BAB 9 Negosiasi alot dengan bos

Hello, selamat membaca...

mohon dukungannya, jangan lupa lika dan komen.

favorite jika suka 🐼

_______

Cindekia menatap lama dirinya di cermin. Dia tidak bisa memecatku begitu saja, batin Cindekia bersemangat menuju kantor.

Dengan menumpang bus trans, Cindekia tiba di kantornya. Dia datang pagi seperti biasa dan bekerja seperti biasa.

"Selamat pagi Pak!" Cindekia menyambut kedatangan Gamya juga seperti biasa.

"Ikut Aku!" seru Gamya sembari berjalan ke ruangannya diikuti oleh Cindekia.

"Kau sudah tahu, aku sudah memecatmu. Kau tidak perlu berusaha seperti ini," kata Gamya dan menyeruput kopi yang telah dihidangkan Cindekia.

Cih, dia bilang tidak perlu. Tapi dia minum juga kopi yang kubuat, batin Cindekia.

"Apa Bapak tetap akan memecat saya?" Cindekia bertanya penuh pengharapan. Dia memasang wajah memelas.

Dia menggemaskan. Tunggu, aku membenci wanita sepertinya, batin Gamya menguatkan keteguhan hatinya.

"Pergi bereskan barang barangmu! terima kasih atas kerjasamanya selama ini."

"Tunggu, beri saya alasan mengapa Bapak memecat saya!" protes Cindekia.

"Apa kau masih butuh alasan setelah menggunakan kartuku untuk kebutuhan pribadimu?"

"Saya pikir kemarin karena kecelakaan dalam bekerja," ucap Cindekia memberi alasan. Dia tidak sengaja merusak mobil orang lain saat sedang mengantar Boss.

"Apa membeli pakaian di since next juga bagian dari pekerjaan?"

"Apa?"

Cindekia berpikir sejenak untuk mengartikan kalimat tanya Gamya. Hah!! Jadi kemaren aku salah kasih kartu?! Batin Cindekia dan segera menutup mulutnya kaget.

"Maafkan saya Pak, saya tidak bermaksud begitu, saya salah kasih kemaren. Ya sudah saya kembalikan deh kartu Bapak biar tidak salah lagi dikemudian hari."

"Tidak perlu, saya sudah memblokirnya. Kau pikir aku akan membiarkanmu menguras habis uangku?"

Apa? menguras habis? hey dia terlalu hiperbola. Batin Cindekia tidak terima.

"Saya akan menggantinya, termasuk biaya ganti rugi kecelakaan kemarin. Saya ganti sekarang ya Pak."

Cindekia mengambil ponselnya dan segera membuka M-bankingnya mentransfer uang yang digunakannya ke rekening Gamya. Tidak lama kemudian terdengar bunyi notifikasi di ponsel Gamya.

"Sudah kan Pak, masalahnya sudah beres. Bapak tidak bisa memecat saya."

"Kau tetap dipecat!" seru Gamya dingin.

Apa?!

"Bagaimana dengan Bapak? Apa bapak merasa tidak perlu bertanggung jawab? Gara gara semalam saya membantu Bapak. Teman teman saya mengira Bapak adalah pacar saya," tutur Cindekia.

Sebenarnya dia tidak ingin membahas masalah ini. Tetapi Ia juga akan meminta pertanggung jawaban Gamya.

"Aku akan bertanggung jawab. Kalau begitu sejak semalam kita resmi berpacaran," ujar Gamya tenang tanpa beban.

eh? Dia gila? Batin Cindekia.

"Saya tidak menyukai Bapak."

"Aku juga tidak menyukaimu Nona Kia."

Benar gila dia.

"Bapak cukup tidak memecat saya sebagai bentuk tanggung jawab Bapak."

Dia menolakku? Batin Gamya.

"Kita hanya berpura-pura berpacaran," balas Gamya

"Saya tetap tidak mau!"

kok Aku jadi nyesal ya meminta pertanggungjawaban orang ini? Batin Cindekia bingung.

"Baik lah, jika kau tidak bersedia dengan terpaksa aku memintamu untuk ganti rugi biaya perbaikan mobilku yang Kau tabrakkan," Ancam Gamya pada akhirnya.

Tuh kan benar nyesel, Jadi kena tuntut lagi deh. Batin Cindekia penuh penyesalan, bukan untung tapi buntung.

