BAB 19.Rambut yang berbahaya

Cindekia menghampiri Dyan. "Kau keren loh," ujarnya mengacungkan jempol.

Dyan tersenyum senang. "Di mana Boss mu?" Dyan melihat ke sekeliling, Ia tidak melihat batang hidung Gamya.

"Oh dia lagi nunggu di mobil, he..he..ngadem mungkin.."

Dyan tersenyum mendengar jawaban Cindekia, "Kia perkenalkan teman temanku..., ini Harshil"

Seorang pria berperawakan tinggi besar menghampiri Cindekia, "Hallo, Harshil.."

"Hallo, saya Kia, Bapak dosen juga?"

Yang ditanya tersenyum ramah memperlihatkan susanan giginya yang rapi. "Iya..sama dengan Dyan."

"Yang paling ganteng ini Jamaluddin..," Dyan memperkenalkan temannya bertubuh besar bertampang sangar.

"Hallo, saya Kia. " ucap Cindekia memperkenalkan diri.

"Hallo.. "

"Jadi cuman 4 orang ya?" tanya Cindekia.

"Iya kita cuman berempat, yang paling cantik cuman Aku doang. he.. he.." ujar Sandra.

"Dosen semua?.. masih muda muda ya...." ujar Cindekia kagum.

"Kia Ikut di mobil kami? masih muat bertiga di kursi tengah," Harshil mengajak Cindekia pergi bersama.

"Kia pergi bareng Boss nya dong, " ucap Sandra.

"Oh cowok keren yang datang bersama Kia tadi ya..." ucap Jamaluddin.

Dyan berjalan mendekati Cindekia. "Kia ikut bersama kami saja ya," pinta Dyan.

"Kami sediakan kursi khusus untuk Pak Dyan dan Kia," ucap Harshil menggoda Dyan dan Cindekia. Ia mengerti Dyan menyukai Cindekia dan demikian pula dengan Cindekia.

"Ha.. ha.. terima kasih, tapi aku jadi tidak enak dengan Boss, terlebih dia udah mensponsori acara makan bersama tim Bapak dan Ibu dosen,"

"Yang benar?!" kekaguman Sandra kepada Gamya meningkat.

"Iya," Cindekia tersenyum sumringah

"Kalau begitu ayo berangkat!" seru Jamaluddin bersemangat menuju mobil mereka. Ia duduk di bangku kemudi dan menghidupkan mesin mobil.

"Ha.. ha.. pak Jamaluddin sudah lapar, kalau begitu sampai ketemu lagi di restoran, Kia," ucap Sandra.

"Iya, sampai ketemu di sana," ucap Cindekia meninggal kan Dyan dan rombongannya.

Selepas kepergian Cindekia, Harshil menyiku lengan Dyan. "Tunggu apa lagi bro? cantik, keburu diambil orang."

Dyan tersenyum menggaruk kepalanya yang agak gatal sedikit. "Secepatnya,"

"Umur berapa sih? Pak Dyan sukanya dengan daun muda ya," tanya Sandra.

Dyan tertawa mendengar pertanyaan Sandra, temannya itu juga sempat mengira Cindekia adalah mahasiswanya, "26 tahun,"

"Hah? Seumuran kita juga dong. Kami kira masih usia belasan..."

tin.. tin...

Jamaluddin menjulurkan kepalanya keluar jendela mobil, "woi!! Jadi pergi makan tidak?" tanya Jamaluddin

"Sabar Bang Jamal... ha.. ha. "

Mereka bertiga segera masuk ke mobil, dan menyusul mobil Gamya yang telah pergi terlebih dahulu.

Sementara itu di mobilnya Gamya, Cindekia tengah berkirim pesan dengan Dyan. Ia harus memastikan apakah teman-temannya Dyan memiliki alergi terhadap makanan tertentu atau tidak.

Gamya menyandar ke bahu Cindekia, Ia melihat layar ponsel Cindekia, ada nama Dyan tertera di sana. "Apa kau yakin orang itu menyukaimu?" tanya Gamya.

Cindekia membiarkan Gamya bersandar di bahunya karena Ia berpikir mereka sedang bersandiwara di depan pak Isman.

