Boss Gila

Boss Gila

Episode¹

Aku membuka kelopak mataku, berkas cahaya matahari menembus jendela kamarku mengenai retina mataku. Ini artinya aku bangun kesiangan.

Gilaa!!!

Kuraih ponselku yang tergeletak semalaman di nakas. Hanya ingin memastikan sekarang pukul berapa dan hari apa. Sekarang hari kamis pukul 7 pagi.

Dobel gila! jam 7, yang benar saja.

Aku bangkit dari tidur dan duduk sejenak mengumpulkan kesadaranku sebelum bergegas menuju kamar mandi.

Tidak ada waktu untuk mandi!

Aku raih sikat gigi dan membasuh wajahku. Selesai mengeringkan wajahku, aku mengoleskan tabir surya ke wajahku.

Gila gila!!!

"Ya Putri cindekia, Ini akan menjadi hari pertamamu pergi ke kantor tanpa mandi!" gerutuku sembari mengancingkan kemejaku.

Hari ini aku mengenakan sepatu olahraga. Karena aku akan berlari pagi ini.

Saat hampir sampai ke persimpangan, lampu penyeberangan berganti warna kuning, aku sangat telat. Tidak ada waktu untuk menunggu lampu merah! jadi kuputuskan untuk menerobos lampu merah.

Segera kupercepat kelajuan lariku. Sangat jarang kenderaan yang berlalu lalang di persimpangan dekat rumah kontrakkanku, jadi kecil kemungkinan akan ada kenderaan yang lewat.

Bisa dikatakan tidak ada gunanya dipasang lampu merah karena banyak orang-orang sepertiku yang tidak taat pada lampu merah.

Zhiittttt..... Brak!!!

Sebuah mobil menabrak pembatas jalan di depanku. Aku hanya bisa berhenti mengunyah roti tawar yang ada di mulutku, dan meneruskan pelarianku menuju halte.

"Tunggu dulu! Apa mobil itu kecelakaan karena menghindariku?" pikirku tiba-tiba.

Aku berhenti berlari dan menoleh kebelakang, mobil itu masih berhenti di sana. Mobilnya terlihat tidak terluka parah.

"Apa pengemudinya baik baik saja?" tanyaku dalam hati.

"Jangan pedulikan Cindekia! Kau sudah terlambat!" bisik pikiran jahatku.

Aku menggeleng kepala, "Tidak! Dimana sisi kemanusianmu Cindekia?!" bisik pikiran baikku

"Benar, aku harus memastikannya dia baik baik saja, orang itu kecelakaan gara gara menghindariku!" Akhirnya aku menengahi perdebatan kedua pikiranku.

Aku sedikit berlari menghampiri mobil tersebut. Hanya terlihat ada satu penumpang di dalamnya, dilihat dari kaca depan mobil. Seorang pria yang terbilang masih muda, dia tidak sadarkan diri.

"Apa dia sudah mati?" tanyaku dalam hati. Bulu romaku merinding.

Tidak ada reaksi dari orang tersebut. Bagaimana ini? Apa dia mati? Apa aku bakalan kena tangkap polisi?!

Segala kemungkinan terburuk merasuki pikiranku. Tidak bisa! Aku masih muda dan cantik, hidupku tidak boleh berakhir dipenjara.

"Apa yang terjadi?" terdengar suara pria asing bertanya dari arah belakangku.

Aku menoleh, "Kecelakaan, dia tidak sadarkan diri," ujarku gemetar. Orang yang bertanya adalah polisi.

Gila!!!

"Harus segera membawanya ke rumah sakit!" seru orang tersebut. Polisi itu segera mengambil HT nya untuk meminta bantuan.

Menunggu bantuan datang dia mencoba mendobrak jendela mobil tanpa ijin dari yang punya mobil. Karena yang punya mobil terlihat tidak bergerak setelah digedor-gedor.

Ambulan datang membawa korban, dan aku pun ikut ke rumah sakit dengan perasaan bingung. Apa dia baik baik saja? Apa dia akan menuntutku, apa pak polisi ini akan menangkapku? Oh tidak!

Aku mondar mandir di dalam ruangan IGD. Ritual mondar mandirku terhenti begitu melihat pria berpakaian setelan berwana biru yang disinyalir seorang dokter keluar dari balik tirai pemeriksaan.

