BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.

Cindekia masih merasakan seluruh tubuhnya terasa lemas dan keringat dingin saat tersadar. Meski belum sepenuhnya sadar, dia dapat melihat Gamya sedang menggendongnya. Cindekia memutuskan kembali menutup matanya dan tiduran hingga tertidur benaran di mobilnya Gamya.

"Saya tidak tahu obat apa yang diminumnya!"

Suara teriakan Gamya kembali membangunkan Cindekia, dia membuka matanya dan menyadari dirinya tengah terbaring di sebuah ruangan yang serba putih.

Gamya melihat Cindekia membuka mata. "Dia sudah sadar, Dokter bisa tanya langsung."

Pria berpakaian setelan berwarna biru yang tadi mengintrogasi Gamya menoleh ke arah Cindekia, "Anda sudah sadar? Apa yang Anda rasakan?"

Cindekia melihat ke arah Gamya, Dokter yang peka mempersilahkan Gamya keluar dari tirai bilik pemeriksaan.

Selang beberapa menit, dokter keluar dari bilik pemeriksaan. Dan perawat yang menemaninya membuka tirai bilik pemeriksaan.

"Ibu Cindekia baik baik saja, lima belas menit lagi sudah bisa pulang." Dokter jaga itu memberi penjelasan kepada Gamya.

"Dia pingsan lebih dari 10 menit, saya ingin dilakukan pemeriksaan CT scan, kepalanya terbentur... tidak, lakukan MRI scan, mungkin otaknya juga perlu diperiksa!"

Mendengar penuturan Gamya yang terlalu berlebihan, dokter itu mengalami de javu.

"Ibu Cindekia pingsan karena stress yang berlebihan, kelelahan, dan juga kekurangan asupan makanan," ucap dokter jaga, "CT scan tidak disarankan jika tidak mengalami gejala yang mengharuskan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut...dijaga kondisinya jangan sampai stress, saya permisi."

"Terima kasih." Gamya mempersilahkan dokter jaga itu pergi, "stress?" Gamya melihat ke arah Cindekia yang masih berbaring dengan tatapan tidak percaya.

Dia stress?

Cindekia mengangguk. "Benar, Bapak membuat saya stress."

Gamya duduk di kursi sebelah tempat tidur Cindekia. "Pekerjaan sekertaris tidak cocok untukmu."

Bukan saya yang tidak cocok, Bapak yang semena mena. Sekretaris Bapak sebelumnya memilih mengundurkan diri tuh!

"Sepertinya begitu, apa Bapak bisa memindahkan saya pindah ke departemen lain saja?" Cindekia sangat berharap di pindahkan ke departemen lain yang lebih santai kerjanya.

"Tidak." Gamya langsung menjawab dengan tegas, "karyawan lamban sepertimu, akan mengelami stress dimana pun."

Lamban? Benar, sepertinya aku harus belajar karate agar bisa mematahkan mulutnya.

"Ya terserah Bapak saja deh, dokter bilang saya tidak boleh stress." Cindekia berharap hasil diagnosa dokter membuat Gamya tidak lagi memaksanya kerja rodi.

Gamya mengangguk mengerti. "Karena sekarang aku terikat kontrak kerja sama dengan mu, aku akan bermurah hati kepadamu."

Cindekia menatap Gamya tidak percaya, ternyata orang ini memiliki sisi baik.

"Mulai sekarang aku akan menjadi mentor mu."

"Men-tor?"

Tiba-tiba Aku mendapatkan firasat buruk, batin Cindekia tidak setuju Gamya akan jadi mentornya.

Gamya mengangguk. "Kau ingin makan apa? Aku akan membelikannya...bagaimana bisa kau sampai kekurangan asupan makan, apa karena kau sadar diri telah makan gaji buta hingga tidak ingin menggunakan uang yang Kau terima untuk membeli makanan."

Apa? gaji buta? Sabar....

"Saya ingin makan rendang bebek, tambunsu, gulai gajebo, tunjang, dendeng balado."

"Aku tidak tahu makanan apa yang kausebutkan, kau memintaku memilih salah satu?"

"Tidak Pak, saya ingin makan semuanya." Cindekia bangun dan turun dari tempat tidurnya, "ayo Pak, saya udah sehat dan bisa jalan, kita pergi ke warung nasi kapau."

