4. Kandang Macan

Tidak ada yang gratis, begitulah peristiwa malam ini. Pihak dari Brian Wicaksono juga harus menandatangani surat

perjanjian bermatrai yang intinya mereka harus merahasiakan pernikahan antara Rayyan dan Hanna.

“Karena rencana awal pernikahan ini akan diselenggarakan secara diam-diam juga” ucap Kamila masih bersandiwara. “Namun karena anda mengacaukannya dengan membawa banyak wartawan datang, maka anda dan pengacara harus menandatangani surat perjanjian ini” Kamila menyodorkan surat perjanjian tersebut.

Brian dengan seksama membaca surat perjanjian itu, di satu sisi dia masih percaya pada intuisinya bahwa ini bukan peristiwa yang sebenarnya, dia masih yakin jika Talitha dan Rayyan memiliki hubungan special. Namun kini setidaknya dia melihat Rayyan akan menikah dengan perempuan lain yang bukan istrinya. Akhirnya Brian menandatangani surat perjanjian tersebut.

Setelah pernikahan digelar secara sembunyi itu, Brian dan timnya serta Talitha meninggalkan rumah Rayyan. Para wartawan masih setia menunggu di depan pagar rumah Rayyan berharap mendapatkan berita hangat malam ini.

Ketika sebuah mobil warna hitam keluar menyibak kerumunan para wartawan, mereka mencoba merangsek untuk

mendapatkan informasi. Tidak ada yang bicara satupun, hanya saja terlihat jika Talitha dan Brian berada di mobil yang sama.

“Terus bagaimana ini?” tanya salah satu wartawan pada temannya.

“Waaah percuma seharian berada di sini, tidak ada berita yang kita dapatkan” jawab temannya kesal.

“Kita harus menunggu konfirmasi dari pihak Rayyan Sebastian” imbuh lainnya.

Akhirnya mereka membubarkan diri.

Hari hampir tengah malam, Pak Handi, Nayo dan juga Hanna masih berada di rumah tersebut.

“Karena aku yakin pihak sana akan memantau kalian, maka kalian akan tinggal di sini sebagai pasangan suami istri” timpal Kamila sambil melipat kedua tangannya di dada. Rayyan menatap Kamila, sebagai tanda protes. Begitu juga Hanna, dia mengira tugasnya sudah selesai dan dia bisa pulang ke rumahnya.

“Iya…kenapa kalian kaget, Brian harus yakin jika scenario ini real!” Kamila menegaskan ucapannya.

“Kamu sudah siap nak?” tanya Pak Handi pada Hanna. Hanna menatap ayahnya dan Nayo bergantian, sejujurnya ini sangat mendadak dan sama sekali tidak membuatnya bahagia.

Rayyan membuang muka, mimpi apa dia semalam, harus menikah dengan gadis laundry yang tiba-tiba muncul di

rumahnya tersebut. Rayyan mengurut keningnya.

“Terserah kamu!” ujar Rayyan kesal, kemudian dia meninggalkan Kamila dan masuk ke dalam kamarnya.

“Bolehkah saya pulang malam ini kak?” tanya Hanna memohon.

“I..Iya..lagian dia belum membawa baju” Pak Handi mencoba membantu Hanna.

“Baik, tapi besok sudah harus kembali ke sini dan menetap di sini, bagaimanapun skenario ini harus total” ujar Kamila.

            Hari sudah hampir subuh, mata Hanna tidak bisa terpejam. Dia memandangi poster yang tertempel berjejer di dinding kamarnya. Masih terasa mimpi, kejadian malam tadi, dia sah menjadi istri dari orang yang dia idolakan.

“Harusnya kan aku senang, tapi kenapa seperti ini rasanya?” gumamnya, dia menarik selimut hingga menutupi

wajahnya. Dia memejamkan matanya, lalu membukanya lagi. “Sial, aku tidak bisa tidur”

Hanna membuka selimutnya dan duduk di atas ranjangnya, rambutnya yang pendek nampak berantakan, begitu juga poninya. Masih ada sisa make up riasan pengantinnya tadi. Hanna kembali menghempaskan dirinya dan berbaring di ranjang, mencoba mencari rasa kantuk agar dia bisa sejenak beristirahat.

