Bab 7 Syarat Menikah.

Begitu pintu dibuka. Irma dan Ehsan disajikan dengan pemandangan yang mencengangkan. Saat ini, Farraz yang berte lan jang dada itu memeluk tubuh Ayana yang sudah tidak lagi memakai jilbabnya.

Entah bagaimana, pada saat itulah Ayana terbangun dan menyadari dirinya berada dalam pelukan seseorang yang asing. Perlahan dia membuka matanya, dan mendapati wajah Farraz tepat didepannya. Bahkan hidung mereka saling bersentuhan.

"Astaghfirullah ya Allah…" Teriak Ayana kaget, menjauh dari Farraz.

Dia langsung menutup kepalanya dengan selimut tebal itu. Sedangkan Farraz membuka matanya dengan sangat tenang. Sebentar dia menoleh pada Ayana yang berada di atas ranjangnya.

"Apa yang kamu lakukan di kamarku!" Teriak Farraz terkejut.

Dia menyadari bahwa saat ini dia tidak memakai bajunya. Segera saja Farraz ingin meraih kemejanya yang tergeletak dilantai. Dan pada saat itulah dia melihat dua pasang kaki. Farraz mendongakkan kepalanya dan mendapati pemilik kaki itu adalah kedua orangtuanya.

"Ma, Pa. Kalian salah paham." Ucap Farraz yang langsung memakai kemejanya asal.

"Papa kira kamu tidur sendirian di kamarmu. Ternyata…" Ehsan menatap pada Ayana yang tertunduk bingung.

Ayana benar benar bingung dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, sehingga dia hanya diam dengan perasaan yang sulit untuk dijelaskan.

"Pa, ini hanya salah paham. Aku tidak…"

Plaakk…

Belum sempat Farraz menyelesaikan ucapannya. Telapak tangan Irma sudah melayang dipipinya. Tamparan itu tidak kuat. Irma hanya ingin menjiwai actingnya. Sehingga Ehsan saja merasa terkejut karena Irma benar benar menampar Farraz.

"Nikahi Ayana." Irma mengatakan dengan tegas.

Mata Ayana membola. Dia tidak mengerti dengan semua ini. Dia bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan sekarang tiba tiba dia akan dinikahi oleh bosnya sendiri.

"Tapi, Ma…"

"Tidak ada tapi. Nikahi dia besok pagi. Papa sendiri yang akan mengantar kalian ke KUA." Ujar Ehsan menegaskan.

Setelah mengatakan itu Ehsan langsung keluar dari kamar itu. Sedangkan Irma masih menatap sendu wajah bingung Farraz dan Ayana.

"Mama kecewa sama kamu. Harusnya jika kalian saling mencintai, jangan berbuat yang tidak benar seperti ini. Mama kecewa sama kamu Raz." Ucap Irma terisak.

Lalu dia pun meninggalkan Farraz dan Ayana yang masih tidak bisa memahami situasi aneh ini.

"Hei wanita tua. Kenapa kamu diam saja, Hah." Bentak Farraz sambil melemparkan bantal pada Ayana.

"Wanita tua!" Teriak Ayana kesal. "Jangan mengatai aku seperti itu, karena pada kenyataannya kamu menjebakku untuk tidur bersama kamu, kan?" Maki Ayana.

Dia tidak lagi memperdulikan Farraz melihat rambutnya. Karena saat ini dia sudah melepas selimut itu. Dia mendapati dirinya masih berpakaian lengkap, hanya jilbabnya yang terlepas.

Tidak sengaja Farraz melihat Ayana tanpa jilbab. 'Cantik bahkan tanpa Jilbab.' Pikirnya dalam hati. Lalu, dengan cepat Farraz memalingkan wajahnya.

"Jangan sok ke cantikan… kamu pikir kamu siapa, sampai aku menjebakmu. Yang ada kamulah yang menjebakku." Teriak Farraz tanpa menoleh pada Ayana.

"Aku siapa? Kamu bertanya siapa aku?" Teriak Ayana tidak kalah lantangnya sambil merapikan jilbannya kembali.

"Aku Ayana Yunita. Janda cantik dan mon tok yang membuat banyak lelaki meneteskan air liur saat melihatku." Ucapnya.

Mendengar jawaban itu membuat Farraz tertawa geli. Dia menatap tubuh Ayana dari ujung kaki hingga berhenti di bagian da da Ayana.

"Apa yang kamu lihat." Pekik Ayana sambil menutup bagian da danya dengan ujung jilbabnya.

"Kamu, hanya janda tua yang sudah keriput." Ejek Farraz. Lalu dia tertawa mengejek sambil menatap Ayana.

