Bab 14 Kelas Balet Telah Di Mulai

Aneisha Mihai berdiri dengan tangan kiri berpegangan pada ballet barre yang dipasang di dinding.

Dalam balet harus ada peregangan dan setiap penari balet harus melakukan serangkaian peregangan.

Aneisha Mihai mulai melakukan peregangan untuk mencapai fleksibilitas maksimum, ia melakukan dengan meregangkan lengannya dan menjaga bahunya turun.

Menggunakan balet barre dengan mengangkat tungkai kanan lalu meletakkan pergelangan kaki kanan di atas barre sambil meluruskan jari kaki ke depan.

Aneisha Mihai lalu mengangkat tangan kanannya lalu menekuk tubuhnya ke depan mendekati kaki kanan dan bertahan selama tiga puluh detik lalu ia mengulanginya gerakan yang sama dengan kaki yang lain.

Melakukannya sambil meluruskan punggungnya dan mengarahkan kedua telapak kaki ke luar.

Guru laki-laki itu kemudian menepuk kedua tangannya cepat dan memerintahkan murid-murid di kelasnya untuk melakukan persiapan dalam lima posisi balet.

"Ayo latihan balet di mulai berpegangan tangan kiri di balet barre ! Siapkan posisi kalian !", teriak guru laki-laki itu penuh semangat.

"Iya, pak !", teriak mereka kompak.

Tampak Aneisha Mihai yang telah selesai melakukan gerakan peregangan di balet barre kemudian mempersiapkan dirinya.

Dia berdiri tegak dengan tumit bersentuhan satu sama lain dan kaki menghadap ke luar kemudian, mempertahankan rotasi yang sama, dan menggesar kaki menjauh.

Aneisha Mihai lalu menggeser satu kakinya ke arah yang lain sehingga tumit kaki depannya menyentuh lengkungan kaki belakangnya, kemudian ia menempatkan kakinya yang sama tetapi lebih jauh terpisah.

Dia menggeser kaki depannya keluar darinya ke arah yang dibayangkan dan kakinya terpisah sekitar satu kaki, lalu ia membuat kedua kakinya bukan ada jarak antara dua kaki, dan kedua kakinya sekarang berada dalam kontak penuh dengan satu sama lain, dengan jari-jari kaki satu kaki berorientasi dan sebisa mungkin bersentuhan dengan tumit yang lainnya.

Mengakhiri gerakan kedua kakinya pada posisi paralel.

"Lakukan lagi dan jangan lupa berhitung !!", teriak guru balet laki-laki itu dengan suara kerasnya.

"Satu... Dua... Tiga...!!!", ucap murid-murid di kelas balet itu dengan lantangnya.

"Bagus ! Kalian harus tahu jika balet bukan sekedar hanya menari tetapi melatih kesehatan pikiran serta kesehatan tubuh ! Lakukan balet kalian dengan benar !", teriak guru balet laki-laki itu.

"Satu... Dua... Tiga...", terdengar suara murid-murid melakukan gerakan posisi dengan berhitung keras.

"Jaga konsentrasi kalian ! Satu... Dua... Tiga.., lakukan dengan benar !", teriak guru balet itu.

Murid-murid mulai bersemangat dalam menari balet dan bergerak serempak di barre balet yang terpasang di seluruh dinding ruangan kelas yang luas dengan cermin-cermin yang menempel disekeliling dinding ruangan kelas balet.

Terlihat Aneisha Mihai sangat serius dalam melakukan gerakan posisi baletnya dan tangan kirinya memegang barre.

"Lakukanlah plie dengan benar pertahankan kaki kalian dalam satu detik dan tetap berpegangan pada barre !", teriak guru balet itu.

Aneisha Mihai dan murid-murid balet lainnya di kelas tersebut melakukan gerakan posisi plie dengan menekuk kedua lutut perlahan-lahan sampai lutut berada di atas ibu jari kaki.

Mempertahankan postur itu selama satu detik lalu mengarahkan kekuatan otot kaki untuk berdiri tegak dengan cepat dan anggun sambil tetap menegakkan tubuh.

Mereka mengakhiri gerakan plie begitu kembali melakukan posisi pertama.

