My Daughter'S Teacher

My Daughter'S Teacher

Kecewa

Jika tidak suka ceritanya, tinggalkan saja. Cari cerita yang sesuai dengan selera reader.

......................

"Tidak...!" teriakkan bergema di jembatan, suasana yang sepi membuat teriakan itu membuat suasana yang sepi menjadi angker.

Beberapa jam sebelumnya.

Jeanny Anastasya sedang duduk di taman, menunggu kekasihnya datang. Setelah mereka berjanji untuk bertemu, untuk membahas masalah pernikahan mereka yang tinggal sebulan lagi.

Karena taman ini lebih dekat dengan tempat kerja kekasihnya, Yudha. Mereka berjanji untuk bertemu di sini.

"Lama sekali mas Yudha." mata Jeanny celingukan mencari-cari sosok sang pujaan hati.

Setelah menunggu selama setengah jam, akhirnya. Pria yang telah di pacarinya selama tiga tahun datang dengan langkah gontai, baju yang dikenakannya sangat berantakan. Rambutnya acak-acakan.

"Mas .!" Jeanny langsung berdiri dan menyambut kedatangan kekasihnya dan bergelayut manja di lengan lengan Yudha.

"Ayo mas duduk." Jeanny membawa Yudha untuk duduk di kursi yang tadi didudukinya.

Setelah duduk, Yudha berdiri kembali. Dan berlutut didepan Jeanny dengan menggenggam erat jemari tangan Jeanny.

"Mas Yudha.." senyum merekah dibibir jeanny, karena dia merasa. Apa yang dilakukan Yudha sangat romantis.

"Apa mas Yudha ingin mengulang kembali, lamaran kita dulu?" tanya Jeanny dengan perasaan bahagia.

"Maafkan aku Jeanny." batin Yudha dengan tatapan sedih memandang sang kekasih.

"Jeanny, sayang," ucap Yudha.

"Ya, Mas Yudha. Katakan saja, jantung jeanny deg...deg...deg..Mas. Padahal, apa yang Mas Yudha lakukan ini. Sudah Jeanny alami," ucap jeanny dengan senyum merekah dibibir merah mudanya.

Perasaan bersalah makin menghimpit hati Yudha, dia tidak sanggup melukai gadis yang sangat di cintainya ini.

"Jeanny, dengarkan apa yang Mas ingin katakan. Walaupun apa yang terjadi, cinta mas tetap pada jeanny. Tidak akan ada yang akan mendiami hati mas ini," ucap Yudha dengan suara yang bergetar, dan memegang dadanya.

Mata Jeanny menatap wajah Yudha dengan intens, perasaannya mulai tidak enak. Sepertinya ada yang sangat menyakitkan yang akan dialaminya hari ini, saat ini juga.

"Mas tidak bisa menikahi mu, besok mas harus menikah dengan Yulia," kata Yudha dengan menundukkan kepalanya, dia tidak sanggup menatap wajah kekasihnya saat dia mengatakan tentang pernikahan yang harus dilakukannya besok dengan wanita lain.

"Hahahaha...!" tawa Jeanny keluar dengan keras, sampai dia memegangi perutnya dengan membungkukkan tubuhnya. Karena merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh Yudha.

"Jeanny." Yudha menggoyangkan jemari jeanny yang ada dalam genggaman tangannya.

Jeanny menghentikan tawanya, dan menatap wajah Yudha dengan lekat.

Jeanny melepaskan genggaman tangan Yudha, kemudian jeanny menangkup pipi kekasihnya tersebut.

"Mas sungguh lucu, bisa-bisanya ingin mengerjai jeanny," ujar jeanny yang tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari bibir sang kekasih.

"Jean, mas tidak melucu. Kita tidak bisa menikah, mas harus menikah dengan Yulia. Dia sedang hamil anak mas, Jean."

Perkataan Yudha membuat tawa Jeanny berhenti seketika, wajahnya berubah pucat. Jeanny merasa jantungnya berhenti berdetak.

