecil yang memeluk Jeanny, kembali memanggil Jeanny dengan Mama.

"Baru saja aku dikecewakan, aku sudah mendapatkan putri. Terima kasih Tuhan, lelucon yang sangat menghibur," ujar Jeanny dengan tertawa getir, mengingat kekecewaan yang baru saja dialaminya. Dan kini ada anak kecil yang mengakuinya sebagai Mamanya.

"Non Lisa," ujar wanita yang datang bersama anak kecil tersebut, dan berusaha untuk melepaskan anak kecil yang bernama Lisa tersebut dari paha Jeanny.

"Mau Mama..! mau Mama..!" pekik anak kecil yang bernama Lisa dengan meronta-ronta, dan kedua tangannya melingkar dikedua paha Jeanny.

"Non..! lihat, bukan Mama Non Lisa."

"Mama..!" pekik Lisa dengan memeluk paha Jeanny seerat mungkin, agar wanita yang datang bersamanya tidak bisa memisahkan dia dengan Jeanny.

Melihat anak kecil tersebut menangis, Jeanny menjadi kasihan. Rasa sakitnya akibat perbuatan Yudha, teralihkan. Dengan apa yang dilakukan gadis kecil tersebut kepadanya.

"Bu, biarkan saja," ujar Jeanny sembari jongkok didepan tubuh mungil yang menangis sambil memeluknya.

"Sayang, jangan nangis ya," ujar Jeanny dan mengurai pelukan, dan kemudian , Jeanny menghapus air mata yang membasahi kedua pipi anak kecil yang bernama Lisa.

"Maaf Non, tidak biasanya Non Lisa begini," ujar wanita tersebut.

"Sudah, jangan menangis. Sekarang Lisa, Lisa namanya Bu?" tanya jeanny pada wanita yang datang bersama Lisa.

"Iya Non, Lisa."

"Sekarang, Lisa pulang ya," ujar Jeanny.

"Tidak!" Lisa menolak untuk pulang, bibirnya mengerucut. Tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Jeanny.

*

*

Terpopuler

Comments

Khopsah Khopsah

Khopsah Khopsah

wkwkkwkwkw.... lucu..
seruu

2023-10-03

0

Ciciajadeh Ciciajadeh

Ciciajadeh Ciciajadeh

dalam mimpimu aja ya..

2023-10-03

0

Ciciajadeh Ciciajadeh

Ciciajadeh Ciciajadeh

wajar sih kalau trauma smapai peluk orang..

