Sesuatu Bisa saja terjadi

Melihat Luci dalam bahaya membuat Arya langsung menarik gadis itu dalam pelukannya dan membalikkan badannya hingga ia yang terkena senjata tajam itu.

*Greep!!

"Arrgghhh!!" pekik Arya

"Mas Arya!!"

Arya segera mendorong tubuh Luci dan balas menyerang sang Buto ijo hingga ia tewas seketika.

*Bruugghhh!!

Arya kemudian mencabut senjata yang menancap di punggungnya dan kemudian membuangnya.

"Mas Arya!" seru Luci saat melihat lelaki itu jatuh terduduk di lantai

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir

"Aku tak papa, apa kau baik-baik saja?" jawab Arya sebelum ia jatuh pingsan kedalam pelukan Luci.

"Mas Arya bangun Mas!" seru gadis itu histeris

"Mas Arya jangan mati Mas, hiks!"

"Jangan bersedih, dia tak papa," ucap Leo kemudian memapah tubuh Arya

Ia kemudian membaringkan Arya kedalam kamarnya.

"Sudahlah, jangan menangis terus. Dia baik-baik saja," ucap Leo saat melihat Luci terus menangisi Arya

"Bagaimana aku bisa tenang saat melihat Mas Arya terluka karena gue,"

"Cie yang mulai ehek," sahut Leo tertawa kecil

"Apaan si Le, bukannya bantu tenangin malah cie, cie...." sahut Luci

"Terus kamu mau aku gimana, peluk kamu sambil bilang sabar ya sayang, atau mengecup kening kamu sambil bilang everything gona be ok dear," goda Leo

"Dih apaan sih," cibir Luci kesal

"Jangan marah dong sayang nanti makin cantik loh kalau kamu marah, swear!"

"Gaje,"

"Wkwkwkwkwk," Leo terkekeh melihat sikap polos Luci

"Kamu tuh bener-bener ya Lu, cewek-cewek di luar tuh kalau denger gombalan gue langsung meleleh, nah lo malah membeku, hadeeh angel angel!" celetuk Leo

"Jangan bercanda terus dong Leo, gimana ini nasibnya Mas Arya, apa sebaiknya aku telepon ambulans saja. Aku takut lukanya akan semakin parah jika dibiarkan,"

"Hadeeh, harus berapa kali aku katakan padamu kalau si Tejo ini baik-baik saja. Dia hanya butuh waktu sebentar untuk memulihkan kondisinya. So sebaiknya kamu mandi, dandan yang cantik biar Arya seneng pas bangun lihat Lo udah cantik," jawab Leo

"Tapi...."

"Trust me honey," ucap Leo mendorong wanita itu keluar dari kamar Arya.

"Akh, syukurlah dia keluar, kalau tidak dia akan berteriak histeris saat ia melihat luka Arya yang tiba-tiba menghilang tanpa bekas," tukas Leo

"Sekarang bangunlah, dia sudah pergi," imbuh Leo

Tidak lama kemudian Arya bangun dan duduk menyender di ranjangnya.

"Thanks Bro," ujar Arya bernafas lega

"Hmm, sama-sama. Kalau begitu aku pulang dulu. Aku tahu kamu pasti ingin ehek dengan Luci kan, ayo ngaku?" tutur Leo

"Pergilah, jangan lupa bawa gadis itu pergi dari sini. Aku sudah muak melihat wajahnya. Jangan sampai aku kehilangan kendali dan menghisap darahnya,"

"Ok bro, siap!" sahut Leo kemudian bergegas meninggalkan kamar Arya

Sementara itu Luci yang kembali ke kamarnya segera menolong Kia yang masih tersangkut di langit-langit kamar.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Luci setelah berhasil membantu menurunkan Kia

"Alhamdulillah aku tidak papa kak," jawab Kia

"Syukurlah," ucap Luci lega

"Maafkan Kia kak sudah membuat kakak hampir celaka," ujar gadis itu menyesal

"Sudahlah semuanya sudah berlalu, sekarang istirahatlah dulu. Aku akan mengambilkan segelas air putih untuk menenangkan dirimu," ucap Luci kemudian beranjak dari duduknya

"Tidak perlu, sebaiknya dia harus segera pulang karena hanya dirumahnya dia akan beristirahat dengan tenang. Bukan begitu sayang?" tukas Leo memasuki kamar Luci

"Tapi dia masih shock Le,"

"Aku tahu yang cara terbaik menyembuhkan gadis yang sedang shock jadi kau jangan khawatir," ucap Leo kemudian duduk di samping Kia

"Bagaimana sayang apa kau akan pulang denganku?" tanya Leo menggenggam jemari Kia

"Baiklah, aku mau pulang denganmu," sahut Rizkia disambut senyum manis Leo

"Good girl, thanks dear." jawab Leo

Lelaki itu kemudian menggandeng Rizkia dan membawanya keluar dari kamar Luci.

