Murid murid di Padepokan Macan Kumbang, digolongkan menjadi tiga tingkatan, berdasarkan kemampuan dalam menyerap ilmu yang diberikan di Padepokan. Tidak peduli murid itu dari orang biasa atau dari golongan ningrat.
Tingkat yang paling rendah adalah murid biasa atau tingkat dasar. Pada tingkat ini yang diajarkan, dilatih dan diuji, murni kemampuan tubuh. Mulai dari tingkat pemahaman terhadap ilmu yang diajarkan, tingkat penyerapan ilmu yang dipelajari, hingga kecepatan dan kekuatan fisik yang dimiliki.
Tingkat yang kedua adalah murid dalam atau tingkat menengah. Di tingkat ini mulai diajarkan cara pembentukan tenaga dalam dari energi yang ada di dalam tubuh. Murid tingkat dua yang sudah menguasai tenaga dalam tingkat menengah, mampu menahan serangan lima sampai delapan murid biasa atau tingkat dasar.
Tingkat yang ketiga adalah murid utama atau tingkat tinggi. Pada tingkat ini, para murid diajari menyerap dan merubah energi alam menjadi energi yang dirubah menjadi tenaga dalam.
Di atas tingkat ketiga masih ada beberapa tingkatan dan hanya para orang berbakat, orang yang mempelajari ilmu kanuragan dengan tehnik yang tinggi ataupun orang orang yang beruntung bisa mendapatkan pusaka atau orang yang beruntung yang berkesempatan mendapatkan ramuan ramuan tertentu yang bisa meningkatkan kekuatan tubuh ataupun meningkatkan tenaga dalam, yang bisa dan mampu menembus tingkat di atas tingkat ketiga.
Di Padepokan Macan Kumbang ada ilmu yang wajib diajarkan dan dikuasai oleh semua murid. Ilmu itu juga yang digunakan untuk menguji para murid pada saat ujian naik tingkat. Yaitu ilmu 'Cakar Harimau'.
Setiap enam bulan sekali, ditawarkan ke semua murid Padepokan, siapa yang ingin naik ke tingkatan di atasnya. Apabila ada yang berkeinginan naik tingkat, akan diadakan ujian yang dilangsungkan tepat pada bulan purnama.Ujian untuk naik tingkat ada dua tahap. Tahap pertama, jika murid dalam satu tingkatan banyak yang mengikuti, akan diadakan pertandingan sesama murid. Tahap kedua, murid murid yang erhasil melewati tahap pertama, akan diuji sekaligus dicek dan dipastikan, apakah murid yang lolos tahap pertama memang layak naik tingkat.
Kebetulan pada purnama ini, Padepokan menawarkan ujian kenaikan tingkat.
Setelah diadakan pendataan, cukup banyak murid dari masing masing tingkat yang berniat mendaftar.
Di tingkat dasar, ada sekitar dua puluh orang yang mendaftarkan diri, termasuk Wirayoga, Den Bagus dan Puguh. Yang lainnya adalah murid murid yang sudah lebih lama menjadi murid padepokan.
Sedangkan di tingkat menengah, ada sepuluh murid yang berminat ikut ujian kenaikan tingkat. Untuk tingkat tinggi, tidak ada murid yang mengikuti kenaikan tingkat. Karena mereka menyadari, betapa jauhnya jarak kemampuan pendekar tingkat tinggi dengan pendekar yang sudah di atas tingkat tiga atau tingkat ahli. Dan mereka juga menyadari, betapa syarat untuk naik di atas tingkat tiga sangat sulit untuk mereka penuhi.
Pada hari yang sudah ditentukan, tepat pada malam bulan purnama, di lapangan utama Padepokan Macan Kumbang, didirikan panggung untuk tempat pertandingan.
Seperti biasanya yang sudah terjadi, paling rame dan paling meriah adalah pertandingan para murid tingkat dasar. Selain biasanya pesertanya lebih banyak, banyak juga para pendukung yang berasal dari keluarga atau kerabat peserta. Ramainya lagi, para pendukung yang berasal dari kerabat atau keluarga, juga saling bersaing.
Dari dua puluh peserta di tingkat dasar, dibuat sepuluh pertandingan satu lawan satu dan yang menang lolos ke babak selanjutnya. Kemudian dilakukan pertandingan berikutnya dan diambil lima pemenang. Dari Lima pemenang itulah kemudian saling bertanding untuk dibuat peringkat.
Setelah dilakukan undian untuk menentukan siapa melawan siapa pada babak pertama, Wirayoga yang walaupun baru satu tahun belajar di Padepokan Macan Kumbang, menang melawan murid yang sudah tiga tahun menjadi murid Padepokan. Karena sebelum masuk menjadi murid Padepokan Macan Kumbang, Wirayoga juga sudah belajar ilmu kanuragan, sehingga kecepatan dan kekuatannya menambah kuat dan hebat, ilmu 'Cakar Harimau' yang dimainkannya.