"Jika dia tidak menyukaiku, aku akan membuatnya menyukaiku," ujar Cindekia mantap penuh percaya diri.

Gamya tersenyum simpul mendengar jawaban Cindekia, Harum... dia menggunakan Parfum ini, ingin menggoda pria itu, Gamya mengendus endus ceruk leher Cindekia.

Gamya terlalu dekat dengan Cindekia, membuat tubuh wanita itu menjadi kaku, aliran darahnya tidak mengalir secara normal karena jantungnya mengalami gangguan. Cindekia berpikir Ia tidak mampu lagi menahan jantungnya yang berdetak sangat cepat ingin meledak jika Gamya terus menempel kepadanya.

Cindekia mengetik pesan di layar ponselnya untuk diperlihatkan kepada Gamya. Gamya membaca pesan dari Cindekia untuknya, Ia menyeringai. Cindekia mengetik pesan itu di kolom pesan Dyan.

send.. Gamya menekan tombol kirim, kemudian menggeser duduknya menjauhi Cindekia dan mengulum tawa.

"Aaakk!!" Cindekia berteriak kaget menyadari pesan yang diketiknya untuk Gamya terkirim kepada Dyan, dan lebih terkejut dan berkeringat dingin ketika melihat tanda Dyan telah membaca pesannya.

Di sisi lain, Dyan mengepalkan tangannya membaca pesan dari Cindekia. Dadanya bergemuruh hebat. Ia harus segera memisahkan kedua sejoli itu. Dia tidak akan membiarkan Gamya menggagalkan rencananya.

Cindekia bernapas lega karena Dyan percaya dengan kebohongan yang dia buat, dia tidak tahu jika di seberang sana Dyan tidak dapat bernapas dengan tenang membiarkan Cindekia berduaan dengan Gamya.

Ia menatap kesal ke arah Gamya yang sedang tersenyum licik melihat ke arah jendela, orang ini yang menekan tombol kirim, keterlaluan.

Cindekia mengayunkan tangannya ke atas, dia bersiap ingin membalas perbuatan Gamya.

"Kau mau apa?" tanya Gamya. Cindekia tidak mungkin akan menamparnya di depan pak Isman, kan?

Cindekia mendaratkan kedua telapak tengannya di atas kepala Gamya, menyelipkan rambut Gamya di sela sela jari jemarinya, alih alih Ia ingin menjambak rambut pria keren itu.

Kau kesal jika aku melakukan kontak fisik kepadamu, kan? Hah! Aku melakukannya sekarang, kau tidak bisa membentakku di depan pak Isman, Pikir Cindekia.

Ia tersenyum penuh kemenangan bisa membalas perbuatan Gamya. Cindekia membulatkan matanya yang sudah bulat menjadi semakin bulat, pria itu tidak berkutik.

Cindekia melepaskan tangannya setelah merasa cukup puas dengan balas dendamnya. Ia berpikir Gamya tidak akan mengulangi perbuatan yang dapat merugikannya lagi.

Ia tidak ingin kontrak kerja sama sialan itu merusak hubungannya dengan Dyan. Andai dirinya memiliki uang 100 juta, dia tidak akan terikat kontrak dengan Gamya.

Di sisi lain, Gamya kesal karena Cindekia tidak mengindahkan aturannya, wanita itu bahkan berani menyentuh bagian kepalanya. Tidak semua bagian tubuhnya terlarang untuk disentuh gadis itu.

Gamya menangkap kedua tangan Cindekia yang tadi memporak-porandakan kepalanya, dia mencondongkan badannya mendekati Cindekia.

Cup..

Gamya mengecup kening Cindekia sekilas, membuat tubuh wanita itu menegang. Ia ingin spontan langsung menggampar Gamya, namun Gamya memegang erat kedua tangannya. Ia memiliki tenaga yang jauh lebih besar daripada Cindekia.

"Sayang... aku sudah bilang jangan menyentuhku sembarangan, kan?" Gamya kembali mengecup lembut kening Cindekia, "jika kau ingin kita melakukan itu, bersabarlah sebentar lagi. Selesai menjamu temanmu, kita ke hotel," bisik Gamya di telinga Cindekia.

