Suamiku Seleb Hits

Suamiku Seleb Hits

1. Green Clean Laundry

“Aku mencintaimu…tiada yang lain selain dirimu” ucap Hanna pada seseorang pemuda paling tampan di dunia ini, setidaknya itu yang selalu dia ucapkan dan dia tanamkan di benaknya. Hanna menatap lekat-lekat laki-laki itu tanpa berkedip selama beberapa detik lamanya. Matanya masih tertuju pada wajah laki-laki itu. Rambut pendek rapi, mata tajam, bibir tipis, alis mata hitam legam tajam.

“Siapa coba yang nggak jatuh cinta sama kamu” gumamnya lagi, dia membenahi posisi duduknya, kini dia melipat

kedua kakinya bersila, tangan kanan menopang dagunya, dan lagi matanya tak henti menatap wajah laki-laki itu. Sesekali dia tersenyum dan menyentuh wajah laki-laki itu.

“Hanna….!” Teriak laki-laki yang tak lain adalah suara Ayahnya dari luar kamar. “Kamu jangan berbuat gila di dalam”

Hanna masih saja terdiam, tidak menyahut teriakan Ayahnya dari luar.

Laki-laki dengan tubuh agak gemuk itu mencabut steker listrik yang sedari tadi menyambung di colokan setrika uapnya.

“Han..Hanna…” ucapnya sekali lagi, namun yang dipanggil tak juga keluar dari kamar, bahkan menyahut pun tidak. Laki-laki itu menggantung sebuah baju pernikahan berbentuk kebaya modern di gantungan baju dengan hati-hati agar tidak merusak hasil setrikaannya. Laki-laki menggelengkan kepalanya, lalu dia melirik ke arah jam dinding usang yang menempel di dinding tak jauh darinya, hari sudah hampir jam 5 sore, dan baju itu harus diantar sebelum jam 7 malam.

Dia juga heran, mengapa baju pengantin baru bisa langsung masuk laundry karena terkena noda. 2 jam yang lalu

mengantarkannya kesini dan meminta dengan cepat agar baju tersebut kembali bersih dan siap dipakai segera.

“Hann…” teriaknya sekali lagi, mencoba dengan suara sebelum dia bersiap menggedor pintu kamar Hanna.

“Biar saya lihat Yah” ucap anak laki-lakinya.

“Hah…harusnya kamu diam saja di kamar, kamu harus belajar, karena besok kamu ujian, harusnya kakakmu yang

keluar membantu ayah, bukan kamu” Ayahnya mendesis, kedua alisnya terangkat.

Tanpa menjawab lagi, anak laki-laki yang merupakan adik Hanna itu langsung mengetok pintu kamar Hanna.

“Apaaa?” teriak Hanna dari dalam.

“Aku masuk kak” jawab adiknya. Tak ada lagi sahutan, berarti Hanna mengizinkan. Saat melihat ke dalam kamar Hanna, adiknya menggelengkan kepalanya. Tak henti-hentinya dan selalu pemandangan ini yang dia lihat tiap kali masuk ke kemar kakaknya tersebut.

“Jangan ganggu kakak” hardiknya, sejenak dia melirik adiknya, lalu kembali lagi melihat wajah laki-laki tadi.

“Dipanggil Ayah” ucap adiknya.

“Ada apa?” tanya Hanna sambil beringsut dari kasurnya.

Adiknya mengangkat kedua bahunya, lalu kembali keluar kamar saat sudah melihat kakaknya kembali ke dunia

“nyata”.

Hanna melihat adiknya keluar dari kamarnya, tak berapa lama dia turun dari kasurnya, mengikat rambutnya dan

bersiap menemui Ayahnya.

“Sebentar ya sayang….” Ujarnya pelan. Kemudian dia keluar kamar meninggalkan deretan poster-poster yang menempel di dinding kamarnya.

“Ada apa yah? Tadi Nayo bilang katanya Ayah panggil aku?” tanya Hanna tanpa rasa berdosa, padahal sudah dipanggil ayahnya berkali-kali.

“Kamu kumat lagi?” tanya Ayahnya sambil menatap Hanna gemas. Hanna meringis di hadapan ayahnya dengan wajah tanpa dosa.

“Dia tampan…dia…”

“Tidak usah diteruskan” Ayahnya sudah sangat hafal lanjutan dari kalimat Hanna yang hampir setiap saat dia dengarkan. “Ayah tahu kamu suka, begitu juga Ayah…” ujarnya lalu tertawa. “Tapi kamu jangan kebanyakan mimpi” Ayahnya mendorong dahi Hanna dengan jari telunjuk tangan kanannya. Hanna cemberut.

