part 3

Pov Abi...

Sebuah email masuk ke tab ku, ku lihat ternyata beberapa proposal masuk. Ku lihat beberapa proposal, kenapa ketua Hena mengirimi proposal lewat email biasanya pun langsung di berikan lewat sekretaris Ken. Mungkin ini hanya beberapa salinan saja untuk aku baca dan acc, tunggu judul yang indah siapa yang mencantumkan judul novel ini. Alena Putri! Bukankah dia dari divisi perjudulan, apa dia diam diam menulis novel?

Aku membuka aplikasi para pembaca, dan mencari nama Alena Putri. Ternyata cukup lumayan dia menulis novel, aku membaca novel yang kelihatannya setengah jadi dan aku tertarik dengan judul "BIDADARI TUAN MUDA". Ceritanya begitu bagus tapi sayang kenapa pembacanya hanya sedikit, dan yang paling penting kenapa tidak di lanjutkan.

Menangis, berbunga bunga, terharu ah bangsat kenapa ceritanya harus berakhir padahal novel ini begitu menarik. Tunggu saja Alena Putri kamu selanjutnya akan menjadi penulis yang hebat, aku mengirim email kepada Alena secara langsung tanpa perantara ketua Hena. Semoga dia senang karena proposalnya di setujui, dan selanjutnya kamu akan menjadi bintang baru di perusahaan.

Pov end.....

Drtt...drtt....

Aku mengambil ponsel yang di atas nakas, siapa yang menelpon sepagi ini.

Me 'Hallo'

Jia 'Alena, pagi ini aku gak bisa masuk kerja. Uhuk...(suara batuk)'

Me 'Kamu sakit?'

Jia 'Sepertinya aku terkena flu, kemarin kehujanan'

Me 'Ah iya'

Jia 'Hari ini jangan lupa, minta tanda tangan presdir untuk jadwal hari olahraga perusahaan'

Me 'Aku yang harus minta?'

Jia 'Iya, aku mohon'

Me 'Tapi'

Jia 'Uhuk (batuk) please!'

Me 'Baiklah baiklah, aku tutup telepon nya'

Ish Jia Karisma, kenapa kamu bikin aku susah aja? Padahal aku gak mau ketemu presdir hari ini, tapi aku gak mungkin begini.

Aku bergegas mandi dan mempersiapkan diri berdandan cukup menarik seperti biasanya, tak lupa sedikit ulasan lipstik di bibir dan parfum agar gak bau badan. Aku berangkat menuju kantor menggunakan bus umum.

Kantor

"Selamat pagi." Sapaku pada rekan kerjaku.

"Pagi." Balasnya begitu kompak.

"Alena, selamat atas ter acc nya proposal milik kamu." Ucap ketua Hena menjabat tanganku, tiba tiba.

"Ah, terimakasih ketua."

"Wah selamat Lena, selamat." Timpal pak Rusdi.

"Terimakasih semuanya." Balasku, dengan senyum yang terpaksa.

Aku kembali duduk ke kursiku, ku lihat meja Jia yang cukup rapih. Aku berjalan menuju meja Jia dan mengambil map berwarna hitam, yang isinya jadwal hari olahraga perusahaan. Hari ini aku secara perdana akan memasuki ruangan presdir, ah kenapa aku gugup sekali padahal aku hanya ingin meminta tanda tangan bukan meminta cintanya, aihh norak.

Sesampainya di depan pintu aku hanya mematung, apa aku urungkan niatku untuk minta tanda tangan tapi aku sudah berjanji kepada Jia. Yok jangan gugup Alena.

Tok tok..

"Masuk." Ucapnya di dalam ruangan, please jantung jangan gemeteran ya. Perlahan aku membuka pintu dan memasuki ruangan.

"Selamat pagi pak." Ucapku basa basi.

"Pagi." Balasnya yang sedang asyik melihat beberapa proposal, ish kenapa gak natap aku sih. Eh, apaan mengharap sekali.