Pak Isman yang sedang mengemudi berpura-pura tidak melihat perbuatan dan mendengar perkataan Gamya.

Sementara Cindekia terdiam membisu menahan amarah, dia baru saja mendapatkan pelecehan secara fisik dan verbal. Meskipun Gamya hanya mencium keningnya, bagi Cindekia itu juga merupakan ciuman pertamanya. Dia memimpikan ciuman itu dihari pernikahannya dengan Dyan, tetapi dengan jahatnya Gamya menghancurkan impiannya.

Melakukan itu? di kamar hotel? dasar iblis! dia gila sengaja berkata seperti itu di depan pak Isman.

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

cukup agresif ya gamya 🤣

2022-09-26

2

Hulapao

Hulapao

hehe pede amat kamu sandra 🤣

2022-09-26

1

Fitri Yani

Fitri Yani

ya ampun pipi qu kram senyum2 mlu😂😂😂😂

2022-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Bab 3 Lapar yang menyiksa
4 Bab 4 plonco anak baru
5 Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6 Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7 BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8 BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9 BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10 bab 10 kontrak kerjasama
11 Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12 BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13 BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14 BAB 14 Rumah kaca.
15 BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16 BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17 BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18 BAB 18. Duta Kue Nusantara
19 BAB 19.Rambut yang berbahaya
20 BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21 BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22 BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23 BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24 BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25 BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26 BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27 BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28 BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29 BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30 BAB 30 Riset
31 BAB 31 Pengayom Masyarakat
32 BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33 BAB 33 Pasien yang Terkilir
34 BaB 34 Asal ngomong aja
35 35 Mana Kantong Plastik, mana?
36 Bab 36 Hot pot
37 BAB 37 Cium dulu
38 BAB 38 Skinship
39 BAB 39. Main Kotor, deal
40 BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41 41 Mohon bersabar, ini ujian
42 BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43 43. Tidur berselimut dongkol
44 BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45 BAB 45 efek kelamaan jomblo
46 bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47 BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48 BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49 BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50 BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51 BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52 BAB Kemarahan yang meredup
53 Makanan tidak Aman dimakan
54 BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55 I want you to know
56 Kami akan Menikah!
57 Dua Wanita Galau
58 Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59 Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60 Cepat jemput anaknya Om
61 bersamadi
62 Apa kata tetangga
63 Kompetitor
64 A marriage proposal
65 Tenang Pak, tenang,
66 Aku Bukan Pilihan
67 Jadi punya Hutang Bicara
68 Advokat punya Rahasia
69 Bos sih bebas mau apa juga
70 Croissant And a dream
71 Saya penggemar siapa
72 Welcome to Slovenia
73 Foto Foto
74 kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75 telur dadar
76 Negosiasi dengan calon bapak mertua
77 Happy Ending
78 Not Another Happy Ending
79 BAB tambahan, 18 positif
80 Apa Salah Ayam
81 81. Dosa Besar
82 turut prihatin
83 83. Anak perawan di sarang penyamun
84 Kontrak Nikah
85 Sosor jangan kasih kendor
86 87 Iya sama sama
87 penyusup
88 BAB 87 Abang Petugas Hotel
89 Istri bukan Karung Beras
90 90 Suamiku Sayang.
91 private beach
92 Honeymoon
93 13 anak
94 Pesta
95 Penasaran berujung godaan hidup
96 Morning kiss berakhir bencana
97 Hal penting
98 Vas Keramik yang tak bersalah
99 Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100 Simbiosis Saling makan memakan
101 Entah hapa aja kerja orang ini
102 Lupa tujuan
103 Tangan Yang Terluka
104 seumur hidup
105 Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106 Hedon
107 Ratapan Anak Tiri
108 Bahaya Lapar
109 Bukan Up
110 Obat yang mencurigakan
111 Hantu
112 Mak Comblang
113 Tidak dikasih makan banyak?
114 Diet lho diet
115 Alih profesi saja lah
116 No marriage, No responsibility
117 Gladi Resik
118 Lily
119 Ganti Istri
120 Bagh Tetangga Pulak
121 Otak Kecil
122 Penting Tidak Penting
123 Asal Kau Bahagia.
