KERASUKAN

Kirana menghentikan langkah kakinya sesaat setelah melihat seseorang melintas di balik tirai jendelanya.

Dia hendak menghampiri jendela kamarnya untuk melihat siapa yang melintas di luar sana malam-malam gini.

Saat tangan nya hendak meraih tirai jendela tiba-tiba seseorang masuk ke kamarnya.

"Kirana..." suara yang tidak asing di telinga Kirana memanggil namanya.

" Ibu,bikin aku kaget aja." ujar Kirana setelah menoleh ke arah sumber suara.

"Bukannya kamu minta Ibu nemenin kamu tidur.Ngapain kamu berdiri di situ?"

"I-ini.." Kirana tadinya ingin mengatakan kalau ada seseorang melintas di luar jendela kamarnya,tapi dia urungkan dan kembali melanjutkan kalimatnya.

"Aku mau ke toilet dulu." lanjutnya sambil sedikit meringis dan masuk ke dalam toilet kamarnya.

Setelah selesai ia pun segera menghampiri Ibu nya yang sudah berada di atas ranjang tidurnya.

"Sini nak tidur." kata Bu Ratna sambil menepuk bantal di sebelahnya.

"Iya.." Kirana tersenyum lalu membaringkan tubuhnya sembari memeluk sang Ibu yang berada di sampingnya.

Helaian rambutnya di elus oleh Ibunya,lalu terdengar lantunan lagu yang keluar dari mulut Ibu nya itu.Kirana mengernyitkan kening karena lagu itu sangat asing bahkan baru kali ini ia dengar.

Ia sedikit heran,tak biasanya Ibu nya itu menina bobo kan dengan sebuah lagu.Malah lagu itu bahasanya tidak ia mengerti,seperti bahasa daerah.

Tapi elusan tangan Ibu dan lantunannya membuatnya sangat terkantuk dan tak ingin ambil pusing dengan semua itu.

Kirana pun akhirnya terlelap.Dia sangat nyaman tidur dengan di temani Ibu nya apalagi sambil di nina bobo kan.

****

Pak Bahari sudah mengurus kepindahan sekolah Kirana beberapa hari yang lalu.Dan hari ini hari pertama Kirana sekolah.

"Selamat Pagi !!" sapa Kirana yang baru muncul di ruang makan.Dia sudah siap dengan seragam sekolah yang dikenakannya.

"Pagi sayang,nih sarapan kamu." ujar Bu Ratna sambil menyodorkan sepiring nasi goreng sosis kesukaan Kirana.

"Makasih Bu." senyumnya merekah melihat nasi goreng favoritnya itu.Lalu ia segera melahapnya.

"Nanti kamu anter adik kamu ke sekolah,setelah itu baru kamu ngampus." titah Pak Bahari.

Bagas hanya mengangguk karena mulutnya masih penuh dengan makanan yang ia kunyah.

Setelah selesai sarapan Bagas dan Kirana berpamitan kepada kedua orang tua mereka.Lalu segera menuju mobil,Bu Ratna mengantar putra dan putrinya sampai teras rumah.

Kirana dan Bagas melambaikan tangan mereka kepada Bu Ratna saat mobil mulai melaju.

Sepanjang perjalanan Kirana hanya menikmati udara sejuk pagi hari di desa itu.Belum banyak polusi yang mencemari udara di sana apalagi pepohonan masih sangat banyak dan pastinya menghasilkan banyak oksigen yang membuat paru-paru nya terasa lebih segar saat menghirupnya.

Mobil yang di kemudikan Bagas pun berhenti di depan gerbang sekolah.Kirana segera turun dan pandangannya langsung menyebar keseluruh sisi tempat itu.

"Aku cabut ya,ntar kamu pulang naik ojek kalau nggak kamu bisa naik angkot.Hafalkan jalan pulang?" tanya Bagas.

Kirana hanya menganggukan kepalanya.Lalu Bagas pun meninggalkan Kirana yang masih mematung di depan gerbang sekolah.

Setelah mobil itu tak terlihat,Kirana memutuskan untuk masuk ke area sekolah.Sudah mulai banyak siswa berdatangan memasuki kawasan tersebut.

Beberapa siswa malah melirik ke arahnya karena mungkin Kirana asing bagi mereka.

"Non Kirana.." sahut seseorang yang kemudian berjalan ke arahnya.

