BAGAS

" Pesanan datang. " ujar Aryo salah satu teman satu kos dengan Bagas.

Aryo segera membuka pintu kostan saat kurir pengantar makanan datang. Beberapa kotak makanan siap saji ia terima dari si kurir.

" Wuiiihh..gini ni kalo ada Bagas, kita bisa makan enak..banyak pula. " seru Yanuar yang juga teman satu kost dengan Bagas.

" Iya dong..gue.." ujar Bagas sombong sambil menepuk dada nya yang di busungkan.

" Mari makaaannn... " ucap semuanya serentak.

Bagas tinggal bersama Yanuar dan Aryo di kostan. Kamar kost yang cukup luas dengan fasilitas terbaik yang ia pilih sebagai hunian sementara di kota jika ia sedang ada jadwal kuliah.

Dia sendiri yang membayar kostan tersebut, ia sengaja mengajak dua sahabatnya untuk ikut menempati kamar kost itu. Jika ia sedang berada di desa, tentu nya ada dua temannya yang bisa menjaga barang-barang miliknya yang ia simpan di kamar kost tersebut.

Aryo yang memang rajin,apik dan suka kebersihan membuat Bagas mengajak nya tinggal secara gratis di sana, sementara Yanuar ia di ajak tinggal di sana karena Bagas merasa iba padanya. Yanuar anak yatim piatu, dia bisa kuliah karena punya beasiswa berkat kepintaran nya.

Sejak SMA dulu mereka sudah berteman akrab bahkan bersahabat. Sampai kuliah pun mereka memilih kampus yang sama.

" Bro..gimana kabar keluarga lo? " tanya Yanuar sambil melahap pizza.

" Nanya keluarganya apa mau tau kabar Kirana?? " cetus Aryo seenaknya.

Yanuar mendorong pelan lengan sahabatnya itu.

" Buruk. " jawab Bagas santai sambil meneguk minuman soda.

Yanuar dan Aryo melongok mendengar jawaban Bagas,lalu mereka saling berpandangan satu sama lain.

" Kenapa? Bokap lo sakit? Apa nyokap?" tanya Aryo penasaran.

Bagas menggelengkan kepalanya,raut mukanya mulai tak enak di lihat.

" Kirana yang sakit. " ucapnya.

" Kirana sakit apa? " serobot Yanuar khawatir.

Yanuar memang menaruh hati pada Kirana, tapi dia tidak enak pada Bagas.Aryo yang mengetahui itu mendelik ke arah Yanuar sambil mencibir.

Bagas malah terdiam.Tak mungkin dia mengatakan kalau Kirana sudah mulai terganggu jiwa nya. Malu pasti nya punya adik yang sedikit tidak normal.

Padahal dulu Kirana adalah adik yang selalu ia banggakan di hadapan teman-temannya. Karena Kirana cantik dan juga pintar.

" Dia.. " Bagas tak meneruskan kalimatnya.

Kedua orang temannya saling melirik satu sama lain, penasaran dengan apa yang akan Bagas katakan.

" Dia kenapa ? " tanya Yanuar semakin penasaran.

" Dia cuma demam biasa. Udah lah gue capek mau tidur, besok ada jadwal pagi. Habisin makananya. " Bagas segera beranjak ke ranjang nya.

Sementara kedua sahabatnya masih terheran heran dengan sikap Bagas yang tak biasa.Apalagi Yanuar, dia sangat ingin tau keadaan Kirana.

Bagas yang berbaring membelakangi mereka, masih memainkan handphone nya. Dia menerima chat dari Bu Ratna tentang kabar Kirana yang sudah mau di ajak ke psikiater.

Hanya tinggal menunggu hari yang tepat untuk pergi ke psikiater. Bagas cukup tenang mendengar berita itu, bagaimanapun Kirana adik satu-satu nya. Bagas menyayangi Kirana, hanya saja akhir-akhir ini Kirana sering membuatnya kesal.

Bagas segera menyetel alarm agar nanti dia tidak kesiangan bangun pagi. Sebenarnya Yanuar juga suka mengambil alih tugas alarm Hp-nya.

Hanya saja Yanuar terlalu pagi jika membangunkannya. Jam empat subuh sudah membangunkan Bagas. Sementara alarm yang ia set pukul enam pagi.

Mata Bagas pun terasa berat. Dia pun terlelap dalam tidurnya.

****

" Bagas..bagas..bangun..wooiii bangun " ucap Yanuar sambil menggoyangkan tubuh Bagas.

Tapi Bagas benar-benar nyenyak dan sulit di bangunkan. Hp-nya terus berdering, ada panggilan masuk dari Ibu nya. Yanuar sudah dari tadi membangunkan Bagas karena tau Bu Ratna menelponnya.

Yanuar fikir siapa tau itu penting, ia coba angkat telpon dari Bu Ratna.

" Halo tante, maaf Bagas masih tidur. Tadi Yanuar udah coba bangunin tapi dia nyenyak dan susah dibangunin " kata Yanuar.

" Oh Yanuar ya, Tante boleh titip pesan buat Bagas? " kata Bu Ratna.

" Boleh sekali tante. " kata Yanuar.

" Tolong bilang sama Bagas, lusa nanti kami akan pergi ke Psikiater yang bernama Firlly Berliana, lokasi kliniknya gak jauh dari tempat kost kalian. Jadi sekalian daftarkan atas nama Kirana ke klinik dokter Firlly besok. " ucap Tante Ratna.

