Setelah membayar ongkos taksi, segera saja aku masuk ke gedung di depanku.
"Darimana saja kau?" tanya Pak Damar mengintrogasiku. Dia adalah atasan yang dikenal baik hati. Beliau adalah atasan idaman, beruntung aku ditempatkan menjadi asistennya.
"Maaf Pak, tadi ada kecelakaan," ujarku membela diri.
Ekspresi marahnya berubah menjadi khawatir, "Kecelakaan? Apa kau baik baik saja?" tanyanya.
"Saya baik baik saja, Pak. Kalau begitu saya permisi," ujarku senatural mungkin berjalan dengan pelan pelan.
"Tunggu, Cindekia. Hari ini adalah hari terakhirmu berkerja di sini."
Jdarr.. Jleb... seperti terkena cipratan genangan air yang dilindas mobil lewat, tapi tidak marah karena mobilnya sudah keburu kabur.
"Maksud Bapak? Saya dipecat?"
"Tidak, kau dipindahkan bekerja dengan Pak Gamya menggantikan sekretarisnya yang mengundurkan diri."
"Pak? Saya mohon, saya janji ini terakhir kalinya saya datang terlambat. Saya akan membuat laporan tepat waktu. Pak... jangan pecat saya..." bujukku memohon belas kasihan Pak Damar.
Pak Damar menghela napas, "Cindekia, saya tidak memecatmu," ucapnya dengan nada yang meyakinkan.
"Pak, Bapak kan tahu tidak ada yang bisa tahan bekerja di bawah tekanan Pak Gamya. Sama saja saya dipecat."
"Sstt... pelankan suaramu, itu hanya rumor, kau sendiri belum pernah bertemu dengannya," ujar Pak Damar
"Sudahlah, saya yakin kamu bisa bekerja dengan lebih baik di sana," Pak Damar meninggalkanku tanpa menunjukkan belas asih.
Kepalaku terasa ingin meledak, baru saja lolos dari kasus kecelakaan pagi tadi, sekarang malah dikirim ke kandang harimau. Malang benar hari ini.
Apa ini teguran karena sudah lama tidak beramal soleh? Aku pun dengan langkah berat menuju mejaku.
"Pekerjaanmu akan dilanjutkan oleh Gina, kau bisa serah terima tugas hari ini!" seru Pak Damar dari meja nya.
"Baik Pak."
***
Malam telah tiba, kutekadkan untuk tidak akan menonton drama atau membaca komik online. Harus segera tidur cepat agar besok tidak bangun kesiangan.
Kring... kring...
Suara alarm ponsel membangunkanku dari mimpi. Kali ini aku berhasil bangun dengan cepat.
Bangun kepagian membuatku memiliki banyak waktu untuk melakukan banyak persiapan. Memasak sarapan dan menyiapkan bekal, dan mandi pagi.
***
Bulu romaku merinding saat berjalan menuju kantor pak Gamya. Ruangannya terkenal menyeramkan, yang bahkan auranya bisa menjangkau 10 meter.
Kumengatur napas dengan baik begitu tiba di meja sekertaris. Karena sekretaris yang lama pergi begitu saja, jadi harus mempelajari sendiri berkas berkas yang ditinggalkannya.
Huft, apa dari sekarang aku harus mencari cari lowongan kerja yang saja ya?
Terlalu sibuk dengan berkas berkas yang ada di meja membuatku tidak sadar seseorang telah berdiri di depan majaku.
Siapa orang ini? Apa Dia yang namanya Pak Gamya?
Dengan pelan kuangkat kepalaku dan melihat ke atas. Dan terlihat dengan jelas olehku pria korban kecelakaan kemarin.
Eh orang ini? mengapa bisa ada disini? Apa dia mencariku lagi untuk menuntutku?
Aku terdiam, entah mengapa lidah ini jadi keluh. Pria itu menatapku dingin. Auranya terlihat berbeda dari sebelumnya.
"Jadi Kau sekretarisku yang baru?" tanyanya tegas.
Apa ini? auranya sangat menyeramkan.