            Keesok harinya, Hanna membereskan beberapa pakaiannya ke dalam tas yang tidak begitu besar, dia akan menjalankan perannya sebagai “istri” dari Rayyan Sebastian mulai hari ini.

“Ini gilaaa!” Hanna berteriak di depan lemari pakaiannya.

Tok…tok…

Terdengar pintu kamarnya diketok.

“Masuk…” ujar Hanna tanpa menoleh ke arah pintu yang dibuka.

“Kamu sudah siap nak?” tanya Pak Handi, dia baru saja selesai dengan pekerjaannya mencuci baju.

“Maafkan aku yah tidak bantu ayah mencuci pagi ini”

“Jangan kamu pikirkan itu, ayah sudah biasa, mulai sekarang kamu fokus pada urusanmu saja ya, kamu sudah

sangat bekerja keras” ujar Pak Handi sambil membantu Hanna merapikan baju ke dalam tas tersebut.

“Jangan sampai Nayo tahu tentang perjanjian itu ya yah, aku tidak mau dia bersedih jika tahu aku menikah karena uang dan perjanjian itu” ungkap Hanna pelas, agar tidak terdengar sampai luar kamar.

“Iya…” Pak Handi menutup resleting tas Hanna, kemudian meletakkannya di atas meja dekat jendela, sewaktu

Hanna akan membawanya, maka tas tersebut sudah siap. Pak Handi menatap poster yang berjejer di dinding kamar Hanna.

“Tidak pernah aku bayangkan, kegilaan kamu menjadi nyata” Pak Handi tersenyum.

“Tapi nggak gini juga kali yah caranya, tahu nggak? Ini seperti mimpi buruk” ujar Hanna manyun. Pak Handi menatap putrinya, dia kembali tersenyum. Dia berjalan menghampiri Hanna yang tengah duduk di tepi ranjang, Pak Handi ikut duduk di sebelah Hanna. Dia mengelus rambut putrinya perlahan.

“Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, jadi cintailah apa yang sedang terjadi ini” ucap Pak Handi. “Kamu mau berangkat jam berapa?”

“Sebentar lagi, Kamila sudah menelpon dari tadi” jawab Hanna malas.

“Semangaaaat!”

             Hanna sudah sampai kembali di rumah mewah yang akan dia tempati bersama Rayyan. Dia masih mematung di depan pagar kokoh itu. Dia nampak ogah-ogahan memencet bel yang ada di depan. Belum sempat dia membunyikan bel, satpam sudah membukakan gerbang untuknya.

“Silahkan masuk Nona…” sambut satpam tersebut dengan ramah, Hanna tersenyum kecil beberapa detik. Dia enggan melangkah masuk, tapi mau tidak mau itu yang harus dia lakukan.

Hanna menenteng tas warna coklat susu itu masuk ke dalam rumah, nampak sepi, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Hanna celingukan, tidak berani memanggil siapapun manusia yang ada di sana.

“Eh baru sampai?” tanya Kamila yang agak mengagetkan Hanna karena muncul tiba-tiba.

“Iya kak”

“Jangan panggil kakak, meskipun aku lebih tua dari kamu lebih dari 10 tahun, bahkan lebih, panggil saja Mila”

tegasnya. Hanna mengangguk.

“Iya Mila” agak tidak enak dirasakan oleh Hanna saat memanggil dengan sebutan nama saja.

“Kamu kenal Rayyan kan? Ehm…maksudku tahu kan?” tanya Kamila. Hanna mengangguk.

“Apa yang kamu ketahui?” Kamila mencoba mengetes, seperti sedang memberi ujian pada Hanna.

“Dia ceria, baik, pintar, supel, humble….” Hanna mencoba mengeluarkan apa yang selama ini dia tahu, dan

kata-kata itu yang selalu dia ucapkan pada saat dia ngobrol dengan poster Rayyan di kamarnya.