"Nasi Kapau?" tanya Gamya bingung mengikuti Cindekia yang berjalan menuju pintu keluar.

"Iya warung masakan minang,"

"Nasi padang?" Gamya mengambil ponselnya dan menghubungi pak Isman untuk menjemput mereka di depan IGD.

"Eh bukan Pak, beda, nasi kapau dari Bukittinggi."

"Oh."

Mereka berdua segera masuk ke mobil begitu pak Isman tiba di depan IGD. Mobil tersebut membawa mereka menuju kediaman Gamya.

"Mengapa kita jadi nyasar ke sini Pak Isman? Bapak tidak mengikuti google map Nasi Kapau?"

"Saya mengikuti perintah Bapak."

"Ba-pak?" Cindekia menoleh ragu ke arah Gamya yang duduk di sebelah kanannya.

"Turun!" Gamya memberi titahnya sebelum Ia keluar dari mobilnya.

Mau tidak mau, Cindekia ikut turun dari mobil Gamya. "Kenapa kita ke sini Pak? tidak jadi makan nasi kapau?"

"Nona Kia, Anda baru saja mengalami stress yang berlebihan, stress dapat meningkatkan kolesterol, dan Anda ingin makan di warung nasi padang yang penuh dengan makanan tinggi kolesterol, Anda akan mati setelah makan dari sana."

"Apa? mati?! mengapa saya bisa mati?" Cindekia bertanya histeris, "tapi Pak, nasi kapau bukan nasi padang, nasi kapau yang masak orang kapau, nasi padang yang masak orang padang."

"Sama saja." Gamya tidak memperdulikan perbedaan yang dimaksudkan Cindekia, "kau harus makan makanan sehat yang dapat menurunkan kolesterol."

Cindekia mengikuti Gamya menuju pintu masuk rumahnya. "Tapi Pak, ini rumah siapa?"

"Rumah Saya." Gamya membuka pintu rumahnya , "masuklah!"

Cindekia terdiam di depan pintu masuk, mengapa jadi ke rumahnya?

"Kau tidak masuk?... Aku tidak akan memangsamu."

"Mangapa kita ke rumah Bapak?" Cindekia ragu untuk melangkah masuk ke dalam rumah seorang pria yang diketahui berstatus single.

Mereka tinggal di Indonesia, salah salah bisa digrebek satpol pp.

"Aku sudah bilang akan bermurah hati kepadamu, jadi aku akan memasak untukmu."

"Memasak? Bapak nggak balik ke kantor? jam sepuluh nanti ada rapat loh Pak."

"Aku sudah membatalkannya, cepat masuk! jangan membuang waktuku dengan tetap berdiri di situ!" bentak Gamya.

Kan Bapak sendiri yang membuang waktu Bapak? makan di warung nasi kapau saja sudah!

***

Cindekia duduk di bangku meja dapur menikmati kudapan popcorn. Dia menonton Gamya yang tengah memasak di depannya.

"Bapak betul tidak butuh bantuan saya?"

"hmm... "

"Ok." Cindekia lanjut memakan popcorn nya.

Gamya memasak ikan tauco dan cah brokoli. Makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

Cindekia menatap kagum dua jenis masakan yang terhidang di atas meja. "Terima kasih makanannya." Tanpa basa basi lagi Cindekia memindahkan ikan tauco dan cah brokoli ke atas piring nasi nya.

"hmm.. delizioso!" seru Cindekia,

Gamya biasa saja mendapat pujian, Ia sudah terbiasa mendapatkan pujian. "Makanan nasi kapau yang jau sebutkan tadi, aku baru pertama kali mendengarnya, tabunsu?"

"Tambunsu, oh itu usus sapi."

"U-sus?"

"Iya, Bapak tidak pernah makan usus? Bapak tidak suka jeroan?"

"Kau makan jeroan?"

"Ya, Bapak belum pernah makan jeroan?"

Gamya menggeleng, dia tidak makan makanan yang seperti itu.

"Hmm, karena Bapak sudah memasak untuk saya, lain kali saya traktir Bapak makan soto paru, dijamin nagih... Saya tahu warung soto Medan yang enak."

