10. Poor Talitha

Mata indah Talitha basah, hatinya terasa tidak karuan. Dan anehnya dia merasa nyaman menceritakan gundah hati yang selama ini menjadi beban hidupnya pada Hanna. Gadis yang baru pertama kali diajak ngobrol itu.

"Maaf jika aku terlihat sangat tidak masuk akal di hadapanmu" ungkap Talitha, Hanna mengambil tisu yang ada di atas meja dekat tangannya, lalu menyerahkan pada Talitha. Talitha menerima tisu tersebut dan mengusap air mata yang masih tersisa di kedua pipinya.

"Tidak....aku siap mendengarkan, dan maaf jika kehadiranku membawa luka baru dalam hidupmu, tapi aku tidak punya maksud sebelumnya" Hanna merasa bersalah.

"Bukan....bukan salahmu, ini salahku yang salah dalam mengambil keputusan, dan membuat Rayyan terjebak dalam kehidupan yang rumit juga, karena aku dia menjadi tidak tenang dan mendapat ancaman dari Brian"

Hanna masih belum sepenuhnya paham masalah apa yang menimpa Talitha dan suaminya itu.

"Kamu tahu? aku mendapatkan kasih sayang dan perhatian hanya dari Rayyan...Brian tidak pernah membahagiakan aku, dia hanya memberiku uang, selebihnya tak ada. Mungkin tak ada cinta di antara kita, bodohnya aku kenapa aku mau menikah dulunya" Talitha seolah menyesali apa yang sedang menimpanya.

"Rayyan adalah sosok laki-laki yang baik, bertanggung jawab dan kasih sayang terhadapku tidak bisa aku pandang sebelah mata, namun apa balasanku? aku membuatnya rumit..."

Hanna melihat Talitha dengan seksama, tidak ingin dia melewatkan satu kata pun dari cerita Talitha. Rasa kasihan muncul dalam hatinya, betapa sulit kehidupan Talitha.

"Dia dituduh merebut aku dari Brian...ya...memang aku yang salah karena statusku memang belum resmi pisah darinya"

Hanna manggut-manggut paham.

"Tak akan lama, pasti aku akan berpisah darinya, karena memang kita sudah tidak ada lagi kecocokan"

"Apakah itu juga terbersit di pihak Brian?" tanya Hanna memberanikan diri, sebenarnya dia takut jika pertanyaannya akan menyinggung Talitha, hanya saja dia merasa harus tahu apa yang sebenarnya terjadi, kepalang tanggung.

Talitha menggeleng, "Entah....dia sepertinya sengaja membuat aku terkatung-katung tidak jelas" jawab Talitha getir.

"Ok, aku paham dengan apa yang kamu rasakan. Jadi Talitha...ehm...maaf jika aku memanggil Talitha"

"Oh nggak masalah, panggil saja aku Talitha, namaku"

"Apa yang bisa aku bantu untukmu?"

Talitha menatap Hanna lekat, kini tak ada lagi air mata yang tumpah dari mata indahnya, hanya saja terlihat kuyu.

"Aku titip Rayyan" hanya itu jawaban yang keluar dari bibir Talitha, Hanna merasa terhenyak. Dia yang bukan siapa-siapa minggu kemarin, kini dia harus berhadapan dengan situasi rumit yang jika sampai di telinga para pewarta, ini akan menjadi berita besar.

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, mungkin ini adalah salah satu takdir kamu yang harus kamu lalui, begitu juga aku. Kamu yang datang tiba-tiba, dan aku yang harus sejenak melangkah mundur. Bukankah begitu?" Talitha memang wanita hebat, itulah yang terbersit dalam benak Hanna. Dia adalah wanita cerdas yang mampu berfikir dengan baik. Di satu sisi memang dia tidak membenarkan Talitha memiliki hubungan dengan orang lain karena masih berstatus suami orang, namun di sisi lain dia juga tegar menghadapinya.

"Mau kan kamu menjaga dia hingga masalah hidupku selesai?" Talitha memastikan.

"Aku akan membantu kamu sebisaku" ujar Hanna, tidak berani memastikan, karena dia sendiri juga bingung harus berbuat apa selanjutnya menghadapi situasi ini.

"Kamu tidak akan jatuh cinta padanya kan?" pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban sebenarnya, membuat Hanna tertawa kecil. Lalu dia menggeleng. Memang dia mengidolakan Rayyan sejak lama, tapi bukan berarti dia akan jatuh cinta, terlebih saat tahu bagaimana Rayyan.