Kirana melongok heran karena seseorang yang tidak ia kenal bahkan baru kali ini dia melihatnya tapi dia bisa tau namanya.

"Maaf kamu siapa?" tanya Kirana setelah seorang cowok berbadan tegap berada didepannya.

"Kenalkan saya Fathir.Saya kerabat Mang Nur yang kerja di rumah Non Kirana.Kebetulan kita satu sekolah,Mang Nur sering cerita tentang Non,dan sempat menunjukan foto Non dari Hp-nya." ucap cowok itu panjang lebar.

"Hmm,iya.Tapi gak usah panggil saya Non juga kali,kita kan seumuran.Panggil Kirana saja." sambut Kirana pada Fathir sambil mengulurkan tangannya.

Fathir senang ternyata Kirana anaknya tidak sombong,dia pikir anak dari kota dan dari keluarga berada akan sangat susah untuk ia ajak berkenalan.Benar kata Mang Nur,selain cantik Kirana sangat ramah.

Fathir menjabat tangan Kirana sambil tersenyum.Kirana sangat senang karena bisa punya teman baru di sekolah baru nya itu walaupun dia cowok.

"Kamu kelas yang mana?" tanya Kirana seraya melepaskan jabatan tangan mereka.

"Aku kelas dua belas B." jawab Fathir.

"Wah sebelahan dong,kata Ayah aku masuk ke kelas dua belas C.Yang mana kelasnya?"seru Kirana.

"Tuh yang sebelah pojok itu kelas mu,dan kelasku di sebelahnya.Yuk kita kesana bentar lagi masuk." ajak Fathir.

Mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa dan siswi yang lainnya.Tentu saja karena melihat Kirana siswa baru dari ibu kota yang sudah mulai mereka dengar kabarnya dari seorang siswi bernama Maya anak dari salah satu guru wali kelas XII.

Berita sangat cepat menyebar luas terutama di kalangan kelas XII,bagaimana tidak Kirana berasal dari kota besar ke sebuah desa yang masih cukup terpencil.

Apalagi saat ini gadis itu bersama Fathir yang notaben nya cowok kalem dan sangat dingin pada siswi yang mengidolakannya.Dalam benak mereka bertanya-tanya kenapa mereka bisa datang bersamaan di sekolah.

Kirana tidak begitu terganggu dengan tatapan mereka yang terus tertuju ke arahnya,sesekali ia hanya melemparkan senyum untuk menyapa beberapa siswa yang ia lewati saat menuju ke kelas.

Fathir mengantarkan Kirana sampai ke depan kelasnya.

"Ini kelas kamu.Perlu aku temani masuk ke dalam untuk cari bangku duduk?" tanya Fathir.

"Gak usah,aku bisa sendiri.Makasih ya udah mau nganter aku sampai depan kelas lagi.Oh iya,aku kan belum terlalu hafal daerah sini gimana kalau nanti kita pulang bareng.Kamu gak keberatan?" tanya Kirana.

"Tentu saja tidak.Nanti sepulang sekolah aku tunggu kamu disini." jawab Fathir dengan senang hati.

"Baiklah aku masuk dulu ya!Bye.." Kirana mengankat telapak tangannya sebentar sambil tersenyum manis lalu masuk ke kelasnya.

Fathir dibuatnya mematung melihat pesona Kirana yang begitu memukau.Baru kali ini ada seseorang yang mampu menerobos masuk ke dalam hati nya.

Padahal banyak gadis yang sangat mengidamkan dirinya namun tak satupun yang dapat mencuri perhatiannya.

Kirana berhasil membuat hati Fathir tak berdaya menahan perasaan itu saat pertama kali mereka saling beradu pandang dan menjabat tangan.

Suara Bel membuyarkan lamunannya,Fathir segera menuju ke kelas yang berada di sebelah kelas Kirana.

"Selamat pagi anak-anak." sapa seorang Guru yang baru saja masuk ke dalam kelas XII C.

"Pagi Bu !!" jawab anak-anak serentak.

"Kebetulan hari ini kalian kedatangan teman baru.Sini maju ke depan,Nak."kata Bu Marni guru wali kelas XII C.

Kirana segera berdiri dan menuju ke depan kelas dengan di buntuti setiap mata siswa di kelas itu.

