KESAKSIAN

Kirana dan Fathir pergi ke sungai dengan meminjam kail milik Mang Nur yang kebetulan di simpan di rumah Kirana.Alat pancing itu memang sengaja di simpan Mang Nur di rumah keluarga Pak Bahari karena beliau tau Pak Bahari pasti akan sangat merindukan aktifitas memancing di sungai seperti saat dia kecil.

Mang Nur tau persis kegiatan apa saja yang di sukai majikannya itu.Karena Mang Nur bekerja di keluarga itu saat Pak Bahari masih SD.

Fathir dan Kirana hanya berjalan kaki untuk menuju sungai,sepeda motor Fathir sengaja di tinggal di rumah Kirana.Mengingat jarak rumah Kirana ke sungai cukup dekat walau hanya berjalan kaki.Sekalian Fathir mengajak Kirana mengenal beberapa tempat di kampung halamannya.

"Kamu bisa lewat jalan sini?"tanya Fathir sambil menoleh ke jalan setapak yang berada di antara pesawahan.

"Bisalah."Kirana segera mendahului langkah Fathir seolah-olah ia ingin membuktikan kalau dia bisa melewati pematang sawah yang penuh dengan lumpur itu.

Tapi baru saja beberapa langkah ia terpeleset dan hampir saja jatuh ke hamparan sawah yang hampir menguning itu.

Untung saja Fathir yang berada di belakang segera menahan bobot tubuhnya.

"Kata nya bisa."ujar Fathir sambil terkekeh.

Kirana segera melepaskan lengan Fathir yang tengah melingkar di pinggangnya karena menahannya agar tak terjatuh.Ada desiran aneh dalam hati mereka berdua saat tubuh mereka bersentuhan.

"Maaf aku gak bermaksud apa-apa,aku takut kamu jatuh." ujar Fathir yang baru sadar saat Kirana berusaha melepaskan pelukannya.

"Iya..gak apa-apa." jawaban singkat yang keluar dari mulut gadis cantik itu.Dia masih belum kembali ceria, dia masih banyak diam dan hanya berbicara seperlunya saja.

"Sini pegangan sama aku biar gak jatuh." Fathir mengulurkan tangannya.

Kirana pun tak menolak dan segera menyambut tangan Fathir dan tangan mungilnya itu di genggam kuat oleh Fathir.

"Seimbangkan badan kamu kalau jalan di sini,hati-hati agak licin karena ada sedikit lumpur." ujar Fathir sambil menuntun langkah Kirana.

"Nah gitu bisa kan?" lanjutnya.

Kirana mencoba mendengarkan baik-baik setiap ucapan Fathir, walau kadang tubuhnya agak condong ke kanan atau pun ke kiri. Untung Fathir kuat menggenggam tangannya, jadi ia tidak terjatuh lagi.

Akhirnya senyum Kirana muncul saat belajar berjalan di atas pematang sawah. Fathir pun lega melihat Kirana tersenyum kembali.

Mereka pun sampai di tepi sungai yang cukup besar. Suara aliran air terdengar begitu deras. Kirana sangat menikmati pemandangan di sana, ia segera merogoh kantung celananya dan mengambil beberapa foto lewat handphone nya.

Fathir sudah mulai memasang umpan di pancingannya lalu melempar ke dalam sungai tersebut. Sesekali cowok bertubuh tinggi itu melirik ke arah Kirana yang tengah asyik berselfi ria.

'Syukurlah kamu sudah tak sedih lagi' gumam Fathir dalam hati.

Setelah puas mengabadikan momen, Kirana segera duduk di bebatuan di samping Fathir.

"Fathir,apa kamu tau kejadian kemarin saat Novi kerasukan?" tanya Kirana sambil menatap ke arahnya lalu membuang pandangannya jauh ke depan saat Fathir menolehkan wajahnya.

Fathir kebingungan harus menjawab apa, walaupun ia sangat tau apa yang di katakan Novi saat kerasukan. Tapi dia takut membuat Kirana panik.

"A-aku.." Fathir tak bisa meneruskan perkataannya.

Dan jawaban singkat Fathir itu sangat sudah cukup membuat Kirana yakin kalau cowok itu mengetahui semuanya tapi hendak menutupi semua darinya.