"Lakukan dua gerakan plie dengan benar ! Hei, yang disana, tegakkan badanmu dengan sempurna ! Apa kamu mau bungkuk !", teriak guru balet laki-laki itu sambil menunjuk ke arah seorang murid perempuan di seberang kanan.

Murid itu terlihat terkejut ketika guru baletnya menegurnya dan menunjuknya, ia lalu buru-buru memperbaiki posisi tubuhnya dan kembali melakukan gerakan plie-nya.

"Tegakkan badan kalian, jangan buat kesalahan lagi ! Konsentrasikan pikiran kalian ! Ini kelas balet bukan rumah kalian tempat bersenang-senang !", ucap guru balet itu.

Aneisha Mihai mempertahankan postur tubuh yang benar saat melakukan plie dengan menekan kedua tumit ke lantai sambil meluruskan punggung dan menegakkan tubuhnya.

"Aktifkan otot kuadrisep sewaktu bergerak turun ! Dan jangan lupa aktifkan otot bokong dan betis kalian saat bergerak naik !", ucap guru balet laki-laki itu penuh semangat.

Aneisha Mihai dan murid lainnya melakukan gerakan plie dengan gerakan mengawali dan mengakhiri gerakan melompat saat menari balet.

Mereka mengerahkan tenaga untuk menegakkan tubuh atas yang merupakan sumber kekuatan untuk melompat dan melakukan pirouette.

"Kalian tidak perlu meluruskan kedua lutut ketika selesai melakukan plie ! Kerahkan tenaga kalian dengan penuh semangat ! Ayo, gerakan tubuh kalian sebaik mungkin !", ucap guru balet itu.

Guru laki-laki itu lalu berdiri tegak di tengah-tengah ruangan kelas balet untuk memberikan contoh gerakan plie yang benar dan di ikuti seluruh murid yang ada di balet barre.

***

Aneisha Mihai terlihat berkeringat deras saat melakukan gerakan baletnya sambil tangan kirinya berpegangan di balet barre.

Guru balet laki-laki itu juga menyuruh murid-muridnya melakukan gerakan selanjutya dengan memberi mereka contoh di tengah kelas.

"Lakukan gerakan selanjutnya yaitu lakukan tendu sebagai transisi antarposisi !", teriak guru balet memecah suasana kelas.

Aneisha Mihai melakukan gerakan tendu dengan postur membuat perubahan posisi tidak terputus, ia melakukan persiapan dengan melakukan gerakan posisi kaki maju ke depan kaki yang lain lalu ia mendekatkan kedua telapak kaki dengan jarak sekitar dua sampai tiga centimeter.

Dia mengarahkan paha, lutut, dan telapak kaki ke luar tanpa menekuk lutut. Dan kedua kaki lurus dengan mengaktifkan otot kaki dan meluruskan lututnya.

"Aktifkan otot kaki kalian dan luruskan kedua lutut ! Majukan kaki yang di depan, sentuh lantai dengan ujung jemari kaki, lalu kembalikan kaki ke posisi awal !", ucap guru balet laki-laki itu dengan memberikan instruksi tari balet pada murid-murid baletnya.

Melanjutkan dengan mengangkat tangan yang di bawah ke atas kepalanya, ia mengatur tangannya dengan memastikan ada jarak di antara ujung jemari tangan agar tidak bersentuhan.

Aneisha Mihai mengakhiri tendu dengan memundurkan kaki yang di belakang, ia menyentuhkan jemari kaki ke lantai, lalu kembali ke posisi awal.

Dia memposisikan kakinya yang stasioner berada di depan sehingga ia melakukan gerakan tendu dengan kaki yang lain.

"Kemudian lakukan gerakan releve dengan berjinjit !", teriak guru balet itu penuh semangat.

Teriakannya yang keras memberikan energi pada murid-murid di kelas tempatnya ia mengajar balet.

Menularkan semangat yang besar serta harapan agar murid-murid di kelasnya menari balet dengan sepenuh hati dan energi, dan bersemangat tinggi.

"Lihatlah gerakan tubuhku ! Kemudian ikutilah dengan seksama, jangan sampai keliru karena akan berakibat fatal dalam tarian balet yang akan kalian tarikan !", ucap guru balet itu kembali bersemangat.