"I-Iya Pak." jawabku terbata.
Pria itu berlalu begitu saja, dan terlihat seperti tidak mengenaliku.
"Kau masuk ke ruanganku!" serunya sebelum masuk ke ruangannya.
"Iya Pak."
Aku bernapas lega. Apa dia tidak mengenaliku?
"Baiklah Cindekia, harus mencari lowongan kerja yang baru," ujarku pelan dengan semangat.
Saat masuk, kulihat Pak Gamya yang sekarang menjadi boss ku telah duduk di kursinya.
"7:55, Kopi dan teh sudah ada di atas meja. Dan juga sarapanku yang hanya dibeli di Breakfast Sobo."
"Breakfast Sobo? Dimana?" Aku memotong pembicaraan Pak Gamya. Karena takut salah tempat.
Pak Gamya menatapku dingin, sepertinya dia tidak senang aku memotong perkataannya.
"Gunakan ponselmu untuk mencari tahu!" serunya kemudian. Dia melemparkan beberapa lembar kertas yang disatukan di dalam map di atas mejanya yang ditujukan kepadaku.
"Ambil itu, Itu adalah jadwalku selama seminggu ke depan. Kau harus mempelajari orang orang yang akan Aku temui. Dan juga...." Kalimatnya terhenti, dia memperhatikanku dengan tatapan menyelidik.
Apa dia akhirnya mengenaliku? Tenang.. Cindekia.. tenang.
"Kau harus menyesuaikan pakaianmu untuk setiap pertemuan, karena kau mendampingiku," ujarnya datar,
Tanpa menunggu komentar dariku, dia langsung menoleh ka arah laptopnya dan mengibaskan tangannya tanpa melihat ke arahku.
Dia menyuruhku keluar? Aku pun berjalan pelan menuju pintu keluar.
"Kau mau kemana?"
"Keluar Pak," jawabku dan menghentikan langkahku, lalu menoleh balik melihat ke arah pak Gamya. "Bapak kan suruh saya keluar."
"Aku menyuruhmu kemari!" seru nya, dia memundurkan kursinya sedikit menjauh dari mejanya, dan memberikan ruang di depan laptopnya.
"Iya Pak."
Aku berdiri di sampingnya dan melihat ke arah layar laptopnya,
"Duduklah, kau harus mempelajari pengorganisasian dukumen yang ada disini," ujarnya dingin tanpa melihat ke arahku.
Duduk? dimana maksudnya? Duduk di pahanya? pikiranku histeris membayangkan boss di hadapanku sekarang adalah bos mesum.
Ia menoleh ka arahku dengan sedikit kesal. "Ada apa?! Kau tidak ingin menyeret sendiri kursi yang ada di depan?"
"Ah? Oh iya," ujarku terbata.
Ya ampun Cindekia.. apa yang kau pikirkan, buat malu saja.
Pak Gamya memberi penjelasan dengan serius. Dia terlalu dekat denganku. Beruntung tadi pagi bangun kepagian dan mandi.
Bagiku sangat tidak efisien Pak Gamya memberi penjelasan langsung begini. Otakku tidak bisa berpikir dengan benar. Karena sedari tadi tengah sibuk menenangkan jantungku yang berdetak tidak karuan. Seolah jantungku punya indra ke enam yang bisa merasakan ada pria tampan di dekatnya.
ceklek...
Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka oleh seseorang. Secara serentak Kami menoleh ke arah pintu.
"Sayang...." Suara yang pertama kali keluar dari sosok wanita cantik pelaku pembuka pintu. Suara terhenti sesaat melihat diriku yang berada dekat dengan Pak Gamya.
Sayang? Apa wanita itu istrinya?
________
Hallo Terima kasih sudah membaca hari ini.
mohon dukungannya Like dan Komen
favorite jika suka, ikutin terus ceritanya 🐼🐼🐼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Lina Syah
lanjut Thor
2024-10-10
0
Hulapao
mampus tuh azab 🤣
2022-09-12
2
Maya●●●
udah aku masukin fav ya kak.
jangan lupa mampir😊😊😊
2022-08-26
2