Mendatangi pemakaman

"Ini adalah kalung sakti milik Pangeran Serigala Raden Sayuti Adipala, kalung ini adalah jimat sakti yang akan membuatmu kebal senjata api,"

Ucapan Mbah Ponijan kembali terngiang-ngiang di telinga Arya Tejo.

"Tapi ingat, kamu dilarang bercumbu apalagi berhubungan dengan seorang wanita saat memakai kalung ini. Kau harus melepaskannya dahulu karena itu adalah tabu. Kamu juga harus memberinya makanan berupa kembang tujuh rupa saat jumat kliwon, dan memandikannya dengan darah anj*ng!" imbuhnya

"Lalu apa yang terjadi jika aku lupa menjalankan ritual itu?" tanya Tejo

"Maka kau akan menjadi tumbal bagi kalung sakti ini,"

"Apa maksudnya Mbah, saya tidak mengerti?" tanya Tejo

"Penunggu kalung ini akan memangsamu jika kau tidak menjalankan ritual yang aku sebutkan tadi," jawab lelaki itu lagi

"Jadi aku akan mati, jika aku tidak melakukan ritual itu?"

"Kau tidak akan mati Tejo, melainkan kau akan menjadi siluman Asu Baung setelah penunggu kalung itu menghisap darahmu," jawab Mbah Ponijan

"Lalu bagaimana caranya aku kembali menjadi manusia lagi?" tanya Tejo lagi

"Kau tidak akan pernah menjadi manusia lagi, tapi kau bisa mati setelah menemukan kembali cinta sejati mu,

"Percuma saja aku menemukan cinta sejati jika akhirnya aku tidak bisa bersamanya?" ucap Tejo lirih

"Lebih baik aku tidak jatuh cinta seumur hidupku agar aku bisa tetap hidup abadi," imbuhnya.

"Kau masih belum mengerti makna kalimat yang aku sampaikan anak muda, kelak suatu saat kau akan memahami kata-kata ku," ucap mbah Ponijan tersenyum padanya.

**********

"Ah kenapa aku malah teringat Mbah Ponijan, kenapa kalung itu tiba-tiba muncul lagi. Padahal aku ingin mengubur semua kenangan masa laluku, tapi kenapa semuanya tiba-tiba muncul dalam benakku," ucap Arya melirik kearah Luci

Lelaki itu segera bergegas meninggalkan Luci saat melihat gadis itu mulai mengerjapkan matanya.

Aneh, aku yakin tadi ada seseorang bersamaku disini, aku bahkan bisa merasakan denyut jantung dan aroma nafasnya. Tapi kenapa dia menghilang??, apa ini hanya ilusi atau aku ada mahluk tak kasat mata di rumah ini"

*************

Pagi mulai menjelang, suara kumandang adzan subuh membangunkan Luci dari mimpi indahnya.

Gadis itu segera melakukan rutinitasnya setelah selesai sholat subuh.

"Kenapa badanku lelah banget hari ini, apa aku sakit?" Luci mengusap keningnya untuk memastikan bahwa ia tidak demam pagi itu.

"Syukurlah aku baik-baik saja," ucapnya lirih

Ia kemudian bersiap-siap menuju ke kampus setelah menyelesaikan semuanya.

"Kenapa hari ini aku males banget ke kampus, sebenarnya ini firasat atau memang aku lagi males?" Luci segera menghalau rasa malasnya dan bergegas meninggalkan rumah majikannya.

Ia melesatkan motornya menuju ke kampus Jayabaya.

Setibanya di kampus seorang wanita paruh baya sudah menunggunya.

"Selamat pagi Ibu," sapa Luci menundukkan kepalanya

"Kau masih bisa tersenyum setelah apa yang sudah kau lakukan terhadap putraku. Apa kau bahagia setelah berhasil membuat putraku jadi arwah penasaran?" tanya wanita itu sinis

"Maaf ibu, bukannya aku sengaja tidak datang malam itu, apalagi membuat Rizky jadi arwah penasaran. Tapi aku tidak mendapatkan ijin keluar dari Bos ku, sekali lagi maafkan Luci Ibu," jawab Luci

"Kalau kau benar-benar menyesal dan ingin meminta maaf maka kau harus meminta maaf pada putraku secara langsung. Agar ia tidak terus mendatangi ku setiap malam, karena penasaran ingin bertemu denganmu. Temuilah dia dan katakan padanya kenapa kau tidak datang," terang wanita itu

"Bagaimana caranya aku bisa meminta maaf secara langsung kepada orang yang sudah meninggal?" tanya Luci.

