Purnama Tiba

Angin berdesir membelai wajah Arya yang sedang berjemur setelah berenang. Ia kemudian segera melepaskan kacamata hitamnya.

"Dasar gadis bodoh," ia segera beranjak dari duduknya dan segera melesat pergi

************

Luci tiba-tiba menghentikan langkahnya saat merasakan ada aura yang mengusiknya.

Ia menoleh kearah Guru Spiritual Keluarga Rizky. Indra keenamnya mulai berselancar membaca sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh manusia biasa.

"Ada apa lagi?" tanya Vie terkejut melihat Luci terus menatap lekat pria itu.

Mengetahui ada seseorang yang memiliki kemapuan supranatural, lelaki tua itu berjalan menghampiri Luci.

"Kenapa kamu baru datang cah ayu?" sapa lelaki itu membuat bulu kuduk Luci seketika berdiri.

Gadis itu begitu ketakutan saat bertatapan lebih dekat dengan lelaki itu.

Tubuhnya bergetar hebat dan ia begitu lemas hingga ia ambruk. Beruntung ada seseorang yang langsung menangkap tubuhnya.

Sejenak Luci menatap lelaki yang menangkap tubuhnya.

"Lo," ucapnya lirih

"Sudah ku bilang, jika waktumu sampai jam satu, kalau lebih ya gini," sahut Arya kemudian menggendongnya dan membawa pergi Luci dari tempat itu.

"Tunggu Om!" seru Vie mengejarnya

"Tunggu!" imbuhnya

Gadis itu memberikan tas Luci kepadanya dengan nafas tersengal-sengal.

"Jangan panggil aku Om, karena aku bukan Om mu!" hardik lelaki itu kemudian masuk kedalam mobilnya.

"Ya ampun serem banget tuh orang, untung udah pergi!" ucap Vie mengusap dadanya.

**************

Mengendus aroma makanan membuat Luci terbangun dan reflek menuju ke dapur.

Perutnya yang keroncongan membuat gadis itu langsung duduk manis dan menuangkan nasi kedalam piringnya.

"Ehemm!" seru Arya membuat Luci langsung berhenti

"Wah, enak sekali bangun tidur langsung makan, harusnya tuh gue yang kaya gitu Neng nong," ucap Arya mendorong kening

"Iya maaf," sahut Luci lirih, gadis itu kemudian segera beranjak dari duduknya saat Arya duduk di depannya.

"Mau kemana!" seru Arya

"Mau masak,"

"Buat apa, ini sudah banyak!" hardiknya

"Baik kalau begitu,"

"Mau kemana lagi??" tanya Arya lagi

"Mau bersih-bersih,"

"Rumahku sudah bersih, sekarang duduk sini!"

Arya menarik sebuah kursi di sampingnya, dan Luci langsung menurut duduk di sebelahnya.

"Apa yang bisa saya bantu Mas Arya,"

"Tumben lo manggil gue Mas," jawab lelaki itu meliriknya

"Abis kalau manggil tuan kesannya Feodal banget, jadi aku ganti Mas aja biar lebih merakyat," sahut Luci menyunggingkan senyumnya

"Hadeeh dasar,"

"Jadi aku harus ngapain ini?" tanya gadis itu lagi

"Suapin Gue!" seru Arya membuat Luci melongo.

"Kenapa??, gak mau?"

"Iya, iya saya mau," Luci segera menarik piring Arya dan mulai menyuapinya.

Dalam hati Arya tertawa geli melihat kepolosan Luci.

Dasar gadis bodoh, mau aja gue kerjain. Tapi dia manis juga kalau lagi senyum,

Arya terus menatap intens gadis di sampingnya hingga membuat Luci salah tingkah.

"Emangnya ada yang salah ya sama penampilan ku?" tanya Luci membuyarkan imaginasi liar Tejo seketika ambyar.

"Ada," jawabnya jutek

"Apa??" tanya Luci penasaran

"Ada yang lain di senyummu ... yang membuat lidahku gugup tak bergerak ada beleknya....di sudut matamu, dan memaksa diri tuk bilang kamu jelek sekali, wkwkwkwkw!" ucap Tejo bersenandung lagu Ada Pelangi milik Jamrud

Seketika wajah Luci memerah dan gadis itu segera bergegas ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

"Astagfirullah, malu banget," ucap gadis itu, menatap wajahnya di depan cermat.

***************

"Aku sudah melihatnya,_" seorang lelaki tua menerawang menatap cahaya rembulan yang bersinar terang malam itu.