Aneisha Mihai dan murid-murid lainnya melakukan releve dengan tangan kiri berpegangan kepada balet barre yang terpasang di dinding kelas.

Mereka berdiri tegak sambil merapatkan kedua kaki, dan melakukan posisi dengan tumit saling menyentuh. Kemudian, mengarahkan kedua telapak kaki ke depan agar posisinya tegak lurus dengan torso.

Sambil tetap merapatkan tumit, lalu memutar telapak kaki ke luar agar membentuk garis lurus sejajar dengan bahu sehingga paha depan menghadap ke luar dan betis menghadap ke dalam.

Posisi tangan mereka terlihat sedang memegang bola di depan perut atas, lalu merenggangkan kedua telapak tangan berjarak sekitar sepuluh centimeter di antara ujung jemari tangan.

Semua murid mengangkat sedikit telapak tangan mereka ke arah wajah agar tangan berada di depan perut atas.

"Jangan lupa perhatikan posisi tangan kalian, dan aktifkan otot betis kalian untuk mengangkat kedua tumit dari lantai sampai kalian berdiri sambil bertumpu pada bagian depan telapak kaki !", ucap guru balet laki-laki itu memberikan instruksi balet.

Semua murid-murid di kelas tari balet dengan serempak mengikuti gerakan guru balet laki-laki yang memberikan instruksi tari balet di tengah-tengah ruangan kelas balet.

Terlihat mereka gerakan releve setelah bertahan sejenak, mereka serempak menurunkan tumit ke lantai perlahan-lahan sambil merilekskan betis mereka.

Mereka melakukan demi pointe dengan berjinjit menggunakan bagian depan telapak kaki. Lalu mengaktifkan otot kaki mereka untuk berjinjit guna melakukan releve.

"Iya bagus ! Pertahankan gerakan kalian dengan benar ! Jangan lupa berhitung untuk melatih keselarasan gerakan kalian, karena dengan berhitung kalian juga melatih keselarasan gerakan tari balet kalian dengan musik ! Ayo lebih semangat lagi !", ucap guru balet laki-laki itu.

"Satu... Dua... Tiga... !", teriak para murid di kelas balet dengan berhitung keras.

Mereka dengan kompak mengikuti arahan instruksi gerakan balet yang di contohkan oleh guru balet mereka, bergerak lincah, gemulai dan penuh semangat tinggi. Dan menciptakan gerakan balet yang sempurna.

Suasana kelas balet saat itu terdengar ramai oleh suara para siswa yang melakukan gerakan balet dengan menghitung setiap gerakan mereka.

Terlihat seluruh siswanya bergerak dengan ekspresi wajah yang sangat serius dan sungguh-sungguh.

Semangat terpancar dari para siswa balet yang tampak berkonsentrasi penuh dalam melakukan gerakan balet mereka, dan mereka semua seperti bercahaya terang dan berkilauan dengan terpaan cahaya sinar matahari ke arah tubuh mereka yang penuh keringat, cahaya matahari yang bersinar menyeruak masuk ke dalam ruangan kelas balet melalui jendela kelas menambah pemandangan di kelas balet itu terlihat sangat indah sekali.

Menggambarkan siluet tubuh mereka pada lantai yang memantulkan tubuh mereka bagaikan sebuah lukisan tangan yang sempurna, benar-benar sangat cantik sekali.

"Sekarang lakukan gerakan saute ! Mulailah melakukan gerakan saute dari pisisi pertama, lakukan plie dengan menekuk kedua lutut, tekan tumit ke lantai, lalu kerahkan kekuatan otot kaki untuk mendorong tubuh ke atas supaya kalian dapat melompat lebih tinggi !", ucap guru balet laki-laki itu sambil memberikan instruksi balet.

Tampak semua murid mengikuti gerakan saute yang di contohkan oleh guru balet mereka dan meluruskan kedua kaki mereka saat melompat.

Mereka juga harus menekuk kedua lutut untuk melakukan plie sewaktu mendarat. Dan mereka semua melakukan saute beberapa kali secara berurutan.

