part 17

"Itu karena saya gak sengaja baca pesan yang masuk ke handphone kamu." Ucapnya.

"Pesan? Pesan apa ya perasaan gak ada pesan deh." Tanyaku seraya mengecek kembali handphone ku.

"Ah anu itu, itu karena saya sudah menghapusnya." Balasnya seraya menatapku.

"Begitu ya, tapi saya mau mengucapkan terimakasih sama bapak berkat bapak saya gak di permalukan sama Doni."

"Padahal saya yang salah sudah berani buka handphone kamu gak bilang bilang, untuk itu saya minta maaf bukannya gak sopan soalnya saya jadi kesal sendiri setelah baca pesannya." Ujarnya, memangnya isi pesannya apa ya sampai dia sekesal itu.

"Gak papa kok pak, saya juga terimakasih ya."

"Iya."

****

"Loh bukannya itu tante?" Tanyaku seraya menunjuk tante Sera yang tengah duduk bersama tiga orang.

"Ternyata mereka sudah sampai duluan." Gumam presdir.

"Mereka?" Aku menatap punggungnya presdir yang berjalan mendahuluiku akupun cepat cepat menyusulnya.

"Selamat siang semuanya." Sapa presdir dan diikuti olehku.

"Siang ayo duduk." Balas tante Sera.

"Ayah, ibu?" Gumamku seraya menjatuhkan pantat pada kursi.

"Cantik banget sih hari ini, sayangnya tante." Ujar tante Sera, memujiku.

"Terimakasih tante." Balasku seraya tersenyum.

Kami berenam mrlangsungkan pembicaraan sebelum melaksanakan makan, kami hanya memesan minum saja.

"Bagaimana rencana pernikahannya sudah sejauh apa persiapannya?" Tanya seseorang yang aku sendiri tidak tahu, tapi jika dilihat lihat kok mirip presdir ya.

"Ah sayang semuanya beres, persipannya sudah 100 persen." Balas tante Sera dengan nada bicara yang manja, sudah ku duga dia suaminya dan ayah dari presdir.

"Bagus." Balasnya singkat.

"Papa tumben ikut ke acara seperti ini?" Sambung presdir dengan nada tak suka, sebenarnya kenapa ya.

"Ini kan jadwal pernikahanmu, apa papa gak boleh mendengar dan melihat langsung wanita yang akan kamu nikahi?" Waduh makin sengit pembicaraannya.

"Gak perlu, papa gak perlu tahu." Balas presdir makin pedas ucapannya.

"Masih dendam rupanya." Gumam ayah presdir.

"Sudahlah jangan ribut, malu sama calon mantu dan besan." Tante Sera melerai perdebatan anak dan suaminya.

"Apa pembahasan pernikahannya sudah selesai?" Kini ibu bersuara.

"Iya sudah, oh iya nanti ibu sama bapak tinggal nunggu baju datang ya." Ucap tante Sera.

"Baju?" Timpal ayah.

"Iya, baju couple keluarga." Balas tante Sera.

"Oh begitu." Ayah ber oh saja.

***

"Alena cepat tidur biar besok fresh." Ucap ibu.

"Iya ibu." Balasku seraya masuk kamar.

Pernikahanku makin dekat tinggal menghitung jam, aku deg degan gak karuan gimana bisa tidur coba.

SKIP

Author pov..

"Pa, mobil buat menjemput pengantin wanita sudah siapkan?" Tanya Sera pada suaminya.

"Sudah." Balas suaminya singkat.

"Bagus." Sera mengacungkan jempol kepada suaminya.

"Ma apa mama yakin sama pernikahan Abi ini?" Tanya suaminya seakan tidak yakin dengan pernikahan anaknya sendiri.

"Jangan bilang papa gak suka karena wanita yang akan jadi istri Abi hanya wanita biasa." Sera sudah dapat menebak apa yang di hawatir kan suaminya.

"Bukan gitu ma." Suaminya terlihat ambigu.

"Lantas kenapa pa? Kalo papa gak suka berarti papa sama aja ngerendahin mama." Ucap Sera lantang.

"Maksud mama apa? Papa gak ada ngerendahin mama." Suaminya menenangkan Sera.

"Kalau tahu begini, sebaiknya papa gak usah datang ke pernikahan Abi toh Abi pun kayaknya gak suka ada papa disini." Ucap Sera seraya meninggalkan suaminya yang masih mematung.

Cklek....(suara pintu di buka)

"Abi?"

"Ma." Abi merangkul mamanya.

"Sayang kenapa kamu?" Sera pun kebingungan kenapa Abi tiba tiba memeluk nya.

"Makasih ma buat segalanya, Abi dengar semua percakapan mama sama papa." Ucap Abi seraya melepas pelukannya.

"Ayo kita berangkat." Ucap Sera seraya menggandeng putranya.

"Ma tunggu dulu." Teriak suami Sera dari kamar.

"Ayo, biar lah papamu dia sudah tua gak perlu di cemaskan." Ucap Sera.

"Baik ma."

Dalam mobil

"Sayang mama mau ngomong sama kamu." Ucap Sera.

"Apa ma? Ngomong aja Abi pasti dengar kok." Ucap Abi seraya memegang tangan mamanya.

