BAB 14 Rumah kaca.

Gamya mendesain sendiri rumahnya. Desain rumah modern dengan 75 persen bangunan dikelilingi oleh kaca, menonjolkan kesan mewah dan elegan. Bagian interior polos tanpa ornamen yang terlihat sederhana, namun berkualitas tinggi.

Ia membangun rumah berukuran minimalis berwarna monokrom di atas lahan seluas 1,5 hektar. Terdapat sebuah kolam di halaman belakang yang dikelilingi oleh beberapa pohon mangga, pohon asam jawa, pohon rambutan, dan pohon kersen atau disebut pohon ceri kampung yang tumbuh sendiri, Gamya membiarkan pohon ceri itu tumbuh di halaman belakang rumahnya.

Gamya tidak menanam bunga dan sejenisnya di halaman rumahnya, meskipun Ia mempekerjakan seorang tukang kebun. Dia hanya membiarkan tanaman yang berguna saja yang tumbuh di halaman rumahnya, karen dia tidak membutuhkan estetika.

Pagi hari Ganeeta menghabiskan waktunya di halaman samping rumah Gamya. Dia duduk di dalam gazebo yang dibangun di sebelah pohon ceri yang juga tumbuh dengan sendirinya, dia memainkan tuts keyboard laptopnya. Dia akan berhenti setelah laptopnya kehabisan baterai.

Ganeeta memutuskan untuk kembali masuk ke rumah, dari halaman samping dia dapat melihat bagian dalam rumah, ruang tamu, ruang makan, dan dapur berada dalam satu ruangan tanpa dinding pembatas.

Matanya menangkap sosok dua orang manusia tengah bencengkrama di dapur.

Ganeeta menggeser pintu kaca dapur. "Wah tuan rumah, kau membawa pacarmu," ujar Ganeeta. Dalam pandangannya, dia melihat Gamya mencium Cindekia yang duduk membelakanginya.

Gamya melihat Ganeeta yang berjalan menuju rumah, dia segera mendekat dirinya dengan Cindekia. Dan mundur menjauhkan dirinya dari Cindekia setelah mendengar suara Ganeeta. "Tamu yang masa kunjungannya sudah habis tetapi memperpanjang masa inapnya tanpa persetujuan tuan rumah, sebentar lagi Kia akan menjadi pemilik rumah ini."

"Ya ya... mengapa kalian ada disini?" tanya Ganeeta, mengingat sekarang adalah jam kerja kantor.

Gamya tersenyum menatap Cindekia yang diam mematung menatap piring nasinya. "Tentu saja untuk menghabiskan waktu bersama, ah... kau mungkin tidak tahu perasaan seperti itu. Apa kau ingin aku mengambarkannya secara detail agar kau bisa memahaminya?" ucapannya ditujukan kepada Ganeeta. Saudarinya yang memutuskan untuk hidup melajang.

Ganeeta berdecak kesal kepada Gamya, dan duduk di sebelah Cindekia. "Kita bertemu lagi," sapanya kepada Cindekia.

"Halo, " sapa Cindekia datar. Dia tidak bisa memikirkan hal lainnya karena dirinya sibuk mengamankan jantungnya yang mau meledak. Ia berhenti bernapas saat hidungnya bersentuhan dengan hidung Gamya.

Apa itu bisa disebut pelecehan? Pikirnya.

"Kau tahu, kau bukan wanita pertama yang dibawanya ke rumah ini. Aku bahkan tidak bisa menghitung kau wanita yang keberapa," ucap ganeeta.

Ia masih belum tahu pasti hubungan seperti apa yang dijalani Gamya dan Ganeeta. Yang pasti, dia tidak ingin kalah taruhan dengan Gamya karena dia tidak ingin kembali pulang setelah berhasil kabur dari orang tuanya, masih banyak hal yang ingin Ia lakukan.

Cindekia mendengar dan meyakini kebenaran apa yang dikatakan Ganeeta tentang Gamya. Pria itu baru saja hampir menciumnya. Meski tidak melakukannya, tetapi tetap saja mereka berada dalam jarak yang tidak aman.