"Tidak ada luka serius, korban sudah sadar. Hanya pingsan karena terkejut," ujar sang dokter.

"Oh syukurlah," ucapku. Tidak ada yang mati.

"Kalau begitu, saya permisi." Dokter yang terlihat sibuk itu pergi dan mengembalikan penanganan kepada perawat.

"Apa Anda orang yang bertanggung jawab terhadap korban?" tanya pak polisi.

"Saya? tidak, saya kebetulan lewat," ujarku berbohong.

"Mengapa Anda terlihat begitu khawatir sedari tadi?"

"Itu karena orang itu pacar saya Pak," ujarku menambah kebohongan.

Aduh, Gila! Kok pacar?

Bersamaan dengan kebingungan polisi, tirai pemeriksaan pria korban kecelakaan dibuka oleh perawat.

Pak polisi menoleh ke arah korban. "Selamat pagi Pak," sapa pak polisi bernada tegas. Meskipun kepada korban, Ia tidak ada ramah-ramahnya.

Sekilas pria itu melirik ke arahku, dan kembali melihat ke arah polisi. "Pagi," kata si korban tak kalah tegas.

"Syukurlah Anda baik-baik saja, kami akan segera memproses kasus kecelakaan Anda, Anda telah menabrak dan merusak rambu rambu lalu lintas," Pak polisi memberi tudingan.

"Pengacara saya akan segera datang."

"Apa?? yang kena pidana orang itu, bukan aku? Apa Aku selamat, atau orang itu akan menuntutku?" bisikku dalam hati setelah mendengar omongan pak polisi.

Sebaiknya aku kabur diam diam dari sini. Aku perlahan berjalan mundur, dari meninggalkan kedua pria tersebut.

"Kau mau ke mana?" tanya pria korban kecelakaan itu tiba-tiba.

Aku menghentikan langkahku, dan balik menoleh ke arah mereka. Pak polisi menatapku dengan tatapan mencurigai.

"Kamar Anda telah siap, kami akan memindahkan Anda," ucap seorang perawat, seorang temannya datang membawa kursi roda.

Bukan kah kata dokter dia tidak terluka,? Kenapa harus rawat inap?

Apa orang ini akan menuntutku untuk membayar biaya rumah sakitnya?

Pria korban kecelakaan itu bangun dan dikursi roda.

"Ayo ikut!" seru nya menunjuk ke arahku.

"Baik"

Aku hanya bisa pasrah mengikutinya, karena Pak polisi masih ada di sana. Salah salah, nanti Aku bisa dilaporkannya sama polisi karena berlari saat lampu menyeberang merah.

Kami telah tiba di depan sebuah kamar rawat inap, perawat membuka pintu, dan terbentang dihadapanku sebuah kamar yang besar.

gila, lebih besar dari rumah kontrakkanku!

Setelah mengantarkan pasien yang sebenarnya tidak sakit itu, perawat itu undur diri meninggalkan kami berdua.

Aku harus cepat menyelesaikan ini dan harus segera ke kantor, sudah telat sekali ini.

"Saya me__"

"Maafkan saya tuan, Ampunin saya, jangan tuntut saya. Saya akan membayar biaya rumah sakit ini." ujarku dengan nada mengiba, memotong perkataan pria itu, dan dengan segera berlutut di hadapan pria yang masih duduk di kursi roda tersebut.

Aku mengangkat kepalaku, melihatnya. Apa dia akan melepaskanku?

Pria itu tampak memikirkan sesuatu, "Baiklah, Kau boleh pergi," ujarnya datar.

Apa?Ia melepaskanku begitu saja?

"Sekarang? terima kasih banyak tuan, saya akan pergi melakukan pembayaran rumah sakit." Ujarku bersemangat sebelum pria di hadapanku berubah pikiran.

Pria itu berdiri dan pindah duduk ke tempat tidur pasien. "Tidak perlu."

"Ah iya, terima kasih banyak tuan," ujarku dengan penuh cita. "Semoga Anda lekas sembuh, saya permisi."

Aku segera berjalan pergi menuju pintu keluar.

Ceklek..

Seseorang pria membuka pintu kamar, "Apa kau baik baik saja?" tanya pria itu berjalan melewatiku.

