Ayah datang bersama seorang pemuda tampan nan gagah kerumah ketika ayah kembali pulang dari luar kota, ayah mengenalkan kepada kami semua saat makan malam dan seorang pelayan membawaku keruangan makan.
Terlihat wajah ayah yang sangat bahagia, dan sesekali tertawa keras ketika berbicara dengan pemuda yang ia bawa kerumah, terdengar suara tawa berderai dari ruangan makan dan mereka berhenti ketika Aneisha masuk kedalam ruang makan.
"Sayangku, mari makan malam bersama kami semua !", kata ayah.
"Iya, ayah !", kata Aneisha.
"Bawa dia mendekat kemari, Marin !", kata ayah.
"Baik, tuan !", kata pelayan Marin.
"Terimakasih Marin, kamu boleh kembali kedapur !", kata Aneisha.
"Perkenalkan ini, Adrian Mikael !", kata ayah senang.
"Namaku Aneisha Mihai !", ucap Aneisha Mihai dingin.
"kami bertemu saat ia menolong ayah yang dirampok ditoko, ia menolong ayah pulang kerumah dengan memberi ayah tumpangan kemari !", kata ayah.
"Benarkah !?", kata Aneisha Mihai sambil menatap tajam kearah pria muda yang ada dihadapannya.
Pemuda tampan nan gagah itu hanya tersenyum tipis pada Aneisha seraya melirik kearah kursi roda miliknya, ia juga menganggukkan pelan kepalanya kepada Aneisha Mihai.
Aneisha hanya terdiam melihat sikap pemuda itu sambil mendengarkan perkataan ayahnya tentang pemuda tampan itu saat makan malam. Ia hanya mendengar obrolan ayah yang sangat antusias dimeja makan kepada semua anggota keluarga.
"Ayo ! Ayo ! Kita nikmati makan malam yang lezat ini !", kata ayah.
"Terimakasih !", ucap pemuda itu seraya mengangkat gelas minumannya.
Ayah sesekali terdengar tertawa senang disela-sela obrolannya, Aneisha yang sedari tadi mendengarkan percakapan diantara keduanya hanya terdiam seraya memperhatikan piring makan yang ada dihadapannya sambil menyantap lahap menu masakan rumah malam ini.
Setelah makan malam usai, semua orang dirumah ini kembali kekamarnya masing-masing untuk beristirahat.
Disebuah kamar mewah yang besar terdengar suara gaduh dan saat itu Aneisha Mihai yang sedang berjalan bersama kursi rodanya hendak ke ruangan baca rumahnya melewati kamar tersebut tiba-tiba berhenti.
Tatapan Aneisha Mihai mendadak berubah muram sambil membelalakkan kedua matanya yang indah.
"Apa yang kamu lakukan pada ayahku ?", tanya Aneisha gemetaran ketika ia melihat pemuda bernama Adrian Mikael berdiri dihadapannya dengan tangan berlumuran darah.
Aneisha Mihai memundurkan kursi rodanya pelan kebelakang lalu ia berteriak ketakutan dan memacu kursi rodanya cepat. Ia melihat pemuda itu berlari mengejarnya dan berteriak keras kearahnya.
"Tunggu ! Aku tidak melakukannya, Aneisha !", teriaknya.
Aneisha terus memacu kursi rodanya dengan cepat dan ia melihat kearah tangga didepannya tanpa berpikir panjang ia menggerakkan kursi roda miliknya untuk turun kebawah tapi tiba-tiba seseorang mendorong keras kursi rodanya kebawah dan ia terjatuh berguling-guling menuruni anak-anak tangga rumahnya.
"Itu hukumannya jika kamu ingin tahu semuanya, nona besar ! Rasakan !", ucap seorang wanita berdiri seraya menyeringai kepadanya dari lantai atas rumahnya.
"Nikmatilah malam-malam panjangmu dineraka, gadis bodoh !", kata seorang wanita muda berkulit cokelat kepada Aneisha.
Lamat-lamat terdengar suara tawa kedua wanita itu dari kejauhan, Aneisha mendongakkan kepalanya kearah lantai atas dan ia melihat ibu tirinya dan saudari tirinya berdiri diatas tangga sembari tertawa ketika ia tergeletak tak berdaya dilantai bawah rumahnya.
Aneisha melihat itu semua dengan berlinangan air mata dan menangis perih tanpa mampu berbuat apapun, ia sangat menyesali kenapa ia tidak mampu melawan ini semua, ia sendiri tidak ingin berakhir seperti ini, "Aku harus membalasnya !", gumamnya dalam hati kemudian perlahan-lahan ia menutup kedua matanya.
Kosong...
Suasana beberapa saat terasa sangat kosong tanpa cahaya terang yang memancar dan hanya ada sebuah titik hitam pekat disekitar Aneisha Mihai yang terbaring lemah.
Tidak ada kehidupan, tidak ada nafas, tidak ada detak jantung serta tidak ada gerakan, Aneisha Mihai terbaring kaku dengan tubuh pucat dan kedua mata yang tertutup rapat.
Tit...
Tit...
Tit...
Aneisha Mihai terbangun dari tidurnya dan melihat dirinya berada diatas tempat tidurnya, ia melihat kearah kalender yang tergantung didinding rumahnya.