"Kenapa kamu gak bilang sama aku?kenapa aku harus tau dari teman yang lain? padahal kemarin kamu terus bersama aku. Mereka bilang Novi memanggil manggil nama ku, padahal jelas aku dan dia tidak saling mengenal." ucap Kirana panjang lebar.

Fathir membuang nafas kasar, dia tau Kirana sudah kecewa padanya.

"Maaf aku sudah mengecewakanmu,aku hanya tak ingin kamu panik." ucap Fathir sambil meraih telapak tangan Kirana dan menggenggamnya.

Mereka saling bertatapan dalam beberapa saat,lalu Fathir pun segera melepaskan gengamannya dan kembali sibuk dengan kail pancingan.Sementara Kirana terus berperang dengan hati kecilnya.Satu sisi ia kecewa pada Fathir sisi lain ia yakin kalau cowok itu tak bermaksud melukainya bahkan malah melindunginya.

Ini saat yang tepat untuk Kirana menceritakan setiap kejadian yang di alaminya semenjak tinggal di desa itu.

Dia pun menceritakan semuanya pada Fathir, tentang sosok yang mengaku Bi Sari, sosok yang berada di kursi goyang, bisikan-bisikan yang sering ia dengar dan tentang Novi yang mengatakan kalau dia menyambut kedatangan Kirana cucu nya.

"Cucu?aku hanya dengar kalau dia hanya memanggil nama kamu saat kerasukan,dan tidak bilang kalau kamu cucu nya."ujar Fathir setelah mendengar cerita Kirana yang panjang lebar.

"Novi sendiri yang bilang.Setelah kejadian kerasukan itu,malamnya Novi didatangi seorang perempuan tua berkebaya merah.Dia bilang aku adalah cucu nya,dan dia sengaja meminjam raga Novi agar bisa menyambut kedatanganku di kota leluhur." kata Kirana sembari mengingat perkataan Novi saat disekolah.

Novi yang katanya memiliki indra ke enam itu sengaja menceritakan semuanya pada Kirana saat jam istirahat tiba,dan saat itu siswa dikelasnya sedang berada di kantin. Jadi tak ada satupun yang tau tentang kesaksian Novi kepada Kirana.

"Aku fikir ini tak masuk akal."bantah Fathir.

"Apakah kejadian-kejadian yang lain yang aku alami selain tentang Novi juga tak masuk akal menurutmu?kalau begitu kamu sama saja dengan keluargaku.Mereka tak akan percaya dengan apa yang aku alami." ucap Kirana sambil menyipitkan matanya.

"Bukan gitu,aku percaya mereka itu ada.Aku hanya gak percaya sama makhluk yang mangaku kalau dirinya itu leluhurmu.Iblis itu banyak tipu muslihatnya." jelas Fathir.

"Aku harap kamu gak termakan oleh tipu daya setan.Kita manusia makhluk yang lebih mulia harus bisa melawan gangguan dari mereka.Aku pernah bilang sama kamu agar tak lepas dari do'a." lanjut cowok itu lagi.

Kirana menyimak setiap perkataan yang di ucapkan Fathir, ia pun membenarkan apa yang di ucapkan oleh temannya itu.

"Makasih..kamu selalu menguatkan aku,makasih juga udah mau dengar curhatanku yang sedikit aneh." kata Kirana.

"Kalau ada apa-apa jangan ragu untuk cerita sama aku,aku selalu siap dengerin dan kalau aku mampu pasti aku bantu permasalahanmu." ucap Fathir.

Kirana pun mengangguk sambil tersenyum. Ia merasa lega bisa menceritakan semuanya pada Fathir. Hal yang selama ini ia telan sendiri.

Tiba-tiba kail yang ia pegangi bergerak sangat kencang. Sepertinya ada ikan yang nyangkut di umpannya Fathir.Dan benar saja mereka dapat ikan yang cukup besar. Kirana pun bersorak saat melihat Fathir menarik ikan tersebut.

Fathir bahagia melihat Kirana kembali ceria dan tersenyum.

'Teruslah tersenyum Kirana,karena sedikitpun aku tak kuasa melihat kamu bersedih' gumam Fathir. Sepertinya hati Fathir sudah benar-benar di curi oleh makhluk cantik dihadapannya.

Terpopuler

Comments

Sang

Sang

kenapa cowok tuh gampang banget tertarik pada cewek? sementara cewek agak telmi mau tertarik pada cowok yg baru ketemu 🤔🤔🤔

2022-10-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!