"Oke saya akan bayar biaya klaim asuransinya. Berapa? Empat ratus ribu?" tanya Cindekia percaya diri. Ia tidak menyukai berhutang.

Gamya tersenyum menyeringai. "Asuransi?"

Gamya mengambil lembar kuitansi perbaikan mobilnya dan menunjukkannya kepada Cindekia. "Aku tidak mengasuransikan mobilku."

"100 juta?! Bapak ingin memeras saya?!"

"Berpura-pura lah menyukaiku dan menjadi pacarku hingga Ganeeta percaya akan hal itu dan kembali ke negaranya. Maka Kau tidak perlu membayarnya," jelas Gamya langsung ke intinya.

"Ganeeta?" tanya Cindekia bingung, siapa Ganeeta?

"Wanita yang mengaku tunanganku, dia adalah saudari kembarku."

Apa? kembar? duh ngidam apa mak nya hingga bisa punya anak kembar seperti mereka cakepnya. Batin Cindekia.

Cindekia mengangguk, mencoba mencerna situasi. "Jadi Bapak ingin Nona Ganeeta pergi dari sini dengan cara memiliki pacar. Tapi mengapa saya?"

"Melihat kinerjamu selama ini, aku menilai kau orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan ini."

"Pekerjaan?"

"Anggap saja kau sedang bekerja, jika kau berhasil aku akan membayarmu"

"Saya tidak bisa melakukannya!" tegas Cindekia.

"Karena Kau sudah memiliki pacar? putuskan hubungan dengan pacarmu!" balas Gamya.

Apa? dia lebih dari gila? Batin Cindekia.

"Kalaupun saya sudah memiliki pacar, Bapak tidak bisa semena mena menyuruh kami putus. Memangnya Bapak siapa?" celoteh Cindekia kesal.

Gamya tidak peduli dengan ocehan Cindekia, "Jadi kau belum punya pacar. Itu bagus."

"Saya menyukai orang lain."

"Nona Kia, jangan menganggap serius perkerjaan ini. Masalah percintaanmu dengan pria lain silahkan kau lanjutkan."

"Baik! Saya bersedia jika Bapak tidak memecat saya dan berjanji tidak akan memecat saya dikemudian hari."

"Aku tidak bisa mencabut kembali keputusan yang telah kubuat," ujar Gamya berterus terang.

Pernyataan Gamya membuat Cindekia bingung, "Hah?"

Aku tidak bisa dipecat begitu saja, apa dia tidak tahu bagaimana perjuangan untuk dapat bekerja disini?! Batin Cindekia.

"Kalau begitu, saya tidak mau melakukan pekerjaan yang Bapak minta," kata Cindekia tegas menolak.

Gamya menatap tajam Cindekia. "Sampai ketemu di pengadilan, aku akan menuntutmu atas perusakan milik orang lain."

Apa? kenapa masalahnya jadi serius begini? Batin Cindekia mulai panik.

Tenang tenang..

"100juta, saya akan membayarnya!" ucap Cindekia mantap.

Mengapa jadi malang begini? sudah dipecat harus bayar 100jt. Batin Cindekia. Ia ingin menangis, tetapi Ia tidak boleh menangis di depan orang yang sepertinya sengaja ingin melihatnya menderita.

"Aku memberimu waktu satu hari."

Apa? Aku tidak punya uang sebanyak itu. Harta kekayaanku tinggal 5 juta.

Cindekia menghela napas, Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Ini cara terakhir, semoga berhasil.

"Hallo.. " Lindri menjawab panggilan Cindekia.

"Iya Pak benar ini saya. Saya sudah memikirkan tawaran Bapak yang kemarin. Saya bersedia melakukannya..., tetapi dengan syarat Bapak harus membayar saya dimuka 100 juta sekarang juga," kata Cindekia berusaha untuk tenang, mengucapkan karangan yang baru saja dirangkainya.

Cindekia menatap tajam ke arah Gamya yang juga menatapnya serius.

"Hey Kia, apa yang terjadi? Orang yang kejamnya hampir setingkat iblis itu mempersulit mu?" tanya Lindri.

Setingkat iblis? hahaha. kita lihat saja.

"Baik, terima Kasih," kata Cindekia mengakhiri sandiwaranya.

Cindekia berdehem. "Sepertinya Bapak tidak perlu bertemu Saya di pengadilan," kata Cindekia tersenyum kepada Gamya. Senyum penuh kemenangan yang harus dipasang di wajahnya.

