Celah

"Mas Arya kamu dimana?" ucap gadis itu tertatih mencari Arya Tejo

"Te...ah jika aku memanggil nama itu lagi dia pasti akan murka padaku," Luci yang sudah tak tahan menahan sakit akhirnya jatuh terkulai di tanah.

"Seandainya saja kakiku tidak sakit, aku pasti bisa menemukan mu Mas Arya, apakah kamu terluka, atau kau dibawa para lelembut itu," ucapnya gusar

Tiba-tiba seseorang lelaki mengulurkan tangannya saat gadis itu tengah terisak menangisi Arya Tejo yang tak kunjung datang.

"Mas Arya," ucap Luci berkaca-kaca

"Jangan menangis, aku tidak akan mati secepat itu!" seru Arya kemudian menggendongnya menuju ke mobil.

Ia kemudian melesatkan mobilnya kembali ke rumahnya.

Setibanya di rumah Arya melihat Luci tampak tertidur pulas di sampingnya. Ia tak tega membangunkan gadis itu dan akhirnya menggendongnya menuju ke kamarnya. Arya membaringkan tubuh Luci ke ranjangnya, dan menyelimuti tubuh gadis itu.

"Selamat istirahat Luci, semoga mimpi indah," ucap pria itu lirih

Arya masih belum beranjak dari bibir ranjang Luci, lelaki itu begitu terpesona melihat wajah polos gadis itu saat terlelap.

Arya kemudian merapikan rambut gadis itu yang menutupi wajahnya, seketika ia terkejut saat menyadari jika Luci mengalami deman.

"Panas sekali tubuhnya, dia pasti demam karena telah melihat wujud asliku atau karena kakinya yang keseleo?" ucap Arya mengusap kening Luci

Arya kemudian mencoba mengobati kaki Luci yang terkilir.

"Awww!!" seru Luci tiba-tiba terbangun saat Arya memijat kakinya.

"Sorry, gue hanya mau mengobati kaki lo, gak ada maksud lain," ucap Arya

"Iya aku tahu," jawab gadis itu menahan sakit

"Coba gerakan kaki kamu, masih sakit gak?" tanya Arya

Luci kemudian segera turun dari ranjangnya dan mencoba melangkahkan kakinya.

"Gimana?" tanya Arya lagi

"Alhamdulillah sudah tidak sakit lagi, Terimakasih Mas Arya," ucap gadis itu segera memeluknya

"Astaga!" Arya yang terkejut langsung melepaskan pelukannya

"Maaf Mas, aku cuma terlalu bahagia hingga kelepasan memeluk kamu," jawab Luci salah tingkah

"Lain kali jangan diulangi lagi," jawab Arya Sinis

"Iya Mas maaf," sahut Luci kemudian

"Ingat Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat dari sang pelaku tapi juga karena ada kesempatan, jadi jangan peluk-peluk sembarangan!" ucap Arya kemudian meninggalkan kamar Luci.

Meskipun Arya terlihat marah-marah di depan Luci, namun jauh dalam hatinya, ia begitu bahagia saat gadis itu memeluknya hingga membuat ia susah untuk memejamkan matanya, karena terus membayangkan saat Luci memeluknya.

Pagi harinya....

"Hoaamm!!"

Pagi itu Arya bangun lebih siang dari biasanya, dahinya seketika mengernyit saat melihat baker di sampingnya.

"Arrrrrghhh!!" jeritnya membuat Luci terkejut sehingga langsung berlari menuju kamar Arya.

"Ada apa Mas?" tanya gadis itu khawatir

"Gue kesiangan, kenapa kau tidak membangunkan aku!" hardiknya

"Memangnya aku boleh membangun Mas Arya?" tanya gadis itu dengan polosnya

"Kalau terdesak boleh!"