Sungguh hati Ayana terasa sakit mendengar ucapan Farraz. Hingga akhirnya dia melangkah mendekati Farraz dan melayangkan tinjunya tepat di pipi kanan Farraz.

Buuggkkk…

Farraz terpental ke dinding. Pukulan Ayana ternyata sangat keras dan bertenaga.

Ayana sangat puas melihat Farraz terhantuk ke dinding. "Itu hadiah untuk anda tuan Farraz Ehsan. Dan mulai detik ini juga, aku berhenti bekerja di perusahaan yang anda banggakan itu." Ayana menegaskan.

Sedangkan Farraz masih terdiam. Matanya melotot tajam pada Ayana. Dia tidak menyangka Ayana akan memukulnya sekeras itu.

Mendengar pertengkaran itu. Irma dan Ehsan kembali ke kamar Farraz.

"Hentikan…!" Teriak Irma yang membuat Ayana dan Farraz tertunduk takut.

"Kalian tidak usah berpura pura berantam untuk menghindari pernikahan ini. Karena percuma. Kalian sudah tertangkap basah berduaan di kamar, tanpa baju dan tanpa jilbab. Kalian harus segera menikah. Tidak ada penolakan." Teriak Irma menegaskan.

Farraz menatap lantai dengan tatapan kosong. Dia tidak punya pilihan lain selain mematuhi keinginan Mamanya. Meski, sebenarnya dia yakin Mamanya dan Ayana bekerja sama untuk menjebaknya, agar terlihat berduaan dikamar seperti tadi.

"Baik ma, pa. Aku akan menikahi janda tua itu, tapi dengan syarat." Ucap Farraz.

Mata Ayana membola. Dia tidak menyangka Farraz akan setuju untuk menikahinya. 'Mati aku… ya Allah bantu hambamu ini agar terbebas dari jelangkung itu.' Gumamnya dalam hati.

Mendengar persetujuan Farraz, membuat Irma dan Ehsan tersenyum senang. "Apa syaratnya, nak?" Tanya Irma lembut.

"Rahasiakan pernikahan ini dari semua orang. Hanya kita yang ada di ruangan ini, Kokom dan keluarga saja yang tahu." Ujar Farraz.

Mendengar persyaratan itu, awalnya Irma dan Ehsan hampir tidak setuju. Tapi, kemudian mereka mengiyakan persyaratan aneh itu.

"Tapi, mungkin akan lebih baik jika ada beberapa Karyawan juga yang tahu tentang pernikahan kalian…"

"No, Pa. Apa kata mereka nantinya saat mengetahui ternyata aku menikahi janda tua." Ucapnya sambil menatap sinis pada Ayana.

"Farraz, jaga ucapanmu." Bentak Irma yang melihat raut wajah kesal Ayana.

'Sebegitu malunyakah kamu menikah denganku?' Gumam Ayana dalam hati.

"Baiklah. Besok kalian ikut Papa dan Mama ke KUA. kalian harus segera menikah." Ehsan kembali menegaskan.

'Kenapa mereka tidak bertanya tentang pendapatku?' Mencuri pandang wajah Irma dan Ehsan.

"Ayana, malam ini kamu tidur sama Mama, ya." Merangkul bahu Ayana yang masih terlihat bingung dan kesal.

"Tapi, Nyonya… saya tidak mau menikah dengan tuan Farraz." Ungkap Ayana.

"Jangan menolak." Ujar Irma.

"Tapi, Nyonya…"

"Tidak usah khawatir sayang. Ini haya pernikahan rahasia. Jadi, kamu tidak perlu canggung jika nanti harus bekerja menjadi sekretaris dari suamimu. Dulu mama juga seperti itu." Ucap Irma memotong ucapan Ayana.

Farraz juga hanya bisa terdiam. Dia tidak bisa membantah keinginan Papanya. Meski terpaksa harus menikahi Ayana yang seorang janda dan yang lebih tidak disukainya, karena usia mereka terpaut sangat jauh.

'Tenang Farraz. Saat ini nikahi saja janda tua itu. Lalu, buat dia merasakan neraka pernikahan untuk kedua kalinya. Buat dia merasa lelah dan akhirnya menyerah dan meminta cerai.' Ucap Farraz dalam hati.

"Farraz, Papa percaya sama kamu. Nikahi Ayana, maka setelah itu, barulah kamu bisa tidur bersamanya. Jangan melakukan hal seperti ini lagi, berdosa jika tidur dengan wanita yang belum halal untukmu." Ehsan menasehati putranya itu.

