**Hello.. selamat membaca...
mohon dukungannya, jangan lupa like dan komen.
favorite, jika suka. 🐼**
___________
Setelah berhasil mengeluarkan uneg uneg kepada Bossnya, Cindekia merasa lega seperti mengeluarkan duri halus yang tertancap di ujung jari. Namun hal itu hanya sesaat, karena duri yang lebih halus menancap di jarinya. Kali ini lebih halus hingga sulit untuk dikeluarkan.
Setelah ini dia akan marah marah mencari kesalahanku, Pikir Cindekia nelangsa.
Begitu tiba di kantor, beberapa rekan kerja menyambutnya. "Kia kau tidak apa-apa? Kami dengar kau dihajar sampai pingsan."
Dihajar sampai pingsan? hahah...lihat bukan hanya aku yang berpikir dia boss yang sadis, Pikir Cindekia. Rumor cepat sekali beredar.
Cindekia memegang keningnya, seolah olah masih ada rasa sakit yang tertinggal di sana, "Aku tidak apa apa,"
"Apa kau akan melaporkannya?" bisik rekan kerjanya. Ia khawatir Cindekia tidak memiliki keberanian untuk melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya.
"Sungguh aku baik baik saja sekarang, aku harus kembali bekerja." Cindekia membiarkan rumor tentang dirinya yang dihajar sampai pingsan oleh Gamya. Jiwa isengnya muncul untuk membalas perbuatan Gamya yang menurutnya tidak sopan memegang anak gadis orang sembarangan.
"Apa? Padahal kau baru saja pingsan. Dia tidak membiarkanmu istirahat hari ini," ucap salah satu rekan kerja wanita bersimpati.
"Apa sekretarisnya Pak Gamya mengenal kata istirahat?" Cindekia menarik simpati temannya.
Mereka semua menggeleng, dan turut berbela sungkawa atas matinya kata istirahat. Sementara Cindekia melangkah pergi meninggalkan teman temannya dengan menggulum senyum.
Cindekia sadar sepenuhnya dirinya hanya pegawai biasa yang kemudian tiba tiba jadi sekretaris. Ia menekukkan kepalanya saat Gamya melewati mejanya, dirinya sadar menampar, berteriak, dan berkata tidak sopan terhadap Bossnya itu adalah kesalahan.
"Tawaranmu yang tadi boleh juga, aku ingin kau mengaturnya saat di Desa Xx nanti... kau tahu kan standardku?" Gamya berdiri di depan Cindekia dengan ekspresi serius.
Cindekia mengangkat kepalanya dan menatap bingung, dia hanya asal bicara soal mencarikan teman kencan. Tidak menyangka Bossnya akan serius menanggapinya. Dia bukan mucikari.
Gamya menyeringai. "Mengapa kau terkejut? lakukan saja tugasmu dengan baik seperti biasanya...," katanya, dan berlalu dari hadapan Cindekia, menghilang di balik pintu ruangannya.
Cindekia menempuk nempuk mulutnya yang terkadang sering mengalami rem blong. Dia tidak seharusnya mengatakan sesuatu yang nantinya akan disesali.
Biasanya? dia belum pernah mendapatkan permintaan aneh seperti itu saat mengatur pertemuan bisnis. Dirinya baru saja bekerja sebagai sekertaris.
Tidak ingin membuang waktu, Cindekia segera menyusun dokumen yang menumpuk di atas mejanya. Dokumen dokumen itu harus segera diserahkan ke Gamya. Dia tidak ingin lembur hari ini. Pria itu harus menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat.
"Maaf Pak, mengenai acara peresmian kantor cabang di Desa Xx, saya memajukan jadwalnya menjadi lusa." Cindekia meletakkan dokumen yang telah disusunnya di atas meja Gamya.
Gamya menautkan kedua alisnya mendengar Cindekia merubah jadwalnya tiba-tiba. "Ada alasan khusus?"
"Karena persiapannya telah selesai, saya pikir akan lebih baik jika dimajukan saja," ujar Cindekia memberikan alasan yang mungkin bisa diterima Gamya.
Sebenarnya dia memiliki alasan pribadi, tetapi alasan pribadi tidak bisa dijadikan alasan untuk mengatur jadwal orang lain. Dan berbohong adalah kebijakan yang tepat untuk situasi ini.
"hmm...." Gamya melanjutkan pekerjaannya memeriksa dokumen yang diberikan Cindekia.
"Anu... Pak, Bapak akan berangkat besok sore, jadi malamnya Bapak sampai di Desa Xx, pukul 7 pagi Bapak akan langsung ke lokasi."
Gamya menggenggam erat pena di tangannya, dia menahan amarahnya karena mengingat Cindekia yang baru saja pingsan tadi pagi. "Ada alasan, mengapa pukul 7?"
Mengapa aku harus bersiap siap pagi pagi sekali?