Demikian juga dengan Den Bagus, walau baru enam bulan menjadi murid Padepokan Macan Kumbang, namun kemampuannya mampu mengungguli lawannya yang sudah satu tahun menjadi murid Padepokan.
Puguh, walaupun masih berumur tujuh tahun dan baru enam bulan belajar di Padepokan, dengan kelincahan geraknya berhasil mengalahkan lawannya, murid yang sudah satu tahun belajar di Padepokan.
Pertandingan babak pertama telah selesai. Sepuluh murid pemenang babak pertama segera diundi untuk menentukan lawan pada babak kedua.
Dalam pertandingan babak kedua, kembali Wirayoga berhasil mengalahkan lawannya dengan mudah.
Lain halnya dengan Den Bagus yang harus berjuang mati matian untuk bisa mengalahkan lawannya.
Puguh pun demikian juga. Dengan mengandalkan kecepatannya, dia berhasil mengalahkan lawannya.
Hingga didapat dua pemenang lagi pada babak kedua ini, sehingga genap sudah, didapat lima murid yang akan saling bertanding untuk menentukan peringkat satu sampai lima.
Setelah masing masing menang dua kali, akhirnya Den Bagus harus melawan Wirayoga.
Khusus untuk pertandingan melawan Wirayoga, Puguh mengingatkan pada Den Bagus untuk berhati hati, waspada dan tahan emosi. Jangan sampai terpancing dengan perkataannya.
Seandainya yakin masih mampu melawan, ya dilawan. Tetapi seandainya diperkirakan akan kalah, segera mengaku kalah saja, untuk menghindari penyiksaan dan pelecehan yang pastinya akan dilakukan oleh Wirayoga.
Akhirnya benar juga yang diperkirakan oleh Puguh. Sejak sama sama naik ke arena pertandingan, Wirayoga selalu melontarkan kata kata yang bernada ejekan, bahkan ancaman akan membunuh Den Bagus dan Puguh.
Untungnya Den Bagus masih bisa menahan emosinya dan tidak terpancing provokasi dari Wirayoga.
Karena kalah besar karena memang kalah usia, dan juga masih kalah matang penguasaan ilmunya, akhirnya perlahan lahan Den Bagus terdesak.
Sudah beberapa kali pukulan Wirayoga mendarat di tubuhnya. Sedangkan di bawah panggung, Puguh sudah berkali kali memberi tanda pada Den Bagus untuk menyerah daripada mendapatkan siksaan dari Wirayoga.
Akhirnya Den Bagus mengaku kalah, sehingga pertandingan dihentikan.
Kemudian, pertandingan terakhir bagi Wirayoga adalah melawan Puguh. Seandainya Wirayoga mengalahkan Puguh, maka bisa dipastikan, Wirayoga menempati peringkat pertama, murid yang lolos menjadi murid dalam, atau murid tingkat menengah.
Saat saling berhadapan di pinggir arena, Wirayoga sudah mengejek dan mengancamnya.
"Heeiii ... budak !!! Majulah ! Biar aku hancurkan tubuhmu !" teriak Wirayoga.
Puguh tetap diam saja tanpa menjawab sepatah katapun.
Hal tersebut semakin membuat Wirayoga emosi. Sehingga terus saja Wirayoga nyerocos melontarkan ejekan.
Dengan tetap diam tanpa menjawab semua perkataan Wirayoga, Puguh menghindari setiap serangan Wirayoga.
Setelah dalam beberapa jurus Puguh menghindar terus, akhirnya Puguh mulai menangkis beberapa serangan Wirayoga.
Melihat serangannya selalu gagal, Wirayoga mulai menyerang membabi buta.
Puguh berusaha fokus pada setiap gerakan Wirayoga. Sehingga tanpa disadarinya, semua syaraf dalam tubuhnya aktif.
Melihat hal itu, Wirayoga menjadi heran. Lawannya yang sekecil itu, mampu menangkis setiap pukulan ataupun tendangan.
"Budak, jangan hanya bisa menghindari seperti seorang pengecut !" ejek Wirayoga.
Mendengar ejekan itu, entah tenaga dari mana, tangan kanan Puguh menyelinap di tengah tengah gerakan Wirayoga dan berhasil mendarat di pipi kiri Widayoga.
Plaaakkk !!!
Tubuh Wirayoga sampai terpelanting, ketika pipinya terkena tamparan tangan Puguh.
__________ ◇ __________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 325 Episodes
Comments
Muhamad Syamsuri
👍
2024-04-21
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Tetap semangat Thor 💪💪💪
2023-04-19
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Ayoo Puguh hajar si mulut nyinyir Wirayoga biar kapok.. 🤛🤛
2023-04-19
1