2023-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kecewa
2 Terkejut
3 Bertemu
4 Dua Oma
5 Menolak
6 Kenangan
7 Marah
8 Pupus
9 Nikah terpaksa
10 Bogem mentah
11 Tidak seindah yang dibayangkan
12 Menguntit
13 Melampiaskan
14 Teror
15 Musuh tak terlihat
16 Dua Oma
17 Wanita siluman
18 Permintaan Lisa
19 Mau Mama Jeanny
20 Datang lagi
21 Rencana duo Oma
22 Rencana duo Oma
23 Takut.
24 Curiga
25 Akal Oma
26 Ribut
27 Bukan niat
28 Datang lagi
29 Marah
30 Janji
31 Potek
32 Pindah
33 Ancaman
34 Hari Abang dan adik.
35 Menghindar
36 Tidak sayang
37 Sakit
38 Masih Sakit
39 Petunjuk
40 Mencari
41 Marah
42 Bertemu penggoda
43 Yang salah merasa tersakiti
44 Serba salah
45 Memenuhi
46 Bertemu manusia Eskimo
47 Tidak layak
48 Marah
49 Tendangan maut
50 Penolong
51 Teman baru
52 Onar pagi hari
53 Siapa??
54 Tanggung jawab
55 Tanggung jawab 2
56 Pemaksaan
57 Calon
58 Canda membawa?
59 Bahagia ??
60 Menemui
61 Salah
62 Bertemu calon ipar
63 Senang
64 Masa lalu
65 Minggat
66 Pelajaran
67 Pelajaran 2
68 Siapa??
69 Penyesalan
70 Dibayar tunai
71 Hilang
72 Dendam masa lalu
73 Kucing vs tikus
74 Gadaikan
75 Drama
76 Usaha terakhir
77 Kado nyeleneh
78 Mengingat
79 Ghibah
80 Menuju sah
81 MDT
82 MDT
83 MDT
84 MDT
85 MDT
86 MDT
87 MDT
88 MDT
89 MDT
90 MDT
91 MDT
92 MDT
93 MDT
94 MDT
95 MDT
96 MDT
97 MDT
98 MDT
99 MDT
100 MDT
101 MDT
102 MDT
103 MDT
104 MDT
105 MDT
106 MDT
107 MDT
108 MDT
109 MDT
110 MDT
111 MDT
112 MDT
113 MDT
114 MDT
115 MDT
116 MDT
117 MDT
118 MDT
119 MDT
120 MDT
121 MDT
122 MDT
123 MDT
124 MDT
125 MDT
126 MDT
127 MDT
128 MDT
129 MDT
130 MDT
131 MDT
132 MDT
133 MDT
134 MDT
135 MDT
136 MDT
137 MDT
138 MDT
139 MDT
140 MDT
141 MDT
142 MDT
143 MDT
144 MDT
145 MDT
146 MDT
147 MDT
148 Menuju ending
149 Satu bab menuju ending
150 MDT Menuju end
151 TAMAT
152 Promosi cerita baru
153 Promosi karya baru
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Kecewa
2
Terkejut
3
Bertemu
4
Dua Oma
5
Menolak
6
Kenangan
7
Marah
8
Pupus
9
Nikah terpaksa
10
Bogem mentah
11
Tidak seindah yang dibayangkan
12
Menguntit
13
Melampiaskan
14
Teror
15
Musuh tak terlihat
16
Dua Oma
17
Wanita siluman
18
Permintaan Lisa
19
Mau Mama Jeanny
20
Datang lagi
21
Rencana duo Oma
22
Rencana duo Oma
23
Takut.
24
Curiga
25
Akal Oma
26
Ribut
27
Bukan niat
28
Datang lagi
29
Marah
30
Janji
31
Potek
32
Pindah
33
Ancaman
34
Hari Abang dan adik.
35
Menghindar
36
Tidak sayang
37
Sakit
38
Masih Sakit
39
Petunjuk
40
Mencari
41
Marah
42
Bertemu penggoda
43
Yang salah merasa tersakiti
44
Serba salah
45
Memenuhi
46
Bertemu manusia Eskimo
47
Tidak layak
48
Marah
49
Tendangan maut
50
Penolong
51
Teman baru
52
Onar pagi hari
53
Siapa??
54
Tanggung jawab
55
Tanggung jawab 2
56
Pemaksaan
57
Calon
58
Canda membawa?
59
Bahagia ??
60
Menemui
61
Salah
62
Bertemu calon ipar
63
Senang
64
Masa lalu
65
Minggat
66
Pelajaran
67
Pelajaran 2
68
Siapa??
69
Penyesalan
70
Dibayar tunai
71
Hilang
72
Dendam masa lalu
73
Kucing vs tikus
74
Gadaikan
75
Drama
76
Usaha terakhir
77
Kado nyeleneh
78
Mengingat
79
Ghibah
80
Menuju sah
81
MDT
82
MDT
83
MDT
84
MDT
85
MDT
86
MDT
87
MDT
88
MDT
89
MDT
90
MDT
91
MDT
92
MDT
93
MDT
94
MDT
95
MDT
96
MDT
97
MDT
98
MDT
99
MDT
100
MDT
101
MDT
102
MDT
103
MDT
104
MDT
105
MDT
106
MDT
107
MDT
108
MDT
109
MDT
110
MDT
111
MDT
112
MDT
113
MDT
114
MDT
115
MDT
116
MDT
117
MDT
118
MDT
119
MDT
120
MDT
121
MDT
122
MDT
123
MDT
124
MDT
125
MDT
126
MDT
127
MDT
128
MDT
129
MDT
130
MDT
131
MDT
132
MDT
133
MDT
134
MDT
135
MDT
136
MDT
137
MDT
138
MDT
139
MDT
140
MDT
141
MDT
142
MDT
143
MDT
144
MDT
145
MDT
146
MDT
147
MDT
148
Menuju ending
149
Satu bab menuju ending
150
MDT Menuju end
151
TAMAT
152
Promosi cerita baru
153
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!