BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan

Hallo, selamat membaca...

mohon dukungannya,

like dan komen

Favorite, kalau suka dengan ceritanya. 🐼

_______

Ditemani alunan musik Johann Pachelbel canon in D, Ganeeta mencurahkan pikirannya pada sebuah layar laptop di depannya. Jemari tangannya menari dengan cepat seperti sedang memainkan tuts piano.

Ponsel yang terus berdering tak mampu menganggu kesenangannya. Papa nya memanggilnya, dia tidak pernah menjawab panggilan telepon dari pria paruh baya yang sudah 29 tahun membesarkannya.

Tiba-tiba jemarinya terhenti, sudut matanya melihat jam pada ujung bawah layar laptopnya. Sudah pukul 8 malam, anak itu belum pulang?

Ganeet mengklik save lembar kerjanya dan beranjak keluar dari kamarnya menuju dapur, Ia akan melanjutkan tulisannya nanti.

Tiba-tiba Ia teringat akan mie instan cup yang dibelinya di minimarket setelah mengikuti Cindekia hingga warung pempek.

"Mimpi apa aku bisa mendapatkan kesenangan ini?" Ganeeta menyeduh mie instan nya dengan air mendidih.

Suara bising dari arah pintu masuk rumah mengalihkan pandangan Ganeeta. Gamya yang baru pulang dari urusan pekerjaannya, berjalan ke arah dapur, dia mencium sesuatu yang mencurigakan di dapurnya.

"Kau sudah pulang?" sambut Ganeeta, "aku ada kejutan untukmu."

"Benar kah? Aku sudah terkejut sebelum menerima kejutan darimu." Gamya menyeringai, dan merampas mie cup dari tangan Ganeeta. Dia tidak menyukai makanan instan.

"Hey!" pekik Ganeeta terperanjat.

Gamya tidak memperdulikan Ganeet, dia memindahkan mie cup itu ke dalam tong kecil di sudut meja dapurnya.

Gamya menggulung lengan bajunya dan membuka kulkas, memilah bahan bahan apa yang diperlukan untuk makan malam. "Kau sudah mengemasi barangmu?"

Ganeeta tertawa memperlihatkan gigi giginya yang tersusun rapi. "Sepertinya kau yang akan mengemasi barang barangmu."

Gamya mengabaikan perkataan Ganeeta, dia fokus dengan kerjanya memasak makan malam. Tangannya terhenti memotong kentang. Sebuah ponsel dengan layar yang menyala menghalanginya melihat kentang berwarna kuning yang tengah Ia potong.

"Tipe pria idamannya lumayan juga." Ganeeta menarik kembali ponselnya, dia khawatir Gamya akan membuat ponselnya berakhir menjadi kepingan jika tetap berada di depan mata Gamya.

Walau sedikit terganggu dengan video Cindekia dan Dyan yang baru saja di lihatnya, Gamya tetap fokus melanjutkan kerjaan memasaknya.

"Saya menyukai orang lain," ucapan Cindekia kembali berputar di kepala Gamya. Ia tersenyum menerima kenyataan dirinya dikalahkan oleh pria seperti Dyan.

"Jangan bilang kau ingin mengelabuiku dengan memintanya pura pura menjadi pacar mu atau semacamnya, cerita seperti itu terlalu klise, bukan?"

Gamya tidak menjawab dugaan sementara Ganeeta, sebaliknya dia menyodorkan sesendok kuah kari yang tengah mendidih di atas kompor ke mulut Ganeeta.

Ganeeta menghembus sendok di depan mulutnya sebelum memasukannya ke dalam mulut. "Sudah pas rasanya."

Gamya tersenyum mendengar komentar Ganeeta tentang rasa kari buatannya. "Jika aku melakukan hal yang semacam itu, tidak akan melanggar taruhan kita, kan?"

Ganeeta tertawa. "Tentu saja, kau melakukan kecurangan."

"Gane, bagaimana jika pada akhirnya dia mencintaiku? Aku memenangkan taruhanmu," ucap Gamya bernada serius dan tersenyum penuh arti.

"Kau gila,"

"Ayo makan!" Gamya telah selesai menghidangkan makan malam mereka di atas meja, "tugasmu cuci piring."

Sementara itu di sisi lain, jauh dari kediaman Gamya. Orang yang mereka ceritakan tengah dipusingkan dengan pekerjaannya yang belum selesai, dia bahkan melupakan makan malamnya.

Cindekia harus menyerahkan rekapan laporan kepada Gamya esok pagi.

Belum lagi dirinya yang masih dipenuhi tanda tanya mengenai siapa wanita yang dimaksudkan Dyan. Misteri yang belum terselesaikan.