"Benteng kita terlalu tinggi Talitha, dan aku tahu siapa aku" jawab Hanna diplomatis apa adanya, sesuai dengan apa yang dia rasakan saat ini.

"Aku tahu akhir-akhir ini kita harus menjaga jarak, agar Brian tidak merongrong kehidupan Rayyan dan karirnya, aku tidak bisa mengawasi dia dengan baik, dan kamu yang akan selalu ada untuknya akhir-akhir ini, jadi aku rasa tidak berlebihan jika aku titip dia padamu"

Hanna merasa heran, mengapa bukan Kamila? bukankah Kamila yang selalu ada untuk Rayyan.

"Kamu pasti bertanya, kenapa bukan Mila?" Talitha tersenyum kecil, seolah itu yang ada di benak Hanna.

"Iya" jawab Hanna singkat, Talitha bak seorang peramal ulung yang mampu membaca pikirannya.

"Kamila hanya ada ketika kerja, namun jika di rumah dia akan bersamamu, meskipun aku tahu jadwal dia amat padat di luaran sana, tapi bukan tidak mungkin kamu akan berada di sisi Rayyan saat dia keluar nanti, jadi tolong aku titip dia, jaga dia untukku"

Hanna terdiam, yang dikhawatirkan oleh Talitha sebenarnya adalah, jangan sampai Rayyan dan dirinya jatuh cinta, itu adalah intinya. Tapi Talitha tidak gamblang dalam menyampaikan, ada rasa geli dalam hatinya. Hanna sadar diri, siapa dia, jangankan memiliki, setelah dia tahu kehidupan Rayyan yang sebenarnya, rasanya dia tak pantas jatuh cinta pada artis besar itu. Apalagi jika Talitha adalah saingannya. Itu sangat tidak mungkin.

"Iya...aku akan membantumu" ujar Hanna sekali lagi.

"Terima kasih" jawab Talitha sambil tersenyum.

        Talitha meninggalkan cafe tersebut, sementara Hanna masih di sana, menikmati minumannya yang masih utuh itu. Perlahan dia mulai mencerna, dan sedikit menyesal dengan takdir yang dia terima. Kenapa harus dia? ini terlalu rumit. Hanna mengaduk-aduk minumannya, lalu menyesapnya hingga hampir tandas. Dilihatnya jam yang melingkar di pergelangan tangan, sudah menunjukkan jam 10 malam. Cafe pun mulai sepi pengunjung. Hanna bersiap meninggalkan cafe tersebut.

Parkiran sudah mulai lengang, Hanna mendekat ke motor bututnya, tangannya meraih jaket lalu mengenakannya. Hawa dingin menyeruak, Hanna melongok ke atas, terlihat pekat di atas sana. Selain gelap, kemungkinan memang sedang mendung.

"Jangan hujan sebelum aku sampai rumah" gumamnya, lalu dia memakai helm dan bersiap pulang ke rumah Rayyan.

Baru separuh perjalanan, motor bututnya mendadak mogok. Hanna mendengus kesal.

"Hah...kenapa kamu mogok di saat yang tidak tepat? hah?" Hanna turun dari motornya, dan mencoba mencari tahu masalahnya. Namun nihil, karena dia sama sekali tidak tahu menahu tentang mesin.

Hanna membuang nafas sebal, terpaksa, mau tidak mau dia harus menuntun motor hingga rumah, seingatnya bensin terisi full, mungkin ada masalah dengan mesinnya, maklum itu adalah motor tua yang sudah selayaknya dimuseumkan.

Keringat bercucuran di tubuh Hanna, sesekali Hanna berhenti dan mengusap peluhnya. Tidak ada bengkel yang buka selarut ini, jadi dia benar-benar harus mendorongnya.

Tin...tin...tin....

Tin...tin...tin...

Suara klakson berbunyi berkali-kali, tapi tidak Hanna hiraukan. "Dasar orang nggak ada kerjaan!! ngapain sih klakson-klakson? kan aku sudah berada di pinggir!" teriaknya. Hanna berhenti lagi, dia melihat sebuah mobil sport warna merah di sana, tapi akhirnya dia kembali berjalan dengan menuntun motornya. 2 km lagi dia akan sampai rumah.