Dia terlihat tenang saja, dia sudah pasti telah biasa melakukan kontak fisik dengan banyak wanita, Pikir Cindekia.

Tetapi itu bukanlah hal yang seharusnya menjadi bahan pikirannya. Ia harus memikirkan tugasnya, jika Ganeeta mengaku kalah dan kembali pulang ke negaranya, maka misinya selesai. Dan dia akan mendapatkan bayarannya.

"Meski begitu, saya ingin menjadi wanita terakhir yang dibawa Pak Gamya," ucap Cindekia.

"Kau memanggilnya, pak?" Ganeeta memberi tekanan, "Wah begini ya jika pacaran atasan dan bawahan?"

Gamya berdiri di belakang Cindekia dan memegang kedua pundaknya, "Sayang...lanjutkan saja makanmu, jangan memperdulikannya," bisiknya di telinga Cindekia, volume suaranya sengaja Ia kuatkan agar dapat didengar oleh Ganeeta.

Cindekia bergidik geli dengan tindakan yang dilakukan Gamya, dia bisa merasakan hembusan napas pria itu di telinganya. Tetapi mereka harus berpura pura. Dia tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti alur cerita kontrak kerja sama mereka.

"Maafkan saya Kak, pak Gamya melakukan ini karena mengkhawatirkan kesehatan saya." Cindekia melepaskan tangan Gamya dari bahunya, dia berpikir ucapan Gamya yang memintanya jangan memperdulikan Geneeta adalah sedikit kasar, "pagi ini kolesterol saya naik, jadi saya harus makan dengan baik."

"Jangan memanggilnya kakak, sebentar lagi dia akan menjadi adik iparmu," Gamya meralat kata sapaan yang diberikan Cindekia kepada Ganeeta.

Gamya dilahirkan lebih cepat empat hari daripada Ganeeta.

Ganeeta mengabaikan Gamya yang meralat panggilan yang berikan Cindekia kepadanya. "Ya, dia memang penuh perhatian seperti itu, dua hari lalu dia memberi tumpangan kepada seorang wanita cantik dan sexy yang berdiri di pinggir jalan menunggu angkot, karena khawatir wanita itu akan kepanasan berdiri di pinggir jalan seorang diri," tutur Ganeeta dengan lancar.

"Bapak melakukannya?" Cindekia menoleh ke arah Gamya yang masih berdiri di belakangnya.

"ya... tetapi tidak terlalu sering," ucap Gamya menambah lelucon Ganeeta. Penuturan Ganeeta tentu sebuah kebohongan yang terlihat jelas.

Bagaimana bisa memberikan tumpangan kepada orang yang tidak dikenal? wanita itu tentu akan menganggap hal ini adalah aneh dan sedikit menyeramkan. Kecuali sang wanita memang orang yang aneh kian.

Roman muka Cindekia berubah masam, dia ramah kepada wanita cantik dan sexy? kecuali kepadaku yang menjadi bawahannya, atau dia seorang yang diskriminatif? apa artinya aku bukan wanita cantik? pikirnya.

Cindekia mengabiskan sisa nasi di piringnya secepat yang dia bisa, dia berpikir untuk segera menyelesaikan makannya, mencuci piring dan segera balik ke kantor. Dia harus secepatnya menemukan pekerjaan yang baru. Jika memiliki boss yang cerewet mungkin dia masih bisa bertahan, tetapi dia tidak bisa tahan dengan boss yang melakukan praktik diskriminasi.

"Kau cemburu?" Gamya masih berlakon di depan Geneeta memainkan perannya sesuai alur kerja sama kontrak mereka. Dia terkesan dengan ekspresi cemburu yang dibuat Cindekia. Terbesit di pikirannya untuk memperkenalkan Cindekia dengan temannya yang sesorang sutradara film layar lebar.

Sementara Ganeeta menahan dirinya untuk tidak tertawa, Dia percaya dengan lelucon yang kubuat? pikir Ganeeta.