"Tidak perlu, kau cuci saja piring setelah makan."

"Baik," Cindekia menatap Gamya, ternyata dia tidak selalu kejam, Ia benar memperhatikan bawahannya sampe rela pulang demi masak.

"Kenapa kau terus melihatku?... jangan terus melihatku."

"Saya tidak melihat, saya sedang berpikir, memangnya kenapa kalau saya melihat Bapak lebih dari lima detik?"

"Kau jangan menyukaiku," ucap Gamya percaya diri.

"Hah? itu tidak mungkin terjadi. saya menyukai_"

Perkataan Cindekia tertenti karena Gamya tiba-tiba mendekatkan dirinya, bibir mereka hampir bersentuhan.

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

yaampun sampe sakit si cendekia :(

2022-09-20

1

Ahmad dae Rhobi

Ahmad dae Rhobi

semoga selanjutnya kia membuka hati buat gamya ceritanya menarik lanjut thor semangat 💪

2022-04-30

1

Nhia Nhuer

Nhia Nhuer

berharap bngt bab brikutnya gamya sdh baik trus ke kia,jgn kejam pada kia,

2022-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Bab 3 Lapar yang menyiksa
4 Bab 4 plonco anak baru
5 Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6 Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7 BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8 BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9 BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10 bab 10 kontrak kerjasama
11 Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12 BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13 BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14 BAB 14 Rumah kaca.
15 BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16 BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17 BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18 BAB 18. Duta Kue Nusantara
19 BAB 19.Rambut yang berbahaya
20 BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21 BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22 BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23 BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24 BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25 BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26 BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27 BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28 BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29 BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30 BAB 30 Riset
31 BAB 31 Pengayom Masyarakat
32 BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33 BAB 33 Pasien yang Terkilir
34 BaB 34 Asal ngomong aja
35 35 Mana Kantong Plastik, mana?
36 Bab 36 Hot pot
37 BAB 37 Cium dulu
38 BAB 38 Skinship
39 BAB 39. Main Kotor, deal
40 BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41 41 Mohon bersabar, ini ujian
42 BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43 43. Tidur berselimut dongkol
44 BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45 BAB 45 efek kelamaan jomblo
46 bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47 BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48 BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49 BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50 BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51 BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52 BAB Kemarahan yang meredup
53 Makanan tidak Aman dimakan
54 BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55 I want you to know
56 Kami akan Menikah!
57 Dua Wanita Galau
58 Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59 Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60 Cepat jemput anaknya Om
61 bersamadi
62 Apa kata tetangga
63 Kompetitor
64 A marriage proposal
65 Tenang Pak, tenang,
66 Aku Bukan Pilihan
67 Jadi punya Hutang Bicara
68 Advokat punya Rahasia
69 Bos sih bebas mau apa juga
70 Croissant And a dream
71 Saya penggemar siapa
72 Welcome to Slovenia
73 Foto Foto
74 kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75 telur dadar
76 Negosiasi dengan calon bapak mertua
77 Happy Ending
78 Not Another Happy Ending
79 BAB tambahan, 18 positif
80 Apa Salah Ayam
81 81. Dosa Besar
82 turut prihatin
83 83. Anak perawan di sarang penyamun
84 Kontrak Nikah
85 Sosor jangan kasih kendor
86 87 Iya sama sama
87 penyusup
88 BAB 87 Abang Petugas Hotel
89 Istri bukan Karung Beras
90 90 Suamiku Sayang.
91 private beach
92 Honeymoon
93 13 anak
94 Pesta
95 Penasaran berujung godaan hidup
96 Morning kiss berakhir bencana
97 Hal penting
98 Vas Keramik yang tak bersalah
99 Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100 Simbiosis Saling makan memakan
101 Entah hapa aja kerja orang ini
102 Lupa tujuan
103 Tangan Yang Terluka
104 seumur hidup
105 Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106 Hedon
107 Ratapan Anak Tiri
108 Bahaya Lapar
109 Bukan Up
110 Obat yang mencurigakan
111 Hantu
112 Mak Comblang
113 Tidak dikasih makan banyak?
114 Diet lho diet
115 Alih profesi saja lah
116 No marriage, No responsibility
117 Gladi Resik
118 Lily
119 Ganti Istri