Episodes
1 1. Green Clean Laundry
2 2. Rayyan Sebastian
3 3. Dream Come True?
4 4. Kandang Macan
5 5. New Day
6 6. Gadis Laundry
7 7. Rahasia
8 8. Cinta Mati
9 9. Mainan Baru
10 10. Poor Talitha
11 11. Si Super Menyebalkan
12 12. Hanna si Transparan
13 13. Pangeran Di Dunia "Nyata"
14 Bersama Mas Bian
15 Pesan Setelah "Patah Hati"
16 Kamu Lucu
17 Rayyan yang tak terlihat
18 Hanna di antara mereka
19 Yes or No?
20 Penasaran
21 Masih Penasaran
22 Hanna yang unik
23 Rindu Keluarga
24 Rumit
25 Talitha vs Kamila
26 Sebel Sama Kamu
27 Aku Tak Cemburu
28 Tempat Curhat
29 Tugas Baru
30 Speak From Heart
31 Makanan tanda Terima Kasih
32 Hey...Terima Kasih
33 Diam-Diam Perhatian
34 Ratunya Bian?
35 What the plan?
36 Time To Holiday
37 Tamu Tak Diundang
38 Bermain Peran
39 Empat Mata
40 Kopi Senja
41 Will You Marry Me?
42 Lebur
43 Manja
44 Patah Hati
45 Bertandang Ke Mertua
46 Fans Berat
47 Bukan Sekedar Fans
48 Kesal
49 Tentang Talitha
50 Rencana
51 Gosip Gemoy
52 Menikmati Gosip
53 Berpisahkah Kita?
54 Malam Terakhir
55 Hari Pertama Tanpanya
56 Kemarahan Nayo
57 Teka-Teki Rayyan
58 With Panji
59 Tiba-Tiba Dosen
60 Uring-Uringan
61 Obat Hati
62 Melunakkan Hati Hanna
63 Lelaki
64 I Say.....
65 Yes
66 Merayu Ayah
67 Kesalahan Satu Malam
68 We're Friend
69 Aku akan tetap menjadi temanmu
70 Si Obos
71 Asisten Baru
72 Mendadak Asisten
73 Healing
74 Tetap Di Sini Temani Aku
75 Genggam Tanganku
76 Merindu
77 Maaf
78 Peristiwa Dini Hari
79 Kau Mimpi Bagiku
80 Menepis Perasaan
81 Bad Party
82 Tempat Berteduh
83 Makanlah, Biar Tidak Punah
84 Akhir Cerita Cinta
85 Like A Baby
86 Benteng Di Antara Kita
87 Surprise
88 Siapalah Diriku, Hanya Insan Biasa....
89 Laki-Laki Masa Lalu
90 Di Ruang Rindu
91 Kuterima Suratmu
92 Tak Ada Yang Perlu Disesalkan
93 Berharap Sejumput Maaf
94 Gosip Panas
95 Sesulit Inikah?
96 I Love Ayah
97 Tak Pedulikah?
98 Runtuh Duniaku
99 Patah Hati Terhebat
100 Mantan Siaga
101 Makan Bersama
102 Mulai Mencair
103 Hanya Kamu
104 Arti Kehilangan
105 Kita Selanjutnya
106 Arti Sahabat
107 Hampa
108 Belum Usai
109 Kebaya Cinta
110 Versus Trio Julid
111 Hari Wisuda
112 Tamu Kejutan
113 Ini Untukmu
114 Kiss You
115 My Lil Brother
116 Interview Kerja
117 Koki Dadakan
118 Kasmaran
119 Acara Pertama
120 Asing Di Keramaian
121 Rayyan Milik Semua
122 Pertama Kerja
123 Baik-Baikkah Kamu Di sana?
124 Jangan Pergi
125 Yakinkan Hatimu
126 Adaptasi
127 Ayang, Jangan Rindu
128 Rindu Ini
129 Gosip Lagi
130 Kedatangan Mendadak
131 Numpang Di Acara Orang
132 Tunanganku
133 Cuap-Cuap
134 Pengakuan
135 Ujian
136 Cercaan
137 Kacau
138 Bimbang
139 Bertemu
140 Malam Manis
141 Keputusan Terbaik?
142 Mulai Keruh
143 Maafkan Diriku
144 Ku Kira Ini Prank
145 Next Level
146 New Life
147 Kehidupan Kita Masing-Masing
148 Ruang dan Hati Yang Sama
149 Akhirnya Dunia "Menyempit"
150 Membeku
151 Pertemuan Ini
152 Sama-Sama Sendiri
153 Berjuang Hingga Akhir
154 Persiapan
155 Apakah Ini Mimpi?
156 Menuju Akad
157 SAH sampai Sesurga
158 PROMO NOVEL BARUU....
159 PROMOOOO
Episodes