“Antarkan baju ini di alamat yang menempel di gantungan bajunya, harus tiba dengan selamat tanpa adanya lekukan, apalagi noda, harus sudah tiba sebelum pukul 7 malam” perintahnya mantap. Mata Hanna membulat, tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya. Untuk urusan antar mengantar laundry adalah tugas dia dan Nayo, akan tetapi karena besok adiknya harus mulai menghadapi ujian kelulusan SMA. Maka dia yang mengambil alih semua tugas itu.

“Hanna mandi dulu” pamitnya.

Kehidupan mereka yang cukup sederhana, membuat Hanna juga harus ikut banting tulang bekerja. Sebagai seorang mahasiswi semester 4, tak membuatnya harus menikmati full sebagai mahasiswa, dia harus juga ikut bekerja agar dia tetap bisa lanjut kuliah. Terlebih saat ini adiknya sudah kelas 12 SMA dan sebentar lagi akan lulus dan ingin kuliah, maka dia ikut bertanggung jawab untuk biaya adiknya tersebut.

Ayahnya, yang selalu dipanggil Pak Handi oleh tetangga dan orang-orang yang mengenalnya adalah sosok yang begitu bertanggung jawab, humoris, dan jarang sekali marah. Dia selalu menyayangi anak-anaknya, terlebih saat istrinya meninggal 5 tahun yang lalu. Dia begitu luar biasa berjuang untuk membesarkan anaknya sendirian.

Nayo, adik Hanna. Tumbuh menjadi pemuda yang tak banyak bicara, cenderung menutup diri. Tapi dia sangat

menyayangi keluarganya, terlebih kakaknya, Hanna yang cerewet dan ceroboh.

Hanna, seorang gadis periang yang cerewet dan suka bertindak semau dia. Tetapi di balik sifatnya yang cerewet, dia sangat menyayangi keluarganya. Sejak 3 tahun yang lalu, tepatnya saat dia masih SMA, dia mulai mengidolakan penyanyi sekaligus aktor yang bernama Rayyan Sebastian. Segala macam pose dari Rayyan Sebastian dia cetak dan dia tempel di dinding kamarnya. Menjadi teman bicara Hanna dan sebagai sarana menghalu. Tak jarang Ayah dan adiknya yang pendiam ikut protes, tak tak dihiraukan. Bagi Hanna, Rayyan Sebastian adalah benar-benar makhluk tampan yang menghipnotis dirinya.

Hingga akhirnya mereka sudah terbiasa dengan kebiasaan Hanna yang dianggap aneh itu, asalkan Hanna masih

mengenal Ayah dan adiknya. Asalkan Hanna masih bersedia kuliah sebagaimana biasanya, asalkan Hanna masih membantu memasak dan juga bekerja. Semua dianggap baik-baik saja.

Hanna tengah berada di kamar mandi, agak lama, karena kebiasaannya bernyanyi dengan suara cemprengnya. Dan lagi, tak ada yang lain yang dinyanyikannya selain lagu-lagu dari Rayyan Sebastian. Untung saja rumahnya agak jauh dari tetangga, jika saja dekat, maka sudah pasti keluarganya akan mendapatkan protes dari tetangga sekitar.

Setelah dirasa cukup bernyanyi yang hampir satu album itu, dia keluar kamar mandi. Diliriknya jam dinding usang itu, sudah hampir maghrib. Kalau dia tidak bergegas, bisa saja dia terlambat mengantarkan barang yang dimaksud ayahnya tadi.

Hanna tengah bersiap selepas maghrib usai, dia menyisir rambut pendek sebahunya dan poni lurusnya. Bergegas mengenakan jaket hitamnya dan bersiap mengantar barang ke alamat tujuan.

“Jangan sampai lecek atau kotor, kalau sampai hal itu terjadi, entah apa yang akan Ayah gunakan untuk menggantinya, itu kebaya mahal” ujar Ayahnya mengingatkan, Hanna tengah menata kebaya itu di motor bututnya dengan hati-hati. Dia sudah memiliki tempat yang digunakan untuk mengantar pakaian kepada pelanggannya di motornya agar tetap rapi jikalaupun harus dikirim tanpa harus melipat.

“Siap bos” Hanna sudah siap menatanya dan bersiap berangkat. “Tak lebih dari jam 7 kan?” Hanna memastikan, karena memang dilihat dari alamatnya, tidaklah jauh dari rumahnya, diperkirakan hanya sekitar 10 hingga 15 menit. Hanna melaju dengan motor bututnya, tentu saja mulutnya sambil mengeluarkan suara cemprengnya sambil menyanyikan lagu yang tadi bergema di kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Sri Endaryati