Gamya bergeming, dia menatap serius Cindekia mencari celah lain yang bisa digunakannya untuk memaksa Cindekia menuruti perintahnya.

Dia diam saja? apa dia memang menginginkan uang 100 juta? huh.. sudahlah Cindekia sepertinya kau harus menyerah. Dipecat ya dipecat, nganggur ya nganggur. Batin Cindekia.

tring...

Ponsel Cindekia berbunyi tanda pesan masuk. Cindekia lekas membukanya.

< Lindri : Aku mengirim pesan untuk mendukung rencanamu, fighting! >

Cindekia tersenyum membaca pesan dari Lindri, dia tidak tahu harus menangis atau tertawa. Karena sepertinya rencananya tidak berhasil. Gamya tidak memberi respon apa apa. Ia siap mencari lowongan kerja yang baru.

"Kau tidak perlu membayar 100 juta, dan aku membatalkan pemecatanmu. Batas waktumu adalah sebulan untuk membuat Ganeeta percaya Kau menyukaiku dan kita berpacaran." Gamya akhirnya buka suara memberikan keputusannya.

Terpopuler

Comments

Andi

Andi

Ceritanya seru tor, alurnya juga gak ngebosenin. Tapi aku susah nyebut nama cowoknya tor. gama ajalah jadinya ku sebut🤣

