GAS

Seperti malam-malam sebelumnya,Kirana tidur bersama Ibu nya dengan di nina bobo kan oleh lagu berbahasa daerah.Walaupun ia sama sekali tidak mengerti dengan makna lagu itu,tapi lantunannya bisa membuatnya cepat masuk ke alam mimpi.

Lagu itu bak sihir yang membuatnya segera memasuki alam bawah sadarnya.Dalam tidurnya pun Kirana tidak pernah terbangun malam-malam,dia sangat lelap dan terjaga.

Hingga pagi pun tiba,ayam berkokok bersahutan menyambut matahari yang kian berani menampakan cahayanya.Sinarnya memasuki sela-sela jendela kamar Kirana sampai menyentuh kulitnya membuat udara dingin menjadi hangat.

TOk TOK TOK

Bu Ratna mengetuk pintu kamar Kirana.Sudah jam enam pagi tapi Kirana belum juga bangun,padahal hari ini dia harus segera berangkat sekolah.Biasanya Kirana bangun sedari subuh tapi kali ini ia kesiangan.

"Kirana..bangun Nak!! Udah siang nih." teriak Bu Ratna dari luar kamar.

Kirana yang mendengar teriakan ibunya berkali-kali segera membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan matanya dan menguceknya. Cahaya matahari menyilaukan pandangannya. Membuatnya sadar kalau ia kesiangan.

"Ya ampun jam berapa ini?" gumamnya sambil melirik weker yang menunjukan pukul 06.12.

"Udah bangun belum? Cepat mandi, ibu tunggu di meja makan. " Teriak Ibu nya lagi dari luar.

"Iya Bu..." sahut Kirana segera bergegas menuruni ranjangnya dan menuju ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit mandi ia pun segera mengenakan pakaian sekolah.D Dengan terburu-buru ia berdandan dan merapikan rambut panjangnya.

Sesekali mata nya melirik arloji yang berada di pergelangan tangan kirinya.

" Aduh bisa kesiangan ini mah,mana Kak Bagas gak ada dirumah lagi.Aku harus naik ojek ke sekolah." Gerutunya sambil merapikan rambut.

Setelah selesai ia segera keluar kamar dan menuju ruang makan. Ibu dan Ayahnya sudah berada meja makan, Kirana keheranan saat melihat Fathir yang sudah berada bersama mereka di sana.

"Loh kamu pagi-pagi udah ada disini." ucap Kirana yang masih berdiri.

"Iya tadi Fathir kesini buat jemput kamu,dia udah nunggu hampir seperempat jam.Ya udah Ibu ajak dia sarapan dulu sambil nunggu kamu." ujar Bu Ratna.

"Kayaknya aku langsung berangkat aja Bu,udah siang banget nih nanti terlambat." ucap Kirana sambil menyambar roti tawar dan memasukannya kedalam mulut.

"Iya tante kami berangkat dulu, tinggal beberapa menit lagi jam masuk." kata Fathir segera berdiri dari duduknya.

"Ya udah habiskan dulu susu nya udah itu berangkat gih." kata Bu Ratna.

Sementara Pak Bahari hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya yang terburu-buru melahap roti dan menghabiskan segelas susu hangat. Sedangkan Fathir sempat memakan roti selai yang di berikan Bu Ratna saat menunggu Kirana tadi. Dia sudah selesai sarapan saat Kirana muncul.

"Aku pergi dulu ya." Kirana menyalami kedua orang tuanya. Begitupun Fathir ikut menyalami mereka.

Kirana dan Fathir bergegas menuju halaman depan dimana motor Fathir terparkir. Kirana segera naik di belakang Fathir saat Fathir sudah terlebih dulu menaiki motor bututnya itu.

"Gas..." seru Kirana sambil menepuk pundak Fathir.

Fathir pun segera melajukan sepeda motornya sambil menyunggingkan senyuman di bibirnya melihat tingkah Kirana.

Fathir sedikit ngebut agar cepat sampai ke sekolah. Merekapun sudah sampai ke sekolah lima menit sebelum bel masuk berbunyi.

Dengan langkah tergesa keduanya menuju kelas masing-masing.

"Hebat kamu cocok jadi pembalap" ujar Kirana sambil terus melangkah di samping Fathir.

"Besok aku harus kesiangan lagi,seru ngebut di jalanan." lanjut Kirana polos.

"Ish..jangan lah,bahaya.Sekarang kepepet aja makannya ngebut." ucap Fathir.

"Tapi gak ada polisi kayak di kota ku dulu." Kirana berlalu ke kelas sambil terkekeh.

Fathir yang mendengar ucapan Kirana sejenak menghentikan langkahnya sambil menggelengkan kepalanya. Lalu ia pun tersenyum sendiri, Kirana membuatnya gemas.

Mereka pun masuk ke kelas masing-masing dan mulai belajar saat bel berbunyi nyaring berteriak di lingkungan sekolah.

****

Tak terasa waktu pun bergulir,semua siswa SMA 1 JATIASIH berhamburan keluar. Saatnya mereka pulang setelah beberapa jam berkutat dengan mata pelajaran.

Fathir sudah menunggu Kirana di depan kelas gadis itu. Kirana segera menghampirinya saat keluar kelas. Namun dia sedikit menekuk mukanya.

Fathir keheranan melihat wajah Kirana yang di tekuk seperti itu.Ia mengernyitkan dahi nya.

"Ada apa kok cemberut gitu? " tanya Fathir.

"Nggak ada,ayo pulang." Kirana segera melangkah padahal Fathir masih berdiri di sana dengan perasaan heran menyergapnya.

Fathir pun segera mengikuti langkah gadis itu di belakangnya. Tanpa ada sepatah katapun dari mulut Kirana saat sampai ke parkiran,Fathir pun segera menaiki sepeda motor dan di ikuti oleh Kirana di belakangnya.

Gadis cantik itu masih menekuk mukanya, dia bahkan sedikit murung.Fathir terus mencari cara agar gadis itu kembali ceria seperti tadi pagi. Walaupun dia tidak tau apa yang menjadikannya murung seperti itu.

"Kita main ke sungai yuk,kita mancing." akhirnya Fathir menemukan cara agar Kirana tidak bad mood lagi.Ia harap ide nya berhasil.

Kirana terdiam dan memikirkan ajakan Fathir. Lalu ia pun mengiyakan.

"Baiklah..tapi pulang kerumahku dulu, ganti baju sambil pamit ke orang tuaku." ucap Kirana masih dengan nada kurang bersemangat.

Kirana fikir gak ada salahnya dia menerima ajakan Fathir, sekalian dia refreshing otak walaupun cuma main di sungai.

"Oke.." lalu Fathir pun semangat melajukan motornya agar cepat sampai ke rumah Kirana.

'Semoga kamu gak murung lagi Kirana,dan kamu mau cerita sama aku apa yang membuat kamu seperti ini' gumam Fathir dalam hati.

Sesampai di rumah, Kirana segera berganti pakaian dan meminta izin kepada Ibu nya untuk main ke sungai bersama Fathir. Tentu saja Bu Ratna mengizinkan, malah beliau senang sekali kalau Kirana akhirnya mau main keluar rumah.

Begitupun dengan Pak Bahari, sangat berharap agar Kirana bisa beradaptasi dilingkungan baru nya. Agar dia cepat betah tinggal di desa itu tentunya harus lebih sering keluar rumah untuk menikmati betapa tenang dan damainya kehidupan di desa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!