***

Keesokan paginya Cindekia seperti biasa membersihkan ruangan Gamya dan meletakan hasil pekerjaanya di atas meja.

"Semua beres, semoga orang itu nggak ngomel ngomel hari ini," gumam Cindekia. Dia sangat lelah hari ini.

Dia yakin telah melakukan tugasnya dengan baik. Namun lagi-lagi hari ini juga di luar ekspektasinya.

Gamya masuk ke ruangannya, dan berjalan menuju mejanya, romannya seperti ingin menelan orang hidup hidup.

glek...

Dia kesambet lagi?

"Aku sudah mengatakan kepadamu untuk berhati hati dengan Ganeeta." Gamya mengambil laporan yang diletakkan Cindekia di mejanya, "ini belum semua?" tanyanya mengenai laporan yang diberikan Cindekia.

"Belum Pak, belum semuanya mengirimkan data mereka Pak." Cindekia memberikan alasan. Dia hanya merekap data dari beberapa departemen yang sudah mengirimkan laporan rutin.

"Apa yang kau lakukan?"

"Ya?"

"Apa kau hanya diam saja? Kau harus memfollow up mereka!" bentak Gamya.

Cindekia sudah tidak terlalu terkejut dengan bentakan Gamya. "Baik Pak."

"Atau kau memang suka mengambil uang perusahaan setiap bulannya tanpa melalukan apa pun?"

Apa? ngambil uang perusahaan? tanpa melakukan apapun? hey Pak. Itu gaji, gaji, kau sudah menyuruhku melakukan kerja rodi tahu!

Cindekia menahan diri untuk tidak menendang manusia di depannya. Ia tidak akan bisa menang menghadapi Gamya jika adu fisik. Apa aku mendaftar latihan karate saja ya?

Cindekia kembali fokus dengan Gamya yang sedang marah-marah kepadanya. wah sekarang Pak Gamya jadi dua.

Kepala Cindekia seperti berputar dan melayang. Dia melewati hari malam minggunya dengan bekerja dan juga harus bergadang semalaman, ditambah memperdengar omelan Gamya. Migrain menyerangnya.

"Mengenai kontrak kerja sama yang sudah kau tanda tangani, kau pikir itu lelucon?! Kau bermesraan dengan pria lain di depan Ganeeta?"

"Bermesraan?"

Siapa yang bermesraan?

"Jika sekali lagi kau melakukan kesalahan, aku anggap kau telah melanggar kontrak!" bentak Gamya.

Apa yang dia bicarakan?

Gamya menatap tajam Cindekia yang terlihat tidak fokus mendengarnya. "Apa kau mendengarnya dengan baik?!"

Bruk!

Cindekia jatuh tidak sadarkan diri. Gamya menghentikan omelannya melihat Cindekia memilih tiduran di lantai daripada mendengarnya.

Gamya menghampiri tubuh Cindekia yang tergeletak di depan mejanya. "Hey, kau sedang apa?" Gamya menendang nendang pelan kaki Cindekia.

Melihat Cindekia yang masih betah tiduran, Gamya berjongkok di dekat kepala Cindekia. Dia menabok - nabok pipi Cindekia dengan punggung tepak tangannya.

"Hey, bangun! jangan berpura-pura." Gamya mengangkat lengan Cindekia dan menjatuhkannya, Ia melihat Cindekia yang berkeringat. Dia benaran pingsan?

Gamya memangil petugas keamanan untuk masuk ke ruangannya dan menghubungi pak Isman, supirnya, untuk menyiapkan mobilnya di depan lobi.

Dua orang petugas keamanan masuk dengan tergesa-gesa ke ruangan Gamya.

"Cepat angkat!"

"Baik Pak."

"Tunggu!" Gamya menghentikan keduanya saat hendak menyentuh tubuh Cindekia. Tiba- tiba, entah mengapa dirinya tidak suka pria lain menyentuh gadis itu.

Dengan bersikap gentleman, Gamya menggendong ala bridal style Cindekia yang pingsan.

"Bapak tidak apa apa?" tanya petugas keamanan itu khawatir Boss mereka mengalami encok pinggang karena mengangkat yang berat berat sampai lantai bawah.

"Kalian pasti tidak memiliki sertifikat mengangkat orang pingsan." Gamya membawa Cindekia keluar dari ruangannya.

Memangnya Bapak punya?

Kedua petugas keamanan itu menggiring Gamya. Mereka siap siaga jika ditengah perjalanan Boss mereka mengalami encok pinggang.

Hingga sampai di lobby dan dimasukan ke mobil, Cindekia belum sadarkan diri.

"Apa tadi kepalanya terbentur dengan keras?" gumam Gamya di tengah perjalanan mereka ke rumah sakit terdekat.