Sri Endaryati

Q jg mmpir thorrr

2023-02-24

1

taehyung~V~💜

taehyung~V~💜

aku mampir thor

2022-04-22

2

lihat semua
Episodes
1 1. Green Clean Laundry
2 2. Rayyan Sebastian
3 3. Dream Come True?
4 4. Kandang Macan
5 5. New Day
6 6. Gadis Laundry
7 7. Rahasia
8 8. Cinta Mati
9 9. Mainan Baru
10 10. Poor Talitha
11 11. Si Super Menyebalkan
12 12. Hanna si Transparan
13 13. Pangeran Di Dunia "Nyata"
14 Bersama Mas Bian
15 Pesan Setelah "Patah Hati"
16 Kamu Lucu
17 Rayyan yang tak terlihat
18 Hanna di antara mereka
19 Yes or No?
20 Penasaran
21 Masih Penasaran
22 Hanna yang unik
23 Rindu Keluarga
24 Rumit
25 Talitha vs Kamila
26 Sebel Sama Kamu
27 Aku Tak Cemburu
28 Tempat Curhat
29 Tugas Baru
30 Speak From Heart
31 Makanan tanda Terima Kasih
32 Hey...Terima Kasih
33 Diam-Diam Perhatian
34 Ratunya Bian?
35 What the plan?
36 Time To Holiday
37 Tamu Tak Diundang
38 Bermain Peran
39 Empat Mata
40 Kopi Senja
41 Will You Marry Me?
42 Lebur
43 Manja
44 Patah Hati
45 Bertandang Ke Mertua
46 Fans Berat
47 Bukan Sekedar Fans
48 Kesal
49 Tentang Talitha
50 Rencana
51 Gosip Gemoy
52 Menikmati Gosip
53 Berpisahkah Kita?
54 Malam Terakhir
55 Hari Pertama Tanpanya
56 Kemarahan Nayo
57 Teka-Teki Rayyan
58 With Panji
59 Tiba-Tiba Dosen
60 Uring-Uringan
61 Obat Hati
62 Melunakkan Hati Hanna
63 Lelaki
64 I Say.....
65 Yes
66 Merayu Ayah
67 Kesalahan Satu Malam
68 We're Friend
69 Aku akan tetap menjadi temanmu
70 Si Obos
71 Asisten Baru
72 Mendadak Asisten
73 Healing
74 Tetap Di Sini Temani Aku
75 Genggam Tanganku
76 Merindu
77 Maaf
78 Peristiwa Dini Hari
79 Kau Mimpi Bagiku
80 Menepis Perasaan
81 Bad Party
82 Tempat Berteduh
83 Makanlah, Biar Tidak Punah
84 Akhir Cerita Cinta
85 Like A Baby
86 Benteng Di Antara Kita
87 Surprise
88 Siapalah Diriku, Hanya Insan Biasa....
89 Laki-Laki Masa Lalu
90 Di Ruang Rindu
91 Kuterima Suratmu
92 Tak Ada Yang Perlu Disesalkan
93 Berharap Sejumput Maaf
94 Gosip Panas
95 Sesulit Inikah?
96 I Love Ayah
97 Tak Pedulikah?
98 Runtuh Duniaku
99 Patah Hati Terhebat
100 Mantan Siaga
101 Makan Bersama
102 Mulai Mencair
103 Hanya Kamu
104 Arti Kehilangan
105 Kita Selanjutnya
106 Arti Sahabat
107 Hampa
108 Belum Usai
109 Kebaya Cinta
110 Versus Trio Julid
111 Hari Wisuda
112 Tamu Kejutan
113 Ini Untukmu
114 Kiss You
115 My Lil Brother
116 Interview Kerja
117 Koki Dadakan
118 Kasmaran
119 Acara Pertama
120 Asing Di Keramaian
121 Rayyan Milik Semua
122 Pertama Kerja
123 Baik-Baikkah Kamu Di sana?
124 Jangan Pergi
125 Yakinkan Hatimu
126 Adaptasi
127 Ayang, Jangan Rindu
128 Rindu Ini
129 Gosip Lagi
130 Kedatangan Mendadak
131 Numpang Di Acara Orang
132 Tunanganku
133 Cuap-Cuap
134 Pengakuan
135 Ujian
136 Cercaan
137 Kacau
138 Bimbang
139 Bertemu
140 Malam Manis
141 Keputusan Terbaik?
142 Mulai Keruh
143 Maafkan Diriku
144 Ku Kira Ini Prank
145 Next Level
146 New Life
147 Kehidupan Kita Masing-Masing
148 Ruang dan Hati Yang Sama
149 Akhirnya Dunia "Menyempit"
150 Membeku
151 Pertemuan Ini
152 Sama-Sama Sendiri
153 Berjuang Hingga Akhir
154 Persiapan
155 Apakah Ini Mimpi?
156 Menuju Akad
157 SAH sampai Sesurga
158 PROMO NOVEL BARUU....
159 PROMOOOO
Episodes

