Dasar dukun sialan, beraninya kau mengusik kediamanku. Tunggu saja pembalasan ku. Aku akan mengobrak-abrik kediaman mu hingga kau tak akan punya tempat untuk bernaung lagi.
"Kau mau kemana!" seru Luci saat melihat Arya beranjak dari duduknya.
"Aku akan berpatroli dulu,"
"Aku ikut," ucap Luci lirih
"Aish, kenapa tiba-tiba lo jadi penakut gini. Kemana perginya Luci yang pemberani!" sahut Arya
"Entahlah, yang jelas aku takut sekali. Hantu-hantu itu begitu menyeramkan sehingga aku belum bisa menghapus bayangan mereka dari ingatanku. Pokoknya aku tidak mau sendirian, aku takut. Aku takut mereka datang lagi," sahut Luci
"Jangan bilang kau sedang berusaha merayu ku untuk tidur bersama mu," ucap Arya mendorong tubuh Luci ke dinding kamarnya.
Lelaki itu sengaja mendekatkan wajahnya hingga Luci bisa merasakan hembusan nafasnya.
"Ingat aku ini lelaki normal, jadi sesuatu bisa saja terjadi jika kita berada didalam satu ruangan seperti ini, apa kau bisa mengatasi hal ini?" tanya Arya sengaja mendekatkan bibirnya ke telinga Luci
"Eh...." Luci terlihat salah tingkah
"Kalau begitu maaf," ucap gadis itu kemudian meninggalkan Arya
Ia segera menutup pintu kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya.
"Ya Allah semoga malam cepat berlalu, dan hantu-hantu itu tak kembali lagi," ucap Luci
Gadis itu mencoba memejamkan matanya meskipun rasa takut membuatnya tetap terjaga.
Arya terus mengawasi gadis itu melalui mata batinnya.
Sepertinya aku harus melakukan sesuatu,
Arya segera bergegas meninggalkan kediamannya.
*Wuushh!!!
*Braakkkk!!
Seorang Lelaki paruh baya terjungkal dari tempat persemediannya.
"Siapa kau beraninya mengacaukan meditasi ku!" seru lelaki itu geram
"Kau yang mulai mengusikku Aki, jadi jangan salahkan aku jika aku membalas mu," jawab Arya
"Jadi kau yang membunuh peliharaan ku??" tanya lelaki itu menyeringai
"Benar, dan aku peringatkan padamu...jangan pernah mengusikku jika masih ingin hidup!" ancam Arya
"Hahahaha, berani sekali kau anak muda. Memangnya siapa dirimu hingga berani mengancam ku?"
"Kau tidak perlu tahu siapa aku," sahut Arya kemudian berjalan pergi.
"Kau terlalu sombong anak muda," ucap Lelaki itu sinis
Sebuah bola-bola api tiba-tiba melesat kearah Arya membuat lelaki itu langsung menghalaunya.
Kesal karena Arya berhasil menghalau serangannya lelaki itu kembali menyerangnya dengan memanggil puluhan hantu untuk menyerangnya.
"Cih, kau pikir aku ini anak kemarin sore yang akan ketakutan saat melihat hantu!" sahut Arya
Pemuda itu segera menghempaskan semua
hantu-hantu dihadapannya dalam sekejap.
"Kau boleh saja mengalahkan hantu-hantu itu tapi tidak dengan yang satu ini!"
Seketika Sesosok mahluk hitam berbulu muncul dihadapan Arya. Ia menarik kerah baju pemuda itu dan menghempaskannya hingga menghantam dinding ruangan.
*Buuuggghhh!!!
"Arrgghhh!" Arya memekik kecil
Saat ia mencoba bangun mahluk itu kembali menghajarnya hingga darah segar tersembur dari mulutnya. Tiba-tiba saja mahluk itu segera berhenti memukulinya saat mengendus aroma darah lelaki itu.
"Kenapa kau berhenti?" tanya Arya saat mahluk itu beringsut mundur dan menjauhinya
Arya segera mengusap darahnya dan kemudian menatapnya tajam.
"Auuuuu!!" seketika wujudnya segera berubah menjadi sosok Asu Baung setelah ia mengaum keras.
Arya segera menarik pundak mahluk itu saat ia berusaha kabur. Pemuda itu langsung mencabik-cabik tubuhnya dan menghisap habis darah mahluk itu hingga ia berubah menjadi kepulan asap hitam.
Melihat wujud asli Arya membuat sang dukun begitu ketakutan.
"Benarkah kau sosok Asu Baung dalam mitos itu??. Apa kau benar-benar nyata??" ucap lelaki itu tidak percaya.