"Wait!!" seru Luci mengejar keduanya.

"Aku boleh ikut kan mengantar Kia," imbuhnya terengah-engah

"Tidak boleh!" seru Arya

"Sebaiknya lo di rumah saja jaga Arya, sepertinya dia lebih membutuhkan perawatan dari lo biar cepat sembuh," sahut Leo

"Tapi, aku harus memastikannya dia aman sampai rumah, aku tidak mau menyesal lagu seperti saat aku tidak bisa menemui Risky," sahut Luci

"Semuanya akan baik-baik saja, dia akan aman sampai rumahnya karena mahluk itu telah binasa dan tak mungkin menyerangnya, jadi kau di rumah saja. Lagipula ada Leo yang akan menjaganya jadi tidak mungkin ada mahluk gaib yang akan menggangunya lagi," tutur Arya

"Benar Lu, tidak akan ada mahluk gaib yang berani mendekatinya jika aku bersamanya," imbuh Leo

"Tapi...."

"Jangan keras kepala sekali-kali dengarkan gue dan berhenti membuat gue celaka, awww!" seru Arya memegangi punggungnya sengaja mencari perhatian Luci

"Mas Arya, kamu kenapa?" tanya Luci segera menghampirinya

"Apa masih sakit?" kembali Luci begitu mengkhawatirkan lelaki itu

"Ah sakit sekali," pekik Arya membuat Luci segera memapahnya

"Tetaplah menyandar di bahuku," ucap Luci melingkarkan tangannya ditubuh Arya

"Eheekkk!" goda Leo

"Sebaiknya Kaka dengarkan saja ucapan Kak Arya. Lagipula aku akan baik-baik saja kok selama bersama Kak Leo." ucap Kia

"Hmmm," Arya menatap lekat kearah Kia

"Satu lagi... kaka tidak perlu merasa bersalah karena tidak datang saat kami memintamu datang untuk menjenguk kak Risky. Kaka sudah melakukan hal yang benar dan jangan pernah menyesali itu lagi, karena kak Risky sendiri yang meminta kaka untuk tidak datang menemuinya." ucap Kia lagi

"Kenapa Risky melarang ku menjenguknya?. Apa dia membenciku hingga tak melihat ku?" tanya Luci

"Bukan, bukan begitu kak. Justru dia melarang kaka menemuinya karena dia sangat sayang padamu, Mas Risky tidak mau kalau kak Luci celaka karena mahluk itu akan memangsa kaka jika kau datang menjenguknya, seperti kejadian hari ini," jawab Kia berkaca-kaca

"Maafkan Kia ya kak, karena sudah mencoba membahayakan nyawa kak Luci. Sekali lagi Kia minta maaf kak,"

Melihat penyesalan Kia yang begitu tulus membuat Luci langsung melepaskan Arya dan memeluk gadis itu.

"Aish, ternyata aku tidak lebih penting dari gadis itu," pekik Arya dengan wajah kesal

"Sabar Bro, orang sabar disayang pacar," ucap Leo

"Berisik!" cibir Arya

"Gak papa Kia, aku tahu kamu tidak bermaksud mencelakakan aku. Kaka tahu kamu hanya ketakutan dan berusaha menyelamatkan diri kamu dari mahluk itu. Andai aku jadi kamu mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama, so jangan bersedih apalagi merasa bersalah padaku." ucap Luci mencoba menghiburnya

"Thanks ka," jawab Kia

Leo kemudian mengajak gadis itu pergi meninggalkan kediaman Arya.

