BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis

Gamya melepas tangan Cindekia setelah yakin wanita itu tidak akan berani menggamparnya, dia tersenyum puas menatap Cindekia. Kali ini aku melepaskanmu, tidak untuk lain kali. Batin Gamya.

Cindekia muak melihat senyum yang diberikan Gamya kepadanya. Pria itu terlalu sadis membalas perbuatannya. Ia merutuki kebodohannya, mengapa sebelum tanda tangan kontrak, dia lupa menambahkan aturan Gamya juga tidak boleh melakukan kontak fisik kepadanya? ini tidak adil.

Aaakkk!! apa boleh Aku menendangnya?... tidak.. tidak.. orang ini akan membalasnya dengan lebih gila lagi. Apa aku membiarkannya begitu saja berbuat semena mena? itu tidak boleh, orang jahat sepertinya harus diberi pelajaran. Cindekia bermonolog, dia meremas jemarinya dengan penuh emosi.

"Dia pasti sedang berhalusinasi mematahkan leherku," gumam Gamya dalam hati, dia mengulum tawanya melihat Cindekia yang fokus dengan sesuatu yang tak terlihat di tangannya.

Setelah dua jam perjalanan, mereka tiba di restoran tujuan, Pak Isman membuka pintu Gamya setelah memakirkan mobil. Gamya turun dari mobilnya dan segera berjalan membukakan pintu untuk Cindekia.

Cindekia masih belum selesai dengan halusinasinya mematahkan leher Gamya. Ia tersadar setelah Gamya menjentikkan jarinya di depan matanya.

Cindekia turun dan berjalan menuju pintu masuk restoran, dan mengabaikan Gamya.

"Hey kau marah kepadaku?" Gamya berjalan beriringan dengan Cindekia.

"Menurut Bapak?" Cindekia menoleh ke arah Gamya dengan mata berkaca kaca.

"Aku hanya membalasmu, bukan kah kau yang lebih dahulu melakukan kontak fisik?" Gamya membela diri. Dia tidak bermaksud melecehkan Cindekia, karena berpikir gadis itu sudah terbiasa dengan hubungan fisik.

"Saya tahu saya salah, tapi Bapak kan bisa balas memukul saya, kenapa Bapak mencium kening saya?"

Gamya sontak terkejut, dia lebih memilih dipukul daripada aku menciumnya? dia benar-benar...

"Aku minta maaf.... " ucap Gamya melunakan suaranya dan terdengar tulus dari hati yang paling dalam, dia berjalan mendahului Cindekia. Dia tidak akan mencium sembarangan wanita, Ia mencium Cindekia karena wanita itu adalah Cindekia. Wanita yang pernah ingin dinikahinya pada pandangan pertama.

Cindekia menatap punggung Gamya yang berjalan menjauh ke depan. "Dia minta maaf?" gumannya.

Mengapa permintaan maafnya membuatku jadi merasa bersalah?

****

Rombongan Dyan dan teman-temannya sampai di restoran dan disambut oleh pelayanan restoran. Mereka langsung dibawa menuju ruang vip.

Gamya memasang senyum bersahabat di wajahnya menyambut para dosen muda tersebut. "Selamat siang Bapak dan Ibu dosen, terima kasih sudah mengijinkan kami berdua ikut bergabung dalam acara makan bersama tim Bapak Ibu," ucap Gamya berbasa basi.

Ketiga teman Dyan terkesima dengan kerendahan hati atasannya Cindekia. Tidak hanya wajah yang rupawan ternyata pria itu juga memiliki hati yang rupawan.

Cindekia yang tadinya dilanda kegalauan, tersenyum melihat ekspresi kagum yang dipancarkan teman temannya Dyan. Ia telah terbiasa dengan Gamya yang bersikap seperti itu kepada mitra dan calon mitranya.

Cindekia memilih duduk di sebelah kiri Sandra, Gamya kalah cepat dari Dyan. Ia terlebih dahulu duduk di sebelah kiri Cindekia.

Pelayan restoran datang menghidangkan hidangan pembuka, lima potong gorengan berbahan dasar udang giling berbentuk lonjong ukuran kecil yang dilumuri mayonaise.