124 Jangan Melupakan Hari Penting
125 Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126 Hadiah
127 Ngidam kayaknya
128 PDKT
129 pindah
130 liat liat
131 Poor Ganeeta
132 kan jadi berserak
133 Bukan sosipat
134 mencintaimu dengan gila
135 Fever
136 Aroma Pastry
137 Di luar ekspektasi
138 nganggur
139 Delusi atau nggak ini ya
140 Endless Love
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Bab 3 Lapar yang menyiksa
4
Bab 4 plonco anak baru
5
Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6
Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7
BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8
BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9
BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10
bab 10 kontrak kerjasama
11
Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12
BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13
BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14
BAB 14 Rumah kaca.
15
BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16
BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17
BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18
BAB 18. Duta Kue Nusantara
19
BAB 19.Rambut yang berbahaya
20
BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21
BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22
BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23
BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24
BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25
BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26
BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27
BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28
BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29
BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30
BAB 30 Riset
31
BAB 31 Pengayom Masyarakat
32
BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33
BAB 33 Pasien yang Terkilir
34
BaB 34 Asal ngomong aja
35
35 Mana Kantong Plastik, mana?
36
Bab 36 Hot pot
37
BAB 37 Cium dulu
38
BAB 38 Skinship
39
BAB 39. Main Kotor, deal
40
BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41
41 Mohon bersabar, ini ujian
42
BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43
43. Tidur berselimut dongkol
44
BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45
BAB 45 efek kelamaan jomblo
46
bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47
BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48
BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49
BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50
BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51
BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52
BAB Kemarahan yang meredup
53
Makanan tidak Aman dimakan
54
BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55
I want you to know
56
Kami akan Menikah!
57
Dua Wanita Galau
58
Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59
Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60
Cepat jemput anaknya Om
61
bersamadi
62
Apa kata tetangga
63
Kompetitor
64
A marriage proposal
65
Tenang Pak, tenang,
66
Aku Bukan Pilihan
67
Jadi punya Hutang Bicara
68
Advokat punya Rahasia
69
Bos sih bebas mau apa juga
70
Croissant And a dream
71
Saya penggemar siapa
72
Welcome to Slovenia
73
Foto Foto
74
kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75
telur dadar
76
Negosiasi dengan calon bapak mertua
77
Happy Ending
78
Not Another Happy Ending
79
BAB tambahan, 18 positif
80
Apa Salah Ayam
81
81. Dosa Besar
82
turut prihatin
83
83. Anak perawan di sarang penyamun
84
Kontrak Nikah
85
Sosor jangan kasih kendor
86
87 Iya sama sama
87
penyusup
88
BAB 87 Abang Petugas Hotel
89
Istri bukan Karung Beras
90
90 Suamiku Sayang.
91
private beach
92
Honeymoon
93
13 anak
94
Pesta
95
Penasaran berujung godaan hidup
96
Morning kiss berakhir bencana
97
Hal penting
98
Vas Keramik yang tak bersalah
99
Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100
Simbiosis Saling makan memakan
101
Entah hapa aja kerja orang ini
102
Lupa tujuan
103
Tangan Yang Terluka
104
seumur hidup
105
Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106
Hedon
107
Ratapan Anak Tiri
108
Bahaya Lapar
109
Bukan Up
110
Obat yang mencurigakan
111
Hantu
112
Mak Comblang
113
Tidak dikasih makan banyak?
114
Diet lho diet
115
Alih profesi saja lah
116
No marriage, No responsibility
117
Gladi Resik
118
Lily
119
Ganti Istri
120
Bagh Tetangga Pulak
121
Otak Kecil
122
Penting Tidak Penting
123
Asal Kau Bahagia.
124
Jangan Melupakan Hari Penting
125
Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126
Hadiah
127
Ngidam kayaknya
128
PDKT
129
pindah
130
liat liat
131
Poor Ganeeta
132
kan jadi berserak
133
Bukan sosipat
134
mencintaimu dengan gila
135
Fever
136
Aroma Pastry
137
Di luar ekspektasi
138
nganggur
139
Delusi atau nggak ini ya
140
Endless Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!