Aku menyodorkan map ke hadapannya.

"Apa ini?" Tanyanya, kali ini menatapku.

"Ini jadwal hari olahraga perusahaan, silahkan tanda tangan pak." Jelas ku, membuka lembaran kertas. Dia menandatanganinya dengan cepat dan lekas menutup map itu, spontan aku menarik mapnya.

"Saya permisi pak." Ucapku, pamit untuk bergegas keluar dari ruangan itu.

"Tunggu." Cegahnya, tunggu kenapa lagi ini.

"Iya pak?" Aku menoleh tanpa berbalik badan.

"Kemari." Dia melambaikan tangannya.

"Ada apa pak?" Tanyaku penasaran.

"Duduk." Tegasnya yang menyuruhku duduk, its oke aku pun duduk.

Dia mendekatkan wajahnya padaku, oush nafasnya wangi juga beda kalo orang kaya mah nafas aja wangi. Eh apaan sih, tunggu ngapain dia ngedeketin wajahnya mencurigakan sekali.

"Sini." Tangannya melambaikan, menyuruhku untuk ikut memajukan wajahku ke hadapan nya.

"Iya pak."

"Mari sini, ini penting."

"Ah iya."

"Novel Bidadari Tuan Muda, cepat bereskan saya suka dan penasaran." Bisiknya pelan. Aku menjerit kegirangan beranjak dari duduk seraya mengepal tangan.

"Aaa......" Refleks ku kurang bagus, astaga malu banget. Presdir menatapku keheranan, memalukan bukan.

"Sebahagia itukah?" Tanyanya, aku hanya membalas dengan anggukan. "Kembali kerja, kalau novel mu di terbitkan pindah ke divisi penulisan."

"Divisi penulisan?" Aku ternganga, ya ampun divisi penulisan. Ruangan yang aku ingin tempati, dan akhirnya aku akan pindah.

"Iya bersiap siaplah untuk jilid satu besok lusa harus di terbitkan, jadi mohon di lanjutkan." Jelasnya.

"Baik pak, saya permisi." Aku keluar dari ruangan presdir, bahagia banget.

Lalalalalala......

Sepanjang berjalan di koridor aku tak henti hentinya bersenandung, bayangkan saja mimpiku yang ku kubur selama 4 tahun akhirnya sekarang akan menjadi kenyataan.

Ku buka knop pintu, omaygat semua mata menatapku tajam. Ada apa ini?

"Hai...." Sapaku gelagapan.

"Mencurigakan sekali, keluar dari ruangan pak presdir senyum senyum sendiri." Cecar pak bento.

"Apa sih, haha....." Aku menepuk angin yang menghibas mukaku.

"Jangan jangan kamu dapat bonus?" Ketua Hena angkat bicara.

"Ahhhaaaaa.....mana ada dapat bonus, mimpi apa dapat bonus? Jia sakit apa gak sebaiknya kita jenguk?" Aku mengalihkan pembicaraan.

"Jia kita yang malang, benar kita harus menjenguk Jia." Ketua Hena menyetujui ajakan ku.

"Betul, nanti sepulang kerja kita ke rumah Jia. Jangan lupa beli makanan yang banyak sekalian kita makan makan." Ucap pak Bento, aku mengiyakan saja ucapannya.

Hari ini aku akan fokus melanjutkan novel, aku sudah berjanji akan membereskan jilid satu. Tunggu saja pasti novelku akan sukses dan di sukai orang orang.

"Semangat!" Teriakku tiba tiba.

"Iya betul kita harus semangat." Timpal ketua Hena, mungkin dia kira semangat untuk pengajuan penelitian kerja tapi maaf semangat membara ini hanya untukku melanjutkan kisah cinta dalam novel.

Terpopuler

Comments

fahri salwa

fahri salwa

kan emang g enak klo ghosting thor ... g cuma dlm sebuah hubungan... dlm mmbaca novel pun bgtu.... smoga novel kamu ini g hiatus y thor....😁

2022-09-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!