Gamya yang penasaran dengan Cindekia yang tidak mengingatnya berniat mengganggu gadis itu. Ia membiarkan Cindekia duduk disebelahnya untuk melihatnya dari dekat.
Ia mengingat Cindekia dengan baik setelah pertemuan pertama mereka di rumah sakit. Ia tidak bisa menerima jika Cindekia tidak mengingatnya. Harga dirinya terluka.
Pintu ruangan Gamya tiba-tiba dibuka oleh seorang wanita cantik bernama Ganeeta yang mengaku tunangannya Gamya.
Ganeeta terkejut melihat kembarannya bersama seorang wanita. Gamya yang dia kenal adalah pria dingin.
"Akhirnya Gamyaku tertarik dengan seorang wanita setelah sekian lama," ledek Ganeeta setelah kepergian Cindekia.
"Bukan urusanmu, mau apa kau ke sini?" tanya Gamya.
"Aku bosan," ujar Ganeeta sembari menjatuhkan tubuhnya di atas sofa tamu di ruangan Gamya.
Gamya mengabaikan Ganeeta dan melanjutkan pekerjaannya.
Ganeeta adalah saudara kembar Gamya. Wanita itu adalah warga negara asing dan sejak bayi telah tinggal di Slovenia bersama kedua orang tuanya. Sedangkan Gamya adalah orang Indonesia yang tinggal di sana. Ayah mereka adalah warga Slovenia sedangkan Ibu mereka adalah warga Indonesia.
Sebulan lalu Ganeeta mendatanginya. Dan tinggal di rumahnya sampai sekarang. Wajah mereka yang tidak terlihat mirip membuat kembarannya memanfaatkan Gamya sebagai kekasih palsunya untuk menolak perjodohannya.
"Gane, apa daya ingat seorang wanita sangat lemah?" tanya Gamya tiba-tiba.
"Mengapa kau bertanya?" Ganeeta berpikir Gamya sedang menyindirnya, apa dia melupakan sesuatu.
"Menurutmu mengapa dia bisa tidak mengenaliku? Semalam dia bahkan memohon kepadaku untuk melepaskannya."
Ganeet berpikir sejenak. "Maksudmu wanita yang tadi?"
"Hmm.. "
"Mungkin dia pura pura tidak kenal, karena takut Kau akan menangkapnya. Memangnya apa kesalahannya?"
"Aku sudah membiarkannya, bukan kah seharusnya dia mengucapkan terima kasih setelah tidak sengaja bertemu kembali?"
Ganeeta kembali berpikir mencerna cerita Gamya yang sedikit absurd. "Tidak sengaja? Dia sekretarismu yang baru kan?"
"Ya, aku terkejut ternyata dia adalah sekretarisku yang baru."
Ganeeta berdiri dan berjalan mendekat ke arah Gamya.
"Bukan kah itu artinya kalian berjodoh? Dan kau menyukai wanita itu. Lanjutkan ceritamu, mungkin aku bisa menulisnya menjadi sebuah novel," ucap Ganeet bersemangat. Tidak biasanya kembarannya menceritakan seorang wanita.
Gamya merubah mood nya, dia menjadi tidak semangat melanjutkan ceritanya. "Balik saja ke negara asalmu sana!" seru Gamya sembari menjitak kepala Ganeeta yang terlalu dekat menatapnya.
"Jangan kejam kepadaku, aku tidak ada tempat untuk kembali setelah kabur dari pernikahanku," ucap Ganeeta mencoba menarik simpati Gamya.
"Aku harap, aku tidak jatuh cinta dengannya, dia membuatku kesal," tegas Gamya.
"Apa sebaiknya aku tanya saja kepadanya ya?" saran Ganeeta.
"Jangan berbuat macam macam!"
Ganeeta tidak memperdulikan peringatan Gamya. Ia segera keluar dari ruangan Gamya dan menemui Cindekia.
Gamya menahan pintu yang ditutup oleh Ganeeta, dia memutuskan untuk berdiam diri di balik pintu. Dia sebenarnya juga penasaran. Dan akhirnya memutuskan untuk mendengar apa yang dibicarakan saudarinya dengan Cindekia.
"Dia sudah punya pacar?" gumam Gamya setelah mendengar pengakuan Cindekia. Entah mengapa hal itu membuatnya sedikit terganggu.
"Baru saja semalam dia mengaku sebagai pacarku di rumah sakit," bisik Gamya dalam hati. Ia berpikir Cindekia wanita yang aneh.
Gamya tidak ingin terlibat dengan wanita yang aneh lebih jauh. Ia segara keluar dan membawa Ganeeta pergi dari kantornya.
