"Lalu apa yang terjadi jika aku lupa menjalankan ritual itu?" tanya Tejo
"Maka kau akan menjadi tumbal bagi kalung sakti ini,"
"Apa maksudnya Mbah, saya tidak mengerti?" tanya Tejo
"Penunggu kalung ini akan memangsamu jika kau tidak menjalankan ritual yang aku sebutkan tadi," jawab lelaki itu lagi
"Jadi aku akan mati, jika aku tidak melakukan ritual itu?"
"Kau tidak akan mati Tejo, melainkan kau akan menjadi siluman Asu Baung setelah penunggu kalung itu menghisap darahmu," jawab Mbah Ponijan
"Lalu bagaimana caranya aku kembali menjadi manusia lagi?" tanya Tejo lagi
"Kau tidak akan pernah menjadi manusia lagi. Kau akan hidup abadi sebagai seorang Asu Baung ( manusia Serigala), tapi kau bisa mati setelah menemukan kembali cinta sejati mu," jawab sang Dukun
Setelah mendapatkan jimat itu Tejo memantapkan hatinya dan kemudian berpamitan kepada Surti sebelum ia berangkat berperang.
"Aku pergi dulu dek, tunggu aku dan jangan pernah berpaling dengan lelaki lain," ucap Tejo
"Tentu saja, aku akan menunggumu sampai kau kembali. Kamu jaga diri baik-baik dan kau harus kembali dengan selamat."
"Tentu saja dek, dengan kalung ini tidak akan ada satupun peluru atau senjata tajam yang akan melukaiku," jawab Tejo dengan penuh percaya diri
"Syukurlah, aku sudah tak sabar menunggu kepulangan kamu,"
"Ya sudah aku pergi dulu ya," ucap Tejo kemudian memeluk Surti sebelum bergabung dengan laskar pejuang lainnya.
Hari berganti hari, hingga satu bulan lamanya Tejo tak juga kembali.
Hingga hari kemerdekaan tiba, Tejo belum juga kelihatan batang hidungnya. Tentu saja Surti begitu sedih karena pujaan hatinya tak muncul juga meskipun para pejuang lain sudah kembali dari medan perang.
Menurut cerita masyarakat yang beredar, Tejo tidak bisa kembali karena ia sudah menjadi siluman Asu Baung karena pemuda itu tak bisa melakukan ritual saat ia sedang berperang. Lelaki itu tak bisa menemui kekasihnya karena ia sudah berubah menjadi sosok manusia dengan kepala serigala dengan kuku-kukunya yang tajam.
Sedangkan Surti dikabarkan bunuh diri saat ayahnya akan menikahkannya dengan pria lain.
"Begitulah cerita dongeng tentang asal mula Asu Baung yang diluar negeri dikenal dengan manusia serigala atau Vampire. So tugas kalian adalah mencari artikel sebanyak mungkin tentang Asu Baung ini dan dikumpulkan paling lambat hari sabtu," ucap seorang dosen mengakhiri mata kuliahnya
"Woii, bangun!" seru Vie membangunkan Kania yang masih mendengkur di bangkunya.
"A...apa udah selesai mata kuliahnya?" tanya Luci sembari mengucek-ucek matanya
"Dari tadi dudul, makanya lo jangan molor mulu, dasar *****!" umpat Vie
"Abis gue kalau dengerin dosen sejarah serasa di nona bobokan, ya gini deh jadinya," jawab Luci enteng
"Btw mimpi ape lo barusan?" tanya Vie lagi
"Tadi gue mimpi ketemu cogan (cowok ganteng)," jawab Luci
"Dih itumah bukan mimpi, tapi halusinasi seorang jomblo. Lagipula gak ada di primbon arti mimpi bertemu cogan,"
"Ini bukan sembarang cogan Vie," jawab Luci kemudian menyambar backpacknya
"Maksud lo gimana?"
"Dia manusia dengan kepala Serigala," jawab Luci
"Terus?" tanya Vie begitu penasaran
"Saat dia mau mencium ku kamu membangunkan ku, jadi ambyar deh, wkwkwkwk!"
"Dih sue!"
"Sampai jumpa lagi patner," ucap Luci berpamitan
"Wait, tentang tugas artikel gimana?" tanya Vie
"Sans aja tar gue yang kerjain, tapi jangan buru-buru ya, gue lagi banyak job sekarang," jawab Luciana
"Kerja apa lagi sih lo sekarang?" tanya Vie penasaran
"Alhamdulillah aku diterima kerja jadi assisten rumah tangga di rumah Sultan,"
"Dih jadi ART aja bangga, malu-maluin lo, masa mahasiswi jenius kaya lo jadi pembokat, yang bener aja. Mending lo gabung sama gue jadi SPG Rokok gede gajinya, apalagi bonusnya."
"Lo kan tahu gue gak cantik kaya lo, body gue juga gak cocok kalau pakai baju sexy, terus gue juga gak pandai merayu cowok," sahut Luci
"Selalu saja underestimate, yaudah semangat kerjanya. Ingat jangan bikin masalah lagi agar lo gak di keluarin lagi."