"Apa..! ini bukan lelucon, mas betul-betul akan menikah dengan gadis yang yang bernama Yulia itu?" tanya Jeanny dengan perasaan yang hancur, air matanya sudah mengantung dikedua sudut bola matanya.

Yudha menganggukkan kepalanya.

"Maaf..!" ucap Yudha.

Brukk..

Jeanny mendorong Yudha yang berlutut didepannya, Jeanny berdiri dan beranjak menjauh dari tempat Yudha berlutut.

"Dasar penghianat, mas jahat!" air mata jeanny sudah mengalir, dan membasahi kedua pipinya.

"Mas terpaksa menikahinya Jean, dia hamil. Tapi, mas katakan Jean. Mas tidak mencintainya, dia menjebak mas Jean. Saat ada acara kantor, dia menjebak mas. Hingga mas melakukan itu pada Yulia, Tapi mas janji Jean. Begitu anak itu lahir, mas akan menceraikannya. Kita berdua akan mengurus anak itu Jean," ucap Yudha dengan penuh keyakinan, bahwa Jeanny akan mengiyakan apa yang dikatakannya.

Deg...

Mata Jeanny menatap wajah pria yang telah menorehkan luka didalam hatinya tersebut tajam.

"Gila! betul-betul tidak masuk akal, apa mas Yudha katakan? mas akan menceraikannya setelah anak itu lahir? Mas menyuruh jeanny menjaga dan menyayangi anak hasil dari penghianatan mas Yudha..! yang telah membuat jeanny kecewa dan keluarga jeanny juga terluka dan malu..!" pekik Jeanny.

"Jeanny.." Yudha berdiri dari berlutut, dia menghampiri kekasihnya yang baru saja disakitinya tersebut.

"Cukup mas..!" jeanny menjulurkan tangannya, agar Yudha berhenti untuk mendekatinya.

Yudha berhenti, dan menatap wajah jeanny dengan perasaan yang campur aduk. Sakit, karena telah menyakiti hati gadis yang sangat dicintainya. KATANYA...

"Kita akan melanjutkan pernikahan kita Jean, tunggu. Sampai anak itu lahir, kita akan merawatnya berdua. Anak itu akan memanggilmu Mama dan aku Papa." Yudha menceritakan mimpinya, jika nanti dia dan Jeanny pasti akan bersatu dalam ikatan pernikahan.

"Kita a..." perkataan Yudha terhenti, karena Jeanny muak mendengar mimpi Yudha. Yang dia tidak akan pernah ada didalamnya.

"Jangan mimpi..!" suara Jeanny menggelegar, mata bulat sempurna menatap Yudha dengan tajam.

"Jeanny..!" suara lirih Yudha tidak menggoyahkan kemarahan seorang Jeanny Anastasya.

"Cukup mas, cukup mas membuang-buang suara. Jeanny tidak akan mendengarkan apa yang mas Yudha katakan..!" seru Jeanny dengan kemarahan yang sudah memasuki level tertinggi, level yang sudah siap untuk meledak.

Yudha terdiam, tangannya yang tergapai ingin menyentuh Jeanny. Akhirnya luruh seperti tak bertenaga. Kedua tangannya jatuh dikedua sisi kanan dan kiri tubuhnya.

"Mas dengarkan apa yang akan Jeanny katakan! buka lebar-lebar telinga mas Yudha, karena Jeanny hanya akan sekali saja mengucapkannya." suara dingin Jeanny terdengar begitu menyakitkan di telinga Yudha.

"Jeanny.." suara lirih Yudha nyaris tak terdengar.

"Dengarkan saja, jangan bicara..!" seru Jeanny dengan suara yang keras .

"Daripada Jeanny menikah dengan Mas Yudha, dan memelihara seorang anak hasil dari menyakiti perasaan Jeanny. Jeanny lebih rela menikah dengan duda beranak yang ditinggalkan istrinya..!" seru Jeanny dengan suara yang menggelegar.

Duarr...

Tiba-tiba suara petir menggelegar, bersamaan dengan sumpah Jeanny yang keluar dari dalam mulutnya.

"Aaw...!" Jeanny kaget, dengan spontan memeluk orang yang saat petir mengeluarkan kilat dan suara yang mengerikan berjalan di sampingnya.