"Perkenalkan diri kamu." titah Bu Marni.

Kirana tersenyum lalu segera angkat bicara memperkenalkan diri.

"Hai teman-teman,nama saya Kirana.Saya siswa baru disini,senang bisa bertemu dengan kalian..." perkataan Kirana terputus karena salah satu siswi yang duduk di sebelah pojok tiba-tiba menangis dan menjerit histeris.

"Hey kenapa dia."

"Iya kenapa." suara anak-anak bersahutan melihat salah satu teman mereka sangat histeris.

"Bu kayaknya dia kerasukan." ujar salah seoranh siswa yang berada di dekat gadis tersebut.

Bu Marni segera menuju ke bangku di mana gadis itu duduk,gadis itu menangis lalu menjerit histeris.

Kirana menutup mulutnya dengan satu tangannya.Ia sangat terkejut hari pertama ia masuk ke sekolah sudah di sambut oleh hal yang tak masuk akal.Kerasukan??

"Cepat panggilkan Pak Najib." ucap Bu Marni.

Salah satu siswa segera keluar kelas untuk memanggil Pak Najib guru Agama di sekolah itu.

"Aaaa..hiks..hiks..Arrgggh..." suara itu memekikan telinga orang-orang yang berada di dalam kelas.

Mata gadis kerasukan itu lalu tertuju pada Kirana.Dia memandang Kirana dengan tatapan tajam dan mengerikan.Lalu menyeringai dan tertawa.

Tentu saja Kirana terkejut melihatnya.Begitupun siswa siswi yang lain.Gadis kerasukan itu bernama Novi.Sesekali ia menjerit,menangis namun ia juga tertawa seperti Kuntilanak di film-film horor bahkan lebih seram dari itu.

Untung Pak Najib segera datang dan dengan dibantu beberapa siswa,beliau memapah Novi keluar dari kelas.

Tapi Novi tetap menatap tajam Kirana saat ia menuju keluar kelas.Tatapan yang berhasil membuat Kirana ketakutan.Dia yakin kalau tatapan itu tidak biasa.Tidak seperti manusia biasa saat menatapnya baik itu tatapan suka atau benci sekalipun ini malah lebih mengerikan.

"Kirana,kamu gak apa-apa?" tanya Maya seorang siswi yang sekelas dengannya.

"Tidak."jawab Kirana sambil memaksa tersenyum di tengah ketakutannya.

Maya tau kalau hal seperti ini pastinya belum pernah Kirana alami.Dia lihat Kirana cukup shock apalagi saat Novi terus menatapnya.

"Apa ini sering terjadi di sekolah ini?" tanya Kirana pada Maya.

Maya menggelengkan kepalanya.Karena memang inj kali pertama di sekolahnya ada yang kerasukan.Biasanya dia melihat orang kerasukan di tempat lain bukan di sekolah.

"Baru kali ini." jawab Maya.

Kirana terkejut dengan pernyataan Maya.Namun tetap dia menepis perasaan nya,di fikirannya seolah berkata kalau gadis itu kerasukan karena dirinya ada di sekolah ini.

"Oh iya..nama kamu siapa?" tanya Kirana lagi sambil mencoba menetralisir suasana hati nya yang mencekam.

"Maya." ucap Maya sambik tersenyum.

Lalu Bu Marni kembali ke kelas dan meminta anak-anak untuk tenang dan kembali belajar.

Kirana duduk bersebelahan dengan meja Maya.Bu Marni pun mulai memberi materi pelajaran.Kirana pun mengikuti setiap pelajaran di kelas itu dan mencoba untuk tidak memikirkan gadis yang kerasukan tadi.

Walaupun sesekali ia menengok ke arah pintu dan jendela seolah ada seseorang yang tengah memperhatikannya.

Tinggalkan komen dan saran untuk novel ini 😉🙏.

Terpopuler

Comments

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

wahh kerasukan knapa tu ya, ko melotot liat Kirana 😨😨

2023-05-27

1

Sang

Sang

saran saya, jangan pernah baca tulisan ini saat habis shalat isya, udah jelas cerita serem, tapi bikin, hati tangan dan mata gak kompak, hati ketakutan, tangan lanjut scroll, mata terus membaca 🤫🤫🤫

2022-10-14

1

Aisy Hilyah

Aisy Hilyah

lanjutnya lagi

2022-06-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!