Keluarganya sudah datang?sudahlah bukan urusanku. Aku berjalan bergegas membuka pintu.

"Eh kau membiarkan wanita yang menyelamatkanmu pergi begitu saja?"

Terdengar samar suara pria yang baru datang itu bersamaan dengan aku menutup kembali pintu kamar.

Aku melirik jam tanganku, Gila? Udah telat. Harus naik taksi langsung dari sini.

Sepanjang perjalanan aku tersenyum mengingat keluarga pria korban kecelakaan itu mengira aku adalah orang yang menyelamatkannya, padahal saudaranya kecelakaan akibat kesalahanku yang menyeberang saat lampu merah.

Orang itu membiarkanku pergi begitu saja, aku bernapas lega, semoga tidak bertemu lagi dengan orang itu.

***

Terima Kasih...

Semoga suka dengan ceritanya 🙈🙈

Mohon dukungannya, jangan lupa like dan komen.

favorite jika suka.

Terpopuler

Comments

Yura dania

Yura dania

Fans si Ella mampir nih kak semoga ceritanya cocok di aku ya.

2022-09-17

1

Hulapao

Hulapao

ya ampunn gak mandi ihhh

2022-09-12

1

Senajudifa

Senajudifa

hijau atau merah thor

2022-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Bab 3 Lapar yang menyiksa
4 Bab 4 plonco anak baru
5 Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6 Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7 BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8 BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9 BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10 bab 10 kontrak kerjasama
11 Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12 BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13 BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14 BAB 14 Rumah kaca.
15 BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16 BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17 BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18 BAB 18. Duta Kue Nusantara
19 BAB 19.Rambut yang berbahaya
20 BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21 BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22 BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23 BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24 BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25 BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26 BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27 BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28 BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29 BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30 BAB 30 Riset
31 BAB 31 Pengayom Masyarakat
32 BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33 BAB 33 Pasien yang Terkilir
34 BaB 34 Asal ngomong aja
35 35 Mana Kantong Plastik, mana?
36 Bab 36 Hot pot
37 BAB 37 Cium dulu
38 BAB 38 Skinship
39 BAB 39. Main Kotor, deal
40 BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41 41 Mohon bersabar, ini ujian
42 BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43 43. Tidur berselimut dongkol
44 BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45 BAB 45 efek kelamaan jomblo
46 bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47 BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48 BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49 BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50 BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51 BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52 BAB Kemarahan yang meredup
53 Makanan tidak Aman dimakan
54 BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55 I want you to know
56 Kami akan Menikah!
57 Dua Wanita Galau
58 Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59 Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60 Cepat jemput anaknya Om
61 bersamadi
62 Apa kata tetangga
63 Kompetitor
64 A marriage proposal
65 Tenang Pak, tenang,
66 Aku Bukan Pilihan
67 Jadi punya Hutang Bicara
68 Advokat punya Rahasia
69 Bos sih bebas mau apa juga
70 Croissant And a dream
71 Saya penggemar siapa
72 Welcome to Slovenia
73 Foto Foto
74 kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75 telur dadar
76 Negosiasi dengan calon bapak mertua
77 Happy Ending
78 Not Another Happy Ending
79 BAB tambahan, 18 positif
80 Apa Salah Ayam
81 81. Dosa Besar
82 turut prihatin
83 83. Anak perawan di sarang penyamun
84 Kontrak Nikah
85 Sosor jangan kasih kendor
86 87 Iya sama sama
87 penyusup
88 BAB 87 Abang Petugas Hotel
89 Istri bukan Karung Beras
90 90 Suamiku Sayang.
91 private beach
92 Honeymoon
93 13 anak
94 Pesta
95 Penasaran berujung godaan hidup
96 Morning kiss berakhir bencana
97 Hal penting
98 Vas Keramik yang tak bersalah
99 Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100 Simbiosis Saling makan memakan
101 Entah hapa aja kerja orang ini
102 Lupa tujuan
103 Tangan Yang Terluka
104 seumur hidup
105 Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106 Hedon
107 Ratapan Anak Tiri
108 Bahaya Lapar
109 Bukan Up
110 Obat yang mencurigakan
111 Hantu
112 Mak Comblang
113 Tidak dikasih makan banyak?
114 Diet lho diet
115 Alih profesi saja lah
116 No marriage, No responsibility