***

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

ya ampun ditendang dong 🤣

2022-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Episode¹
2 Episode²
3 Bab 3 Lapar yang menyiksa
4 Bab 4 plonco anak baru
5 Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6 Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7 BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8 BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9 BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10 bab 10 kontrak kerjasama
11 Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12 BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13 BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14 BAB 14 Rumah kaca.
15 BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16 BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17 BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18 BAB 18. Duta Kue Nusantara
19 BAB 19.Rambut yang berbahaya
20 BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21 BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22 BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23 BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24 BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25 BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26 BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27 BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28 BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29 BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30 BAB 30 Riset
31 BAB 31 Pengayom Masyarakat
32 BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33 BAB 33 Pasien yang Terkilir
34 BaB 34 Asal ngomong aja
35 35 Mana Kantong Plastik, mana?
36 Bab 36 Hot pot
37 BAB 37 Cium dulu
38 BAB 38 Skinship
39 BAB 39. Main Kotor, deal
40 BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41 41 Mohon bersabar, ini ujian
42 BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43 43. Tidur berselimut dongkol
44 BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45 BAB 45 efek kelamaan jomblo
46 bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47 BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48 BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49 BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50 BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51 BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52 BAB Kemarahan yang meredup
53 Makanan tidak Aman dimakan
54 BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55 I want you to know
56 Kami akan Menikah!
57 Dua Wanita Galau
58 Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59 Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60 Cepat jemput anaknya Om
61 bersamadi
62 Apa kata tetangga
63 Kompetitor
64 A marriage proposal
65 Tenang Pak, tenang,
66 Aku Bukan Pilihan
67 Jadi punya Hutang Bicara
68 Advokat punya Rahasia
69 Bos sih bebas mau apa juga
70 Croissant And a dream
71 Saya penggemar siapa
72 Welcome to Slovenia
73 Foto Foto
74 kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75 telur dadar
76 Negosiasi dengan calon bapak mertua
77 Happy Ending
78 Not Another Happy Ending
79 BAB tambahan, 18 positif
80 Apa Salah Ayam
81 81. Dosa Besar
82 turut prihatin
83 83. Anak perawan di sarang penyamun
84 Kontrak Nikah
85 Sosor jangan kasih kendor
86 87 Iya sama sama
87 penyusup
88 BAB 87 Abang Petugas Hotel
89 Istri bukan Karung Beras
90 90 Suamiku Sayang.
91 private beach
92 Honeymoon
93 13 anak
94 Pesta
95 Penasaran berujung godaan hidup
96 Morning kiss berakhir bencana
97 Hal penting
98 Vas Keramik yang tak bersalah
99 Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100 Simbiosis Saling makan memakan
101 Entah hapa aja kerja orang ini
102 Lupa tujuan
103 Tangan Yang Terluka
104 seumur hidup
105 Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106 Hedon
107 Ratapan Anak Tiri
108 Bahaya Lapar
109 Bukan Up
110 Obat yang mencurigakan
111 Hantu
112 Mak Comblang
113 Tidak dikasih makan banyak?
114 Diet lho diet
115 Alih profesi saja lah
116 No marriage, No responsibility
117 Gladi Resik
118 Lily
119 Ganti Istri
120 Bagh Tetangga Pulak
121 Otak Kecil
122 Penting Tidak Penting
123 Asal Kau Bahagia.
124 Jangan Melupakan Hari Penting