"Siapa yang Aki maksud?" tanya Guntur

"Lelaki itu, jelmaan Asu Baung sudah muncul. Dia sudah berani menampakkan wajahnya. Wanita itu...aku yakin semuanya karena dia," sahut lelaki tua itu

"Maksudnya Luci?" tanya Guntur lagi

"Entah siapapun namanya, tapi aku yakin dia bukan wanita biasa. Kau harus terus menyelidiki keduanya, terutama pria itu." jawabannya

Pria itu kemudian duduk di kursi kesayangannya sembari bersenandung kidung Jawa kuno.

"Kalau begitu aku pamit Aki,"

"Iya, ati-ati le (hati-hati nak)."

Guntur mengangguk pelan dan kemudian bergegas meninggalkan pondok itu.

"Kawitane...Mung sembrono njur kulino...Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno, Nanging duh tibane...Aku dewe kang nemahi...Nandang bronto, Kadung loro...Sambat sambat sopo...." Ki Brojo Anom bersenandung ria

Suara kidung lelaki tua itu terdengar begitu merdu, namun bagi orang yang mengetahui maknanya, kidung itu begitu membuat bulu kuduk berdiri bagi siapapun yang mendengarnya.

Sementara itu di kediaman Arya Tejo.

Entah kenapa pemilik rumah itu merasakan purnama kali ini begitu menyiksa. Ia merasakan malam itu begitu panas dan menyiksa dirinya.

Lantunan kidung Lingsir wengi seketika membuatnya semakin berteriak kesakitan.

"Auuuuuu!!" lolongan suara serigala terdengar melengking manakala lelaki itu berubah seutuhnya menjadi Asu Baung.

Tubuhnya memang tubuh manusia, namun kepalanya berubah menjadi kepala seekor serigala. Kuku-kukunya juga mulai meruncing seperti seekor serigala yang siap menerkam mangsanya.

"Akhirnya wujud aslimu keluar juga cah bagus," ujar Ki Brojo Anom

"Kau pasti sangat kehausan anak muda, sekarang saatnya untuk melepaskan dahaga selama satu purnama," lelaki itu kemudian masuk kedalam rumahnya dan segera membakar kemenyan didepan sebuah meja persembahan yang sudah dilengkapi dengan aneka macam sesaji.

Arya Tejo segera masuk ke ruang rahasia. Ia membuka sebuah kulkas besar dan mengambil satu demi satu botol -botol nerisi darah segar dan meneguknya.

Sudah habis sepuluh botol, namun rasa dahaganya tak kunjung reda.

"Arrrrrghhh!!" pekiknya begitu kecewa

Ia kemudian mengendus aroma wangi nan menggodanya. Arya mengikuti aroma wangi itu hingga berhenti di depan kamar Luci. Arya membuka pintu kamar itu. Ia begitu hati-hati agar tak membangunkan Luci.

Berkali-kali ia menelan salivanya saat melihat gadis muda itu terbaring di hadapannya.

Ia kemudian berjalan mendekatinya, dan duduk di ujung bibir ranjangnya.

Rasa haus membuat taringnya seketika keluar saat mencium aroma wangi darah Luci. Ia segera menundukkan kepalanya dan mendekatkan mulutnya ke leher Luci. Namun saat ia akan menggigitnya tiba-tiba tangan Luci langsung menariknya hingga ia jatuh ke pelukan gadis itu.

Arya merasakan sesuatu yang berbeda saat berada di pelukan gadis itu, jantungnya yang sudah lama tak berdebar kini kembali berdegup kencang saat menatap wajah manis Lucu yang begitu dekat.

Ada apa dengan diriku, kenapa jantungku kembali berdenyut??

Merasakan ada sesuatu yang menindihnya membuat Luci perlahan membuka matanya. Gadis itu menerawang jauh ke dinding kamarnya, namun sejauh mana netranya mencari tahu ia tak menemukan siapapun di dalam kamarnya.

"Aneh, aku yakin tadi ada seseorang bersamaku disini, aku bahkan bisa merasakan denyut jantung dan aroma nafasnya. Tapi kenapa dia menghilang??, apa ini hanya ilusi atau aku ada mahluk tak kasat mata di rumah ini"

Terpopuler

Comments

Des Masri

Des Masri

lucy reinkarnasi surti

2023-09-29

0

Nona Angel™©🍼🍼

Nona Angel™©🍼🍼

Dih si bejo Tejo mau hisap darah Luci ya??