"Ok, hanya kalau terdesak siap!" jawab Luci kemudian meninggalkan kamar Arya

Arya segera menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, sementara Luci bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

"Oii mau kemana!" seru Arya saat melihat Luci sudah rapi

"Mau ke kampus," jawabnya singkat

"Tumben pakai make up, biasanya lecek kaya baju gak di setrika," nyinyir Arya

"Oh ini karena gue mau berangkat bareng Mas Guntur," jawab Luci malu-malu

"Oh pantes saja lo dandan abis-abisan, ternyata ada udang di balik balado kentang," cibir Arya

"Namanya juga usaha Mas, hehehehe!" sahut Luci

"Awas hati-hati banyak buaya, jangan sampai lo masuk kedalam perangkap buaya,"

"Insya Allah gak Mas, soalnya Mas Guntur itu baik banget orangnya," sahut Luci

"Justru lo harus hati-hati sama orang yang terlihat baik, kalau bajing*n kan sudah ketahuan. Nah paling sulit itu menebak isi hati orang baik. Ingat dalamnya lautan bisa diukur tapi dalamnya hati siapa yang tahu eaaa,"

"Iya juga sih, Btw makasih ya Mas sudah peduli sama gue. Rasanya terharu banget kalau ada yang peduli sama gue, selama ini hanya ada vie sama bokap gue yang selalu peduli dan mengkhawatirkan aku, tapi sekarang ada Mas Arya juga. Sekali Terimakasih," ucap Luci begitu bahagia

"Ish, jangan kepedean, gue gak peduli sama lo apalagi khawatir. Gue takut aja kalau lo patah hati nanti bisa mempengaruhi kinerja lo. Kan rugi gue kalau gitu," jawab Arya sinis

"Oh gitu rupanya, sans aja Mas, aku profesional kok orangnya. So meskipun aku sedang patah hati tidak akan mempengaruhi kinerja ku," jawab Luci

"Good, ku pegang kata-kata lo awas aja kalau ingkar janji,"

"Merpati tak pernah ingkar janji," jawab Luci menahan tawanya

"Memangnya kau ini merpati apa?" tanya Arya

"Anggap saja begitu, yaudah aku pamit ya Mas. Papay!" sahut gadis itu melambaikan tangannya

Wah bahagia sekali dia, kenapa aku gak suka lihat dia bahagia,

Arya kemudian mengintip Luci dari tirai, ia terlihat tak suka melihat keduanya bersama.

Berbagai umpatan pun keluar dari mulut pria itu.

"Dasar modus, gue yakin tuh cowok cuma sok-sokan baik aja di depan Luci. Pasti ada udang di balik peyek," celetuknya sinis

Tidak lama kemudian seorang pemuda menghampiri Arya.

"Halo Bro, kenapa lo kelihatan kusut banget hari ini?" sapa Leo

"Biasalah kalau gue habis mengeluarkan kekuatan gue ya gini, energi gue tersedot habis. Gue butuh darah segar," jawab Arya

"Kenapa tak menghubungi bu Weni?"

"Dia sedang sakit jadi belum bisa mengirim darah lagi,"

"Kalau gitu biar gue yang cariin buat lo," sahut Leo

"Gak usah repot-repot, lo kan gak bisa lihat darah jadi gak usah," jawab Arya

"Tapi lo kan harus datang ke pesta ulang tahun putri pemilik BERKAH Pasaraya," jawab Leo

"Aku ingin kau mewakili aku kali ini, jangan lupa buat kesepakatan yang bagus dengan pemilik Mal terbesar di Jakarta itu. Sampaikan salam ku padanya karena aku tidak bisa datang ke pesta putrinya," jawab Arya

"Memangnya kau mau kemana?" tanya Leo

"Aku harus menemui seseorang, ada yang ingin aku ketahui tentang kalung Serigala milikku yang hilang," jawab Arya

"Ok Bro, semoga berhasil,"

"Aku titip rumah ini dan Luci selama pergi. Jaga dia selama aku pergi dan jangan lupa pastikan tidak ada yang memasuki ruangan rahasiaku selama aku tidak di rumah," pesan Arya

"Haruskah aku menginap disini selama kau pergi?"

"Sebaiknya begitu, karena ada seseorang yang mulai mengusik kehidupan ku," jawab Arya

"Ok sip, kalau begitu aku siap-siap dulu," jawab Leo

"Mau kemana?" tanya Arya

"Seperti biasa," jawab pemuda itu mengerlingkan matanya

"Ok hati-hati," sahut Arya melepas kepergian sahabatnya.