"Apa lukanya masih sakit?" tanya Luci menghampiri Arya

"Tentu saja, aku kan hanya manusia biasa yang mudah terluka," jawab Arya dengan wajah sendu

"Maafkan aku ya, gara-gara aku Mas jadi terluka," ucap Luci begitu menyesal

"Untuk itu kamu harus bertanggung jawab, kamu harus merawat ku sampai sembuh!" seru Arya

"Baik Mas, sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Luci

"Antar aku kamar sekarang!" seru Arya

Luci segera memapah lelaki itu dan membawa ke kamar.

"Selamat istirahat ya Mas Arya," ucap gadis itu kemudian memasang selimutnya

"Ambilkan aku air putih, aku haus!" titah Arya lagi

"Baik," Luci segera bergegas menuju ke dapur untuk mengambilkan segelas air.

"Arrrrrghhh!!"

Tidak lama terdengar jeritan Luci dari dapur membuat Arya segera bergegas menyusulnya.

Begitu melihat Arya dihadapannya Luci segera berlari memeluk erat lelaki itu.

"Apa yang terjadi?" tanya Arya menatap wajah gadis itu lekat.

Luci hanya terdiam dengan wajah pucat pasi.

"Sial, rupanya ada yang berani meneror rumahku. Inilah alasannya aku benci jika ada orang asing memasuki rumahku," gerutu Arya

Ia kemudian mengantar Luci menuju ke kamarnya.

"Sekarang istirahatlah, kamu aman sekarang," hibur Arya

Luci hanya menggeleng sambil terus memegang tangan lelaki itu.

"Tidurlah, aku sudah mengusir mereka, kau aman sekarang!" seru Arya mencoba melepas tangannya

Lagi-lagi Luci menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak akan bisa tidur, hantu-hantu banyak sekali dan tiba-tiba datang meneror ku. Aku takut," jawab Luci ketakutan

"Astaga, apa kau ingin aku tetap disini menemani mu sepanjang malam?" tanya Arya

Luci mengangguk pelan, "Jika Mas Arya tidak keberatan,"

"Sudah ku duga, baiklah dengan terpaksa aku akan menjagamu di sini sepanjang malam. So tidurlah!" seru Arya mendorong kening Luci hingga ia berbaring di ranjangnya

Dasar dukun sialan, beraninya kau mengusik kediamanku. Tunggu saja pembalasan ku. Aku akan mengobrak-abrik kediaman mu hingga kau tak akan punya tempat untuk bernaung lagi.

"Kau mau kemana!" seru Luci saat melihat Arya beranjak dari duduknya.

"Aku akan berpatroli dulu,"

"Aku ikut," ucap Luci lirih

"Aish, kenapa tiba-tiba lo jadi penakut gini. Kemana perginya Luci yang pemberani!" sahut Arya

"Entahlah, yang jelas aku takut sekali. Hantu-hantu itu begitu menyeramkan sehingga aku belum bisa menghapus bayangan mereka dari ingatanku. Pokoknya aku tidak mau sendirian, aku takut. Aku takut mereka datang lagi," sahut Luci

"Jangan bilang kau sedang berusaha merayu ku untuk tidur bersama mu," ucap Arya mendorong tubuh Luci ke dinding kamarnya.

Lelaki itu sengaja mendekatkan wajahnya hingga Luci bisa merasakan hembusan nafasnya.

"Ingat aku ini lelaki normal, jadi sesuatu bisa saja terjadi jika kita berada didalam satu ruangan seperti ini, apa kau bisa mengatasi hal ini?" tanya Arya sengaja mendekatkan bibirnya ke telinga Luci

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

hadeehhh..... gemes sama si leo, pengen tak kuncir tuh mulutnya, lemes amat deh😂😂😂😂😂🤦‍♀️