Mendengar pujian dari Hanna, Kamila menahan tawanya. Hanna terdiam sambil memandangi Kamila.

“Kenapa?” tanya Hanna penasaran.

“Cukup!” Kamila mengangkat kedua tangannya. “Mungkin kamu butuh perkenalan dengan Rayyan setelah ini”

Hanna menatap Kamila dengan mimik serius, demi apapun dia akan merahasiakan jika dia mengidolakan Rayyan selama ini.

“Oh ya…kita tidak punya asisten rumah tangga di sini, jika kamu ingin masak, ya masak aja sesukamu, untuk urusan beberes rumah, nanti akan ada tukang bersih-bersih yang datang. Rayyan tidak suka ada orang asing di rumahnya.

Gleeekkkk

Hanna menelan ludahnya, cerita Kamila sedikit membuat nyalinnya ciut, “orang asing?” dia adalah salah satu orang asing bagi Rayyan tentunya.

“Kamar kamu beda dengan kamar Rayyan, silahkan tempati kamar yang kamu suka, di sini ada beberapa kamar

kosong” imbuh Kamila.

“Mila tidak tinggal di sini?” tanya Hanna memberanikan diri bertanya. Kamila menggeleng.

“Sudah aku bilang, Rayyan suka privasi”

Pembicaraan mereka berhenti saat terdengar suara derap kaki mendekat, nampak Rayyan baru saja keluar dari

kamarnya. Dia nampak baru selesai mandi. Sejenak, Hanna ingin berteriak kagum saat melihat rambut Rayyan masih basah, wajah bantal Rayyan yang meskipun baru saja mandi masih kelihatan, terasa sangat keren di mata Hanna. Tapi dia sebisa mungkin mengendalikan dirinya.

“Hari ini jadwal kosong, hingga 3 hari, sengaja aku melakukannya, jadi nikmatilah waktu kalian di rumah” ujar Kamila. “Aku pamit pulang, ada yang harus aku urus”.

Tidak ada jawaban dari Rayyan, dia membuka pintu lemari pendingin, mengambil air dan menuangkannya ke dalam gelas. Kini tinggal mereka berdua berada di rumah ini.

Bagi Hanna, dia sedang berasa di dalam kandang macan, yang sewaktu-waktu dia bisa mati.