*************

Kampus Universitas Jayabaya.

"Terimakasih Mas, sudah anterin Luci kw kampus," ucap gadis itu memberikan helm pada Guntur

"Sama-sama, kalau boleh tahu kamu pulang jam berapa?" jawab Guntur balik bertanya

"Hari ini aku selesai kuliah jam 1, emangnya ada apa Mas?" tanya Luci penasaran

"Aku mau jemput kamu sekalian ngajak lunch, kamu keberatan gak?" tanya Guntur

"Gak kok, aku gak keberatan justru aku seneng," jawab Luci malu-malu

"Syukurlah kalau gitu, Btw gak ada yang marah kan kalau aku antar jemput kamu?"

"Gaklah siapa yang marah?"

"Kali aja pacar kamu," jawab Guntur

"Aku gak ada pacar jadi aman, hehehe...." jawab Luci tertawa kecil

"Alhamdulillah kalau gitu jadi masih ada harapan," sahut Guntur

"Alhamdulillah juga Mas," jawab Luci tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat melihat ekspresi wajah Guntur

"Yaudah kalau gitu aku balik kerja ya, nanti aku jemput kamu jam satu siang," ujar Guntur berpamitan

"Iya Mas, Terimakasih untuk tumpangannya hari ini," jawab Luci kemudian melambaikan tangannya

Saat gadis itu hendak membalikkan badannya, sebuah amploo warna pink jatuh tepat di hadapannya.

"Apaan nih," ucap Luci segera memungut amplop itu dan membukanya

"Undangan ulang tahun?" ucapnya mengernyitkan keningnya

"Wah selamat Upik Abu, padahal aku tidak ingin mengundang mu dalam acara ultahku, tapi sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padamu hingga kau berhasil mendapatkan undangan untuk makan enak di rumah gue," ucap seorang gadis cantik mendekatinya

"Jangan lupa bawa kado ya kakak tiriku," sambung Agnes meledeknya

"Bener tuh, jangan sampai lo cuma datang ke ultah gue untuk perbaikan gizi aja tanpa membawa hadiah buat gue," ejek gadis itu lagi

"Sebenarnya gue juga males datang ke pesta ulang tahun lo Suzy, tapi karena ajaran agama gue menganjurkan untuk mendatangi sebuah undangan maka aku kan datang. Dan akan ku pastikan aku tidak datang dengan tangan kosong ke pesta ultah lo, camkan itu!" sahut Luci kemudian mengguncang tubuh Suzy dan kedua sahabatnya

"Dih sombong banget sih tuh Upik Abu," seru Suzy

"Sudah jangan sensi, sebaiknya kita lihat saja kado apa sih yang bisa dibawa oleh rakyat jelata seperti dia. Paling banter dia kasih poster BTS atau barang-barang diskonan," sahut Agnes

"Bagaimana kalau kita permalukan dia dengan membuka hadiahnya di depan umum?" tanya Suzy

"Setubuh!" teriak ketiga gadis itu bersamaan

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

iihhh.... kurang ajar mereka, harus dibalas setimpal, kadoin aja pake boneka jenglot, biar syock berat🤭🤭