2023-08-28

0

Sang

Sang

semestinya nggak tidur loh Jo

2022-08-20

1

Chelsea Tiara ™©🍼🍼

Chelsea Tiara ™©🍼🍼

Modsu nih si Arya ekekkeek


Ih Leo raja gombal

2022-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Asal Mula
2 Tersulut Emosi
3 Majikan Pelit
4 Jangan Ganggu Dia
5 Andaikan kau benar-benar datang
6 Terimakasih sudah menolong ku
7 Terusik
8 Andai saja
9 Purnama Tiba
10 Mendatangi pemakaman
11 Jangan menangis
12 Celah
13 Mencari Wangsit
14 Merindumu
15 Kejutan di Kampus
16 Kebaikan membawa petaka
17 Kebaikan membawa petaka 2
18 Sesuatu Bisa saja terjadi
19 Kamu dan Aku
20 Ketika Maut mengintai
21 Maling
22 Rasa Penasaran Guntur
23 Karma
24 Karma 2
25 Karma 3
26 Menghalau Karma
27 Menghalau Karma 2
28 Gak ada lo gak rame
29 Pesona sang Penakluk
30 Kamar Rahasia
31 Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32 Sisi Kelam Leo
33 Kamar Rahasia 2
34 Kamar Rahasia 3
35 Rasa Penasaran Leo
36 Rasa Penasaran Leo 2
37 menunggu sms mu
38 Menghadiri Pesta
39 Masa Lalu
40 Menyelamatkan leo
41 Masa Lalu 2
42 Jati Diri Guntur
43 Dunia begitu sempit
44 Siapa dia???
45 Keluar dari Lukisan
46 Menyelamatkan Luci
47 Kelahiran Balung wangi
48 Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49 Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50 Melacak keberadaan Leo
51 Khawatir
52 Aku melakukannya karena dia
53 Hancur sebelum berkembang
54 Hancur sebelum berkembang jilid 2
55 Keputusan Guntur
56 Semuanya terasa Gelap
57 Pengakuan
58 Pengakuan 2
59 Deal kita jadian
60 Terseret Ombak
61 Penunjuk jalan
62 Membangkitkan Jiwa Leo
63 Mencari Jalan Pulang
64 Ternyata Itu Alasannya
65 Hati yang tertaut
66 Penyesalan
67 Pergulatan dua Saudara
68 Pertemuan
69 Bara dalam sekam
70 Dendam membara
71 Tanda Tanya
72 Perangkap
73 TUMBAL
74 Tumbal 2
75 Dendam dan Sugesti
76 saatnya membalas
77 Mawar Hutan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Asal Mula
2
Tersulut Emosi
3
Majikan Pelit
4
Jangan Ganggu Dia
5
Andaikan kau benar-benar datang
6
Terimakasih sudah menolong ku
7
Terusik
8
Andai saja
9
Purnama Tiba
10
Mendatangi pemakaman
11
Jangan menangis
12
Celah
13
Mencari Wangsit
14
Merindumu
15
Kejutan di Kampus
16
Kebaikan membawa petaka
17
Kebaikan membawa petaka 2
18
Sesuatu Bisa saja terjadi
19
Kamu dan Aku
20
Ketika Maut mengintai
21
Maling
22
Rasa Penasaran Guntur
23
Karma
24
Karma 2
25
Karma 3
26
Menghalau Karma
27
Menghalau Karma 2
28
Gak ada lo gak rame
29
Pesona sang Penakluk
30
Kamar Rahasia
31
Terimakasih sudah menyelamatkan sahabatku
32
Sisi Kelam Leo
33
Kamar Rahasia 2
34
Kamar Rahasia 3
35
Rasa Penasaran Leo
36
Rasa Penasaran Leo 2
37
menunggu sms mu
38
Menghadiri Pesta
39
Masa Lalu
40
Menyelamatkan leo
41
Masa Lalu 2
42
Jati Diri Guntur
43
Dunia begitu sempit
44
Siapa dia???
45
Keluar dari Lukisan
46
Menyelamatkan Luci
47
Kelahiran Balung wangi
48
Aku dan Kamu akan selalu terhubung
49
Hanya Kau Yang Bisa Menyelamatkan Guntur
50
Melacak keberadaan Leo
51
Khawatir
52
Aku melakukannya karena dia
53
Hancur sebelum berkembang
54
Hancur sebelum berkembang jilid 2
55
Keputusan Guntur
56
Semuanya terasa Gelap
57
Pengakuan
58
Pengakuan 2
59
Deal kita jadian
60
Terseret Ombak
61
Penunjuk jalan
62
Membangkitkan Jiwa Leo
63
Mencari Jalan Pulang
64
Ternyata Itu Alasannya
65
Hati yang tertaut
66
Penyesalan
67
Pergulatan dua Saudara
68
Pertemuan
69
Bara dalam sekam
70
Dendam membara
71
Tanda Tanya
72
Perangkap
73
TUMBAL
74
Tumbal 2
75
Dendam dan Sugesti
76
saatnya membalas
77
Mawar Hutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!