Ehsan merangkul bahu putranya itu. Dia tahu, Farraz sangat tidak menyukai pernikahan yang diaturnya itu. Tapi, Ehsan dan Irma yakin, Farraz akan jatuh cinta pada pesona Ayana. Terlebih, Irma memang sangat mendambakan menantu seperti Ayana yang sholehah dan juga sangat cerdas.

'Tunggu saja Ayana. Pernikahan kita tidak akan bertahan lama. Aku tahu, kamu bekerja sama dengan mama untuk menjebakku. Itulah sebabnya kamu memakai gaun pesta mama. Padahal, kamu tidak suka berpakaian seperti itu sebelumnya. Dan ternyata, tebakanku benar. Kamu hanyalah wanita yang sama dengan wanita wanita diluar sana. Dasar janda mu ra han.'

Farraz mengungkapkan segala kekesanlannya dalam hati. Semenatra bibirnya terus memperlihatkan senyuman agar papa dan mama tidak curiga padanya.

Terpopuler

Comments

Is Wanthi

Is Wanthi

haiii pak Faraz,itu gak usah deh tuh mulutnya ngupat melulu, ngatain wanita tua,janda apalah,awasss kamu di gibeuggg janda,ngesot kamu☹️☹️

2023-08-19

1

Is Wanthi

Is Wanthi

😂😂😂😂😂😂😂

2023-08-19

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

CMA BEDA 5 TH DOANK,, AKU DGN ISTRI JUGA BEDA 5 TH, TUAAN ISTRI, DN ISTRI JUGA LBH TINGGI.. 177 CM, AKU HNY 170 CM DOANK.