"Selamat menikmati, Bapak Ibu telah bekerja keras untuk mencetak generasi bangsa berpotensi tinggi, Saya sangat senang bisa menjamu teman temannya Kia, semua menu dipilih oleh Kia," ucap Gamya.

"Terima kasih Pak Gamya, sepertinya Nona Kia bukan karyawan biasa di perusahaan Bapak," Jamaluddin mulai menyantap hidangan di depannya.

Gamya membalas komentar Jamaluddin dengan senyuman penuh arti. "Benar, dia adalah karyawan spesial,"

"Kia, kau selalu ingat dengan cemilan kesukaanku ya, terima kasih," Dyan menatap Cindekia dengan tatapan mengagumi, Ia menyusul Jamaluddin menyantap hidangan.

Cindekia tersenyum tersipu malu. "Tentu saja, karena enak. Jadi kupikir semua juga suka."

Sandra dan Harshil yang merasakan aura ketegangan antara Gamya dan Dyan hanya dapat hening menikmati hidangan pembuka hingga hidangan penutup.

"Saya dengar perusahaan Pak Gamya bergerak di bidang distribusi... apakah perusahaan Bapak juga menjalin kerjasama sama dengan universitas?" tanya Jamaluddin mencairkan suasana.

"Ya, tetapi tentu saja kami memilih universitas dengan hati hati agar tidak merusak citra perusahaan," Gamya melirik Cindekia, "saya menyerahkannya kepada sekertaris saya, tetapi sepertinya profil kampus Bapak tidak sampai kepada saya,"

Cindekia yang jabatannya disebut, dibuat tertegun, orang ini memang ya... ahli dalam berkata pedas... dia terang terangan mengatakan kerja sama dengan kampusnya Dyan akan merusak citra perusahaannya.

Apa boleh aku menarik kembali pujianku untuk orang ini? Guman Sandra dalam hati.

Jamaluddin menjadikan sindiran halus Gamya sebagai bahan untuk diangkat ke dalam forum rapat mutu kampus. Ia tetap semangat menyantap hidangan utama yang disajikan pelayan restoran.

Acara jamuan makan siang tersebut berlangsung dengan damai.

Cindekia yang masih belum memaafkan Gamya duduk diam dan jaga jarak di sebelah Gamya. Mereka kembali pulang menempuh perjalanan selama dua jam.

Gamya tersenyum simpul menatap Cindekia yang tertidur di sebelahnya. Ada dua hal yang membuat Cindekia cepat tertidur, yaitu kelaparan dan kekenyangan. Ia tentu tidak akan melewatkan untuk mengabadikan momen Cindekia yang tertidur pulas.

Cindekia terbangun saat mobil yang mereka tumpangi hampir sampai di rumah kontrakannya, "eh.. sudah sampai"

"Tidurmu nyenyak?" tanya Gamya,

"Iya," Cindekia menyapu area mulutnya, kali aja ada ilernya, "sampai jumpa besok, Pak," ucap Cindekia yang nyawanya belum terkumpul semua.

Ia membuka pintu dan turun dari mobil setelah mereka tiba di depan kontrakannya. Pak Isman membantu menurunkan barang bawaan Cindekia dari bagasi.

Setelah mobil Gamya menghilang dari pandangannya, Cindekia mendapat pesan masuk di ponselnya. Gamya mengirimnya pesan dan foto.

Mata Cindekia terbelalak kaget melihat layar ponselnya, para nyawanya yang masih nyangkut entah dimana bergegas pulang, seluruh nyawa Cindekia berkumpul menyaksikan foto dirinya yang tengah tertidur pulas dengan mulut yang sedikit tenganga.

Cindekia terpaku membaca balasan terakhir dari Gamya, dia gila! memangnya kita memiliki keturunan yang sama?

Cindekia menggaruk kepalanya frustasi, "Cindekia!! mengapa kau bisa tertidur di sebelah iblis?!" teriaknya.