"Kau harus mentraktirku karena telah menghilangkan rasa penasaranmu," ujar Ganeeta setelah mereka berdua duduk di dalam mobil Gamya.
"Aku sudah membiarkanmu tinggal di rumahku."
"Ck.." Ganeeta berdecak kesal, "Aku menahan tawaku agar kau tidak mengusirku. Tetapi sekarang aku sudah tidak tahan lagi ingin ketawa. Kau bukan tipe pria idaman hahaha."
***
Gamya kembali ke kantornya setelah mengantar Ganeeta ke toko buku terdekat.
Gamya kembali lagi mendengar permbicaraan Cindekia.
Entah mengapa fakta Cindekia sama sekali tidak tertarik dengannya membuatnya kesal. Apa dimata Cindekia dia tidak cukup tampan?
"Aku akan membuatmu tidak bisa bertemu dengan pria idamanmu," niat Gamya dalam hati tersenyum licik.
Gamya hampir berubah pikiran setelah mendengar penjelasan Cindekia tentang dirinya bukan maniak pria tampan.
"Mengapa dia peduli dengan penilaianku tentangnya?" tanya Gamya dalam hati. Setelah kepergian Cindekia dari ruangannya.
"Apa dia ingin membuatku tertarik kepadanya?" gumam Gamya.
Aku sama sekali tidak tertarik dan tidak akan pernah tertarik kepada wanita aneh sepertimu!
Tiba tiba banyangan Cindekia yang berlari menyeberang di depannya dan wajah lucu Cindekia yang ketakutan di ruang IGD rumah sakit muncul di kepala Gamya.
Tanpa sadar Gamya tersenyum mengingat wajah lucu Cindekia. Sadar dia tersenyum, Gamya segera menghapus bayangan itu dari kepalanya.
***
"Apa ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Cindekia tiba-tiba kepada Gamya.
Gamya mengabaikan tawaran Cindekia. Baginya Cindekia hanyalah sekretaris sementaranya, tugas utamanya hanyalah menemaninya pada saat rapat dan acara perusahaan. Dia mengetahui kinerja Cindekia yang buruk di divisi sebelumnya. Atasannya terdahulu yang merekomendasikan Cindekia.
Dan sekarang terbukti dengan beraninya Cindekia menyuruh Gamya untuk pulang karena sudah jam pulang kantor.
Melihat Gamya yang mengabaikannya dan serius bekerja membuat nyali Cindekia ciut untuk mengutarakan isi hatinya yang ingin makan sesuatu. Cindekia tidak tahu harus berapa lama lagi dia harus menahan rasa laparnya.
"Bapak ingin minum sesuatu?" Cindekia kembali menawarkan sesuatu.
"Tidak," ujar Gamya singkat
"Apa begini ya kerjaan sekretaris? gak bisa pulang," gumam Cindekia dalam hati.
Gamya yang workaholic tidak bisa tenang jika sesuatu yang tengah dikerjakannya belum selesai sering melupakan kehidupan pribadi sekretarisnya. Perkataannya yang juga sering menyayat hati pendengarnya membuat karyawannya tidak tahan untuk berada di dalam satu ruangan dengannya.
Gamya menyelesaikan pekerjaannya setelah pukul 9 malam. Dilihatnya Cindekia yang telah duduk tertidur di sofa tamu.
"Apa kau menganggap ini kamarmu!" seru Gamya membangunkan Cindekia.
Cindekia tersentak dan segera mengusap mulutnya kali aja ada air liurnya yang keluar. "Iya Pak! Bapak udah selesai? Saya sudah bisa pulang?!" tanya Cindekia bersemangat.
Gamya terdiam sesaat mencerna apa yang baru saja di dengarnya. "Apa kau baru saja membentakku?"
____________
Visual
Gamya Lenart, 🤓 Bos yang Hobi Masak
_______
Putri Cindekia 🤓, Karyawan yang Hobi Makan
__________
Ganeeta Lenart 🤓 Penulis yang Hobi dipuji
________
Dyan Bagus 🤓, Pak Dosen yang Hobi Belajar
________
Lindri Setiakawan 🤓 teman Cindekia yang Hobi Gossip
________
Rudi Duncan 🤓 Pemilik perusahaan tempat Gamya bekerja, yang tidak dianggap bos, Hobi Pacaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Lina Syah
visualnya ganteng dan cantik 🌹🌹🌹🥰🥰🥰
2024-10-10
1
Yura dania
aku suka visualnya, 2 kembang untukmu kakak. 🌹🌹
2022-09-17
1
Hulapao
ya ampun gantengg
2022-09-14
1