2023-08-28

0

istrinya_*kimseokjin*

istrinya_*kimseokjin*

knpa bawa2 bts we, gue posterny ajh gk pnya

2023-01-30

0

Rinda Rahimah

Rinda Rahimah

benear tuh pesan bang arya

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Asal Mula
2 Tersulut Emosi
3 Majikan Pelit
4 Jangan Ganggu Dia
5 Andaikan kau benar-benar datang
6 Terimakasih sudah menolong ku
7 Terusik
8 Andai saja
9 Purnama Tiba
10 Mendatangi pemakaman
11 Jangan menangis
12 Celah
13 Mencari Wangsit
14 Merindumu
15 Kejutan di Kampus
16 Kebaikan membawa petaka
17 Kebaikan membawa petaka 2
18 Sesuatu Bisa saja terjadi
19 Kamu dan Aku
20 Ketika Maut mengintai
21 Maling
22 Rasa Penasaran Guntur
23 Karma
24 Karma 2
25 Karma 3
26 Menghalau Karma
27 Menghalau Karma 2
28 Gak ada lo gak rame
29 Pesona sang Penakluk
30 Kamar Rahasia
31 Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32 Sisi Kelam Leo
33 Kamar Rahasia 2
34 Kamar Rahasia 3
35 Rasa Penasaran Leo
36 Rasa Penasaran Leo 2
37 menunggu sms mu
38 Menghadiri Pesta
39 Masa Lalu
40 Menyelamatkan leo
41 Masa Lalu 2
42 Jati Diri Guntur
43 Dunia begitu sempit
44 Siapa dia???
45 Keluar dari Lukisan
46 Menyelamatkan Luci
47 Kelahiran Balung wangi
48 Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49 Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50 Melacak keberadaan Leo
51 Khawatir
52 Aku melakukannya karena dia
53 Hancur sebelum berkembang
54 Hancur sebelum berkembang jilid 2
55 Keputusan Guntur
56 Semuanya terasa Gelap
57 Pengakuan
58 Pengakuan 2
59 Deal kita jadian
60 Terseret Ombak
61 Penunjuk jalan
62 Membangkitkan Jiwa Leo
63 Mencari Jalan Pulang
64 Ternyata Itu Alasannya
65 Hati yang tertaut
66 Penyesalan
67 Pergulatan dua Saudara
68 Pertemuan
69 Bara dalam sekam
70 Dendam membara
71 Tanda Tanya
72 Perangkap
73 TUMBAL
74 Tumbal 2
75 Dendam dan Sugesti
76 saatnya membalas
77 Mawar Hutan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Asal Mula
2
Tersulut Emosi
3
Majikan Pelit
4
Jangan Ganggu Dia
5
Andaikan kau benar-benar datang
6
Terimakasih sudah menolong ku
7
Terusik
8
Andai saja
9
Purnama Tiba
10
Mendatangi pemakaman
11
Jangan menangis
12
Celah
13
Mencari Wangsit
14
Merindumu
15
Kejutan di Kampus
16
Kebaikan membawa petaka
17
Kebaikan membawa petaka 2
18
Sesuatu Bisa saja terjadi
19
Kamu dan Aku
20
Ketika Maut mengintai
21
Maling
22
Rasa Penasaran Guntur
23
Karma
24
Karma 2
25
Karma 3
26
Menghalau Karma
27
Menghalau Karma 2
28
Gak ada lo gak rame
29
Pesona sang Penakluk
30
Kamar Rahasia
31
Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32
Sisi Kelam Leo
33
Kamar Rahasia 2
34
Kamar Rahasia 3
35
Rasa Penasaran Leo
36
Rasa Penasaran Leo 2
37
menunggu sms mu
38
Menghadiri Pesta
39
Masa Lalu
40
Menyelamatkan leo
41
Masa Lalu 2
42
Jati Diri Guntur
43
Dunia begitu sempit
44
Siapa dia???
45
Keluar dari Lukisan
46
Menyelamatkan Luci
47
Kelahiran Balung wangi
48
Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49
Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50
Melacak keberadaan Leo
51
Khawatir
52
Aku melakukannya karena dia
53
Hancur sebelum berkembang
54
Hancur sebelum berkembang jilid 2
55
Keputusan Guntur
56
Semuanya terasa Gelap
57
Pengakuan
58
Pengakuan 2
59
Deal kita jadian
60
Terseret Ombak
61
Penunjuk jalan
62
Membangkitkan Jiwa Leo
63
Mencari Jalan Pulang
64
Ternyata Itu Alasannya
65
Hati yang tertaut
66
Penyesalan
67
Pergulatan dua Saudara
68
Pertemuan
69
Bara dalam sekam
70
Dendam membara
71
Tanda Tanya
72
Perangkap
73
TUMBAL
74
Tumbal 2
75
Dendam dan Sugesti
76
saatnya membalas
77
Mawar Hutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!