" Ba-baik tante. " kata Yanuar dengan sangat terkejut saat mendengar Kirana akan di bawa ke psikiater.

" Oke makasih ya. " lalu sambungan telepon pun terputus.

Rasa penasaran kembali memenuhi fikirannya. Namun dia tidak berani menanyakan kondisi Kirana pada Bu Ratna. Yanuar akan menanyakan hal ini pada Bagas.

Jam masih menunjukan pukul setengah enam pagi, alarm Bagas belum berbunyi. Yanuar terduduk di ranjang yang tak jauh dari tempat Bagas tidur. Dia terus melihat ke arah Bagas berharap temannya segera bangun.

Dia sudah tidak sabar ingin mendengar penjelasan dari Bagas tentang adiknya. Aryo yang tidur di ranjang atas pun masih mendengkur.

Beberapa menit kemudian.

Kriinggggg

Suara alarm berbunyi keras di telinga Bagas. Sengaja Yanuar simpan Hp sahabatnya dekat kupingnya.Aryo yang sudah lebih dulu bangun menahan tawa melihat Bagas yang bangun sambil menggosok kuping dengan tangannya.

" Sialan. " ujar Bagas kesal sambil melempar handphone ke dekat kaki nya.

" Lu sih tidurnya kebangetan, udah kayak mayat..masih untung gak gua kafani. " cerocos Yanuar.

Aryo tertawa terbahak-bahak sambil menuruni tangga yang menempel di ranjang susun.

" Telinga gue bisa tuli karena ulah lu. " ucap Bagas sambil melempar bantal ke arah Yanuar.

'gue bisa mati penasaran gara-gara lu ' gumam Yanuar dalam hati.

" Sorry..lagian lu susah bangun dari tadi. Nyokap lu nelpon berkali-kali gak denger. Gue aja yang ranjangnya jauh bisa denger suara Hp lu, ini malah tidur aja. " kata Yanuar.

" Nyokap? ngapain nelpon pagi buta, udah tau anaknya jam segini masih tidur. Malah nelpon lagi. " gerutu Bagas sambil memungut handphone sambil mengecek panggilan masuk.

" Udah gue angkat tadi sorry kalau gue lancang. Takutnya pentingkan nelpon sampe berkali-kali. " kata Yanuar.

" Terus nyokap bilang apa ? " tanya Bagas sambil membawa segelas air putih yang berada di nakas, lalu meneguknya.

" Nyokap nyuruh lo buat daftarin Kirana di psikiater dokter Firlly Berliana. Kliniknya deket sini gue sering lewat kalau jalan kaki. Lusa nanti mereka bakal kemari untuk mengantar Kirana berobat " ujar Yanuar.

" Uhuk..uhuk.." Bagas tersedak saat mendengar ucapan Yanuar barusan.

Yanuar menyipitkan matanya,menatap kelakuan Bagas yang sangat terkejut mendengar ucapannya sampai dia tersedak saat minum.

" Loh demam kok ke psikiater? " tanya Aryo polos.

Bagas menatap kedua sahabatnya,kali ini dia tak mungkin lagi mengelak. Akhirnya dia pun menceritakan kondisi Kirana yang sebenarnya.Tentu saja dengan sangat terpaksa ia berkata jujur akan hal itu.

Bagaimanapun nanti mereka pun akan tau saat keluarganya datang kesini.

" Gua fikir Kirana tuh cuma depresi ringan karena hunian baru kami yang amat sangat kuno, mungkin dia belum terbiasa tinggal di desa makanya bisa seperti itu. " Kata Bagas berdalih.

" Habis berobat dia pasti lekas sembuh, yah biasa shopping ke mall nonton bioskop,healing..tiba-tiba tinggal di desa yang ya..gitu lah pokonya.Wajar dia depresi kan? Apalagi lu tau sendiri kita berdua sebelumnya menolak di ajak pindah ke kampung halaman bokap." lanjut Bagas.

" Nah lu..depresi gak? " tanya Aryo

" Ya nggak lah , orang gue masih bisa bolak balik kemari. " kata Bagas kesal.

" Seandainya lu gak bolak balik..berarti lu juga depresi dong. " celoteh Aryo lagi tanpa dosa sedikitpun.

" Mau lu gue usir dari kostan? Sembarangan kalau ngomong. " kesal Bagas.

Aryo sontak menggelengkan kepalanya sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.

" Sorry bercanda Bos. " ucap Aryo.

Sementara Yanuar melamun memikirkan Kirana. Dia memang sudah sejak lama jatuh hati pada Kirana. Walaupun dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada gadis itu. Hanya Aryo yang tau tentang perasaannya pada Kirana.

Cerita ini 100% fiktif,khayalan dari author semata,jika ada kesalahan dalam hal apapun mohon maaf ya 😊.Jangan lupa tambahkan ke favorit dan like setiap bab agar lebih semangat lagi update nya😉.

Terpopuler

Comments

나의 햇살

나의 햇살

lah gk nyambung, masa hanya gara² itu jadi depresi

2022-06-10

1

나의 햇살

나의 햇살

gk ada otak emang ya nih orang sebagai abang. gara² sifatnya orang kota dikira sombong dan angkuh

2022-06-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!