Updated 159 Episodes

1
1. Green Clean Laundry
2
2. Rayyan Sebastian
3
3. Dream Come True?
4
4. Kandang Macan
5
5. New Day
6
6. Gadis Laundry
7
7. Rahasia
8
8. Cinta Mati
9
9. Mainan Baru
10
10. Poor Talitha
11
11. Si Super Menyebalkan
12
12. Hanna si Transparan
13
13. Pangeran Di Dunia "Nyata"
14
Bersama Mas Bian
15
Pesan Setelah "Patah Hati"
16
Kamu Lucu
17
Rayyan yang tak terlihat
18
Hanna di antara mereka
19
Yes or No?
20
Penasaran
21
Masih Penasaran
22
Hanna yang unik
23
Rindu Keluarga
24
Rumit
25
Talitha vs Kamila
26
Sebel Sama Kamu
27
Aku Tak Cemburu
28
Tempat Curhat
29
Tugas Baru
30
Speak From Heart
31
Makanan tanda Terima Kasih
32
Hey...Terima Kasih
33
Diam-Diam Perhatian
34
Ratunya Bian?
35
What the plan?
36
Time To Holiday
37
Tamu Tak Diundang
38
Bermain Peran
39
Empat Mata
40
Kopi Senja
41
Will You Marry Me?
42
Lebur
43
Manja
44
Patah Hati
45
Bertandang Ke Mertua
46
Fans Berat
47
Bukan Sekedar Fans
48
Kesal
49
Tentang Talitha
50
Rencana
51
Gosip Gemoy
52
Menikmati Gosip
53
Berpisahkah Kita?
54
Malam Terakhir
55
Hari Pertama Tanpanya
56
Kemarahan Nayo
57
Teka-Teki Rayyan
58
With Panji
59
Tiba-Tiba Dosen
60
Uring-Uringan
61
Obat Hati
62
Melunakkan Hati Hanna
63
Lelaki
64
I Say.....
65
Yes
66
Merayu Ayah
67
Kesalahan Satu Malam
68
We're Friend
69
Aku akan tetap menjadi temanmu
70
Si Obos
71
Asisten Baru
72
Mendadak Asisten
73
Healing
74
Tetap Di Sini Temani Aku
75
Genggam Tanganku
76
Merindu
77
Maaf
78
Peristiwa Dini Hari
79
Kau Mimpi Bagiku
80
Menepis Perasaan
81
Bad Party
82
Tempat Berteduh
83
Makanlah, Biar Tidak Punah
84
Akhir Cerita Cinta
85
Like A Baby
86
Benteng Di Antara Kita
87
Surprise
88
Siapalah Diriku, Hanya Insan Biasa....
89
Laki-Laki Masa Lalu
90
Di Ruang Rindu
91
Kuterima Suratmu
92
Tak Ada Yang Perlu Disesalkan
93
Berharap Sejumput Maaf
94
Gosip Panas
95
Sesulit Inikah?
96
I Love Ayah
97
Tak Pedulikah?
98
Runtuh Duniaku
99
Patah Hati Terhebat
100
Mantan Siaga
101
Makan Bersama
102
Mulai Mencair
103
Hanya Kamu
104
Arti Kehilangan
105
Kita Selanjutnya
106
Arti Sahabat
107
Hampa
108
Belum Usai
109
Kebaya Cinta
110
Versus Trio Julid
111
Hari Wisuda
112
Tamu Kejutan
113
Ini Untukmu
114
Kiss You
115
My Lil Brother
116
Interview Kerja
117
Koki Dadakan
118
Kasmaran
119
Acara Pertama
120
Asing Di Keramaian
121
Rayyan Milik Semua
122
Pertama Kerja
123
Baik-Baikkah Kamu Di sana?
124
Jangan Pergi
125
Yakinkan Hatimu
126
Adaptasi
127
Ayang, Jangan Rindu
128
Rindu Ini
129
Gosip Lagi
130
Kedatangan Mendadak
131
Numpang Di Acara Orang
132
Tunanganku
133
Cuap-Cuap
134
Pengakuan
135
Ujian
136
Cercaan
137
Kacau
138
Bimbang
139
Bertemu
140
Malam Manis
141
Keputusan Terbaik?
142
Mulai Keruh
143
Maafkan Diriku
144
Ku Kira Ini Prank
145
Next Level
146
New Life
147
Kehidupan Kita Masing-Masing
148
Ruang dan Hati Yang Sama
149
Akhirnya Dunia "Menyempit"
150
Membeku
151
Pertemuan Ini
152
Sama-Sama Sendiri
153
Berjuang Hingga Akhir
154
Persiapan
155
Apakah Ini Mimpi?
156
Menuju Akad
157
SAH sampai Sesurga
158
PROMO NOVEL BARUU....
159
PROMOOOO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!