Cindekia tidak langsung menjawab pertanyaan Gamya, tingkat kemasaman roman mukanya bertambah. Di telinganya, suara Gamya terdengar seperti kaleng bekas susu kental manis yang diseret seret di jalan beraspal. Ia memilih menyelesaikan makannya dan membereskan meja lalu mencuci piring.

"Pfftt... Aku pergi men-charger laptopku, kalian silahkan lanjutkan waktu kebersamaannya." Ganeeta pergi meninggalkan ruang dapur, dan menghilang di balik pintu kamarnya. Dia tidak ingin berada di tengah pertengkaran.

"Pak, saya sudah selesai. Apa Bapak mau balik ke kantor?" Cindekia telah selesai membereskan peralatan bekas makannya.

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

aku mendukungmu cindekia

2022-09-20

2

Ayu Y. A.

Ayu Y. A.

ahahaha

2022-05-31

1

Ahmad dae Rhobi

Ahmad dae Rhobi

lanjut thor semangat 💪

2022-05-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Bab 3 Lapar yang menyiksa
4 Bab 4 plonco anak baru
5 Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6 Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7 BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8 BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9 BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10 bab 10 kontrak kerjasama
11 Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12 BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13 BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14 BAB 14 Rumah kaca.
15 BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16 BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17 BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18 BAB 18. Duta Kue Nusantara
19 BAB 19.Rambut yang berbahaya
20 BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21 BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22 BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23 BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24 BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25 BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26 BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27 BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28 BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29 BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30 BAB 30 Riset
31 BAB 31 Pengayom Masyarakat
32 BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33 BAB 33 Pasien yang Terkilir
34 BaB 34 Asal ngomong aja
35 35 Mana Kantong Plastik, mana?
36 Bab 36 Hot pot
37 BAB 37 Cium dulu
38 BAB 38 Skinship
39 BAB 39. Main Kotor, deal
40 BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41 41 Mohon bersabar, ini ujian
42 BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43 43. Tidur berselimut dongkol
44 BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45 BAB 45 efek kelamaan jomblo
46 bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47 BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48 BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49 BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50 BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51 BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52 BAB Kemarahan yang meredup
53 Makanan tidak Aman dimakan
54 BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55 I want you to know
56 Kami akan Menikah!
57 Dua Wanita Galau
58 Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59 Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60 Cepat jemput anaknya Om
61 bersamadi
62 Apa kata tetangga
63 Kompetitor
64 A marriage proposal
65 Tenang Pak, tenang,
66 Aku Bukan Pilihan
67 Jadi punya Hutang Bicara
68 Advokat punya Rahasia
69 Bos sih bebas mau apa juga
70 Croissant And a dream
71 Saya penggemar siapa
72 Welcome to Slovenia
73 Foto Foto
74 kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75 telur dadar
76 Negosiasi dengan calon bapak mertua
77 Happy Ending
78 Not Another Happy Ending
79 BAB tambahan, 18 positif
80 Apa Salah Ayam
81 81. Dosa Besar
82 turut prihatin
83 83. Anak perawan di sarang penyamun
84 Kontrak Nikah
85 Sosor jangan kasih kendor
86 87 Iya sama sama
87 penyusup
88 BAB 87 Abang Petugas Hotel
89 Istri bukan Karung Beras
90 90 Suamiku Sayang.
91 private beach
92 Honeymoon
93 13 anak
94 Pesta
95 Penasaran berujung godaan hidup
96 Morning kiss berakhir bencana
97 Hal penting
98 Vas Keramik yang tak bersalah
99 Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100 Simbiosis Saling makan memakan
101 Entah hapa aja kerja orang ini
102 Lupa tujuan
103 Tangan Yang Terluka
104 seumur hidup
105 Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106 Hedon
107 Ratapan Anak Tiri
108 Bahaya Lapar
109 Bukan Up
110 Obat yang mencurigakan
111 Hantu
112 Mak Comblang
113 Tidak dikasih makan banyak?
114 Diet lho diet
115 Alih profesi saja lah
116 No marriage, No responsibility
117 Gladi Resik
118 Lily
119 Ganti Istri
120 Bagh Tetangga Pulak
121 Otak Kecil
