Kamu Lucu

Pertama kali jelas Rayyan terkejut dengan kedatangan Hanna dalam hidupnya, dia ingin marah dan mengumpat pada Kamila yang dengan random memilih "istri" untuknya. Awalnya dia menolak jika Hanna yang harus menjadi "istri"nya. Tapi pada akhirnya dia harus berdamai dengan keadaan ini, ini hanya sementara.

Gadis polos dengan wajah yang biasa baginya, tak ada yang istimewa, rambut pendek dengan poni tengah. Tingginya juga bukan menjulang, bahkan sebahunya. Wajahnya benar-benar polos tanpa make up. Terasa aneh, tapi benar-benar nyata bahwa dialah istri sementaranya. Sekali lagi, mbokya Kamila harusnya lebih jeli. Untung saja Brian tidak terlalu curiga, terlebih Rayyan agak sedikit tercengang setelah Hanna di make up oleh MUA (Make up Artist), agak lain dan membuat Rayyan, "Its Ok Kamila, not bad" batin Rayyan kala itu.

Gadis itu seolah acuh tak acuh padanya, membuatnya agak heran juga. Kenapa gadis itu seolah tak mengenalnya? jika ditilik dari fans-fansnya dia, hampir semua cewek-cewek seantero negeri ini tahu dia. Tapi tidak untuk Hanna. Gadis itu terlihat tak antusias melihatnya, bahkan berani menghadapinya. Sungguh aneh.

Bagi Rayyan, Hanna memang berbeda, lucu dan aneh, jadinya unik. Membuatnya ingin selalu menjahilinya.

"Kamu jangan jatuh cinta padanya" itu adalah pesan dari Talitha pujaan hatinya.

Rayyan tertawa jika teringat dengan pesan Talitha, tidak mungkin dia akan jatuh cinta pada gadis unik itu, terlalu biasa dan tidak ada yang menarik, kalah jauh dari Talitha sang pemilik hatinya.

Rayyan merebahkan tubuhnya di ranjang, badannya terasa lelah dengan pekerjaan yang dia lakukan seharian ini. Meskipun baru beberapa hari ada Hanna di rumahnya, namun cukup menghibur, bahkan entah mengapa dia menyukai masakan rumahan Hanna yang terasa nikmat. Dia kembali merasakan makanan yang dulu sering dia rasakan saat Ibunya masih ada, makanan sederhana yang nikmat tiada tara. Kini dia merasakannya kembali.

Jika biasanya dia tidak suka ada orang asing di rumahnya, berbeda dengan adanya Hanna, dia bukan orang asing, dia adalah hiburan di saat dia merasa sepi dengan situasi.

Talitha adalah pujaan hati yang selama ini mengisi hidupnya, sejak lama dia ditinggal kedua orang tuanya, hanya tinggal kakeknya yang kini berada di luar negeri. Talitha lah yang mengisi harinya dengan sifat keibuan sekaligus sifat manjanya, bisa menjadi teman dan juga menjadi sandaran gundahnya.

Awalnya dia merasa keberatan jika ada orang lain di rumahnya, kekhawatiran dia saat ada orang asing di rumahnya. Kembali lagi, bahwa Hanna berbeda, Hanna yang seolah cuek bebek dengan keadaan itu benar-benar membuatnya tidak merasa terganggu.

Pagi itu, saat Rayyan berada di dapur rumahya. Tercium aroma masakan yang sedikit menggoda indra penciumannya. Dilihatnya Hanna tengah sibuk memasak di dapur, agak aneh ada orang yang memasak di rumahnya. Tapi akhirnya dia tergiur juga mencicipi makanan yang dia cibir sebelumnya. Itulah Rayyan, manusia penuh gengsi.

Dan peristiwa kamar mandi itu juga teringat di benaknya, mengapa dia lupa jika ada makhluk lain di rumah ini selain dia. Bukan salah Hanna seutuhnya, karena dia yang teledor.

***

Skenario Kamila membuat kehidupannya berubah, jika selama ini dia bebas bertemu dengan Talitha, kini tak lagi, dia harus menjaga jarak. Karena perjanjian yang dia tanda tangani bisa-bisa menjadi boomerang bagi dirinya. Jika sampai Brian tahu jika semua ini adalah hanya sandiwara, maka semua kana runyam dalam sekejab dan dia akan dituntut.

Beruntung Talitha memahaminya, bahkan Talitha merasa bersalah dengan melibatkan Rayyan masuk dalam kehidupan rumitnya. Talitha bersedia untuk mengurangi waktu bertemunya. Jika dirinya harus menatap pertemuan dengan lawan jenisnya, begitu juga dengan Hanna, dia juga harus menjaga dirinya.

Jangan sampai Hanna yang malah menghancurkan sandiwara ini, meskipun sebenarnya dia juga tidak yakin jika Hanna memiliki pasangan. Mau menanyakan langsung pada Hanna juga terlihat konyol, gengsi Rayyan kembali muncul.

Diam-diam Rayyan membuntuti saat Hanna keluar pada malam itu, ternyata Hanna berada di sebuag cafe, di mana Hanna bertemu dengan Talitha, dia yakin bahwa bukan Hanna yang ingin bertemu, namun kebalikannya. Kekhawatiran Talitha lah yang membuat pujaan hatinya harus bertemu dengan Hanna. Entah, lebih tepatnya dia tidak tahu. Yang dia legakan adalah bahwa Hanna tidak bertemu dengan laki-laki lain selain dirinya.

Ada rasa iba saat melihat Hanna mendorong motor bututnya, namun lagi-lagi gengs mengalahkannya, dia tak ingin menolong gadis polos itu. Hanya sekali menawarkan bantuan, ditolak, dan ya sudah, dia pulang dengan membiarkan Hanna mendorong motornya yang mogok.

Malam ini, ketika dia pulang kerja, perutnya yang lapar memberontak ingin makan, dan Hanna belum pulang. Terbersit di pikirannya jika Hanna sedang berkencan dengan laki-laki, atau mungkin pacarnya. Sebenarnya dia tidak mau tahu dan tidak ingin tahu menahu, hanya saja ini berkaitan dengan hidupnya, jadi dia harus masuk.

Dia datang ke dapur, rasa bahagia menyeruak karena perutnya menemukan tambatan hatinya, yaitu bau mie instan buatan Hanna. Benar-benar menggodanya, dan tanpa permisi dia duduk di kursi makan dan menyantapnya, melihat ekspresi Hanna membuatnya kembali ingin menjahilinya. Gadis itu benar-benar menyenangkan.