Updated 159 Episodes

1
1. Green Clean Laundry
2
2. Rayyan Sebastian
3
3. Dream Come True?
4
4. Kandang Macan
5
5. New Day
6
6. Gadis Laundry
7
7. Rahasia
8
8. Cinta Mati
9
9. Mainan Baru
10
10. Poor Talitha
11
11. Si Super Menyebalkan
12
12. Hanna si Transparan
13
13. Pangeran Di Dunia "Nyata"
14
Bersama Mas Bian
15
Pesan Setelah "Patah Hati"
16
Kamu Lucu
17
Rayyan yang tak terlihat
18
Hanna di antara mereka
19
Yes or No?
20
Penasaran
21
Masih Penasaran
22
Hanna yang unik
23
Rindu Keluarga
24
Rumit
25
Talitha vs Kamila
26
Sebel Sama Kamu
27
Aku Tak Cemburu
28
Tempat Curhat
29
Tugas Baru
30
Speak From Heart
31
Makanan tanda Terima Kasih
32
Hey...Terima Kasih
33
Diam-Diam Perhatian
34
Ratunya Bian?
35
What the plan?
36
Time To Holiday
37
Tamu Tak Diundang
38
Bermain Peran
39
Empat Mata
40
Kopi Senja
41
Will You Marry Me?
42
Lebur
43
Manja
44
Patah Hati
45
Bertandang Ke Mertua
46
Fans Berat
47
Bukan Sekedar Fans
48
Kesal
49
Tentang Talitha
50
Rencana
51
Gosip Gemoy
52
Menikmati Gosip
53
Berpisahkah Kita?
54
Malam Terakhir
55
Hari Pertama Tanpanya
56
Kemarahan Nayo
57
Teka-Teki Rayyan
58
With Panji
59
Tiba-Tiba Dosen
60
Uring-Uringan
61
Obat Hati
62
Melunakkan Hati Hanna
63
Lelaki
64
I Say.....
65
Yes
66
Merayu Ayah
67
Kesalahan Satu Malam
68
We're Friend
69
Aku akan tetap menjadi temanmu
70
Si Obos
71
Asisten Baru
72
Mendadak Asisten
73
Healing
74
Tetap Di Sini Temani Aku
75
Genggam Tanganku
76
Merindu
77
Maaf
78
Peristiwa Dini Hari
79
Kau Mimpi Bagiku
80
Menepis Perasaan
81
Bad Party
82
Tempat Berteduh
83
Makanlah, Biar Tidak Punah
84
Akhir Cerita Cinta
85
Like A Baby
86
Benteng Di Antara Kita
87
Surprise
88
Siapalah Diriku, Hanya Insan Biasa....
89
Laki-Laki Masa Lalu
90
Di Ruang Rindu
91
Kuterima Suratmu
92
Tak Ada Yang Perlu Disesalkan
93
Berharap Sejumput Maaf
94
Gosip Panas
95
Sesulit Inikah?
96
I Love Ayah
97
Tak Pedulikah?
98
Runtuh Duniaku
99
Patah Hati Terhebat
100
Mantan Siaga
101
Makan Bersama
102
Mulai Mencair
103
Hanya Kamu
104
Arti Kehilangan
105
Kita Selanjutnya
106
Arti Sahabat
107
Hampa
108
Belum Usai
109
Kebaya Cinta
110
Versus Trio Julid
111
Hari Wisuda
112
Tamu Kejutan
113
Ini Untukmu
114
Kiss You
115
My Lil Brother
116
Interview Kerja
117
Koki Dadakan
118
Kasmaran
119
Acara Pertama
120
Asing Di Keramaian
121
Rayyan Milik Semua
122
Pertama Kerja
123
Baik-Baikkah Kamu Di sana?
124
Jangan Pergi
125
Yakinkan Hatimu
126
Adaptasi
127
Ayang, Jangan Rindu
128
Rindu Ini
129
Gosip Lagi
130
Kedatangan Mendadak
131
Numpang Di Acara Orang
132
Tunanganku
133
Cuap-Cuap
134
Pengakuan
135
Ujian
136
Cercaan
137
Kacau
138
Bimbang
139
Bertemu
140
Malam Manis
141
Keputusan Terbaik?
142
Mulai Keruh
143
Maafkan Diriku
144
Ku Kira Ini Prank
145
Next Level
146
New Life
147
Kehidupan Kita Masing-Masing
148
Ruang dan Hati Yang Sama
149
Akhirnya Dunia "Menyempit"
150
Membeku
151
Pertemuan Ini
152
Sama-Sama Sendiri
153
Berjuang Hingga Akhir
154
Persiapan
155
Apakah Ini Mimpi?
156
Menuju Akad
157
SAH sampai Sesurga
158
PROMO NOVEL BARUU....
159
PROMOOOO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!