part 8

"Ayah kamu pingsan saat bekerja." Jawab ibu suaranya begitu pilu.

"Ya ampun ayah." Aku terduduk lemah. "Kan Alena bilang bu ayah gak usah kerja."

"Tapi kan kamu tahu sendiri nak, ayah keras kepala." Jawab ibu, betul juga ayah orangnya keras kepala.

"Terus keadaan ayah gimana sekarang?"

"Dia sudah membaik."

"Selamat siang." Sapa presdir tiba tiba, astaga aku baru ingat aku kesini bareng dia kok aku malah melupakannya.

"S-Siang." Balas ibu kaku.

"Maaf mengganggu kalian berdua." Ucapnya begitu sopan.

"Siapa ya?" Tanya ibu.

Nggak bukan saat yang tepat ngenalin presdir ke ibu, kalo ibu tahu dia atasanku bakalan repot nih.

"Sa..."

"Dia nanti aku kenalin sama ibu, mending kita ke dalam lihat ayah aku udah kangen banget loh sama ibu dan ayah." Aku mengalihkan pembicaraan supaya tidak kepo sama pak presdir.

"Kenapa tiba tiba dia memotong ucapan saya?" Abi bergumam sendiri.

"Ayah...." Panggil ku seraya menangis bak anak kecil.

"Alena kok ada disini kamu nak?" Tanya ayah padaku.

"Aku di kasih tahu sama ibu, ayah kenapa sih maksain buat kerja aku kan jadi hawatir. Untung aja gak ada yang serius sama ayah kalo kenapa kenapa Alena pasti bakal penjarain ayah di rumah." Aku mengomel sendiri, ayah memandangi putrinya ini yang begitu bawel. Maaf ayah aku terlalu berisik mengomel aku takut ayah kenapa kenapa aku gak sanggup lihat ayah sakit sampai terbaring di kasur rumah sakit.

"Sudah nak ayah gak papa." Balasnya yang hanya ingin menghiburku.

"Iya iya." Aku ber iya saja, aku bersyukur melihat ayah sudah baik baik saja.

"Udah kenapa datang kesini cuma buat ngomel mending pulang aja sana ke jakarta." Jleb hatiku macam di tusuk belati, ayah tega sekali mengusirku yang cape jauh jauh dari jakarta kesini.

"Ayah kamu becanda nak." Ucap ibu seraya mengelus puncak rambutku.

"Ibu ayah jahat masa ngusir aku." Rengekku kepada ibu.

****

Pov Abi...

Sudah hampir 2 jam lebih aku menunggu gadis itu kenapa lama sekali, membosankan ada di klinik yang kecil ini. Dan kenapa aku harus menunggunya disini kenapa aku gak pulang aja, toh dia bukan siapa siapa aku lebih baik aku pulang saja. Tapi tunggu! Dia kesini bersamaku dan pulang ke jakarta pun harus bareng aku lagi apalagi besok masuk kerja, baiklah aku akan menunggu dia disini.

Pov end....

SKIP

"Nak kemarilah." Ucap ayah.

"Iya ayah ada apa?" Aku menghampiri ayah yang terbaring di atas kasur rumah sakit.

"Bagaimana hubungan kamu dan Doni apa masih berlanjut? Akhir akhir ini ayah tak pernah di telepon oleh Doni, apa kalian putus? Tapi sayang kalo putus padahal ayah menanti pernikahan kalian dan ayah juga sudah bicara pada rekan kerja ayah kalo anak ayah secepatnya akan menikah."  Tiba tiba ayah membahas Doni dan pernikahan, bagaimana ini.

"Iya nak, kira kira kapan kalian menikah?" Sambung ibu.

"Anu, hah.." Aku menghela nafas berat.

"Kenapa nak gak putuskan? Soalnya terlanjur ayah sama ibu bicara kalo kamu bentar lagi nikah. Kalo gak nikah atau gagal nikahkan jadi malu." Ujar ibu seakan menyayatkan pisau ke dadaku.

Aku harus bicara apa pada mereka, tapi bagaimana pun aku harus biacara jujur bukan.

"Maaf ayah untuk saat ini aku gak mau bahas Doni maupun pernikahan." Ucapku melenggang pergi.

Aku membuka pintu dan sungguh terkejutnya presdir masih stay disini, jahat sekali aku mengabaikan atasan sendiri. Tunggu! Bagaimana kalo setelah ini aku di pecat karena telah mengabaikan bosnya, ah bodoh sekali Alena. Saking hawatir nya sama ayah aku lupa kalo aku kesini diantar presdir.

Aku menghampiri nya yang tengah duduk tegap, kulihat dia rupanya dia tertidur. "Pak." Aku melambaikan tangan depan mukanya.

"Apa bapak tidur." Ucapku pelan, baiklah mungkin dia tidur aku pergi lagi deh takutnya membangunkan dia.

Saat hendak melangkah menjauhinya sebuah tangan mencengkal tanganku, akupun berhenti dan berputar balik.

"Pak." Panggilku seraya tersenyum agak terpaksa.