"Haruskah aku memangsamu supaya kau percaya bahwa sosok Asu Baung itu nyata?" jawab Arya balik bertanya
Melihat mata merah Tejo membuat lelaki itu semakin ketakutan dan lari tunggang langgang meninggalkan kediamannya.
Melihat musuhnya sudah kalah telak, Tejopun segera kembali ke rumahnya.
Ia sengaja mengintip ke kamar Luci untuk memastikan apakah gadis itu sudah tidur atau belum.
"Kasian sekali, kau pasti masih ketakutan dengan hantu-hantu itu sehingga masih terjaga," ucapnya saat melihat Luci masih terjaga.
"Sekarang tidurlah," Tejo segera meniupkan sesuatu hingga membuat Luci seketika mengantuk dan terlelap di ranjangnya.
"Semoga mimpi indah," ucap Arya
"Seperti permintaan mu, aku akan menemanimu di sini," imbuhnya
Lelaki itu tersenyum menatap wajah manis Luci saat terlelap. Saat ia hendak beranjak dari duduknya tiba-tiba Luci menarik lengannya hingga Arya mengurungkan niatnya.
"Kau memang wanita penggoda, bahkan ketika kau terlelap pun masih berusaha menggoda ku. Baiklah aku akan menjagamu sepanjang malam sambil berpegangan tangan." ucap Arya.
Sepanjang malam menjaga Luci membuat Arya akhirnya terlelap di samping gadis itu.
Pagi menjelang, Luci perlahan membuka matanya saat terdengar suara kokok ayam berbunyi.
"Wah aku kesiangan!" seru Luci segera melompat dari ranjangnya
Ia segera bergegas menuju ke dapur untuk membuat sarapan untuk Arya.
"Mas Arya sudah mau jalan?" tanya Luci saat melihat lelaki itu sudah rapi
"Hmmm," jawab Arya singkat
"Tapi...aku belum sempat memasak sarapan untuk mu?"
"Kalau begitu kau harus mengantarkan sarapan ku ke kantor nanti," sahut Arya
"Eh," ucap Luci terkejut
"Satu lagi, aku tidak suka kamu pergi ke kampus dengan Guntur jadi jangan pernah mengantarkan makanan ku bersama lelaki itu," pesan Arya
"Baik,"
**********
Pagi-pagi sekali Arya menuju ke kantornya untuk menemui seseorang.
"Selamat pagi Mas Arya Tejo, senang bertemu dengan Anda," ucap seorang lelaki menyapanya
"Pagi, Terimakasih juga sudah memilihku sebagai rekan bisnis Anda," jawab Arya menyalaminya
Lelaki itu tersenyum kemudian duduk kembali.
Keduanya kemudian membicarakan kesepakatan kerja disaksikan oleh Leo sebagai tangan kanan Arya.
Selesai menandatangani kesepakatan kerja, lelaki itu kemudian bergegas meninggalkan kantor GREENLAND INDONESIA.
Arya mengantar lelaki itu hingga pintu keluar gedung.
Ketika keduanya tiba di pintu lobby gedung, tampak Luci memasuki Lobby hotel dengan membawa rantang makanan di tangannya.
"Maaf aku terlambat," ucap gadis itu menghampiri Arya
Ia kemudian memberikan rantang itu kepada Arya.
"Maaf aku tidak bisa lama-lama karena harus ke kampus," imbuhnya
"Siapa dia??, apa dia kekasihmu?" tanya lelaki itu
"Oh, dia ... dia adalah karyawan ku," jawab Arya segera meraih rantang dari tangan Luci
"Oh begitu rupanya," jawab lelaki itu menatap lekat wajah Luci
"Kalau begitu aku pamit dulu," ucap Luci berpamitan
"Hmmm," jawab Arya tampak acuh
Luci segera menundukkan kepalanya, dan membalikkan badannya.
"Tunggu!" seru lelaki itu menghentikan langkahnya
"Kalau boleh tahu dimana kampus tempat mu belajar?" tanya lelaki itu
"Kampus Jayabaya," sahut Luci
"Kalau begitu kita satu arah, kalau tidak keberatan, jika aku mengantar mu sampai ke kampus," ucap lelaki itu membuat Arya seketika membelakakan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Ass Yfa
makanya Tejo, harusnya diakui sbg pacarnya eh mah cuma bilang karyawan nya jelas ditikung cowok lain, hadeh
2024-02-15
0
HNF G
hahahaha..... mampos kau tejo, makanya..... jgn sok jual mahal, ntar ditikung orang baru nyesel lu😄😄😄😄😄
2023-08-28
0
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Saingan Arya banyak wkekek
2022-07-29
0