"Jika pembukaannya dimulai lebih cepat, maka acaranya akan lebih cepat selesai, saya perkirakan acara peninjauan gedung dan penutup selesai pukul 9 dilanjutkan acara makan bersama,"
"Aku tidak bisa menerimanya,"
"Saya dengar Desa Xx memiliki tampat wisata yang wajib dikunjungi jika pergi ke sana... jika acara peresmian cepat selesai, Bapak jadi punya waktu untuk mengelilingi Desa Xx sebelum pulang," jelas Cindekia memberikan keterangan lebih lanjut.
Dia menatap Gamya dengan penuh harap Boss nya itu bersedia pergi pagi pagi sekali, membuat Gamya berpikir Cindekia ingin memanfaatkan waktu di Desa Xx untuk jalan jalan.
"hmm... baiklah," ujar Gamya menyetujui jadwalnya. Ia berpikir jika membiarkan Cindekia pergi menikmati liburannya di Desa Xx, maka stressnya akan banyak berkurang. Jika Cindekia tidak lagi dalam keadaan stress, maka Ia bisa meluapkan emosinya kepada Cindekia seperti sebelumnya.
Rencananya tidak buruk.
ceklek...
Pintu ruangan Gamya dibuka oleh seorang pria tanpa permisi main masuk saja. Dua pasang mata menoleh ke arahnya.
Cindekia dan Pria itu saling terkejut.
"Kamu kan yang waktu itu__" Rudi menggantung kalimatnya, dia seperti pernah melihat Cindekia di rumah sakit ketika Gamya mengalami kecelakaan.
"Iya Pak, saya."
"Kau mengenalnya?" tanya Gamya kepada Cindekia.
"Kan dia teman Bapak," jawab Cindekia spontan dan merasa aneh Gamya tidak mengenal temannya sendiri. Hingga dia tersadar akan sesuatu dan menutup mulutnya. Ups...
Gamya kembali menautkan alisnya. "Kau ingat denganku ya?"
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Rudi tidak mengerti mengapa dua sejoli di depannya saling bertanya kenal tidak kenal.
"Rud, keluar dulu sebentar, ada hal penting yang ingin aku bicarakan berdua dengannya," pinta Gamya.
"Begitu tiba di bandara aku langsung datang menemuimu karena sudah tidak bisa membendung rasa rinduku, tetapi Kau malah mengusirku keluar, jahat kau Gamy." Rudi tidak mengindahkan Gamya, dia duduk di sofa bersiap mendengarkan hal penting yang ingin dibicarakan Gamya dengan Cindekia.
Ia memiliki jiwa penasaran yang tinggi.
Sementara Cindekia bergidik ngeri mendengar penuturan Rudi, kemana ini arah pembicaraannya? apa mereka berdua memiliki orientasi nyeleneh?
Gamya berdiri mendekati Cindekia. "Mengapa kau pura pura tidak mengenalku?"
Cindekia menekuk lehernya. "Saya takut Bapak akan minta ganti rugi atas kecelakaan yang Bapak alami,"
"Ganti rugi? Aku sudah mengatakan tidak perlu."
"Iya mana tahu waktu di rumah sakit otak Bapak geser jadi melepas saya begitu saja,"
"Kau bilang apa? otakku geser?!"
"ha ha ha... " Rudi menghentikan tawanya begitu Gamya meliriknya tajam, "maaf... silahkan lanjutkan, anggap aku tidak ada,"
Gamya berdehem. "Keluarlah, lanjutkan pekerjaan mu!"
Cindekia mengangguk mengerti. "Baik Pak!"
"Sepertinya sulit untuk mengejarnya ya, " ucap Rudi menatap pintu ruangan Gamya, selepas kepergian Cindekia.
"Aku tidak mengejarnya... mau apa kau ke mari?"
Rudi tertawa kecil mendengarnya. "Benarkah?"
Gamya kembali duduk di mejanya melanjutkan pekerjaannya. "Jika tidak ada hal penting, kau juga keluar, Aku sedang sibuk."
Ia tidak ingin membicarakan tentang Cindekia dengan Rudi. Perasaannya kepada wanita itu sangat rumit.
"Aku dengar calon istriku kabur ke rumahmu."
Gamya tersentak kaget. "Kau...?"
"Dia tidak memberitahumu tentang calon suaminya adalah putra kelima dari Haniun group?" Rudi tersenyum bangga memperkenalkan dirinya sebagai calon adik ipar Gamya.
Haniun Group adalah perusahaan global yang beroperasi di lebih dari 100 negara di enam benua. Haniun Group memiliki beragam perusahaan.
"Mengapa aku lebih merasa aman membiarkan adikku menikah dengan orang yang tidak aku kenal ya."
kring..
Telepon di meja berdering, Gamya menjawab panggilan dengan loudspeaker.
"Pak, saya ingin memastikan, Bapak ingin wanita atau pria untuk teman kencan satu_?" Terdengar suara Cindekia.
Gamya segera mematikan sambungan teleponnya.
"malam... " ucap Cindekia melanjutkan perkataannya di mejanya.
"bwahahaha...." tawa Rudi pecah, menggema di seluruh ruangan Gamya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Hulapao
astagaaa orientasi nyeleneh 🤣
selalu ngakak baca batinannya cindekia
2022-09-23
1
Ahmad dae Rhobi
dasar cendikiA lanjut thor semangat 💪
2022-05-06
1