"Jeanny..!" sontak Yudha kaget, melihat Jeanny lebih rela memeluk orang yang tidak dikenalnya. Dari pada dia yang berdiri didepannya.

*

*

...BERSAMBUNG...

Jangan lupa untuk menekan tombol like, dan favorit dan komentar. Agar author semangat untuk update. Terima kasih 🙏

Visual pemeran:::👇👇

Apa sesuai atau tidak, jika tidak sesuai. Komen..😀

*

*

*

Jeanny Anastasya.

Jeanny Anastasya, gadis berusia 21. Yang sebulan lagi akan menikah dengan sang kekasih, tetapi batal. Karena sang kekasih terpaksa menikah dengan wanita yang sudah mengandung anaknya.

*

*

Agra Barend

Agra Barend, 31 tahun. Blasteran Indonesia-Belanda, pria yang belum bisa melupakan sang istri yang telah meninggal dunia.

*

*

Yudha Pratama.

Kekasih Jeanny Anastasya, yang telah menghamili wanita lain. Dan terpaksa membatalkan rencana pernikahannya dengan sang kekasih, Jeanny Anastasya.

*

*

Lisa Mauren barend

Lisa Mauren, putri Agra. Yang menganggap, Jeanny sebagai Mamanya yang telah tiada.

*

*

Malika Doren .

Malika Doren, sekretaris Agra Barend. Dan akhirnya, menjadi istri Agra Barend. Tapi tidak disukai oleh keluarga Barend, terutama Oma Barend. Gracia Barend, sesepuh di keluarga Barend.

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

lagian spa jga yg mau menikah dgn penghianat.... disuruh mengasuh anak dri hasilnya gi.... hello.... spa yg Sudi.....

2023-10-03

0

Ciciajadeh Ciciajadeh

Ciciajadeh Ciciajadeh

🤣🤣🤣🤣🤣 kaget sampai meluk orang....