"Datanglah ke makamnya dihari lahirnya, sampaikan permintaan maaf mu dengan tulus padanya. Jangan lupa bawakan makanan kesukaannya," jawab wanita itu

"Baik Bu, Insya Allah aku akan menemuinya besok malam," jawab Luci

Wanita itu segera masuk ke ruang dosen begitu mendengar jawaban Luci.

Sementara itu di ruang belajar fakultas ekonomi, Vie begitu geram saat Luci menceritakan tentang pertemuannya dengan Ibu Retno orang tua Rizky.

"Yang bener aja lo, masa lo percaya hal begituan si Lu. Mana ada sih orang mati terus jadi arwah penasaran, kecuali dia dibunuh kaya di film-film baru aku percaya. Sedangkan Rizky, dia meninggal karena sakit, kalaupun dia itu jadi arwah penasaran harusnya yang di teror itu lo bukan nyokapnya. Secara dia penasaran karena pengin ketemu sama lo kan bukan sama Bu Retno," ucap Oktavia

"Tidak masalah Vie, mungkin Rizky tidak menemui ku karena ia marah aku tak datang menjenguknya," jawab Luci

"Itulah yang aku benci dari kamu Lu, lo terlalu baik dan tak pernah berprasangka buruk pada orang lain, sehingga orang-orang banyak memanfaatkan kebaikan," ucap Vie

"Kamu mau temanin aku kan nanti malam?" tanya Luci

"Andai saja aku tidak menunggu ibuku di Rumah Sakit aku pasti akan menemanimu. Sorry ya Bestie, aku gak bisa menemani malam ini," jawab Vie merasa tak enak hati

"Iya gak papa, btw semoga Tante Weni cepat sembuh ya,"

"Doakan saja Lu, semoga Ibuku baik-baik saja,"

"Aamiin, aku doakan semoga operasinya lancar ya,"

"Aamiin, thanks Bestie," jawab Vie kemudian memeluknya erat

**********

Malam harinya seperti janjinya pada Bu Retno, Luci mendatangi makan Rizky di pemakaman Umum.

Ia memasuki pemakaman itu seorang diri.

"Bismillahirrahmanirrahim, numpang numpang anak perawan mau lewat," ucap Luci saat memasuki pintu gerbang Pemakaman

Tidak lupa gadis itu membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk menghalau rasa takutnya saat memasuki pekuburan itu.

Ia segera mencari makan Rizky dengan menggunakan senter ponselnya.

"Alhamdulillah akhirnya ketemu juga," ucapnya tersenyum simpul saat menemukan pusara Rizky.

Ia segera meletakkan makanan favorit pemuda itu dan menyiramkan air mawar ke atas gundukan tanah yang masih basah itu.

"Assalamualaikum Ka Rizky, Luci datang untuk menemui mu. Aku juga bawain makanan kesukaan Kaka, agar kamu gak marah lagi sama aku karena aku tak datang menjenguk mu saat di rumah sakit. Maafkan Luci ya kak, bukan maksud ku sengaja tak menjenguk mu, tapi karena Aku tidak mendapatkan ijin keluar dari Bos ku, jadi sekali lagi Luci minta maaf kak. Sebagai permintaan maaf aku akan mengirimkan surat Yasin kepada Kaka setiap malam jumat, gimana??. Kaka setuju kan?" ucap gadis itu mencoba berbicara dengan Rizky

*Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo

"Selamat malam Ibu Weni," sapa seorang lelaki begitu ramah

"Malam Mas Arya," jawab wanita itu begitu sumringah menyambut kedatangan lelaki ity

"Tidak perlu bangun, sebaiknya anda tidur saja," sahut Arya kemudian membantu wanita itu bersandar ke brankarnya.