Mengerahkan semua tenaga lebih besar yang kini tengah para murid balet lakukan agar mereka bisa melompat tinggi, karena tambahan tenaga membuat tubuh mereka akan terlontar ke atas lebih tinggi. Dan mereka membuat gerakan saute lebih terlihat sempurna.

"Setelah kalian memahiri gerakan saute ini kalian bisa mengkombinasikan dengan posisi yang lainnya, misalnya saute arabesque untuk melakukan lompatan yang spesifik ! Dan lakukan dahulu gerakan saute sebagai gerakan transisi dari posisi awal ke posisi kedua ! Lakukanlah dengan benar, jangan sampai ada kesalahan lagi dalam gerakan balet kalian !", ucap guru balet itu memberi arahan serta instruksi di ruangan kelas.

Semua murid di kelas balet memperhatikan serius instruksi balet yang dilakukan oleh guru laki-laki itu kemudian mengikutinya dengan perlahan-lahan.

Mereka bergerak sebayak lima kali dan tanpa lupa menghitung gerakan mereka dengan penuh semangat.

"Satu... Dua... Tiga... !", suara dari para murid mulai menghitung dengan sangat keras.

"Jangan sampai lengah ! Berkonsentrasilah ! Semangat ! Pupuk percaya diri kalian karena pada dasarnya balet melatih otak kita ! Membangun mental yang kuat seperti baja yang tahan oleh segala cuaca ! Menarilah seindah mungkin seperti bunga yang mekar dan kuat seperti baja !", ucap guru balet laki-laki itu penuh semangat.

Kelas tampak sangat ramai dan meriah, terdengar langkah-langkah kaki para murid yang melakukan gerakan balet mengisi suasana ruangan kelas balet.

Aneisha Mihai terlihat lelah tetapi ia sangat serius dalam berlatih balet dan ia menikmati setiap gerakan-gerakan balet yang ia lakukan di kelas tari baletnya.

Terkadang ia tersenyum senang saat ia berhasil melakukan gerakan baletnya dengan baik dan terkadang ia sedikit putus asa saat ia melakukan gerakan balet yang salah.

Gerakan balet Aneisha Mihai terus-menerus mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya dan itu akan membantu dirinya dalam menyelesaikan setiap tarian balet yang diberikan oleh sistem sepatu balet merah milik Nenek Amarise, sang malaikat pelindungnya dalam tugas selanjutnya untuk menyelesaikan misinya untuk mencegah Izebel, wanita muda yang jahat dan kejam menjadi ibu tirinya.