"Sayang, di dunia ini apapun yang kamu mau yang kamu pilih dan yang kamu gak suka mama akan tetap menghargainya. Walaupun mama menginginkan yang terbaik dan setara denganmu, tapi jika pilihanmu tidak masuk kriteria mama, mama tetap mendukung dan menghargainya. Di dunia ini yang paling penting bagi mama yaitu kamu, kebahagiaan kamu sayang." Jelas Sera menitikan air mata.

"Ma, terimakasih untuk apa yang telah mama lakukan buat Abi. Mama sudah merestui pernikahan ini, mama tahu Abi adalah orang yang paling sayang sama mama." Ucap Abi seraya mencium takzim tangan mamanya.

"Mama sayang kamu." Sera memeluk putra semata wayangnya.

****

Pernikahan Abi dan Alena berjalan lancar, setelah melaksanakan akad nikah malamnya diadakan pesta meriah. Semua yang hadir begitu tampan dan cantik, tamu undangan hanya para investor dan rekan bisnis lainnya sedangkan para pegawai tidak di undang ya itu karena permintaan Alena.

Flashback...

"Dan tolong saya gak mau sampai para pegawai kantor tahu yang menikah dengan bapak adalah saya." Ucap Alena.

"Itu saja?" Tanya Abi.

"Iya, bolehkan?"

"Tapi kalau rumor saya menikah boleh di sebarkan kan?" Abi berbalik menanya.

"Iya itu sih boleh, tapi kalau rekan bisnis bapak tahu muka saya saat di kantor bagaimana?" Alena begitu hawatir takutnya orang kantor mengetahuinya.

"Tenang saja penulis tidak akan sampai bertatapan langsung dengan rekan bisnis ataupun investor, kamu aman kok." Balas Abi penuh keyakinan.

"Baiklah kalau begitu."

Flashback end...

"Selamat pak Abi akhirnya anda menikah, oh iya dimana dimana pengantin wanitanya?" Tanya salah seorang rekan bisnis.

"Masih berdandan kali, biasalah namanya juga perempuan banyak yang harus di kenakan." Balas Abi.

"Iya, perempuan itu ribet ya enakan kita laki laki pake apa aja yang penting nyaman." Ucapnya.

"Betul."

...

...

"Maaf menunggu lama ya." Ucap Alena.

Abi terpesona melihat Alena yang mengenakan gaun pengantin.

"Ini pengantin wanitanya?" Tanya rekan bisnis.

"Ah iya." Balaa Alena seraya tersenyum.

"Cantik sekali, pak Abi hebat nyari pasangan cantik banget." Puji rekan bisnis.

"Bisa sajalah pak." Timpal Alena.

"Emang kamu cantik kok." Ujar Abi seraya memalingkan wajahnya.

"Oh ya?" Alena tersipu setelah mendengar pujian Abi.

"Semoga kalian berbahagia." Ucap rekan bisnis tadi seraya meninggalkan Abi dan Alena.

"Adu aduh menantu mama memang cantik luar biasa." Ucap Sera yang baru saja tiba bersama kedua orang tua Alena.

"Kamu cantik nak." Sambung ibunya Alena.

"Bisa aja sih kalian." Ucap Alena.

Pesta pernikahan pun berjalan lancar, kini semua orang telah pulang dan tinggal tersisa Alena, Abi, Sera dan kedua orang tua Alena.

"Ibu sama ayah langsung pulang ke kontrakan ya." Ucap Ibunya Alena.

"Gak nginep di hotel, besan?" Tanya Sera.

"Nggak, lagian besoknya kami mau langsung pulang ke Bogor." Balas ayahnya Alena.

"Langsung ke Bogor?" Ucap Alena dengan raut wajah yang sedih.

"Iya, disana kami ada banyak urusan." Balas ayahnya Alena.

"Ya sudah, besok kalau mau pulang ke Bogor telepon Alena ya." Ucap Alena.

"Iya, nak." Balas ibunya Alena.

"Kalau begitu selamat istirahat ayah mertua ibu mertua." Ucap Abi.

"Iya, oh iya nak Abi mohon di jaga ya anak kami." Ujar ibunya Alena.

"Tentu, pasti saya jaga Alena dengan baik." Balas Abi seraya memeluk Alena, terpaksa.

"Abi so sweet banget deh ah." Timpal Sera.

Abi dan Alena hanya tersrnyum meskipun senyumnya agak terpaksa tapi mereka harus menunjukan kalau mereka benar benar pasangan yang saling mencintai.

"Kalau gitu mama juga pamit ya." Sera juga berpamitan untuk pulang.

Kini tinggal Abi dan Alena.

"Kamu pasti lelah." Ucap Abi seraya menuntun Alena untuk duduk.

"Kaki saya pegal apalagi saya pakai sandal hak." Ucap Alena seraya memijit mijit kakinya.

"Besok kita ke tukang pijit." Ucap Abi enteng.

"Ah gak usah juga kali, besok kan kita masuk kerja." Timpal Alena.

"Apa kami gak telat?" Tanya seseorang di ujung pintu.

Terpopuler

Comments

Alesya Jwita

Alesya Jwita

next Thor

2022-05-12

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!