"Terimakasih Mas Arya sudah mau datang menjenguk ku, saya terharu sekali Mas," ucap wanita itu berkaca-kaca

"Tidak usah sungkan, aku senang bisa menjenguk mu,"

"Maaf aku belum sempat mengirim pesanan mu, karena aku belum sempat membuka ponsel untuk mengabari dirimu," ujar Wenni

"Santai saja, aku tahu itu, apa kau meragukan kemampuan ku?"

"Ah maaf aku hampir lupa Mas," jawab wanita itu

"Oh ada tamu rupanya," ucap Vie memasuki ruangan itu sembari membawa sekantong plastik makanan

"Astoge!" pekik gadis itu begitu terkejut saat melihat Arya Tejo dihadapannya

"Kenapa Nak, kenapa kau ketakutan seperti melihat hantu saja?" tanya Wenni

"Ibu kenal Tuan Arya?" tanya gadis itu penasaran

"Tentu saja ibu kenal baik dengan dia, dia adalah pelanggan ibu yang paling baik," jawab Wenni

"Oh dia pelanggan ibu, syukurlah!" seru Vie lega

"Bukankah kau dan Luci sedang mengerjakan tugas bersama, kenapa kau ada di sini?" selidik Arya

"Aku??"

"Benar, tadi Luci berpamitan padaku katanya ingin mengerjakan tugas makalah denganmu, apa aku salah?" tanya Arya lagi

"Hadeeh, dia pasti berbohong agar mendapatkan ijin dari Tuan Arya,"

"Apa kau bilang dia berbohong?" tanya Arya dengan wajah bengisnya

Vie begitu ketakutan melihat ekspresi wajah Arya.

"Mmm, jadi gini Om, eh Tuan Arya...." Vie kemudian menceritakan tentang rencana Lucu untuk mengunjungi makam Rizky untuk meminta maaf kepada pemuda itu.

"Dasar bodoh, kenapa dia melakukan hal konyol seperti itu," ucap Arya

Cih, ternyata dukun itu berhasil menipunya. Sebenarnya apa yang dia rencanakan??. Haruskah aku menolongnya??. Ah...biarkan saja, lagipula dia juga sudah berbohong padaku dan dia juga bukan siapa-siapa ku. Biarkan kali ini dia merasakan sendiri akibat dari kecerobohannya,

"Tadinya Luci meminta saya untuk menemaninya ke pemakaman, tapi aku tak bisa menemaninya karena harus menjaga Ibuku. Kalau tak keberatan, apakah Tuan mau menyusulnya, aku khawatir terjadi sesuatu dengannya," ucap Vie

"Maaf sekali aku tidak bisa, lagipula salah dia sendiri kenapa berbohong padaku. Aku sama sekali tidak khawatir dengannya jadi biarkan saja dia dimakan hantu gentayangan," jawab Arya begitu sinis

Ia kemudian segera berpamitan dan meninggalkan tempat itu.

"Untuk apa aku peduli dengannya, biarkan saja dia mati ketakutan karena melihat para hantu di pemakaman," celoteh Arya sembari mengemudikan mobilnya.

"Toloooong!!" seketika ia menghentikan mobilnya saat mendengar suara Luci meminta tolong.

"Luci," Ia segera membelokkan mobilnya menuju ke arah pemakaman.