Episodes
1 1. Green Clean Laundry
2 2. Rayyan Sebastian
3 3. Dream Come True?
4 4. Kandang Macan
5 5. New Day
6 6. Gadis Laundry
7 7. Rahasia
8 8. Cinta Mati
9 9. Mainan Baru
10 10. Poor Talitha
11 11. Si Super Menyebalkan
12 12. Hanna si Transparan
13 13. Pangeran Di Dunia "Nyata"
14 Bersama Mas Bian
15 Pesan Setelah "Patah Hati"
16 Kamu Lucu
17 Rayyan yang tak terlihat
18 Hanna di antara mereka
19 Yes or No?
20 Penasaran
21 Masih Penasaran
22 Hanna yang unik
23 Rindu Keluarga
24 Rumit
25 Talitha vs Kamila
26 Sebel Sama Kamu
27 Aku Tak Cemburu
28 Tempat Curhat
29 Tugas Baru
30 Speak From Heart
31 Makanan tanda Terima Kasih
32 Hey...Terima Kasih
33 Diam-Diam Perhatian
34 Ratunya Bian?
35 What the plan?
36 Time To Holiday
37 Tamu Tak Diundang
38 Bermain Peran
39 Empat Mata
40 Kopi Senja
41 Will You Marry Me?
42 Lebur
43 Manja
44 Patah Hati
45 Bertandang Ke Mertua
46 Fans Berat
47 Bukan Sekedar Fans
48 Kesal
49 Tentang Talitha
50 Rencana
51 Gosip Gemoy
52 Menikmati Gosip
53 Berpisahkah Kita?
54 Malam Terakhir
55 Hari Pertama Tanpanya
56 Kemarahan Nayo
57 Teka-Teki Rayyan
58 With Panji
59 Tiba-Tiba Dosen
60 Uring-Uringan
61 Obat Hati
62 Melunakkan Hati Hanna
63 Lelaki
64 I Say.....
65 Yes
66 Merayu Ayah
67 Kesalahan Satu Malam
68 We're Friend
69 Aku akan tetap menjadi temanmu
70 Si Obos
71 Asisten Baru
72 Mendadak Asisten
73 Healing
74 Tetap Di Sini Temani Aku
75 Genggam Tanganku
76 Merindu
77 Maaf
78 Peristiwa Dini Hari
79 Kau Mimpi Bagiku
80 Menepis Perasaan
81 Bad Party
82 Tempat Berteduh
83 Makanlah, Biar Tidak Punah
84 Akhir Cerita Cinta
85 Like A Baby
86 Benteng Di Antara Kita
87 Surprise
88 Siapalah Diriku, Hanya Insan Biasa....
89 Laki-Laki Masa Lalu
90 Di Ruang Rindu
91 Kuterima Suratmu
92 Tak Ada Yang Perlu Disesalkan
93 Berharap Sejumput Maaf
94 Gosip Panas
95 Sesulit Inikah?
96 I Love Ayah
97 Tak Pedulikah?
98 Runtuh Duniaku
99 Patah Hati Terhebat
100 Mantan Siaga
101 Makan Bersama
102 Mulai Mencair
103 Hanya Kamu
104 Arti Kehilangan
105 Kita Selanjutnya
106 Arti Sahabat
107 Hampa
108 Belum Usai
109 Kebaya Cinta
110 Versus Trio Julid
111 Hari Wisuda
112 Tamu Kejutan
113 Ini Untukmu
114 Kiss You
115 My Lil Brother
116 Interview Kerja
117 Koki Dadakan
118 Kasmaran
119 Acara Pertama
120 Asing Di Keramaian
121 Rayyan Milik Semua
122 Pertama Kerja
123 Baik-Baikkah Kamu Di sana?
124 Jangan Pergi
125 Yakinkan Hatimu
126 Adaptasi
127 Ayang, Jangan Rindu
128 Rindu Ini
129 Gosip Lagi
130 Kedatangan Mendadak
131 Numpang Di Acara Orang
132 Tunanganku
133 Cuap-Cuap
134 Pengakuan
135 Ujian
136 Cercaan
137 Kacau
138 Bimbang
139 Bertemu
140 Malam Manis
141 Keputusan Terbaik?
142 Mulai Keruh
143 Maafkan Diriku
144 Ku Kira Ini Prank
145 Next Level
146 New Life
147 Kehidupan Kita Masing-Masing
148 Ruang dan Hati Yang Sama
149 Akhirnya Dunia "Menyempit"
150 Membeku
151 Pertemuan Ini
152 Sama-Sama Sendiri
153 Berjuang Hingga Akhir
154 Persiapan
155 Apakah Ini Mimpi?
156 Menuju Akad
157 SAH sampai Sesurga
158 PROMO NOVEL BARUU....
159 PROMOOOO
Episodes