120 Bagh Tetangga Pulak
121 Otak Kecil
122 Penting Tidak Penting
123 Asal Kau Bahagia.
124 Jangan Melupakan Hari Penting
125 Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126 Hadiah
127 Ngidam kayaknya
128 PDKT
129 pindah
130 liat liat
131 Poor Ganeeta
132 kan jadi berserak
133 Bukan sosipat
134 mencintaimu dengan gila
135 Fever
136 Aroma Pastry
137 Di luar ekspektasi
138 nganggur
139 Delusi atau nggak ini ya
140 Endless Love
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Bab 3 Lapar yang menyiksa
4
Bab 4 plonco anak baru
5
Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6
Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7
BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8
BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9
BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10
bab 10 kontrak kerjasama
11
Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12
BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13
BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14
BAB 14 Rumah kaca.
15
BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16
BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17
BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18
BAB 18. Duta Kue Nusantara
19
BAB 19.Rambut yang berbahaya
20
BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21
BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22
BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23
BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24
BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25
BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26
BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27
BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28
BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29
BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30
BAB 30 Riset
31
BAB 31 Pengayom Masyarakat
32
BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33
BAB 33 Pasien yang Terkilir
34
BaB 34 Asal ngomong aja
35
35 Mana Kantong Plastik, mana?
36
Bab 36 Hot pot
37
BAB 37 Cium dulu
38
BAB 38 Skinship
39
BAB 39. Main Kotor, deal
40
BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41
41 Mohon bersabar, ini ujian
42
BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43
43. Tidur berselimut dongkol
44
BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45
BAB 45 efek kelamaan jomblo
46
bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47
BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48
BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49
BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50
BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51
BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52
BAB Kemarahan yang meredup
53
Makanan tidak Aman dimakan
54
BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55
I want you to know
56
Kami akan Menikah!
57
Dua Wanita Galau
58
Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59
Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60
Cepat jemput anaknya Om
61
bersamadi
62
Apa kata tetangga
63
Kompetitor
64
A marriage proposal
65
Tenang Pak, tenang,
66
Aku Bukan Pilihan
67
Jadi punya Hutang Bicara
68
Advokat punya Rahasia
69
Bos sih bebas mau apa juga
70
Croissant And a dream
71
Saya penggemar siapa
72
Welcome to Slovenia
73
Foto Foto
74
kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75
telur dadar
76
Negosiasi dengan calon bapak mertua
77
Happy Ending
78
Not Another Happy Ending
79
BAB tambahan, 18 positif
80
Apa Salah Ayam
81
81. Dosa Besar
82
turut prihatin
83
83. Anak perawan di sarang penyamun
84
Kontrak Nikah
85
Sosor jangan kasih kendor
86
87 Iya sama sama
87
penyusup
88
BAB 87 Abang Petugas Hotel
89
Istri bukan Karung Beras
90
90 Suamiku Sayang.
91
private beach
92
Honeymoon
93
13 anak
94
Pesta
95
Penasaran berujung godaan hidup
96
Morning kiss berakhir bencana
97
Hal penting
98
Vas Keramik yang tak bersalah
99
Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100
Simbiosis Saling makan memakan
101
Entah hapa aja kerja orang ini
102
Lupa tujuan
103
Tangan Yang Terluka
104
seumur hidup
105
Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106
Hedon
107
Ratapan Anak Tiri
108
Bahaya Lapar
109
Bukan Up
110
Obat yang mencurigakan
111
Hantu
112
Mak Comblang
113
Tidak dikasih makan banyak?
114
Diet lho diet
115
Alih profesi saja lah
116
No marriage, No responsibility
117
Gladi Resik
118
Lily
119
Ganti Istri
120
Bagh Tetangga Pulak
121
Otak Kecil
122
Penting Tidak Penting
123
Asal Kau Bahagia.
124
Jangan Melupakan Hari Penting
125
Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126
Hadiah
127
Ngidam kayaknya
128
PDKT
129
pindah
130
liat liat
131
Poor Ganeeta
132
kan jadi berserak
133
Bukan sosipat
134
mencintaimu dengan gila
135
Fever
136
Aroma Pastry
137
Di luar ekspektasi
138
nganggur
139
Delusi atau nggak ini ya
140
Endless Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!