"Mama takut...." terdengar suara anak kecil tak jauh dari Cindekia, anak dari salah satu penghuni rumah kontrakan. Ia terlihat ketakutan dengan Cindekia yang tengah berteriak.

Ibu si anak memeluk anaknya erat. "Ayo Nak, cepat masuk! tante itu kesurupan. Sudah Mama bilang kan? klo mau Magrib jangan keluyuran!" Ibu itu bergegas membuka pintu pagar kontrakan dan menuju rumahnya meninggalkan Cindekia yang masih berdiri dipinggir jalan depan kontrakan mereka.

Terpopuler

Comments

raema

raema

🤣🤣🤣

2024-10-10

0

نور✨

نور✨

dikira kesurupan 🤣🤣🤣🤣

2022-05-30

1

نور✨

نور✨

keren ceritanya 👍.... Kia dan Gamya lucu gemesss

2022-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Bab 3 Lapar yang menyiksa
4 Bab 4 plonco anak baru
5 Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6 Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7 BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8 BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9 BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10 bab 10 kontrak kerjasama
11 Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12 BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13 BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14 BAB 14 Rumah kaca.
15 BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16 BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17 BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18 BAB 18. Duta Kue Nusantara
19 BAB 19.Rambut yang berbahaya
20 BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21 BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22 BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23 BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24 BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25 BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26 BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27 BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28 BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29 BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30 BAB 30 Riset
31 BAB 31 Pengayom Masyarakat
32 BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33 BAB 33 Pasien yang Terkilir
34 BaB 34 Asal ngomong aja
35 35 Mana Kantong Plastik, mana?
36 Bab 36 Hot pot
37 BAB 37 Cium dulu
38 BAB 38 Skinship
39 BAB 39. Main Kotor, deal
40 BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41 41 Mohon bersabar, ini ujian
42 BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43 43. Tidur berselimut dongkol
44 BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45 BAB 45 efek kelamaan jomblo
46 bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47 BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48 BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49 BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50 BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51 BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52 BAB Kemarahan yang meredup
53 Makanan tidak Aman dimakan
54 BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55 I want you to know
56 Kami akan Menikah!
57 Dua Wanita Galau
58 Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59 Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60 Cepat jemput anaknya Om
61 bersamadi
62 Apa kata tetangga
63 Kompetitor
64 A marriage proposal
65 Tenang Pak, tenang,
66 Aku Bukan Pilihan
67 Jadi punya Hutang Bicara
68 Advokat punya Rahasia
69 Bos sih bebas mau apa juga
70 Croissant And a dream
71 Saya penggemar siapa
72 Welcome to Slovenia
73 Foto Foto
74 kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75 telur dadar
76 Negosiasi dengan calon bapak mertua
77 Happy Ending
78 Not Another Happy Ending
79 BAB tambahan, 18 positif
80 Apa Salah Ayam
81 81. Dosa Besar
82 turut prihatin
83 83. Anak perawan di sarang penyamun
84 Kontrak Nikah
85 Sosor jangan kasih kendor
86 87 Iya sama sama
87 penyusup
88 BAB 87 Abang Petugas Hotel
89 Istri bukan Karung Beras
90 90 Suamiku Sayang.
91 private beach
92 Honeymoon
93 13 anak
94 Pesta
95 Penasaran berujung godaan hidup
96 Morning kiss berakhir bencana
97 Hal penting
98 Vas Keramik yang tak bersalah
99 Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100 Simbiosis Saling makan memakan
101 Entah hapa aja kerja orang ini
102 Lupa tujuan
103 Tangan Yang Terluka
104 seumur hidup
105 Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106 Hedon
107 Ratapan Anak Tiri
108 Bahaya Lapar
109 Bukan Up
110 Obat yang mencurigakan
111 Hantu
112 Mak Comblang
113 Tidak dikasih makan banyak?
114 Diet lho diet
115 Alih profesi saja lah
116 No marriage, No responsibility
117 Gladi Resik
118 Lily
119 Ganti Istri
120 Bagh Tetangga Pulak
121 Otak Kecil
122 Penting Tidak Penting
123 Asal Kau Bahagia.
124 Jangan Melupakan Hari Penting