2023-10-03

0

opie kayla

opie kayla

masyaallah cantik nya😍😍punya lesung pipi pulak tu. aaaa😘😘😘

2023-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kecewa
2 Terkejut
3 Bertemu
4 Dua Oma
5 Menolak
6 Kenangan
7 Marah
8 Pupus
9 Nikah terpaksa
10 Bogem mentah
11 Tidak seindah yang dibayangkan
12 Menguntit
13 Melampiaskan
14 Teror
15 Musuh tak terlihat
16 Dua Oma
17 Wanita siluman
18 Permintaan Lisa
19 Mau Mama Jeanny
20 Datang lagi
21 Rencana duo Oma
22 Rencana duo Oma
23 Takut.
24 Curiga
25 Akal Oma
26 Ribut
27 Bukan niat
28 Datang lagi
29 Marah
30 Janji
31 Potek
32 Pindah
33 Ancaman
34 Hari Abang dan adik.
35 Menghindar
36 Tidak sayang
37 Sakit
38 Masih Sakit
39 Petunjuk
40 Mencari
41 Marah
42 Bertemu penggoda
43 Yang salah merasa tersakiti
44 Serba salah
45 Memenuhi
46 Bertemu manusia Eskimo
47 Tidak layak
48 Marah
49 Tendangan maut
50 Penolong
51 Teman baru
52 Onar pagi hari
53 Siapa??
54 Tanggung jawab
55 Tanggung jawab 2
56 Pemaksaan
57 Calon
58 Canda membawa?
59 Bahagia ??
60 Menemui
61 Salah
62 Bertemu calon ipar
63 Senang
64 Masa lalu
65 Minggat
66 Pelajaran
67 Pelajaran 2
68 Siapa??
69 Penyesalan
70 Dibayar tunai
71 Hilang
72 Dendam masa lalu
73 Kucing vs tikus
74 Gadaikan
75 Drama
76 Usaha terakhir
77 Kado nyeleneh
78 Mengingat
79 Ghibah
80 Menuju sah
81 MDT
82 MDT
83 MDT
84 MDT
85 MDT
86 MDT
87 MDT
88 MDT
89 MDT
90 MDT
91 MDT
92 MDT
93 MDT
94 MDT
95 MDT
96 MDT
97 MDT
98 MDT
99 MDT
100 MDT
101 MDT
102 MDT
103 MDT
104 MDT
105 MDT
106 MDT
107 MDT
108 MDT
109 MDT
110 MDT
111 MDT
112 MDT
113 MDT
114 MDT
115 MDT
116 MDT
117 MDT
118 MDT
119 MDT
120 MDT
121 MDT
122 MDT
123 MDT
124 MDT
125 MDT
126 MDT
127 MDT
128 MDT
129 MDT
130 MDT
131 MDT
132 MDT
133 MDT
134 MDT
135 MDT
136 MDT
137 MDT
138 MDT
139 MDT
140 MDT
141 MDT
142 MDT
143 MDT
144 MDT
145 MDT
146 MDT
147 MDT
148 Menuju ending
149 Satu bab menuju ending
150 MDT Menuju end
151 TAMAT
152 Promosi cerita baru
153 Promosi karya baru
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Kecewa
2
Terkejut
3
Bertemu
4
Dua Oma
5
Menolak
6
Kenangan
7
Marah
8
Pupus
9
Nikah terpaksa
10
Bogem mentah
11
Tidak seindah yang dibayangkan
12
Menguntit
13
Melampiaskan
14
Teror
15
Musuh tak terlihat
16
Dua Oma
17
Wanita siluman
18
Permintaan Lisa
19
Mau Mama Jeanny
20
Datang lagi
21
Rencana duo Oma
22
Rencana duo Oma
23
Takut.
24
Curiga
25
Akal Oma
26
Ribut
27
Bukan niat
28
Datang lagi
29
Marah
30
Janji
31
Potek
32
Pindah
33
Ancaman
34
Hari Abang dan adik.
35
Menghindar
36
Tidak sayang
37
Sakit
38
Masih Sakit
39
Petunjuk
40
Mencari
41
Marah
42
Bertemu penggoda
43
Yang salah merasa tersakiti
44
Serba salah
45
Memenuhi
46
Bertemu manusia Eskimo
47
Tidak layak
48
Marah
49
Tendangan maut
50
Penolong
51
Teman baru
52
Onar pagi hari
53
Siapa??
54
Tanggung jawab
55
Tanggung jawab 2
56
Pemaksaan
57
Calon
58
Canda membawa?
59
Bahagia ??
60
Menemui
61
Salah
62
Bertemu calon ipar
63
Senang
64
Masa lalu
65
Minggat
66
Pelajaran
67
Pelajaran 2
68
Siapa??
69
Penyesalan
70
Dibayar tunai
71
Hilang
72
Dendam masa lalu
73
Kucing vs tikus
74
Gadaikan
75
Drama
76
Usaha terakhir
77
Kado nyeleneh
78
Mengingat
79
Ghibah
80
Menuju sah
81
MDT
82
MDT
83
MDT
84
MDT
85
MDT
86
MDT
87
MDT
88
MDT
89
MDT
90
MDT
91
MDT
92
MDT
93
MDT
94
MDT
95
MDT
96
MDT
97
MDT
98
MDT
99
MDT
100
MDT
101
MDT
102
MDT
103
MDT
104
MDT
105
MDT
106
MDT
107
MDT
108
MDT
109
MDT
110
MDT
111
MDT
112
MDT
113
MDT
114
MDT
115
MDT
116
MDT
117
MDT
118
MDT
119
MDT
120
MDT
121
MDT
122
MDT
123
MDT
124
MDT
125
MDT
126
MDT
127
MDT
128
MDT
129
MDT
130
MDT
131
MDT
132
MDT
133
MDT
134
MDT
135
MDT
136
MDT
137
MDT
138
MDT
139
MDT
140
MDT
141
MDT
142
MDT
143
MDT
144
MDT
145
MDT
146
MDT
147
MDT
148
Menuju ending
149
Satu bab menuju ending
150
MDT Menuju end
151
TAMAT
152
Promosi cerita baru
153
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!