117 Gladi Resik
118 Lily
119 Ganti Istri
120 Bagh Tetangga Pulak
121 Otak Kecil
122 Penting Tidak Penting
123 Asal Kau Bahagia.
124 Jangan Melupakan Hari Penting
125 Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126 Hadiah
127 Ngidam kayaknya
128 PDKT
129 pindah
130 liat liat
131 Poor Ganeeta
132 kan jadi berserak
133 Bukan sosipat
134 mencintaimu dengan gila
135 Fever
136 Aroma Pastry
137 Di luar ekspektasi
138 nganggur
139 Delusi atau nggak ini ya
140 Endless Love
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Bab 3 Lapar yang menyiksa
4
Bab 4 plonco anak baru
5
Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6
Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7
BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8
BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9
BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10
bab 10 kontrak kerjasama
11
Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12
BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13
BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14
BAB 14 Rumah kaca.
15
BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16
BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17
BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18
BAB 18. Duta Kue Nusantara
19
BAB 19.Rambut yang berbahaya
20
BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21
BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22
BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23
BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24
BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25
BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26
BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27
BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28
BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29
BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30
BAB 30 Riset
31
BAB 31 Pengayom Masyarakat
32
BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33
BAB 33 Pasien yang Terkilir
34
BaB 34 Asal ngomong aja
35
35 Mana Kantong Plastik, mana?
36
Bab 36 Hot pot
37
BAB 37 Cium dulu
38
BAB 38 Skinship
39
BAB 39. Main Kotor, deal
40
BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41
41 Mohon bersabar, ini ujian
42
BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43
43. Tidur berselimut dongkol
44
BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45
BAB 45 efek kelamaan jomblo
46
bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47
BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48
BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49
BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50
BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51
BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52
BAB Kemarahan yang meredup
53
Makanan tidak Aman dimakan
54
BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55
I want you to know
56
Kami akan Menikah!
57
Dua Wanita Galau
58
Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59
Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60
Cepat jemput anaknya Om
61
bersamadi
62
Apa kata tetangga
63
Kompetitor
64
A marriage proposal
65
Tenang Pak, tenang,
66
Aku Bukan Pilihan
67
Jadi punya Hutang Bicara
68
Advokat punya Rahasia
69
Bos sih bebas mau apa juga
70
Croissant And a dream
71
Saya penggemar siapa
72
Welcome to Slovenia
73
Foto Foto
74
kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75
telur dadar
76
Negosiasi dengan calon bapak mertua
77
Happy Ending
78
Not Another Happy Ending
79
BAB tambahan, 18 positif
80
Apa Salah Ayam
81
81. Dosa Besar
82
turut prihatin
83
83. Anak perawan di sarang penyamun
84
Kontrak Nikah
85
Sosor jangan kasih kendor
86
87 Iya sama sama
87
penyusup
88
BAB 87 Abang Petugas Hotel
89
Istri bukan Karung Beras
90
90 Suamiku Sayang.
91
private beach
92
Honeymoon
93
13 anak
94
Pesta
95
Penasaran berujung godaan hidup
96
Morning kiss berakhir bencana
97
Hal penting
98
Vas Keramik yang tak bersalah
99
Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100
Simbiosis Saling makan memakan
101
Entah hapa aja kerja orang ini
102
Lupa tujuan
103
Tangan Yang Terluka
104
seumur hidup
105
Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106
Hedon
107
Ratapan Anak Tiri
108
Bahaya Lapar
109
Bukan Up
110
Obat yang mencurigakan
111
Hantu
112
Mak Comblang
113
Tidak dikasih makan banyak?
114
Diet lho diet
115
Alih profesi saja lah
116
No marriage, No responsibility
117
Gladi Resik
118
Lily
119
Ganti Istri
120
Bagh Tetangga Pulak
121
Otak Kecil
122
Penting Tidak Penting
123
Asal Kau Bahagia.
124
Jangan Melupakan Hari Penting
125
Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126
Hadiah
127
Ngidam kayaknya
128
PDKT
129
pindah
130
liat liat
131
Poor Ganeeta
132
kan jadi berserak
133
Bukan sosipat
134
mencintaimu dengan gila
135
Fever
136
Aroma Pastry
137
Di luar ekspektasi
138
nganggur
139
Delusi atau nggak ini ya
140
Endless Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!