125 Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126 Hadiah
127 Ngidam kayaknya
128 PDKT
129 pindah
130 liat liat
131 Poor Ganeeta
132 kan jadi berserak
133 Bukan sosipat
134 mencintaimu dengan gila
135 Fever
136 Aroma Pastry
137 Di luar ekspektasi
138 nganggur
139 Delusi atau nggak ini ya
140 Endless Love
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Bab 3 Lapar yang menyiksa
4
Bab 4 plonco anak baru
5
Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6
Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7
BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8
BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9
BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10
bab 10 kontrak kerjasama
11
Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12
BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13
BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14
BAB 14 Rumah kaca.
15
BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16
BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17
BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18
BAB 18. Duta Kue Nusantara
19
BAB 19.Rambut yang berbahaya
20
BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21
BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22
BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23
BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24
BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25
BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26
BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27
BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28
BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29
BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30
BAB 30 Riset
31
BAB 31 Pengayom Masyarakat
32
BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33
BAB 33 Pasien yang Terkilir
34
BaB 34 Asal ngomong aja
35
35 Mana Kantong Plastik, mana?
36
Bab 36 Hot pot
37
BAB 37 Cium dulu
38
BAB 38 Skinship
39
BAB 39. Main Kotor, deal
40
BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41
41 Mohon bersabar, ini ujian
42
BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43
43. Tidur berselimut dongkol
44
BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45
BAB 45 efek kelamaan jomblo
46
bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47
BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48
BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49
BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50
BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51
BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52
BAB Kemarahan yang meredup
53
Makanan tidak Aman dimakan
54
BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55
I want you to know
56
Kami akan Menikah!
57
Dua Wanita Galau
58
Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59
Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60
Cepat jemput anaknya Om
61
bersamadi
62
Apa kata tetangga
63
Kompetitor
64
A marriage proposal
65
Tenang Pak, tenang,
66
Aku Bukan Pilihan
67
Jadi punya Hutang Bicara
68
Advokat punya Rahasia
69
Bos sih bebas mau apa juga
70
Croissant And a dream
71
Saya penggemar siapa
72
Welcome to Slovenia
73
Foto Foto
74
kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75
telur dadar
76
Negosiasi dengan calon bapak mertua
77
Happy Ending
78
Not Another Happy Ending
79
BAB tambahan, 18 positif
80
Apa Salah Ayam
81
81. Dosa Besar
82
turut prihatin
83
83. Anak perawan di sarang penyamun
84
Kontrak Nikah
85
Sosor jangan kasih kendor
86
87 Iya sama sama
87
penyusup
88
BAB 87 Abang Petugas Hotel
89
Istri bukan Karung Beras
90
90 Suamiku Sayang.
91
private beach
92
Honeymoon
93
13 anak
94
Pesta
95
Penasaran berujung godaan hidup
96
Morning kiss berakhir bencana
97
Hal penting
98
Vas Keramik yang tak bersalah
99
Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100
Simbiosis Saling makan memakan
101
Entah hapa aja kerja orang ini
102
Lupa tujuan
103
Tangan Yang Terluka
104
seumur hidup
105
Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106
Hedon
107
Ratapan Anak Tiri
108
Bahaya Lapar
109
Bukan Up
110
Obat yang mencurigakan
111
Hantu
112
Mak Comblang
113
Tidak dikasih makan banyak?
114
Diet lho diet
115
Alih profesi saja lah
116
No marriage, No responsibility
117
Gladi Resik
118
Lily
119
Ganti Istri
120
Bagh Tetangga Pulak
121
Otak Kecil
122
Penting Tidak Penting
123
Asal Kau Bahagia.
124
Jangan Melupakan Hari Penting
125
Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126
Hadiah
127
Ngidam kayaknya
128
PDKT
129
pindah
130
liat liat
131
Poor Ganeeta
132
kan jadi berserak
133
Bukan sosipat
134
mencintaimu dengan gila
135
Fever
136
Aroma Pastry
137
Di luar ekspektasi
138
nganggur
139
Delusi atau nggak ini ya
140
Endless Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!