Updated 159 Episodes

1
1. Green Clean Laundry
2
2. Rayyan Sebastian
3
3. Dream Come True?
4
4. Kandang Macan
5
5. New Day
6
6. Gadis Laundry
7
7. Rahasia
8
8. Cinta Mati
9
9. Mainan Baru
10
10. Poor Talitha
11
11. Si Super Menyebalkan
12
12. Hanna si Transparan
13
13. Pangeran Di Dunia "Nyata"
14
Bersama Mas Bian
15
Pesan Setelah "Patah Hati"
16
Kamu Lucu
17
Rayyan yang tak terlihat
18
Hanna di antara mereka
19
Yes or No?
20
Penasaran
21
Masih Penasaran
22
Hanna yang unik
23
Rindu Keluarga
24
Rumit
25
Talitha vs Kamila
26
Sebel Sama Kamu
27
Aku Tak Cemburu
28
Tempat Curhat
29
Tugas Baru
30
Speak From Heart
31
Makanan tanda Terima Kasih
32
Hey...Terima Kasih
33
Diam-Diam Perhatian
34
Ratunya Bian?
35
What the plan?
36
Time To Holiday
37
Tamu Tak Diundang
38
Bermain Peran
39
Empat Mata
40
Kopi Senja
41
Will You Marry Me?
42
Lebur
43
Manja
44
Patah Hati
45
Bertandang Ke Mertua
46
Fans Berat
47
Bukan Sekedar Fans
48
Kesal
49
Tentang Talitha
50
Rencana
51
Gosip Gemoy
52
Menikmati Gosip
53
Berpisahkah Kita?
54
Malam Terakhir
55
Hari Pertama Tanpanya
56
Kemarahan Nayo
57
Teka-Teki Rayyan
58
With Panji
59
Tiba-Tiba Dosen
60
Uring-Uringan
61
Obat Hati
62
Melunakkan Hati Hanna
63
Lelaki
64
I Say.....
65
Yes
66
Merayu Ayah
67
Kesalahan Satu Malam
68
We're Friend
69
Aku akan tetap menjadi temanmu
70
Si Obos
71
Asisten Baru
72
Mendadak Asisten
73
Healing
74
Tetap Di Sini Temani Aku
75
Genggam Tanganku
76
Merindu
77
Maaf
78
Peristiwa Dini Hari
79
Kau Mimpi Bagiku
80
Menepis Perasaan
81
Bad Party
82
Tempat Berteduh
83
Makanlah, Biar Tidak Punah
84
Akhir Cerita Cinta
85
Like A Baby
86
Benteng Di Antara Kita
87
Surprise
88
Siapalah Diriku, Hanya Insan Biasa....
89
Laki-Laki Masa Lalu
90
Di Ruang Rindu
91
Kuterima Suratmu
92
Tak Ada Yang Perlu Disesalkan
93
Berharap Sejumput Maaf
94
Gosip Panas
95
Sesulit Inikah?
96
I Love Ayah
97
Tak Pedulikah?
98
Runtuh Duniaku
99
Patah Hati Terhebat
100
Mantan Siaga
101
Makan Bersama
102
Mulai Mencair
103
Hanya Kamu
104
Arti Kehilangan
105
Kita Selanjutnya
106
Arti Sahabat
107
Hampa
108
Belum Usai
109
Kebaya Cinta
110
Versus Trio Julid
111
Hari Wisuda
112
Tamu Kejutan
113
Ini Untukmu
114
Kiss You
115
My Lil Brother
116
Interview Kerja
117
Koki Dadakan
118
Kasmaran
119
Acara Pertama
120
Asing Di Keramaian
121
Rayyan Milik Semua
122
Pertama Kerja
123
Baik-Baikkah Kamu Di sana?
124
Jangan Pergi
125
Yakinkan Hatimu
126
Adaptasi
127
Ayang, Jangan Rindu
128
Rindu Ini
129
Gosip Lagi
130
Kedatangan Mendadak
131
Numpang Di Acara Orang
132
Tunanganku
133
Cuap-Cuap
134
Pengakuan
135
Ujian
136
Cercaan
137
Kacau
138
Bimbang
139
Bertemu
140
Malam Manis
141
Keputusan Terbaik?
142
Mulai Keruh
143
Maafkan Diriku
144
Ku Kira Ini Prank
145
Next Level
146
New Life
147
Kehidupan Kita Masing-Masing
148
Ruang dan Hati Yang Sama
149
Akhirnya Dunia "Menyempit"
150
Membeku
151
Pertemuan Ini
152
Sama-Sama Sendiri
153
Berjuang Hingga Akhir
154
Persiapan
155
Apakah Ini Mimpi?
156
Menuju Akad
157
SAH sampai Sesurga
158
PROMO NOVEL BARUU....
159
PROMOOOO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!