2022-09-20

2

Hulapao

Hulapao

jadi pengen tau juga

2022-09-18

1

نور✨

نور✨

Assalamualaikum kka author, aku mampir baca lagi👋.... tetap semangat up nya kka💪

2022-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Bab 3 Lapar yang menyiksa
4 Bab 4 plonco anak baru
5 Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6 Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7 BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8 BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9 BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10 bab 10 kontrak kerjasama
11 Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12 BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13 BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14 BAB 14 Rumah kaca.
15 BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16 BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17 BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18 BAB 18. Duta Kue Nusantara
19 BAB 19.Rambut yang berbahaya
20 BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21 BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22 BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23 BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24 BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25 BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26 BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27 BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28 BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29 BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30 BAB 30 Riset
31 BAB 31 Pengayom Masyarakat
32 BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33 BAB 33 Pasien yang Terkilir
34 BaB 34 Asal ngomong aja
35 35 Mana Kantong Plastik, mana?
36 Bab 36 Hot pot
37 BAB 37 Cium dulu
38 BAB 38 Skinship
39 BAB 39. Main Kotor, deal
40 BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41 41 Mohon bersabar, ini ujian
42 BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43 43. Tidur berselimut dongkol
44 BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45 BAB 45 efek kelamaan jomblo
46 bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47 BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48 BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49 BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50 BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51 BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52 BAB Kemarahan yang meredup
53 Makanan tidak Aman dimakan
54 BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55 I want you to know
56 Kami akan Menikah!
57 Dua Wanita Galau
58 Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59 Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60 Cepat jemput anaknya Om
61 bersamadi
62 Apa kata tetangga
63 Kompetitor
64 A marriage proposal
65 Tenang Pak, tenang,
66 Aku Bukan Pilihan
67 Jadi punya Hutang Bicara
68 Advokat punya Rahasia
69 Bos sih bebas mau apa juga
70 Croissant And a dream
71 Saya penggemar siapa
72 Welcome to Slovenia
73 Foto Foto
74 kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75 telur dadar
76 Negosiasi dengan calon bapak mertua
77 Happy Ending
78 Not Another Happy Ending
79 BAB tambahan, 18 positif
80 Apa Salah Ayam
81 81. Dosa Besar
82 turut prihatin
83 83. Anak perawan di sarang penyamun
84 Kontrak Nikah
85 Sosor jangan kasih kendor
86 87 Iya sama sama
87 penyusup
88 BAB 87 Abang Petugas Hotel
89 Istri bukan Karung Beras
90 90 Suamiku Sayang.
91 private beach
92 Honeymoon
93 13 anak
94 Pesta
95 Penasaran berujung godaan hidup
96 Morning kiss berakhir bencana
97 Hal penting
98 Vas Keramik yang tak bersalah
99 Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100 Simbiosis Saling makan memakan
101 Entah hapa aja kerja orang ini
102 Lupa tujuan
103 Tangan Yang Terluka
104 seumur hidup
105 Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106 Hedon
107 Ratapan Anak Tiri
108 Bahaya Lapar
109 Bukan Up
110 Obat yang mencurigakan
111 Hantu
112 Mak Comblang
113 Tidak dikasih makan banyak?
114 Diet lho diet
115 Alih profesi saja lah
116 No marriage, No responsibility
117 Gladi Resik
118 Lily
119 Ganti Istri
120 Bagh Tetangga Pulak
121 Otak Kecil
122 Penting Tidak Penting
123 Asal Kau Bahagia.
124 Jangan Melupakan Hari Penting
125 Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126 Hadiah
127 Ngidam kayaknya
128 PDKT
129 pindah
130 liat liat
131 Poor Ganeeta
132 kan jadi berserak
133 Bukan sosipat
134 mencintaimu dengan gila
135 Fever
136 Aroma Pastry
137 Di luar ekspektasi
138 nganggur
139 Delusi atau nggak ini ya
140 Endless Love
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Bab 3 Lapar yang menyiksa
4
Bab 4 plonco anak baru
5
Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6
Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7
BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8
BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9
BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10
bab 10 kontrak kerjasama
11
Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12
BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13
BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14
BAB 14 Rumah kaca.
15
BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16
BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17
BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18
BAB 18. Duta Kue Nusantara
19
BAB 19.Rambut yang berbahaya
20
BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21
BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22
BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23
BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24
BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25
BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26
BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27
BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28
BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29
BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30
BAB 30 Riset
31
BAB 31 Pengayom Masyarakat
32
BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33
BAB 33 Pasien yang Terkilir
34
BaB 34 Asal ngomong aja
35
35 Mana Kantong Plastik, mana?
36
Bab 36 Hot pot
37
BAB 37 Cium dulu
38
BAB 38 Skinship
39
BAB 39. Main Kotor, deal
40
BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41
41 Mohon bersabar, ini ujian
42
BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43
43. Tidur berselimut dongkol
44
BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45
BAB 45 efek kelamaan jomblo
46
bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47
BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48
BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49
BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50
BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51
BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52
BAB Kemarahan yang meredup
53
Makanan tidak Aman dimakan
54
BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55
I want you to know
56
Kami akan Menikah!
57
Dua Wanita Galau
58
Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59
Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60
Cepat jemput anaknya Om
61
bersamadi
62
Apa kata tetangga
63
Kompetitor
64
A marriage proposal
65
Tenang Pak, tenang,
66
Aku Bukan Pilihan
67
Jadi punya Hutang Bicara
68
Advokat punya Rahasia
69
Bos sih bebas mau apa juga
70
Croissant And a dream
71
Saya penggemar siapa
72
Welcome to Slovenia
73
Foto Foto
74
kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75
telur dadar
76
Negosiasi dengan calon bapak mertua
77
Happy Ending
78
Not Another Happy Ending
79
BAB tambahan, 18 positif
80
Apa Salah Ayam
81
81. Dosa Besar
82
turut prihatin
83
83. Anak perawan di sarang penyamun
84
Kontrak Nikah
85
Sosor jangan kasih kendor
86
87 Iya sama sama
87
penyusup
88
BAB 87 Abang Petugas Hotel
89
Istri bukan Karung Beras
90
90 Suamiku Sayang.
91
private beach
92
Honeymoon
93
13 anak
94
Pesta
95
Penasaran berujung godaan hidup
96
Morning kiss berakhir bencana
97
Hal penting
98
Vas Keramik yang tak bersalah
99
Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100
Simbiosis Saling makan memakan
101
Entah hapa aja kerja orang ini
102
Lupa tujuan
103
Tangan Yang Terluka
104
seumur hidup
105
Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106
Hedon
107
Ratapan Anak Tiri
108
Bahaya Lapar
109
Bukan Up
110
Obat yang mencurigakan
111
Hantu
112
Mak Comblang
113
Tidak dikasih makan banyak?
114
Diet lho diet
115
Alih profesi saja lah
116
No marriage, No responsibility
117
Gladi Resik
118
Lily
119
Ganti Istri
120
Bagh Tetangga Pulak
121
Otak Kecil
122
Penting Tidak Penting
123
Asal Kau Bahagia.
124
Jangan Melupakan Hari Penting
125
Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126
Hadiah
127
Ngidam kayaknya
128
PDKT
129
pindah
130
liat liat
131
Poor Ganeeta
132
kan jadi berserak
133
Bukan sosipat
134
mencintaimu dengan gila
135
Fever
136
Aroma Pastry
137
Di luar ekspektasi
138
nganggur
139
Delusi atau nggak ini ya
140
Endless Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!