"Hah..." Dia menghela nafas berat, jangan jangan dia akan marah padaku.

"Apakah kamu mau meninggalkan saya lagi?" Tanyanya seraya melepaskan cengkalan tangan yang mampu membuat jantungku berdegup, apa apaan kata katanya bagaikan kekasih yang takut di tinggalkan lagi.

"Ah...maaf pak sa-saya tidak akan pergi lagi kok, dan maaf telah mengabaikan bapak saya benar benar minta maaf." Aku membungkuk meminta maaf padanya, semoga perminta maafan ku di terima olehnya.

"Kamu tahu ini jam berapa?" Tanyanya seraya menunjukan jam tangan yang di kenakannya.

Refleks aku membuka ponselku, astaga jam 16.35 aku mengabaikannya lebih dari beberapa jam pantas saja mukanya muram sekali.

"Maaf maaf maaf." Lagi lagi aku meminta maaf.

"Sebagai perminta maafan, kamu harus ikut saya sekarang juga." Ucapnya.

"Baik pak saya akan ikut bapak kemana pun bapak pergi." Ucapku tanpa berpikir panjang.

"Baiklah ayo ikuti saya."

Aku mengikutinya, dia mengajakku ke kantin?

"Ayo makan." Dia membawa dua mangkuk mie instan.

"Terimakasih pak, padahal saya gak kepikiran untuk makan." Ucapku seraya mengaduk mie yang di berikan presdir padaku.

"Makan yang banyak, saya lihat lihat muka kamu masam begitu apa ada sesuatu yang terjadi?" Tanyanya yang menyadari kekesalanku karena permintaan ayah dan ibu agar aku cepat menikah.

"Entahlah saya pun bingung." Balasku.

Aku memakan mie instan begitu lahap dan tiba tiba aku menangis begitu saja, dan membuat presdir panik.

"Ada apa kenapa tiba tiba kamu menangis?" Tanyanya panik.

"Aku benci dengan hidupku, baru saja tenang karena udah melepas benalu dalam hidupku sekarang malah ayah ibuku menyuruhku untuk menikah padahal bapak tahu? umur saya masih 21 tahun dan tahun ini memang udah mau 22 sih, tapikan menikah dalam waktu dekat itu sangat mustahil mana saya gak punya pacar. Saya baru di putusin sama pacar saya hiks...hiks.."

"Begitu ya."

"Reaksi macam apa ini, saya benar benar sedang frustasi pak."

"Sudahlah lebih baik habiskan makananmu."

"Bapak tahu kenapa saya di putusin?"

"Kenapa?"

"Karena saya miskin, dia gak tahan sama cewek miskin karena dia benalu pak. Padahal saya sangat mencintai dia saya rela habiskan uang demi menghidupi dia tapi apa yang dia lakukan pada saya hiks...hikss.... Dia malah selingkuh, saya sakit sakit sekali pak."

"Apa kebiasaannya makan yang pedas suka nangis dan bicara jujur." Batin Abi yang mendengar keluhan Alena.

Pov author...

Kebiasaan Alena setelah makan makanan pedas yaitu menangis gak jelas dan mulai membicarakan keluhannya, bukan karena mabuk Alena bisa bicara jujur cukup di kasih mie kuah pedas aja udah jujur.

Alena terus saja menangis tak henti henti sampai Abi repot mengurusinya karena banyak pasang mata yang menatapnya, dikiranya Abi yang buat Alena nangis padahal Alena sendiri yang tiba tiba nangis. Alena bikin orang salah paham saja.

"Alena sudahlah jangan nangis terus." Abi mencoba menenangkan Alena yang makin menjadi.

"Gak mau pokoknya gak mau, sakit ini sakit." Alena makin menjadi dia menepuk dadanya perlahan.

"Alena plis, huh. Baiklah saya akan gendong kamu." Abi menggendong Alena dengan ala mengangkut beras.

Alena memberontak dia memukul mukul punggung Abi cukup keras, setelah di bawa keluar oleh Abi, Abi menurunkan Alena dari gendongannya.

"Apa apaan sih pak Abi gak sopan banget gendong gendong orang, emangnya saya bayi di gendong gendong mana ngegendongnya kayak bawa beras. Hmmmhhh..." Alena merajuk karena gak suka di gendong sembarangan.

"Jadi kamu gak suka di gendong sama saya?" Abi memberi pertanyaan yang memancing Alena.

"Saya suka di gendong bapak tapi bukan kayak tadi ya!" Balas Alena penuh penekanan.

"Jadi maunya kayak gimana?"

"Yang kayak...(berhayal " aku ingin di gendong layaknya seorang puteri begitu lembut saat menngendongku dan aku menikmati setiap pelukannya") haha....haha...." Alena tertawa kaku sambil memeluk badannya sendiri.

Abi memperhatikan kelakuan Alena yang aneh.

"Apa kamu tidak bisa makan mie kuah pedas?"

"Aku...(gubrak)."

"Alena."

Terpopuler

Comments

@yadi_mr20

@yadi_mr20

favorite deh

2022-04-19

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!