"Thanks Bestie, insya Allah kali ini gue akan ekstra hati-hati, apalagi gue masuk kerja melalui agen jadi gak boleh sembarangan."
"Ok, semangat sis!" seru Vie
"Yoi, papay!" Luci kemudian menyalakan motornya dan bergegas meninggalkan halaman kampus.
Tiga puluh menit kemudian gadis itu sudah tiba disebuah rumah mewah.
Ia segera turun dari sepeda motornya dan memencet bel rumah itu.
Tak lama seorang pria muda keluar dari rumah itu.
"Saya Luciana Dewi dari agen penyalur asisten rumah tangga," ucap gadis itu sumringah
"Hmm, kenapa gadis belia bukankah aku minta wanita tua atau patuh baya," jawab pemuda menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki
"Kebetulan stok ART di Agen kami sedang kosong dan hanya ada saya saja jadi terpaksa saya yang datang kesini. Tapi kalau anda tidak berkenan dengan saya gak masalah, anda bisa cari ART di agen lain," jawab Luci sedikit kecewa
"Sudah berapa lama kamu bekerja sebagai ART?" tanya lelaki itu lagi
"Kalau pengalaman kerja sebagai ART belum ada, tapi kalau soal mengerjakan pekerjaan rumah jangan di tanya, sudah hampir 15 tahun saya berkerja rodi di rumah sendiri, so jangan khawatir semua pekerjaan rumah semuanya beres. Kalau gak percaya silakan di coba," jawabnya dengan bangga
Lelaki itu hanya tersenyum kecut kemudian menarik tubuh gadis itu kedalam pelukannya.
"Baiklah sekarang aku ingin mencobanya," ucap lelaki itu kemudian mendekatkan wajahnya hendak mencium bibir Luci
*Buuuggghhh!!
Luci seketika Reflek mendengkul ******** lelaki itu hingga lelaki itu melepaskannya.
"Sorry, gue emang mau jadi ART di rumah lo, tapi bukan berarti lo bisa berbuat mesum padaku!" gerutu gadis itu kemudian melangkah pergi meninggalkan lelaki itu yang masih merintih kesakitan memegangi ***********.
"Tunggu!" seru lelaki itu mengejarnya
Tahu Luci tak menghiraukan panggilannya, lelaki itu langsung menarik lengannya.
"Sorry, gue gak maksud melecehkan lo. Tapi gue ingin mengetes lo aja, secara gue ini kan tampan, kaya, jadi gue gak mau kalau lo sampai cinlok sama gue gara-gara kita tinggal satu rumah. Itu juga alasan gue kenapa hanya menerima ART orang tua daripada gadis belia seperti lo," terang lelaki itu mencoba menjelaskan kepada Luci
"Jangan khawatir kalau masalah itu, gue orangnya profesional. Tidak akan ada cinta diantara kita, apalagi gue sadar diri sebagai wanita yang pas-pasan tidak akan pernah bermimpi mendapatkan pasangan seorang Pangeran like you." jawab gadis itu
"Ok Deal, Lo diterima jadi ART gue," ucap lelaki itu menyalami Luci
Ia kemudian mengajak gadis itu masuk kedalam rumahnya.
Lelaki itu kemudian memberikan selembar surat perjanjian kepada Luci.
"Silakan baca dan pahami surat perjanjian kerja itu, jika kau setuju tandangani,"
Luci segera membaca surat perjanjian itu kemudian menandatanganinya.
"Kalau lo juga bisa bikin perjanjian kerja, gue juga boleh dong punya perjanjian dengan lo?" tanya Luci
"Silakan, selama tidak merugikan gue gak masalah. Lagipula gue bukan orang yang otoriter. Sampaikan saja apa perjanjiannya," sahut lelaki itu
"Gue ini mahasiswi, so kalau gue lagi kuliah tidak ada lagi hubungan antara pembantu dengan majikan diantara kita. Lo gak usah khawatir gue pastikan semua pekerjaan beres sebelum saya berangkat kuliah," jawab Luci
"Ok deal," sahut lelaki itu
Ia kemudian mengajak gadis itu ke mengenali sudut-sudut rumahnya.
"Ini kamar lo, dan kamar gue ada di lantai atas. Ada satu ruangan di rumah ini dimana lo tidak boleh memasukinya," ucap pemuda
"Memangnya kenapa aku gak boleh masuk, apa ruangan itu angker atau gimana?" tanya Luci penasaran
"Gue gak bisa menjelaskan secara detail, tapi kalau lo mau selamat ya jangan kepo dengan ruangan itu Ok!" jawab lelaki itu kemudian meninggalkannya
"Baik Tuan Tejo," sahut Luci membuat lelaki itu Seketika menghentikan langkahnya.
Sudah lama aku mengubur dalam-dalam nama Itu, bagaimana ia berani memanggil ku dengan sebutan itu.
Bola matanya seketika memerah dan kuku-kukunya yang tajam keluar dari jari-jarinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Ass Yfa
nih Tejo sampai sekarang jadi Asu Baung dong
2024-02-15
0
Lela
manusia serigala sama vampire tuh beda thor
2023-06-25
0
Sang
apaan langsung deal, yg kram harus dipijit loh Thor
2022-08-18
0