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

nggk bisakan kalau dicuekin Arya

2024-02-15

0

Elmaz

Elmaz

td kata nya ga mau nolongin.....🤭🤭🤭

2022-10-27

0

Nona Angel™©🍼🍼

Nona Angel™©🍼🍼

Astogeh Luci ke makam bawa makanan🤦‍♀️


Mau ziarah atau mau piknik🤔🤣🤣🤣

Ada² aja si Luci


Nah loh kenapa Luci teriak²🤔🤔

Kayak nya Luci di datangi hantu kuburuan deh🤣🤣🤣🤣

2022-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Asal Mula
2 Tersulut Emosi
3 Majikan Pelit
4 Jangan Ganggu Dia
5 Andaikan kau benar-benar datang
6 Terimakasih sudah menolong ku
7 Terusik
8 Andai saja
9 Purnama Tiba
10 Mendatangi pemakaman
11 Jangan menangis
12 Celah
13 Mencari Wangsit
14 Merindumu
15 Kejutan di Kampus
16 Kebaikan membawa petaka
17 Kebaikan membawa petaka 2
18 Sesuatu Bisa saja terjadi
19 Kamu dan Aku
20 Ketika Maut mengintai
21 Maling
22 Rasa Penasaran Guntur
23 Karma
24 Karma 2
25 Karma 3
26 Menghalau Karma
27 Menghalau Karma 2
28 Gak ada lo gak rame
29 Pesona sang Penakluk
30 Kamar Rahasia
31 Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32 Sisi Kelam Leo
33 Kamar Rahasia 2
34 Kamar Rahasia 3
35 Rasa Penasaran Leo
36 Rasa Penasaran Leo 2
37 menunggu sms mu
38 Menghadiri Pesta
39 Masa Lalu
40 Menyelamatkan leo
41 Masa Lalu 2
42 Jati Diri Guntur
43 Dunia begitu sempit
44 Siapa dia???
45 Keluar dari Lukisan
46 Menyelamatkan Luci
47 Kelahiran Balung wangi
48 Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49 Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50 Melacak keberadaan Leo
51 Khawatir
52 Aku melakukannya karena dia
53 Hancur sebelum berkembang
54 Hancur sebelum berkembang jilid 2
55 Keputusan Guntur
56 Semuanya terasa Gelap
57 Pengakuan
58 Pengakuan 2
59 Deal kita jadian
60 Terseret Ombak
61 Penunjuk jalan
62 Membangkitkan Jiwa Leo
63 Mencari Jalan Pulang
64 Ternyata Itu Alasannya
65 Hati yang tertaut
66 Penyesalan
67 Pergulatan dua Saudara
68 Pertemuan
69 Bara dalam sekam
70 Dendam membara
71 Tanda Tanya
72 Perangkap
73 TUMBAL
74 Tumbal 2
75 Dendam dan Sugesti
76 saatnya membalas
77 Mawar Hutan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Asal Mula
2
Tersulut Emosi
3
Majikan Pelit
4
Jangan Ganggu Dia
5
Andaikan kau benar-benar datang
6
Terimakasih sudah menolong ku
7
Terusik
8
Andai saja
9
Purnama Tiba
10
Mendatangi pemakaman
11
Jangan menangis
12
Celah
13
Mencari Wangsit
14
Merindumu
15
Kejutan di Kampus
16
Kebaikan membawa petaka
17
Kebaikan membawa petaka 2
18
Sesuatu Bisa saja terjadi
19
Kamu dan Aku
20
Ketika Maut mengintai
21
Maling
22
Rasa Penasaran Guntur
23
Karma
24
Karma 2
25
Karma 3
26
Menghalau Karma
27
Menghalau Karma 2
28
Gak ada lo gak rame
29
Pesona sang Penakluk
30
Kamar Rahasia
31
Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32
Sisi Kelam Leo
33
Kamar Rahasia 2
34
Kamar Rahasia 3
35
Rasa Penasaran Leo
36
Rasa Penasaran Leo 2
37
menunggu sms mu
38
Menghadiri Pesta
39
Masa Lalu
40
Menyelamatkan leo
41
Masa Lalu 2
42
Jati Diri Guntur
43
Dunia begitu sempit
44
Siapa dia???
45
Keluar dari Lukisan
46
Menyelamatkan Luci
47
Kelahiran Balung wangi
48
Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49
Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50
Melacak keberadaan Leo
51
Khawatir
52
Aku melakukannya karena dia
53
Hancur sebelum berkembang
54
Hancur sebelum berkembang jilid 2
55
Keputusan Guntur
56
Semuanya terasa Gelap
57
Pengakuan
58
Pengakuan 2
59
Deal kita jadian
60
Terseret Ombak
61
Penunjuk jalan
62
Membangkitkan Jiwa Leo
63
Mencari Jalan Pulang
64
Ternyata Itu Alasannya
65
Hati yang tertaut
66
Penyesalan
67
Pergulatan dua Saudara
68
Pertemuan
69
Bara dalam sekam
70
Dendam membara
71
Tanda Tanya
72
Perangkap
73
TUMBAL
74
Tumbal 2
75
Dendam dan Sugesti
76
saatnya membalas
77
Mawar Hutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!