125 Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126 Hadiah
127 Ngidam kayaknya
128 PDKT
129 pindah
130 liat liat
131 Poor Ganeeta
132 kan jadi berserak
133 Bukan sosipat
134 mencintaimu dengan gila
135 Fever
136 Aroma Pastry
137 Di luar ekspektasi
138 nganggur
139 Delusi atau nggak ini ya
140 Endless Love
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Episode¹
2
Episode²
3
Bab 3 Lapar yang menyiksa
4
Bab 4 plonco anak baru
5
Bab 5 Bersihkan ruangan Bos harus pakai §êñï
6
Bab 6 Akibat ngeyel, masuk bengkel
7
BAB 7 Pak Bos Salah Masuk ᖽᐸᗩᘻᗩᖇ
8
BAB 8 Pertarungan berujung Taruhan
9
BAB 9 Negosiasi alot dengan bos
10
bab 10 kontrak kerjasama
11
Bab 11 Selingkuhnya Ketahuan.
12
BAB 12 Bos Kesambet, bikin lemas sampe pingsan
13
BAB 13 Nasi Kapau bukan nasi padang.
14
BAB 14 Rumah kaca.
15
BAB 15 Tuh kan, jadi kena tabok.
16
BAB 16 Orientasi nyeleneh bos?.
17
BAB17. Cus Berangkat ke Desa Xx
18
BAB 18. Duta Kue Nusantara
19
BAB 19.Rambut yang berbahaya
20
BAB 20. Bahaya Ketiduran di sebelah Iblis
21
BAB 21. Produk tidak berguna ingin makan lontong
22
BAB 22. Waduh, kena lamar pulak
23
BAB 23 Tidak boleh berkhianat
24
BAB 24 Ketemu Calon mertua nih
25
BAB 25 Dasar Anak Durhaka
26
BAB 26 Tawaran Bagus, sayang sekali
27
BAB 27 Kesucian yang Terenggut
28
BAB 28 Kabur Lah, biar aman
29
BAB 29 Tugas Malam Bos, pas mau bobo
30
BAB 30 Riset
31
BAB 31 Pengayom Masyarakat
32
BAB 32 Yah gagal lihat Bola masuk gawang
33
BAB 33 Pasien yang Terkilir
34
BaB 34 Asal ngomong aja
35
35 Mana Kantong Plastik, mana?
36
Bab 36 Hot pot
37
BAB 37 Cium dulu
38
BAB 38 Skinship
39
BAB 39. Main Kotor, deal
40
BAB 40 Tak seberat cintaku padamu.
41
41 Mohon bersabar, ini ujian
42
BAB 42 Lagi enak-enak malah diganggu
43
43. Tidur berselimut dongkol
44
BAB 44 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
45
BAB 45 efek kelamaan jomblo
46
bab 46 Akhirnya dipulangkan dari rumah sakit
47
BAB 47 Operator keluhan pelanggan
48
BAB 49 Stapler yang tak bersalah
49
BAB 50. Iri dan Dengki dapat merusak kesehatan jiwa
50
BAB 51 Bukan Reuni Biasa
51
BAB 52 Masih reuni yang entah hapa belum siap juga
52
BAB Kemarahan yang meredup
53
Makanan tidak Aman dimakan
54
BAB Hidup tanpa garam, bagaikan makan tanpa cinta
55
I want you to know
56
Kami akan Menikah!
57
Dua Wanita Galau
58
Tuh kan nakal, jadi sakit pinggang
59
Ini yang namanya sudah jatuh ketimpa tangga
60
Cepat jemput anaknya Om
61
bersamadi
62
Apa kata tetangga
63
Kompetitor
64
A marriage proposal
65
Tenang Pak, tenang,
66
Aku Bukan Pilihan
67
Jadi punya Hutang Bicara
68
Advokat punya Rahasia
69
Bos sih bebas mau apa juga
70
Croissant And a dream
71
Saya penggemar siapa
72
Welcome to Slovenia
73
Foto Foto
74
kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
75
telur dadar
76
Negosiasi dengan calon bapak mertua
77
Happy Ending
78
Not Another Happy Ending
79
BAB tambahan, 18 positif
80
Apa Salah Ayam
81
81. Dosa Besar
82
turut prihatin
83
83. Anak perawan di sarang penyamun
84
Kontrak Nikah
85
Sosor jangan kasih kendor
86
87 Iya sama sama
87
penyusup
88
BAB 87 Abang Petugas Hotel
89
Istri bukan Karung Beras
90
90 Suamiku Sayang.
91
private beach
92
Honeymoon
93
13 anak
94
Pesta
95
Penasaran berujung godaan hidup
96
Morning kiss berakhir bencana
97
Hal penting
98
Vas Keramik yang tak bersalah
99
Bermesraan di dapur umum itu tidak boleh
100
Simbiosis Saling makan memakan
101
Entah hapa aja kerja orang ini
102
Lupa tujuan
103
Tangan Yang Terluka
104
seumur hidup
105
Khilaf, itu semua adalah khilaf!
106
Hedon
107
Ratapan Anak Tiri
108
Bahaya Lapar
109
Bukan Up
110
Obat yang mencurigakan
111
Hantu
112
Mak Comblang
113
Tidak dikasih makan banyak?
114
Diet lho diet
115
Alih profesi saja lah
116
No marriage, No responsibility
117
Gladi Resik
118
Lily
119
Ganti Istri
120
Bagh Tetangga Pulak
121
Otak Kecil
122
Penting Tidak Penting
123
Asal Kau Bahagia.
124
Jangan Melupakan Hari Penting
125
Tidak membenci, hanya tidak menyukai
126
Hadiah
127
Ngidam kayaknya
128
PDKT
129
pindah
130
liat liat
131
Poor Ganeeta
132
kan jadi berserak
133
Bukan sosipat
134
mencintaimu dengan gila
135
Fever
136
Aroma Pastry
137
Di luar ekspektasi
138
nganggur
139
Delusi atau nggak ini ya
140
Endless Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!