2023-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Seperti Jelangkung.
2 Bab 2 Janda Mes um.
3 Bab 3 Black Card.
4 Bab 4 Memilih gaun pesta.
5 Bab 5 Gaun Mama.
6 Bab 6 Jebakan
7 Bab 7 Syarat Menikah.
8 Bab 8 Menikah (Sah)
9 Bab 9 Disangka Pocong
10 Bab 10 Sebenci itukah?
11 Bab 11 Profesionalitas
12 Bab 12 Pertikaian
13 Bab 13 Gombalan Handi
14 Bab 14 Rasa Sakit.
15 Bab 15 Membohongi Mama
16 Bab 16 Harus 'Dara'
17 Bab 17 Hari yang sibuk.
18 Bab 18 Rekan Kerja.
19 Bab 19 Sasaran amarah Farraz 1
20 Bab 20 Sasaran amarah Farraz 2
21 Bab 21 Tangisan Ayana
22 Bab 22 Benci atau Cemburu
23 Bab 23 'Sorry'
24 Bab 24 Jadilah Sahabatku.
25 Bab 25 Bunuh diri.
26 Bab 26 Tidak bisa lebih.
27 Bab 27 Malam panas.
28 Bab 28 Rencana masa depan.
29 Bab 29 Liburan
30 Bab 30 Semakin jatuh padamu.
31 Bab 31 Bukan milikku.
32 Bab 32 Apa aku keterlaluan?
33 Bab 33 Takut, Sedih dan Terluka.
34 Bab 34 Maafkan aku, Handi.
35 Bab 35 Aku akan membunuhmu.
36 Bab 36 Aku akan bertahan.
37 Bab 37 Bocah tengik.
38 Bab 38 Ternyata...
39 Bab 39 Mulai perhatian.
40 Bab 40 Hanya kamu.
41 Bab 41 Kehilangan Mama.
42 Bab 42 Pemakaman.
43 Bab 43 Membujuk Ayana.
44 Bab 44 Bisik bisik tetangga.
45 Bab 45 Bantuan teman lama.
46 Bab 46 Maafkan Mama.
47 Bab 47 Resto Favorit.
48 Bab 48 Menguping
49 Bab 49 Ternyata, Suamiku mencintaiku.
50 Bab 50 Sebenarnya, aku istri dia.
51 Bab 51 Gejolak Rindu
52 Bab 52 Kamu milikku!
53 Bab 53 Hari yang sibuk.
54 Bab 54 Laparnya sekarang bukan nanti.
55 Bab 55 Ayam geprek sambal ijo.
56 Bab 56 Panas dan Nikmat.
57 Bab 57 Lagi dan lagi.
58 Bab 58 Sekretaris baru.
59 Bab 59 Ternyata Handi penyebabnya.
60 Bab 60 Perpisahan Ayana
61 Bab 61 Pesta Pernikahan
62 Bab 62 PCOS
63 Bab 63 Tidak berani bilang...
64 Bab 64 Pola hidup sehat (diet)
65 Bab 65 Mengubah pola pikir.
66 Bab 66 Handi calon suami Via
67 Bab 67 Pernikahan Handi & Via.
68 Bab 68 Menahan.
69 Bab 69 Curhatan Via
70 Bab 70 Malam pertama Via dan Handi
71 Bab 71 Telat 9 hari
72 Bab 72 Tes kehamilan.
73 Bab 73 Cek kandungan.
74 Bab 74 Bumil bar bar
75 Bab 75 Rayuan Ayana.
76 Bab 76 Danil dan Aria
77 Bab 77 Ikan mas.
78 Bab 78 Ngobrol santai
79 Bab 79 Ayana dan Suci
80 Bab 80 Kematian Suci
81 Bab 81 Happy together
82 Bab 82 Happy Ending.
83 Bonus (bab) Kisah Suci dan bayinya.
84 Bonus (bab) Kehancuran Danil.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 Seperti Jelangkung.
2
Bab 2 Janda Mes um.
3
Bab 3 Black Card.
4
Bab 4 Memilih gaun pesta.
5
Bab 5 Gaun Mama.
6
Bab 6 Jebakan
7
Bab 7 Syarat Menikah.
8
Bab 8 Menikah (Sah)
9
Bab 9 Disangka Pocong
10
Bab 10 Sebenci itukah?
11
Bab 11 Profesionalitas
12
Bab 12 Pertikaian
13
Bab 13 Gombalan Handi
14
Bab 14 Rasa Sakit.
15
Bab 15 Membohongi Mama
16
Bab 16 Harus 'Dara'
17
Bab 17 Hari yang sibuk.
18
Bab 18 Rekan Kerja.
19
Bab 19 Sasaran amarah Farraz 1
20
Bab 20 Sasaran amarah Farraz 2
21
Bab 21 Tangisan Ayana
22
Bab 22 Benci atau Cemburu
23
Bab 23 'Sorry'
24
Bab 24 Jadilah Sahabatku.
25
Bab 25 Bunuh diri.
26
Bab 26 Tidak bisa lebih.
27
Bab 27 Malam panas.
28
Bab 28 Rencana masa depan.
29
Bab 29 Liburan
30
Bab 30 Semakin jatuh padamu.
31
Bab 31 Bukan milikku.
32
Bab 32 Apa aku keterlaluan?
33
Bab 33 Takut, Sedih dan Terluka.
34
Bab 34 Maafkan aku, Handi.
35
Bab 35 Aku akan membunuhmu.
36
Bab 36 Aku akan bertahan.
37
Bab 37 Bocah tengik.
38
Bab 38 Ternyata...
39
Bab 39 Mulai perhatian.
40
Bab 40 Hanya kamu.
41
Bab 41 Kehilangan Mama.
42
Bab 42 Pemakaman.
43
Bab 43 Membujuk Ayana.
44
Bab 44 Bisik bisik tetangga.
45
Bab 45 Bantuan teman lama.
46
Bab 46 Maafkan Mama.
47
Bab 47 Resto Favorit.
48
Bab 48 Menguping
49
Bab 49 Ternyata, Suamiku mencintaiku.
50
Bab 50 Sebenarnya, aku istri dia.
51
Bab 51 Gejolak Rindu
52
Bab 52 Kamu milikku!
53
Bab 53 Hari yang sibuk.
54
Bab 54 Laparnya sekarang bukan nanti.
55
Bab 55 Ayam geprek sambal ijo.
56
Bab 56 Panas dan Nikmat.
57
Bab 57 Lagi dan lagi.
58
Bab 58 Sekretaris baru.
59
Bab 59 Ternyata Handi penyebabnya.
60
Bab 60 Perpisahan Ayana
61
Bab 61 Pesta Pernikahan
62
Bab 62 PCOS
63
Bab 63 Tidak berani bilang...
64
Bab 64 Pola hidup sehat (diet)
65
Bab 65 Mengubah pola pikir.
66
Bab 66 Handi calon suami Via
67
Bab 67 Pernikahan Handi & Via.
68
Bab 68 Menahan.
69
Bab 69 Curhatan Via
70
Bab 70 Malam pertama Via dan Handi
71
Bab 71 Telat 9 hari
72
Bab 72 Tes kehamilan.
73
Bab 73 Cek kandungan.
74
Bab 74 Bumil bar bar
75
Bab 75 Rayuan Ayana.
76
Bab 76 Danil dan Aria
77
Bab 77 Ikan mas.
78
Bab 78 Ngobrol santai
79
Bab 79 Ayana dan Suci
80
Bab 80 Kematian Suci
81
Bab 81 Happy together
82
Bab 82 Happy Ending.
83
Bonus (bab) Kisah Suci dan bayinya.
84
Bonus (bab) Kehancuran Danil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!