Episodes
1 Bab 1 Penderitaan Tiada Tara
2 Bab 2 Kematian Gadis Lumpuh itu
3 Bab 3 Bertemu Sang Malaikat Pelindungku
4 Bab 4 Sepatu Balet Merah Milikku
5 Bab 5 Salam Kenal Untuk Mama
6 Bab 6 Cinta Sang Malaikat Pelindung
7 Bab 7 Tarian Swan Lake
8 Bab 8 Latihan Aneisha Mihai Telah Di mulai
9 Bab 9 Wanita Jahat Datang
10 Bab 10 Mantera Itu Terpatahkan
11 Bab 11 Kemenangan
12 Bab 12 Siapa Gerangan Pria Tampan itu
13 Bab 13 Sebuah Keputusan Yang Sulit
14 Bab 14 Kelas Balet Telah Di Mulai
15 Bab 15 Sang Danseur
16 Bab 16 Sahabat Baru Itu adalah Zaina Ann
17 Bab 17 Kepala Sekolah Balet
18 Bab 18 Pulang
19 Bab 19 PARIS
20 Bab 20 Les Bourgeois
21 Bab 21 Mencari Petunjuk
22 Bab 22 La Sylphide
23 Bab 23 Apa Yang Terjadi
24 Bab 24 Namanya Beaufort Abellard
25 Bab 25 Opera Palais Garnier
26 Bab 26 Tema Audisi Film
27 Bab 27 Misteri Dua Bocah Kembar
28 Bab 28 Kepala Manekin
29 Bab 29 Manekin yang hidup
30 Bab 30 Terkuaknya Misteri Balerina Assoluta
31 Bab 31 Kisah Dua Bocah Kembar Yang Terpisahkan
32 Bab 32 Dimulainya Audisi Film
33 Bab 33 Kemenangan Sang Danseur
34 Bab 34 Ke Kota Ars-en-Rè
35 Bab 35 Mencari Saudara Kembar
36 Bab 36 Menyusun Rencana
37 Bab 37 Pertemuan Itu
38 Bab 38 Saatnya Berpisah
39 Bab 39 Roh Hantu Kepala
40 Bab 40 Pembicaraan Sederhana
41 Bab 41 Dendam Membara
42 Bab 42 KESYEA
43 Bab 43 Kisah Yang Sebenarnya
44 Bab 44 Pertemuan Kembali
45 Bab 45 Spartacus Pas De Deux
46 Bab 46 BERKUNJUNG
47 Bab 47 Kabar Tentang Kedatangannya
48 Bab 48 Di Koridor Sekolah Balet
49 Bab 49 Pergi Terbang Tinggi
50 Bab 50 Valeska
51 Bab 51 Rahasia Yang Menyeramkan
52 Bab 52 Pengadilan Neraka
53 Bab 53 MUSIM HUJAN
54 Bab 54 Menyambut Festival
55 Bab 55 Penolakan Semua Siswa penghuni Sekolah Balet
56 Bab 56 Perseteruan Terjadi
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 Penderitaan Tiada Tara
2
Bab 2 Kematian Gadis Lumpuh itu
3
Bab 3 Bertemu Sang Malaikat Pelindungku
4
Bab 4 Sepatu Balet Merah Milikku
5
Bab 5 Salam Kenal Untuk Mama
6
Bab 6 Cinta Sang Malaikat Pelindung
7
Bab 7 Tarian Swan Lake
8
Bab 8 Latihan Aneisha Mihai Telah Di mulai
9
Bab 9 Wanita Jahat Datang
10
Bab 10 Mantera Itu Terpatahkan
11
Bab 11 Kemenangan
12
Bab 12 Siapa Gerangan Pria Tampan itu
13
Bab 13 Sebuah Keputusan Yang Sulit
14
Bab 14 Kelas Balet Telah Di Mulai
15
Bab 15 Sang Danseur
16
Bab 16 Sahabat Baru Itu adalah Zaina Ann
17
Bab 17 Kepala Sekolah Balet
18
Bab 18 Pulang
19
Bab 19 PARIS
20
Bab 20 Les Bourgeois
21
Bab 21 Mencari Petunjuk
22
Bab 22 La Sylphide
23
Bab 23 Apa Yang Terjadi
24
Bab 24 Namanya Beaufort Abellard
25
Bab 25 Opera Palais Garnier
26
Bab 26 Tema Audisi Film
27
Bab 27 Misteri Dua Bocah Kembar
28
Bab 28 Kepala Manekin
29
Bab 29 Manekin yang hidup
30
Bab 30 Terkuaknya Misteri Balerina Assoluta
31
Bab 31 Kisah Dua Bocah Kembar Yang Terpisahkan
32
Bab 32 Dimulainya Audisi Film
33
Bab 33 Kemenangan Sang Danseur
34
Bab 34 Ke Kota Ars-en-Rè
35
Bab 35 Mencari Saudara Kembar
36
Bab 36 Menyusun Rencana
37
Bab 37 Pertemuan Itu
38
Bab 38 Saatnya Berpisah
39
Bab 39 Roh Hantu Kepala
40
Bab 40 Pembicaraan Sederhana
41
Bab 41 Dendam Membara
42
Bab 42 KESYEA
43
Bab 43 Kisah Yang Sebenarnya
44
Bab 44 Pertemuan Kembali
45
Bab 45 Spartacus Pas De Deux
46
Bab 46 BERKUNJUNG
47
Bab 47 Kabar Tentang Kedatangannya
48
Bab 48 Di Koridor Sekolah Balet
49
Bab 49 Pergi Terbang Tinggi
50
Bab 50 Valeska
51
Bab 51 Rahasia Yang Menyeramkan
52
Bab 52 Pengadilan Neraka
53
Bab 53 MUSIM HUJAN
54
Bab 54 Menyambut Festival
55
Bab 55 Penolakan Semua Siswa penghuni Sekolah Balet
56
Bab 56 Perseteruan Terjadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!