Luci di rumah Arya Tejo ada serigala tuh bos mu sendiri si Arya🤣🤣🤣🤣

2022-06-23

0

🐦⏤͟͟͞R•Nury☕ 𝐙⃝🦜

🐦⏤͟͟͞R•Nury☕ 𝐙⃝🦜

Waduh mau di apain Aki

2022-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Asal Mula
2 Tersulut Emosi
3 Majikan Pelit
4 Jangan Ganggu Dia
5 Andaikan kau benar-benar datang
6 Terimakasih sudah menolong ku
7 Terusik
8 Andai saja
9 Purnama Tiba
10 Mendatangi pemakaman
11 Jangan menangis
12 Celah
13 Mencari Wangsit
14 Merindumu
15 Kejutan di Kampus
16 Kebaikan membawa petaka
17 Kebaikan membawa petaka 2
18 Sesuatu Bisa saja terjadi
19 Kamu dan Aku
20 Ketika Maut mengintai
21 Maling
22 Rasa Penasaran Guntur
23 Karma
24 Karma 2
25 Karma 3
26 Menghalau Karma
27 Menghalau Karma 2
28 Gak ada lo gak rame
29 Pesona sang Penakluk
30 Kamar Rahasia
31 Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32 Sisi Kelam Leo
33 Kamar Rahasia 2
34 Kamar Rahasia 3
35 Rasa Penasaran Leo
36 Rasa Penasaran Leo 2
37 menunggu sms mu
38 Menghadiri Pesta
39 Masa Lalu
40 Menyelamatkan leo
41 Masa Lalu 2
42 Jati Diri Guntur
43 Dunia begitu sempit
44 Siapa dia???
45 Keluar dari Lukisan
46 Menyelamatkan Luci
47 Kelahiran Balung wangi
48 Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49 Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50 Melacak keberadaan Leo
51 Khawatir
52 Aku melakukannya karena dia
53 Hancur sebelum berkembang
54 Hancur sebelum berkembang jilid 2
55 Keputusan Guntur
56 Semuanya terasa Gelap
57 Pengakuan
58 Pengakuan 2
59 Deal kita jadian
60 Terseret Ombak
61 Penunjuk jalan
62 Membangkitkan Jiwa Leo
63 Mencari Jalan Pulang
64 Ternyata Itu Alasannya
65 Hati yang tertaut
66 Penyesalan
67 Pergulatan dua Saudara
68 Pertemuan
69 Bara dalam sekam
70 Dendam membara
71 Tanda Tanya
72 Perangkap
73 TUMBAL
74 Tumbal 2
75 Dendam dan Sugesti
76 saatnya membalas
77 Mawar Hutan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Asal Mula
2
Tersulut Emosi
3
Majikan Pelit
4
Jangan Ganggu Dia
5
Andaikan kau benar-benar datang
6
Terimakasih sudah menolong ku
7
Terusik
8
Andai saja
9
Purnama Tiba
10
Mendatangi pemakaman
11
Jangan menangis
12
Celah
13
Mencari Wangsit
14
Merindumu
15
Kejutan di Kampus
16
Kebaikan membawa petaka
17
Kebaikan membawa petaka 2
18
Sesuatu Bisa saja terjadi
19
Kamu dan Aku
20
Ketika Maut mengintai
21
Maling
22
Rasa Penasaran Guntur
23
Karma
24
Karma 2
25
Karma 3
26
Menghalau Karma
27
Menghalau Karma 2
28
Gak ada lo gak rame
29
Pesona sang Penakluk
30
Kamar Rahasia
31
Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32
Sisi Kelam Leo
33
Kamar Rahasia 2
34
Kamar Rahasia 3
35
Rasa Penasaran Leo
36
Rasa Penasaran Leo 2
37
menunggu sms mu
38
Menghadiri Pesta
39
Masa Lalu
40
Menyelamatkan leo
41
Masa Lalu 2
42
Jati Diri Guntur
43
Dunia begitu sempit
44
Siapa dia???
45
Keluar dari Lukisan
46
Menyelamatkan Luci
47
Kelahiran Balung wangi
48
Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49
Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50
Melacak keberadaan Leo
51
Khawatir
52
Aku melakukannya karena dia
53
Hancur sebelum berkembang
54
Hancur sebelum berkembang jilid 2
55
Keputusan Guntur
56
Semuanya terasa Gelap
57
Pengakuan
58
Pengakuan 2
59
Deal kita jadian
60
Terseret Ombak
61
Penunjuk jalan
62
Membangkitkan Jiwa Leo
63
Mencari Jalan Pulang
64
Ternyata Itu Alasannya
65
Hati yang tertaut
66
Penyesalan
67
Pergulatan dua Saudara
68
Pertemuan
69
Bara dalam sekam
70
Dendam membara
71
Tanda Tanya
72
Perangkap
73
TUMBAL
74
Tumbal 2
75
Dendam dan Sugesti
76
saatnya membalas
77
Mawar Hutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!