Januari, tahun 2017 ...
Aneisha terkejut ketika ia membaca tulisan yang ada didalam kalender, ia lalu berlari ke arah cermin panjang yang berdiri didekat jendela.
"Aku bisa berjalan dan tidak lumpuh lagi ?", kata Aneisha terkejut ketika ia memandang dirinya didalam cermin.
Aneisha kembali melihat ke kalender dan membacanya lagi, ia kembali kemasa lima tahun yang lalu, itu artinya semuanya kembali ke lima tahun yang lalu dan kejadian dimasa lalu terulang lagi. Aneisha berlari keluar kamar dan berjalan menyusuri lantai atas rumahnya, itu artinya ibunya masih ada bersamanya.
"Mama ! Mama !", Aneisha berteriak memanggil mamanya.
Lima tahun yang lalu ibunya masih hidup dan sehat, seandainya jika ia benar-benar kembali kemasa lima tahun yang lalu, itu artinya ibu kandungnya sekarang masih ada dirumah ini.
Ibunya biasa duduk didapur bercengkrama dengan Bibi Dolores dan Mariana. "Apakah mama masih ada disana biasanya mama mengisi waktunya didapur setelah papa berangkat kerja !?", kata Aneisha Mihai mempercepat langkah kakinya menuju kearah dapur rumahnya.
Sayup-sayup terdengar suara orang sedang bercanda dari arah dapur rumah, Aneisha Mihai mengangkat kakinya masuk kedalam ruangan dapur yang biasa ia pakai untuk makan selama ia tinggal bersama ibu tiri serta saudara tirinya dirumah mewah milik peninggalan ibunya.
Seketika tubuh Aneisha Mihai berhenti bergerak, ia tertegun saat melihat pemandangan yang tidak asing dihadapannya. Ia melihat mama tercinta kembali hidup dan kini sedang bersenda gurau bersama dua orang wanita.
"Mama ?", ucap Aneisha Mihai bergumam.
Seorang wanita berparas jelita dengan mata berwarna biru menatap Aneisha Mihai dengan tatapan teduh. Wanita itu lalu tersenyum lembut padanya.
"Mama !!!", teriak Aneisha Mihai haru.
Aneisha Mihai berlari cepat kearah wanita cantik nan jelita kemudian mendekapnya erat-erat.
"Mama !", ucap Aneisha Mihai sambil menitikkan airmatanya diatas pipinya yang putih bersih bak pualam.
"Hai...!? Ada apa sayangku !?", ucap mama tertawa kecil seraya membelai rambut Aneisha Mihai.
"Mama ! Mama ! Aku merindukanmu mama !", ucap Aneisha Mihai terisak-isak.
"Aih ! Aih ! Anakku yang cantik ! Mama dari tadi dirumah tidak kemana-mana ! Masa baru satu jam yang lalu kamu sudah kangen ?", sahut mama.
"Mama...", kata Aneisha Mihai tetap memeluk erat mamanya dan menangis tersedu-sedu.
"Hai...! Aneisha, berhentilah menangis sayangku ! Ada apa nak ?", ucap mama heran.
"Emm..., tidak apa-apa mama ! Aku hanya terharu saja karena tadi sedang membaca cerita diruang perpustakaan !", sahut Aneisha Mihai berbohong.
"Jangan menangis sayangku ! Hanya membaca cerita kamu sampai menangis seperti ini ?", ucap mama sambil menyeka air mata Aneisha Mihai.
"Iya mama, aku tidak akan menangis lagi !", ucap Aneisha Mihai seraya melepaskan pelukannya.
"Sudah ! Sudah ! Ayo berdiri jangan bersimpuh seperti itu sayangku !", ucap mama lalu membantu Aneisha Mihai berdiri.
"Iya mama !", ucap Aneisha Mihai.
Aneisha Mihai beranjak dari tempatnya dan berdiri tegak sambil mengusap kedua matanya yang basah, meski hatinya lega bisa melihat mamanya lagi tapi rasa perih dan pedih karena ingatan masa lalu yang terjadi masih terlintas sangat jelas dibenaknya yang dalam.
Tak henti-hentinya Aneisha Mihai memandangi mamanya yang cantik jelita dan sedang berdiri didepannya dengan senyuman lembut yang selalu membingkai wajah mamanya.
Bagaimanapun ia tidak dapat menutupi perasaannya yang sangat bahagia ketika bertemu mamanya yang hidup kembali.
Namun pada kenyataannya rasa sakit karena menahan penderitaan selama ini masih memberinya luka yang dalam dan ia mulai berjanji akan membalaskan semuanya.
"Aku berjanji akan membuat neraka dikehidupan wanita jahat itu jika ia berani menyentuh mamaku sekali lagi !", ucap Aneisha Mihai dalam hatinya seraya mengepalkan kedua tangannya erat-erat penuh kemarahan serta kebencian yang teramat dalam karena kekejaman mereka pada dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Win Cantik
aku sempatin mampir nih Thor...sudah bagus gaya bahasanya...semangat terus ya...
2022-07-15
1
saaasaaa
thor ceweknya d 'strong'in dikit y, jgn lembek2,,, biar greget,,,
2022-05-29
1