122 Penting Tidak Penting
123 Asal Kau Bahagia.
124 Jangan Melupakan Hari Penting
125 Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126 Hadiah
127 Ngidam kayaknya
128 PDKT
129 pindah
130 liat liat
131 Poor Ganeeta
132 kan jadi berserak
133 Bukan sosipat
134 mencintaimu dengan gila
135 Fever
136 Aroma Pastry
137 Di luar ekspektasi
138 nganggur
139 Delusi atau nggak ini ya
140 Endless Love
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Bab 3 Lapar yang menyiksa
4
Bab 4 plonco anak baru
5
Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6
Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7
BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8
BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9
BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10
bab 10 kontrak kerjasama
11
Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12
BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13
BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14
BAB 14 Rumah kaca.
15
BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16
BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17
BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18
BAB 18. Duta Kue Nusantara
19
BAB 19.Rambut yang berbahaya
20
BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21
BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22
BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23
BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24
BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25
BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26
BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27
BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28
BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29
BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30
BAB 30 Riset
31
BAB 31 Pengayom Masyarakat
32
BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33
BAB 33 Pasien yang Terkilir
34
BaB 34 Asal ngomong aja
35
35 Mana Kantong Plastik, mana?
36
Bab 36 Hot pot
37
BAB 37 Cium dulu
38
BAB 38 Skinship
39
BAB 39. Main Kotor, deal
40
BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41
41 Mohon bersabar, ini ujian
42
BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43
43. Tidur berselimut dongkol
44
BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45
BAB 45 efek kelamaan jomblo
46
bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47
BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48
BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49
BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50
BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51
BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52
BAB Kemarahan yang meredup
53
Makanan tidak Aman dimakan
54
BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55
I want you to know
56
Kami akan Menikah!
57
Dua Wanita Galau
58
Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59
Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60
Cepat jemput anaknya Om
61
bersamadi
62
Apa kata tetangga
63
Kompetitor
64
A marriage proposal
65
Tenang Pak, tenang,
66
Aku Bukan Pilihan
67
Jadi punya Hutang Bicara
68
Advokat punya Rahasia
69
Bos sih bebas mau apa juga
70
Croissant And a dream
71
Saya penggemar siapa
72
Welcome to Slovenia
73
Foto Foto
74
kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75
telur dadar
76
Negosiasi dengan calon bapak mertua
77
Happy Ending
78
Not Another Happy Ending
79
BAB tambahan, 18 positif
80
Apa Salah Ayam
81
81. Dosa Besar
82
turut prihatin
83
83. Anak perawan di sarang penyamun
84
Kontrak Nikah
85
Sosor jangan kasih kendor
86
87 Iya sama sama
87
penyusup
88
BAB 87 Abang Petugas Hotel
89
Istri bukan Karung Beras
90
90 Suamiku Sayang.
91
private beach
92
Honeymoon
93
13 anak
94
Pesta
95
Penasaran berujung godaan hidup
96
Morning kiss berakhir bencana
97
Hal penting
98
Vas Keramik yang tak bersalah
99
Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100
Simbiosis Saling makan memakan
101
Entah hapa aja kerja orang ini
102
Lupa tujuan
103
Tangan Yang Terluka
104
seumur hidup
105
Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106
Hedon
107
Ratapan Anak Tiri
108
Bahaya Lapar
109
Bukan Up
110
Obat yang mencurigakan
111
Hantu
112
Mak Comblang
113
Tidak dikasih makan banyak?
114
Diet lho diet
115
Alih profesi saja lah
116
No marriage, No responsibility
117
Gladi Resik
118
Lily
119
Ganti Istri
120
Bagh Tetangga Pulak
121
Otak Kecil
122
Penting Tidak Penting
123
Asal Kau Bahagia.
124
Jangan Melupakan Hari Penting
125
Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126
Hadiah
127
Ngidam kayaknya
128
PDKT
129
pindah
130
liat liat
131
Poor Ganeeta
132
kan jadi berserak
133
Bukan sosipat
134
mencintaimu dengan gila
135
Fever
136
Aroma Pastry
137
Di luar ekspektasi
138
nganggur
139
Delusi atau nggak ini ya
140
Endless Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!